mohon maaf nih kak author, ceritamu tentang Gafa ini seperti cerita Canva di novel Ecce karya Martabakkolor, persis. Mereka sama-sama punya penyakit yang mengharuskan cuci darah dan ditemani seorang sahabat, Dylan.. sama kayak Marvel. Kemudian ibunya pergi entah kemana yang membuat Gafa harus bisa memenangkan turnamen basket dan hal ini sama juga dengan Canva yang harus bisa menjadi siswa terpintar agar ibunya pulang. Ada lagi nih, jika Gafa ketemu gadis yang bisu, sedangkan Canva ketemu Aily yang buta.. dan menurutku juga semua ini bukan sebuah kebetulan.
pada saat-saat Gafa sibuk dengan latihannya dan dibenci teman2nya ini sama juga seperti Canva yang sibuk belajar sehingga tidak ada waktu kumpul bersama teman2nya. Maaf jika pesan ini membuatmu tak nyaman, saya hanya memberi tahu perihal ini.. maaf juga jika saya salah mengartikan.