Aphrodite : Behind The Mask

By itz-vyy

1.1K 276 24

"Topeng seperti apa pun yang kalian pakai, mereka tetap tidak bakal bertahan lama." Yong Rachelle adalah seor... More

Intro : Aphrodite.
OO.
O1.
O2.
O4
O5
O6
O7
O8
O9

O3

73 23 3
By itz-vyy

Rachelle sekonyong-konyong berlari ke arah Taehyung saat melihat mata sang adam makin menyipit, pertanda ia sudah tidak kuat menahan sakit. Namun, saat gadis itu sampai di langkah yang entah keberapa, sebuah pisau dilemparkan dari arah sembarangan, sehingga mengenai kabel lampu-lampu kecil di atas kepala Rachelle.

"Awas!"

Mendadak, tangan kanan Rachelle ditarik kasar oleh seseorang dari arah samping, sebabkan ia tersungkur jatuh ke samping menimpa seseorang yang tadi menariknya. Bersamaan dengan itu, deretan lampu-lampu kecil yang tadi kabelnya terputus, jatuh ke posisi Rachelle berdiri semula.

"Ah ...." seseorang yang tadi menarik tangan Rachelle, kini merintih kesakitan. "Permisi, bisakah kau bangun?" ujarnya, tapi tidak ada balasan dari si gadis Yong.

Hingga ia mengguncang bahu Rachelle, gadis itu tetap diam. Ketika rungunya didekatkan pada Rachelle, ia malah menangkap suara dengkuran halus dari gadis di atasnya. Bisa-bisanya seseorang tertidur setelah menjalani pengalaman hampir meninggal?

"Astaga, situasi sial macam apa ini?"

Sialan. Sebenarnya, apa yang terjadi malam itu?

Rachelle mengalihkan fokusnya pada berkas-berkas di atas meja yang meminta ditandatangani sejak tadi. Namun, karena ia sibuk melayangkan pikirannya pada memori akan kejadian semalam yang tidak lengkap, berkas-berkas itu belum ada yang tersentuh.

Tangan gadis itu mengulur hendak meraih berkas-berkas di meja. Namun, saat tangan kanannya terjulur, ia merasakan sakit di pergelangan tangannya. Ah, ini pasti gara-gara semalam.

"Anda tidak boleh masuk sembarangan!"

Rachelle mengerutkan keningnya saat samar-samar mendengar suara ribut di luar ruangan. Padahal ia sedang pusing begini, tapi orang-orang malah menyebabkan kekacauan di luar. Tubuhnya baru mau diangkat dari kursi untuk memeriksa sendiri kekacauan di luar, tapi pintu ruangannya sudah lebih dulu terbuka, disusul presensi para pengawal, sekretaris pribadinya, serta seorang gadis asing.

"Maafkan kami, Nona. Orang ini terus menerobos masuk sambil berkata ingin menemui Anda," sekretaris pribadinya buka suara, raut cemas jelas terlihat di wajahnya lantaran takut atasan yang terkenal sinis itu mengomelinya nanti.

Gadis asing yang menerobos masuk itu melepaskan cengkeraman tangan pengawal pada tangannya. "Saya Park Sooyoung, reporter dari Harian Seyul." Gadis itu memperlihatkan tanda pengenalnya.

Rachelle membuang muka selama beberapa saat. "Ada urusan apa seorang reporter berani menerobos ke dalam kantorku?"

"Ada yang perlu saya tanyakan pada Anda terkait kejadian semalam."

Lagi-lagi, kening Rachelle mengerut. Acara semalam, apa jangan-jangan ini soal pesta yang ia datangi? Tapi masalahnya, Rachelle 'kan tidak ingat apa-apa.

Dengan cepat, Rachelle mengubah ekspresinya menjadi dingin. "Tidak ada yang bisa kukatakan soal kejadian semalam, jadi sebaiknya kau pergi selagi aku masih memberitahu baik-baik."

Baru saja si gadis Yong hendak berbalik ke mejanya, ucapan Reporter Park sukses secara refleks menghentikan langkah Rachelle. "Apa Anda tahu ada berapa korban jiwa dari kejadian semalam?"

Ketika kalimat itu selesai diucapkan Reporter Park, kepala Rachelle malah samar-samar mengingat memori semalam. Suara tembakan, jeritan, orang-orang yang berlarian panik di depannya, bahkan hingga tubuh seseorang yang tergeletak penuh darah.

Rachelle membalikkan badannya setelah beberapa saat berpikir. "Biarkan dia di dalam," katanya pada sekretaris dan para pengawalnya.

Tanpa di suruh, Reporter Park segera menyusul duduk begitu Rachelle sudah meletakkan bokongnya pada sofa khusus untuk menerima tamu.

"Aku sudah bilang padamu, aku tidak punya apa pun untuk dikatakan karena semalam terlalu mabuk. Tapi aku rasa, kau tidak begitu, bukan?" Rachelle menatap intens presensi gadis di hadapannya.

Reporter Park menundukkan kepalanya selama beberapa sekon sebelum menjawab. "Saya harap Anda bisa mengingat kejadian semalam. Semua media tadinya heboh ingin mendapatkan keterangan mengenai kejadian ini, tapi pelaksana pesta sepertinya berusaha membungkam mereka dan menutupi kejadian semalam."

"Lalu kenapa kau datang padaku? Apa kau seyakin itu kalau aku akan memberikan informasi?" Rachelle tersenyum miring. "Lagi pula, kau begini hanya untuk mendapat kesan bagus dari atasanmu, bukan?"

Reporter Park lagi-lagi terdiam beberapa saat sebelum bicara. "Apa Anda pikir semua reporter seperti itu? Melakukan apa saja demi informasi, bahkan tanpa memperdulikan kondisi dan sumbernya?"

"Apa kau tidak begitu, Sooyoung-ssi?"

"Saya harap saya tidak begitu." Reporter Park mengeluarkan sebuah USB dan menyerahkannya pada Rachelle. "Semalam ada beberapa reporter yang secara khusus diundang untuk memberitakan acara itu." Ia terdiam lagi. "Salah satunya adalah senior terdekat saya. Tapi semalam ia tewas tertembak di sana, dan seluruh dokumentasi kejadian itu disita. Saya sempat mencuri-curi kesempatan untuk mengambil rekaman di dalam kamera yang semalam ia bawa."

Kedua alis Rachelle nyaris bertautan. Kalau senior Reporter Park tewas tertembak, berarti ingatan tentang suara tembakan dan yang lainnya itu tidak salah?

"Bukankah menurut Anda aneh karena beberapa reporter diundang ke acara itu, tapi yang lain masih mengorek informasi? Terlebih, para reporter yang sedari subuh tadi berjejer di depan gedung perusahaan Kim Corps, kini hilang begitu saja seperti memang tidak diperbolehkan lagi mengusut kasus ini. Atasan saya bahkan mengeluarkan perintah untuk menutup mata terhadap meninggalnya senior dan acara semalam," Reporter Park bicara lagi.

Ragu-ragu, Rachelle mulai bicara soal ingatannya. "Semalam aku mabuk karena merasa tidak nyaman berada di tengah pesta itu, jadi aku tidak ingat banyak hal ketika sadar," ia menjeda kalimatnya, "tapi aku rasa, aku juga mendengar suara tembakan. Oh, dan sepertinya ada seseorang yang terluka ... tapi aku tidak ingat apa-apa lagi."

Reporter Park mengangguk paham. "Saya mengerti. Tolong lihat isi USB itu dan hubungi saya kalau Anda mengingat sesuatu." Ia kemudian berdiri dari duduknya. "Sepertinya Anda sibuk," katanya sambil melihat tumpukan berkas di meja kerja Rachelle. "Kalau begitu, sebaiknya saya pamit sekarang."

Seorang wanita kini tengah duduk di ujung ranjang. Tubuhnya terbalut gaun tidur merah berbahan satin, rambut wanita itu tergerai agak berantakan, sementara tangannya memegang segelas wine.

"Aku pikir ini bukan hal yang tepat bagimu untuk melakukan ini," seorang pria di hadapannya bicara. Ia mulai melepaskan kemejanya dan meletakkan benda itu sembarangan, lantas duduk di samping si wanita.

"Kenapa aku tidak boleh melakukan ini?" wanita itu bertanya sambil menatap si pria.

Telapak tangan sang adam membelai kepala wanita itu, turun hingga ke tengkuk dan bahunya yang terekspos. "Bukankah suamimu sedang terbaring sekarat sekarang?"

Si wanita tersenyum miring. Ia kemudian mendekatkan tubuh pada pria itu, lantas berbisik di telinganya. "Park Jimin, apa kau tidak ingat aku ini siapa? Aku Nam Sora, hal begini bukan masalah besar buatku." Ia meniup pelan telinga Jimin saat mengakhiri ucapan dan menjauhkan tubuhnya. "Sekarang aku cuma menginginkanmu, apa kau tidak begitu?"

Tepat setelah itu, kedua insan itu berpagutan mesra satu sama lain.

'Kim Taehyung, kau tidak pernah mencintaiku, jadi kenapa aku harus sedih saat kau hampir meninggal?'

Di lain tempat, seorang pria tengah terbaring di ranjang rumah sakit dengan tubuh yang disambungkan dengan alat-alat penunjang kehidupan.

[]


Kira-kira ada apa di pestanya tete?
Btw saegil chukahae tete, semoga panjang umur, sehat selalu, sukses terus dan cepet jadi suami aku.g

Mukanya mirip masa depan siapa bunda?

Continue Reading

You'll Also Like

9.7K 1.4K 44
DANMEI TERJEMAHAN
6.2M 483K 57
Menceritakan tentang gadis SMA yang dijodohkan dengan CEO muda, dia adalah Queenza Xiarra Narvadez dan Erlan Davilan Lergan. Bagaimana jadinya jika...
Milikku By es

Mystery / Thriller

30.6K 3.2K 15
"Aku tidak suka berbagi. Tubuhmu, wajahmu, dan cintamu, hanya untukku. Karena kau milikku, dan aku pemilikmu." Warning ⚠️ • sungsun area • bxb/homo...
705K 62.2K 45
Diterbitkan oleh Penerbit LovRinz (Pemesanan di Shopee Penerbit.LovRinzOfficial) *** "Jangan percaya kepada siapa pun. Semua bisa membahayakan nyawam...