Enemate | HoonSuk ✔

By hoonsukers

1M 146K 29.7K

Jihoon dan Hyunsuk tidak akan pernah berdamai, jika bukan takdir yang merubahnya. Dom! Jihoon Sub! Choi Hyun... More

Prolog
Satu
Dua
Tiga
Empat
[Expart #1]
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
[Expart #2]
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
[Expart #3]
Dua Belas
[Expart #4]
Tiga Belas
Empat Belas
[Expart #5 - YeonBin Special]
Lima belas
Enam Belas
Tujuh Belas
[Expart #6 - HaJeongwoo Special]
Delapan Belas
Sembilan Belas
Dua Puluh
[Expart #7]
Dua Puluh Satu
Dua Puluh Dua
Dua Puluh Tiga
Dua Puluh Empat
Dua Puluh Lima
Dua Puluh Enam
Dua Puluh Tujuh
Dua Puluh Delapan
Dua Puluh Sembilan
Tiga Puluh
Tiga Puluh Satu
Tiga Puluh Dua
Tiga Puluh Tiga
Tiga Puluh Empat
Tiga Puluh Lima
Tiga Puluh Enam
Tiga Puluh Tujuh
Tiga Puluh Sembilan
Empat Puluh
[Expart #8 - The Truth]
[Last Expart]
[Last Expart 2.0]
[Last Expart 3.0]
Goodbye & Thankyou!
DOR‼️ SURPRISEEE🎉

Tiga Puluh Delapan

13.4K 2K 554
By hoonsukers


Moodku lagi baik banget gara-gara Hajeongwoo, Jikyu, & Dokyu ToT

Happy reading-!

•••

"Oke, biar gue jelasin lagi."

"Pertama, yang dia bilang memang bener. Kami putus karena LDR, pisah sekolah, bahkan pisah kota. Selain itu, Gon juga sempet bilang mutusin gue karena ga mau pisah terlalu jauh yang malah bikin kegiatan belajarnya keganggu." Hyunsuk mendecih, "Bohong banget, padahal nyatanya dia udah dapet yang baru di sana." Lanjutnya sambil tersenyum kecut.

"Kedua, bener gue emang sempet ngerasa sedih banget, sampai down, karena selama pacaran Gon selalu merhatiin gue, jadi tempat curhat gue, gampangnya, selalu ada susah maupun senang lah. Tapi semenjak gue udah tau kalau dia se-gampang itu buat move on dan dapet pacar baru, gue mutusin buat ngubur perasaan gue."

"Sekarang gue udah ga ada rasa sama sekali ke Gon."

Jihoon jadi merasa agak lega mendengarnya.

"Ketiga, setelah Mama pergi memang gue ngerasa kehilangan banget. Makanya gue ngelampiasin ke lo, kayak yang gue bilang waktu itu. Jadi gue juga ga bisa ngelak, kalau lo emang pernah jadi pelampiasan gue."

"Tapi sumpah Ji, gue ga ada niatan main-main sama perasaan lo. Gue ga ada niatan jadiin lo pelarian dan pelampiasan."

"Selama ini gue ceritain semua masalah gue ke lo, karena gue percaya sama lo. Gue curhat sama lo karena gue ngerasa lo bisa jaga rahasia dan bisa bikin gue lebih tenang. Gue—" Ucapannya terputus karena Jihoon yang menariknya tiba-tiba, membuat tubuh mungilnya jatuh ke pelukan si pemuda bertubuh atletis.

"Maaf..."

Hyunsuk mengulas senyum tipis, "Sekarang udah jelas kan? Lo cuma salah paham."

Jihoon mengangguk, "Gue minta maaf."

Telapak tangan pemuda Choi bergerak mengusap punggung lebar si Park, "Gapapa, ga usah minta maaf."

"Oh iya Ji,"

"Hmm?"

"Jadi sebenernya lo cemburu ga sih?"

"Kalau gue bilang iya, kenapa?"

"Kalau iya... Coba biarin pelukannya lebih lama, ya? Biar jejaknya Gon ilang."

Hyunsuk meringis, geli dengan ucapannya barusan. Wajahnya memerah, hampir sama merahnya dengan wajah Jihoon sekarang.

Tapi untungnya situasi itu tidak membuat kecanggungan menghampiri mereka. Justru Jihoon dan Hyunsuk semakin menyamankan pelukan mereka.

Sampai akhirnya sebuah suara menginterupsi adegan manis itu.

Tok tok tok...

"Kalian ga berbuat aneh-aneh kan?" Tanya Junkyu setengah berteriak dari luar toilet.

"Anjing."

enemate.

"Kak Hyunsuk, Kak Jihoon, Kak Mashi, Kak Yoshi, semuanya kumpul kesini deh. Gue mau ngasih tau sesuatu."

Hyunsuk, Jihoon, Mashiho, Yoshi, Junkyu, Jaehyuk, Jeongwoo, Yedam, dan Haruto yang tadinya sibuk masing-masing langsung mengerumuni Doyoung. Mereka bisa melihat dari ekspresi Doyoung, pemuda Kim itu benar benar ingin membicarakan sesuatu yang serius.

"Tadi gue ketemu Kak Gon."

Jihoon dan kawan-kawannya tampak terkejut, tapi tidak dengan Hyunsuk. Pemuda tertua diantara sepuluh lelaki itu mengedikkan bahunya, "Gausah kaget, Bokapnya Gon masih temen baik sama bokap gue." Katanya.

Doyoung menggeleng rusuh, "Bukan itu yang bikin gue kaget."

"Terus?"

"Tadi dia nitipin flashdisk, katanya isinya cuma boleh dibuka kalo ada lo." Jawab Doyoung, menunjukkan sebuah flashdisk berbentuk kaki kucing.

Hyunsuk merasa familiar dengan bentuknya...

"Bahaya ga sih?" Celetuk Haruto.

Doyoung menatap penuh teliti flashdisk di tangannya, lalu menggeleng, "Engga lah, ini flashdisk biasa kok."

"Ah, itu flashdisk pemberian gue dulu, haha." Gumam Hyunsuk setelah menyadari kenapa bentuknya sangat familiar di matanya.

"Gue curiga isinya aneh-aneh." Ujar Jaehyuk sambil menatap curiga flashdisk yang masih menggantung di jemari Doyoung.

"Nah iya, gue juga mikir gitu." Sahut Junkyu setuju.

"Daripada curiga-curigaan, mending langsung dibuka aja, siapa tau ada yang penting." Saran Yedam.

Tanpa babibu lagi, Doyoung langsung menancapkan flashdisk ditangannya ke laptop milik Yeonjun yang kebetulan sedang menyala di atas meja.

"Kak Yeonjun, pinjem laptop nya ya."

Yeonjun yang sedang tidur di sofa hanya membalasnya dengan deheman.

"Isinya cuma satu video?"

"Coba buka aja, Do."

Doyoung mengangguk, lalu mengarahkan kursor nya ke satu video di satu-satunya folder di dalam flashdisk itu, mengklik nya sampai video nya terputar.

"Hai, gue harap ga cuma Hyunsuk, tapi Jihoon juga nonton ini. Gue Lee Byounggon, disini gue mau ngelurusin sekaligus minta maaf."

Hyunsuk otomatis memalingkan wajahnya saat si 'bajingan' itu muncul di layar laptop. Biarkan telinganya saja yang mendengarkan, matanya tak usah melihat. Ia sudah terlalu muak.

"Hyunsuk, gue minta maaf atas perbuatan lancang gue di halaman belakang tempo hari. Kalau lo mau tau, gue sengaja. Itu udah direncanain."

Hyunsuk mengeraskan rahangnya, emosi.

"Gue sengaja, buat manas-manasin Jihoon yang lagi tanding saat itu."

"Btw kok dia tau nama Kak Jihoon?" Tanya Haruto, tapi diabaikan oleh yang lain.

"Haha, sebenernya ini bukan kemauan gue. Gue disuruh sama temen gue, Seunghun—"

Click!

"Shit."

Hyunsuk menoleh dengan tatapan bingung, "Kenapa, Ji?"

"Gue ga tau ini beneran Seunghun yang ada dipikiran gue atau bukan, tapi waktu SMP gue punya kakak kelas namanya juga Seunghun. Dulu kita sempet terlibat masalah, bahkan hampir tawuran cuma karena rebutan cewe." Jelas Jihoon, tertawa hambar setelahnya.

Hyunsuk juga delapan pemuda lainnya terkejut mendengar pernyataan Jihoon.

"Oke, lanjut. Ga baik motong omongan orang." Doyoung memutar lagi video nya yang sempat terjeda.

"—dan Jinyoung. Biar gue perjelas, Seunghun yang ngirim pesan misterius itu ke Jihoon. Sementara Jinyoung lawan main tim basket nya Jihoon."

"Kita sengaja ngerencanain ini, biar Jihoon hilang fokus dan tim basket kalian bisa kalah di pertandingan hari itu."

Jihoon reflek menggebrak meja, "Bangsat."

Yeonjun yang sedang tertidur sampai kaget karena suara gebrakannya yang tak main-main kencangnya.

Hyunsuk mengusap sebelah tangan Jihoon, berusaha menenangkan pemuda itu.

"Sejujurnya gue ga mau, tapi gue terpaksa. Kalau aja bukan karena utang gue ke Seunghun sama Yonghee, gue ga bakal mau ngelakuin ini. Gue minta maaf atas nama temen-temen gue, ke Hyunsuk sama Jihoon."

"Maaf juga, gue cuma bisa minta maaf lewat video titipan, karena gue tau lo pasti ga mau ketemu gue lagi, iya kan? Haha."

"Gue minta maaf sebesar-besarnya, cuma demi kemenangan tim basket, kita sampai main curang bahkan ngorbanin Hyunsuk yang seharusnya ga dilibatin di sini. Gue minta maaf atas nama Lee Byounggon, Kim Seunghun, Bae Jinyoung, Kim Yonghee, dan tim basket SMA C9."

"Makasih, lo udah mau ngeluangin waktu buat nonton ini sampe habis."

"Oh iya, gue juga minta maaf, kalau perbuatan kami bikin hubungan lo berdua renggang."

"Jangan lupa baikan ya, gue dukung hubungan kalian. Langgeng terus."

"Sekali lagi, gue minta maaf."

Click.

"Udah? Selesai?"

"Gila, plot twist banget anjir." Komentar Jeongwoo, sok berlagak seperti komentator film yang baru saja menyelesaikan tontonan film yang penuh konflik dan plot twist di dalamnya.

Sementara yang lain heboh, Hyunsuk dan Jihoon masih terdiam. Agak shock dengan pernyataan Byounggon tadi. Tidak pernah menyangka ternyata orang-orang yang pernah terlibat di hidup mereka yang merencanakan ini semua.

"Kalian kenapa diem-dieman sih? Masalahnya udah clear loh." Celetuk Mashiho berhasil merebut atensi keduanya.

"Beneran udah clear kan ini?" Tanya Junkyu.

"Udah kan?" Hyunsuk sama Jihoon ngangguk-angguk aja.

"Udah dong, jangan jauh-jauhan lagi, bikin heboh satu sekolah tau ga? Sampe pada ngira kalian beneran putus, JHAHAHAHAHA." Celetuk Jaehyuk.

"Padahal jadian juga gapernah." Lanjut Jihoon, membuat semua orang langsung terdiam. Sampai Junkyu menjentikkan jarinya, memecah kesunyian.

"Nah makanya, kapan kalian berdua jadian?"

"Kapan kapan aja lah, gaenak banget jadian di nikahan bokap sendiri."

to be continued.

[A/N]
Haiiiii, gimana kabarnya? Jangan lupa jaga kesehatannnn. Stay safe, y'all!

Wattpad lagi sakit kayanya, jadi ga bisa upload foto:( yaudah deh ga pake banner & printilannya buat hari ini:)

Oalah asu yg tadinya mood ku bagus bgt gara² members post selca di twt, jadi jelek lagi cuma gara² gagal upload foto.

Fuck wattpad🖕

20-12-2020
©12TEUMES-

Continue Reading

You'll Also Like

219K 33.2K 60
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
119K 14.1K 22
❝udah boleh cium ga sih? Udah ga tahan❞ -kyh [s e l e s a i] ©-adise, 2k19
210K 31.7K 23
Han Jisung, sosok voice aktor itu bakal ngisi suara dalam salah satu anime yaoi? Yang bener aja!? "𝘈𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪𝘮𝘶." Tentu itu semua ha...
297K 31.3K 21
❝ tentang insiden antara felix dan changbin saat berada di klub malam ❞ ✎ completed story、 ✎ 200318 - 201218 ✎ #40 in changlix (120719) © JEESUNG,2O18