Lovebird 18

53.1K 2.7K 81
                                    

Nino POV

Ku genggam tangan Melati dan duduk di hadapan mama, sesekali aku melemparkan senyum kearah Melati yang memasang muka be-te, setiap kali aku tersenyum ke arahnya Melati langsung membuang muka dan berusaha menarik tangannya yang aku genggam. Bukan Nino namanya kalau tidak memanfaatkan kesempatan langka ini.

"Mama dengar dari Fio katanya kalian menikah lima bulan yang lalu. Betul begitu?" Mama menatap kami berdua dengan lekat, sesekali dia menatap jari kami yang memang tidak memakai cincin. --Bodoh sekali aku, kenapa bisa sampai lupa. Mama pasti curiga--

"Ya, dan pernikahan kami bukan urusan mama, aku pria dewasa, aku berhak memutuskan menikah dengan siapa." Aku menjawab dengan cepat berharap mama tidak menyadarinya.

"Mama tidak pernah melarang  sekalipun kamu menikahi pelacur, Mama tidak peduli."

"Ma!" Tidak heran mama berbicara seperti itu. Aku akui aku memang bukan anak yang berbakti, aku bukan anak yang baik sehingga apapun yang aku lakukan selalu salah di mata mama.

"Fio bilang kamu seorang dokter. Betul Mel?" Ku lihat Melati hanya menganggukan kepalanya, dia tidak mengeluarkan suaranya sedikitpun.

"Kamu pasti punya alasan kenapa  mau menikah dengan Nino?" Aku mulai gerah dengan pertanyaan Mama, aku takut Melati akan mengatakan yang sejujurnya dan setelah itu dia akan  kembali bersembunyi.

"Ma." Maksudku hendak menghentikan interogasi mama, tapi mama pura-pura tidak mendengar dan kembali melanjutkan.

"Katakanlah, alasan yang cukup masuk akal kenapa kamu mau Menikah dengan Nino?" Dengan tegang aku menunggu jawaban dari Melati. Tapi melati hanya diam.

"Mel." Aku rasa suaraku yang keluar cukup halus, aku mau jawaban Melati sama denganku.

"Baiklah kalau kamu tidak mau menjawab tidak apa-apa, sekarang mama minta sama kamu lihat Nino. Lihat dia baik-baik. Nino tidak pantas untuk menjadi seorang suami, apalagi suami dari wanita yang mempunyai profesi terhormat seperti kamu." Apa yang salah dengan diriku. Aku kaya, hidupku juga mapan dan aku seorang pengusaha sukses. Melati tidak akan kekurangan apapun kalau hidup bersamaku. Dan sebagai pria sukses sepertiku rasanya sah-sah saja kalau aku menginginkan Melati sebagai istriku kelak.

"Maaf, Nino tidak cocok untuk kamu." Lanjut mama dan kali ini Melati menatap mama dengan tatapan tidak terbaca.

"Ma. Cukup. Mama tidak berhak berbicara seperti itu. Mama tidak punya hak apapun atas rumah tangga kami." Aku berusaha menghentikan interogasi mama dan berharap semoga Melati tidak pergi begitu saja.

"Kalau Tante ingin aku meninggalkan Nino, dengan senang hati aku akan mengabulkan permintaan Tante."

"JANGAN! Jangan pernah tinggalin aku lagi." Jujur aku mulai tidak nyaman dengan situasi ini.

"Tapi sayangnya aku akan tetap disini untuk Tydes. Aku tidak terlalu peduli dengan apapun yang di lakukan Nino." Jawaban Melati membuat aku lega setidaknya dia tidak memutuskan untuk pergi. Ku lihat mama tersenyum lebar.

"Apa kamu mencintainya?" Pertanyaan mama yang paling konyol yang pernah ku dengar. Saat ini aku rasa Melati belum mencintaiku tapi tidak lama lagi pasti itu akan terjadi.

"Kalau masih ragu tidak perlu kamu jawab Mama lihat Nino yang  sepertinya sangat tergila-gila sama kamu dan mama bisa pastikan  Nino yang mencintai kamu." Mama berdiri dan pindah duduk ke samping Melati lalu memeluknya.

"Nino memang membutuhkan seorang istri yang kuat seperti kamu. Dampingilah dia." Ucapnya dengan tulus sambil menatap Melati dengan tatapan keibuannya.

LOVEBIRDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang