Shizu Reiku
[The Fact - angst - aksi - kehidupan]
Ayunan tangannya menciptakan jarum es hitam yang mengarah ke sosok berambut merah muda itu. Namun lawannya tentu balik menyerang dengan menciptakan kobaran api biru dari tangannya. Melelehkan jarum-jarum hitam tersebut dalam kobaran api.
"Jadi selama ini kau terus menyembunyikan fakta ini?" Tanya Amora di balik kobaran api miliknya.
"Aku menutupinya demi kebaikanmu, Amora," jawab Goldenweek, "dan andai kau bisa sedikit bersabar, aku akan membawa kehidupan yang layak untuk kau tinggali,"
"Kehidupan yang layak di atas kematian rekan-rekanku yang kau bunuh? Aku tidak butuh itu!" Amora menolak keras, api di sekitarnya terlihat semakin membesar. "Padahal aku mempercayaimu! Aku percaya, bersama kita bisa membawa kehidupan baru untuk para Possessor maupun Unpossessor! Tapi kenapa, kenapa pada akhirnya kau seolah menyatakan itu semua hanya kedok belaka? Apakah itu niatanmu sedari awal menjalin hubungan denganku, Goldenweek?"
Goldenweek tak menjawab. Dirinya hanya diam memandang sang mantan kekasih yang terisak di tengah kobaran api miliknya. Aneh, rasanya kenapa biasa saja ya melihat air mata itu? Padahal sebelumnya, Goldenweek selalu merasa sakit kala melihat air mata Amora yang mengalir membasahi pipi wanita itu.
Namun kini, kenapa rasanya biasa saja?
"Sejak awal aku menjalin hubungan denganmu karena aku memang menyukaimu," ujar Goldenweek dengan tenang. Ia menghela napas, menghilangkan jarum es hitam yang melayang di belakangnya dan perlahan melangkah mendekati Amora, "setidaknya itulah yang kurasakan dahulu,"
Melihat Goldenweek yang melangkah mendekatinya, Amora selangkah mundur.