Kecelakaan yang merenggut nyawa Bapak membuatku terpaksa menikah dengan Mas Riko. Pernikahan atas dasar hutang budi itu terjalin tanpa kata cinta. Mencoba bersahabat dengan takdir untuk selalu berusaha menjadi sosok istri yang baik, meski hadirku sama sekali tak diharapkan. Seiring berjalannya waktu, rasa itu mulai tumbuh. Namun, bertepatan dengan bunga yang tengah merekah, jarak kembali bersua akan hadirnya orang ketiga. Berbagai ancaman hadir silih berganti. Mampukah aku bertahan demi keutuhan hubungan yang sakral? Atau haruskah aku meninggalkan ikatan halal karena tak kuat dengan segala cobaan?
3 parts