DON'T GO FROM ME! [Edgar Stor...

By Hi_Adelinee

453K 14.7K 932

••Adult Story and Dark Romance•• Follow akun penulis terlebih dahulu @Hi_Adelinee __________ Isabella Aster... More

ATTENTION
P R O L O G U E
Chapter 01•• Casino Night Club
Chapter 02•• Are you Still a Virgin?
Chapter 03•• He Get It
Chapter 04•• Bastard Handsome
Chapter 05•• About Heaton Family
Chapter 06•• The Choice of Bella
New Visual
Chapter 07•• Lost Virginity
Chapter 08•• Plan to Escape
Chapter 09•• Lycergic Syntetic Diethylamide
Chapter 10•• You Punish me?
Chapter 11•• Espionage
Chapter 12•• Cake and Holab
Chapter 13•• A New Job
Chapter 14•• The Feeling
Chapter 15•• Whats Wrong?
Chapter 16•• Impossible
Chapter 17•• I Miss You?
Chapter 18•• Do you want to play?
Chapter 19•• a Dirty Love
Chapter 20•• Hold On
Chapter 21•• Won't a Baby
Chapter 22•• One I love but i hate
Chapter 23•• Not Afraid anymore
Chapter 24•• The Lion is Helpless
Chapter 25•• Secret From the Past
Sorry!
Chapter 27•• The Lion who owns it
Chapter 28•• Falling In Love with You
Chapter 29•• Balasan (She love him)
Chapter 30•• Woman are Serpent
Chapter 31•• One night appointment
Chapter 32•• War of two wife
Chapter 33•• Wajah Yang Sama
Chapter 34•• Sexy Under the Moonlight

Chapter 26•• A misunderstanding at the Office

5.9K 292 20
By Hi_Adelinee

Photo | Bella
Jangan lupa vote dan
Komentarnya dulu!
Maaf typonya! Boleh di koreksi:)

Don't Go From Me!
Update!!!
_________________________________



































































🍂🍂🍂


     Mungkin sudah hampir setengah jam lamanya Dokter itu memeriksa Bella dikamar, sedangkan Edgar. Pria itu menunggu Bella diluar dengan merencanakan eksekusi kepada pria bernama Mark dengan beberapa anak buahnya.

Tidak lama kemudian dokter itu terlihat keluar dari kamar dan menuruni tangga dengan air wajah yang terlihat tegang.

“Bagaimana dengan Bella?” tanya Edgar santai namun di balik kata itu ada rasa khawatir yang mendalam.

“Tuan Claderon. No-nona Bella tidak apa-apa, dia hanya syok dan saya sudah mengobati luka punggungnya” ungkap Dokter tersebut terdengar aneh dalam bertutur.

Edgar mengernyitkan alisnya, “Baiklah, Mike antarkan dia!” ucap Edgar tanpa melepaskan tatapannya pada sang dokter, yang kini terlihat pasi. Entahlah mengapa dia seperti itu. Tanpa berpikir lama, dokter itu berlalu bersama dengan Mike yang menuntun jalan.

Dikamar, Bella terlihat meringsut duduk dan bersandar di punggung ranjang--meringis menahan sakit dipunggung nya akibat bogeman dari Mark tadi.

“Bagaimana, kau baik-baik saja? Masih sakit?” Edgar duduk di samping Bella, pria itu mengelus surai rambut Bella. Wajahnya terlihat lesu dan pucat pantas, wanita itu belum makan apapun sebelum Edgar menidurinya dan setelah itu Bella harus merasakan bogeman dari pria brengsek tersebut.

Bella menggeleng dan tersenyum tipis, “Kau ingin sesuatu?” Edgar kembali bertanya, sungguh dia sangat khawatir melihat Bella-nya lesu seperti ini.

“Aku ingin tidur saja” ucap Bella dan bergegas kembali tidur, namun setelah tubuhnya di gerakkan, Bella merasakan nyeri di perutnya. Bella refleks memegang perut nya dan merintih nyeri.

“Aahhhh...!”

“Bella, what's wrong? Kenapa?” Edgar ikut memegang pundak Bella. Air mukanya terlihat tegang dan khawatir. “Tunggu, aku akan menyuruh Mike memanggil Dokter lagi--”

“Ti-tidak, aku tidak apa-apa, aku hanya keram saja mungkin aku belum makan apa-apa dari siang” sela Bella memegangi tangan Edgar yang akan pergi. Pria itu mengecup kening gadisnya lembut. Astaga, apa kabar jantung Bella saat ini?

“Ckk... Kenapa kau melupakan itu?” tegas Edgar terdengar kesal akan jawaban Bella barusan. Bagaimana bisa dia melupakan makan?

Tanpa menunggu lama, Edgar menekan interkomnya dan memerintahkan bagian dapur untuk menyiapkan makanan untuk Bella dan mengantarkan nya kesini. Segera!

•••

        Beberapa hari kemudian, Edgar terlihat sedang berada di dalam mobil bersama kepercayaan nya Mike, dan satu supir di depan. Pria itu memangku tangan menatap jalanan yang terlihat basah karena baru saja hujan.

Mereka akan menuju ke kediaman orang tuanya, entah ada apa? Yang jelas mereka mendesak Edgar untuk pulang kerumah masa kecilnya itu. Jaraknya tidak jauh dari mansion utamanya, hanya beberapa kilometer saja.

Edgar bosan! Demi tuhan seharusnya hari ini dia bersama Bella--membujuk wanita itu agar tidak bekerja, apa susahnya sih tinggal diam dirumah bersenang-senang tanpa harus memikirkan uang? Dan wanita itu tetap saja keras kepala dengan ingin bekerja. Ahh... Edgar bingung atas perasaan barunya ini pada seorang perempuan.

“Mike, suruh orang di kantor untuk menempatkan cctv dibagian staf Administrasi” ucap Edgar kepada Mike yang berada di samping supir.

“Maaf tuan, bukankah memang sudah ada cctv disana?” Mike bertanya hati-hati, hanya saja dia takut mendapat jeplakan tuannya yang saat ini terlihat sedang dalam mood yang kurang bagus.

“Ckk... Maksud ku kamera untuk memata-matai Bella. Buat cctv didekatnya tanpa sepengetahuan siapapun” Edgar menahan keningnya kesal, dia sedang tidak mood untuk marah-marah sebetulnya. Entah mengapa dia seperti merasa mood kompleks, setelah mengatakan itu Mike langsung mengangguk mengerti tanpa mengatakan apapun lagi--segera menelpon bagian Office service disana untuk menyampaikan keinginan tuannya tersebut.

Sedangkan dibagian Bella, wanita itu turun dari sebuah taksi dengan wajah yang segar dan senyum yang mengembang, melangkah memasuki pintu utama kantor LYN Company yang berbahan kaca. Bella membuka kartu karyawan dan menempelkannya di sensor kemudian finger, setelah semua tahapan memulai kerja selesai wanita itu berlalu menuju lift untuk ke lantai dimana ruang dia bekerja.

Ting!

Pintu terbuka, terlihat para pegawai diluar sana berlalu-lalang sudah dengan tugasnya masing-masing.

Lima meter dia berjalan, Bella merasa aneh--melihat pakaiannya kemudian sedikit mencium kemeja kerjanya takut ada yang salah dengannya, namun semuanya tidak ada yang salah. Bella bingung, kenapa orang-orang menatapnya seperti ini?

“Ada apa lagi ini?” gumamnya merasa Dejavu pada tatapan mereka. Mencoba tidak menghiraukan, Bella duduk di kursi kerjanya walaupun hatinya sedang bertanya-tanya tentang kenapa orang melihatnya seperti sekarang.

“Bella, akhirnya kau kembali!” pekik Sabrina yang terlihat baru datang. Bella tersenyum kikuk.

“Well, well well... Bagaimana?” tanya Sabrina dengan mengedipkan sebelah matanya menggoda. Astaga! Apa maksud gadis ini? Batin Bella.

“Ma-maksudnya?”

Sabrina terlihat memutar matanya jengah, “Bagaimana dengan liburannya? Katanya kau liburan bersama kepercayaan nya tuan Claderon!”

“Huh? Ma-maksudmu tuan Mike?” Bella terlonjak kaget, gosip macam apa ini, siapa yang mengatakan jika dia telah liburan bersama dengan Mike? Batin Bella bergemuruh.

“I- iya. Benarkan?” Sabrina duduk disamping Bella, menghimpit wanita itu meminta penjelasan.

“Demi tuhan, aku bahkan tidak kenal dengan Mike. Dia hanya kepercayaan tuan Edgar. Bagaimana rumor itu terjadi--”

“Oohh... Jadi seperti itu faktanya, baguslah jika kau memang tidak memiliki hubungan dengan orang dekat tuan Edgar apalagi dengannya. Kau memang tidak pantas” sela seseorang yang datang secara tiba-tiba dengan wajah menyebalkan nya. Sontak Bella dan Sabrina kaget, buru-buru wanita asal Asia itu menuju tempat duduk nya yang berada di sebelah meja Isabella.

“Kurasa itu bukan urusan anda, Miss Sophia. Maafkan aku, aku harus segera bekerja” sarkas Bella diakhiri senyuman terpaksa--membuat wanita bernama Sophia itu menggertak marah terlihat dari tangannya yang mengepal lalu meninggalkan Bella begitu saja. Apa peduli Bella? Kalian kira Bella akan menjadi wanita yang bisa dengan mudah di bully seperti itu? Dulu, dan sekarang tidak akan lagi, dia akan melawan!

•••

“Edgar, honey I miss you!” Ucap wanita paruh baya langsung memeluk Edgar.

“Hi mom, bagaimana kabar mu?” tanya Edgar sekedar basa basi. “Tentu saja baik sayang, ayok semua sudah menunggu mu disana”

Mereka berdua kemudian berjalan berdampingan ke tempat yang di tunjukan wanita itu, yang tak lain adalah ibunya. Sementara Mike, pria itu tidak tau kemana, mungkin saja menunggu.

Terlihat sudah ada orang-orang di ruang keluarga itu, lebih tepatnya empat orang dengan dia dan ibunya menjadi enam orang. Oke, Edgar tidak kaget akan itu dan dia sudah tau kenapa ibunya menyuruhnya pulang, Edgar duduk di samping ayahnya yang berada di ujung meja--meminum sebotol anggur yang telah tersedia di gelas tersebut enggan untuk memulai berbicara apalagi bertanya.

Karena suasana yang mulai canggung, Robert berdehem untuk memulai pembicaraan.

“Aku rasa kau memiliki waktu yang terbatas son! Jadi, mari kita langsung to the point saja”

“Almost. Dan kau membuatku sibuk dengan menyuruhku kesini dad” ungkap Edgar terdengar santai tak berekspresi. Rere tersenyum melihat sifat dingin putranya itu.

“Lihatlah putra mu tidak berubah seperti dulu kawan” kelakar pria paruh baya di samping kanan ayahnya dengan tawa khas.

“Aku tahu itu” ungkap Robert setuju. Dari dulu memang putranya sangat dingin dan tak tersentuh, entah tidak tahu darimana sifat dinginnya itu.

“Baiklah sepertinya ini saat nya. Edgar,  Skyler kalian harus segera melangsungkan pernikahannya”

“Yahh, itu akan lebih baik terlebih lagi Edgar dan Skyler sudah hidup bersama dalam satu rumah” tutur ayah dari Skyler menganggukki ucapan sohibnya itu.

“Cih, aku tidak pernah merasa tinggal bersamanya” gumam Edgar tersenyum sarkas, tanpa menghiraukan orang-orang disana terutama seorang wanita anggun di sebrang nya yang terus memperhatikan, tak lain dan tak bukan ia adalah Skyler, teman masa kecilnya. Katanya!

“Pernikahan ini akan kita selenggarakan pada hari minggu yang akan datang--”

Bugh! Edgar menggebrak meja dengan wajah masih tanpa dosa. Seakan tidak terjadi apa-apa disana. “Aku rasa kalian bisa mengirimku E-mail saja untuk urusan seperti ini. Aku tidak perlu repot-repot membuang waktuku” ungkap Edgar mulai tersulut emosi akan tindakan seenaknya orang-orang ini.

“Edgar honey, apakah kau--” Skyler memelas.

“Kalian ingin aku menikah dengan wanita inikan? (dengan menunjuk Skyler) Baiklah, aku akan ikuti permainan kalian, jangan salahkan aku jika permainan ini sangat mengasikan”

Edgar keluar dari kursinya sampai akhirnya Robert ingin menghentikan putranya itu tapi kalah telak saat Edgar kembali memotongnya.

“Orang-orang ku yang akan mengerjakan itu semua, kalian tidak perlu repot-repot” sela Edgar melirik pada Skyler yang berubah ekspresi nya menjadi tersenyum. Akhirnya, Edgar menyerah, dan menikahinya! Benarkah?

“Ahhh, aku kira kau akan kembali mengundur nya. Tentu saja ini pernikahan kalian, kalian bebas menentukan persiapannya” ucap Robert tersenyum bangga. Bangga karena keinginannya terpenuhi, semua orang disana ikut tersenyum senang dan tentu saja antusias.

“Aku harus kembali ke kantorku, permisi” ungkap Edgar sekaligus berpamitan. Pria itu masih mempertahankan ekspresi datarnya, berpura pura bahwa dirinya memang benar telah menyerah begitu saja. Namun mereka salah telah bermain-main dengannya, baiklah Edgar akan memerankan sebuah drama disini.

“Nak kau tidak ikut makan bersama kami?” tanya Rere pada putranya. “Thanks mom, but i don't. I have to go now” pamit Edgar setelah mengecup punggung tangan ibunya.

Skyler tersenyum dan tertawa bahagia dalam hati. Akhirnya, mimpinya menjadi nyonya Claderon selama ini terwujud, dia harus mempertahankan hal buruk yang sekedarnya akan menjadi benalu baginya. Yaah, Skyler yakin bahwa masalalu nya akan kembali, dan itu akan menjadi mimpi buruknya kembali selama ini, itu sebabnya dia harus berhati-hati.

    Bella mengusap penatnya, sudah sepuluh jam dia berkutik dengan tugasnya tanpa istirahat. Bukan karena apa-apa tapi tugas dari Miss Danishes sungguh membebaninya dengan sebanyak ini. Jam istirahat pun sudah berlalu sekitar tiga jam yang lalu.

Sebenarnya Sabrina sudah memaksanya untuk istirahat dulu, tapi ancaman Alexandra mengenai berkas-berkas yang harus segera dia selesaikan menghantuinya selalu.

“Huhh...” Bella mendesah berat ketika merasakan perutnya keram. Rasanya seperti dililit dan diremas.

“Ahh.. huh.. Tenang Bella, kau harus tenang!” gumam Bella menyemangati diri sendiri walaupun rasanya sakit sekali.

“Astaga ini sakit sekali!” Bella kembali bergumam sedikit keras membuat Sabrina yang sedang fokus kini melirik wanita itu. Buru-buru dia menengok di pembatas meja pegawai, “Bella kau kenapa? Sudah kubilang kau perlu istirahat” Sabrina berbisik tegas dan memaki.

“Tidak apa-apa Sab, aku hanya keram saja” Bella memberikan senyumannya berharap temannya itu tidak berisik dan tidak mempermasalahkan keadaannya. “Minum!” Sabrina memberikan sebotol air mineral, minum atau makan di jam operasional memang tidak di bolehkan, tapi Bella tidak memperdulikan itu, ia hanya takut pada keaadaan buah hatinya didalam sana.

Tidak lama kemudian seorang wanita cantik mendatangi Bella. “Nona Isabella?” tanya wanita itu dengan santun.

“Iyah saya” ujar Bella bertahan agar tidak mendesah.

“Ohh baiklah, ikut denganku” ucap wanita itu membuka tangannya kesamping mengarahkan Bella untuk mengikutinya. Bella mengernyit, bukankah dia adalah sekertaris direktur? Sekertaris Edgar. Pikir Bella.

“Ahh, baiklah” Bella membuang pertanyaan dalam otaknya, sambil memegang perutnya Bella beranjak dari meja dan mengikuti sekertaris boss nya itu.

➖➖➖➖➖➖➖
Tbc~

Waittttt..... Jangan lupa vote dan komentarnya..

Untuk teman teman kemarin yang nyemangatin aku, terimakasih kasih kasih kasih bangett, demi apapun ucapan kalian membuat aku lebih tenang.

Maaf ya, untuk yang tidak aku balas komennya. I need you know, aku akan mengatakan terimakasih sebanyak banyak nya pada kalian.

Emosi aku belum stabil jadi maaf kalo bacaannya belum dapet feel nya dan tentu saja lama. Jadi maaf yahh sekali lagi aku gak bisa jawab komentar² kalian semua:)

Oh yaa aku mau tau gimana liburan kalian? Dirumah sajakah atau liburan? Kemanapun liburannya jangan lupa stay safe yahh:) jangan sampai kalian sakit! Jaga diri baik baik.

I love you❤️

Sampai ketemu di part selanjutnya.
29 Desember 2020

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 51.5K 66
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...
16.6K 2.9K 29
Ketika dunia entertainment yang mempertemukan gue dengan Kei dari sebuah hal ironis yang pernah dia perbuat - Kuroo Tetsurou. ●semua jalan cerita yan...
614K 32.1K 87
Seorang pria dewasa berusia 36 tahun yang jatuh cinta pada anak laki-laki berusia 16 tahun.
6.7K 681 13
Shaniel? About older and younger sisters