Aressa

Aku merasa terlempar ke masa lalu, di waktu di mana aku merasa tidak nyaman. Aku bisa merasakan perasaan lembab dan berlendiri itu lagi, Hatiku seperti di lumuri oleh cairan yg lengket dan licin. Aku sedikit jijik dan juga tersinggung karena perasaan tidak nyaman, tapi aku tidak membencinya. Aku cuma tidak terbiasa dan tidak menerimanya, tanpa sadar aku ingin menyingkirkan dan membersihkan cairan lengket di hatiku. 

Konsep cinta ku, bukan konsep cinta tumbuh karena terbiasa. Tapi konsep cinta tumbuh karena sesuatu yg luar biasa, Jadi aku gak akan menghargai perjuangan seseorang untuk mendapatkan hatiku. Hati ku juga gak akan tergerak dengan ketulusan seseorang gak perduli seberapa baik orang itu, paling-paling aku akan bersikap baik untuk menghargai ketulusannya. 

Aku tiba-tiba kepikiran something, aku penasaran gimana caranya orang berhubungan seks di bioskop. Gini loh, di bioskop emang agak gelap tapi tetep aja itu di tempat publik. Pasti ada banyak orang, gak cuma berdua doang. 

Apa kalian mau mendengar cerita-cerita perselingkuhan para tetanggaku? Jika iya. Beritau aku! Oke. 

Kalian suka bergosip atau mendengar gosip?, Aku suka keduanya. Kadang aku bergosip, kadang juga aku mendengar gosip. 

Selain membaca seperti orang gila, yang membuatku nyaman secara fisik dan mental adalah bertani. 

Aku sangat bahagia saat ini tapi detik berikut aku menjadi sangat kecewa, sebelumnya aku tersenyum sangat lebar tapi detik berikutnya senyumku mengilang. Sekonyol ini kah hidup ku?, Aku menjadi lapar!. 

Kak, aku nangis lagi. Padahal aku udah jarang nangis, tapi apa yang terjadi semalam bener-bener bikin aku runtuh. Sekarang satu-satunya yang tersisa tentang kakak cuma lagu yang kakak nyanyiin buat aku, tapi itu gak bisa mengobati rasa rinduku. Aku ingin bicara sama kakak, apa kakak mau bicara sama aku?. Aku tahu aku salah, apa kakak mau maafin aku?. Aku sangat menyesal kak, aku sangat bodoh saat itu. Harusnya aku bisa lebih sabar dan gak terburu-buru, harusnya aku gak pergi dan mengikuti kata hatiku milih kakak. Kak, aku masih nungguin kakak. Aku tahu kalau penantianku hal sia-sia tapi aku masih mau nunggu kakak. Aku sadar aku melakukan hal bodoh, aku akui aku bodoh kak. Aku sangat menyesal kak, tolong kasih aku kesempatan sekali lagi. Aku mohon kembali kak, kembali dan kasih aku kesempatan. 

Betapa bahagianya aku melihat nomornya muncul di kontak whatsapp ku, bahkan aku tidak perduli dengan uang jika ada yang memberikannya padaku. Namun betapa kecewanya aku saat aku mengetahui bahwa nomor itu bukan miliknya lagi. Apa yang harus aku lakukan?, aku tidak bisa lagi berbohong dan menipu diri sendiri lagi. Aku selalu tahu bahwa aku mencintai dia dan selalu dia. 

Semalam aku bermimpi, bukan mimpi buruk. Tapi membuatku tidak tidur nyenyak sepanjang malam, setelah aku bangun. Aku merasa tidak nyaman, aku sama gelisahnya di dalam mimpi karena belum menemukan kartu yang aku buang. Di mana kartu itu?, aku ingat itu adalah kartu AS yang merah tapi aku ragu apakah itu Kartu AS hati atau Kartu AS wajik. Tapi yang jelas Kartu AS milikku belum rusak dan masih bagus.