"Dia janji bakal balik Juni nanti." "Yakin?" Aku menggeleng berat "Ada wanita lain disana." "Na! Yang bener aja! Dia masih main dibelakang." "Biarin, nanti dia juga sadar." *** Saat rintik hujan mencium bumi kerontang dan menyebarkan aromanya ke penjuru desa Liang Pahat. Semi bunga mekar menyambut udara segar. Dan katak-katak bersahutan kembali menyanyikan simfoni merdu bersama para jangkrik. Aku duduk di emperan, dengan segelas kopi dan anak kucing di pangkuanku. Sekarang aku yang renta sendiri, saat menulis ini, masih memungumu kembali. . . . Entahlah aku tak terlalu yakin apa yang kutulis ini
3 parts