[Expart #8 - The Truth]

14.2K 1.6K 208
                                    


[A/N] INI EXPART PALING PENTING & BERGUNA, JANGAN DI SKIP.

Btw expart ini harusnya di publish sebelum chap 40, tapi aku keburu mager:D

Btw expart ini harusnya di publish sebelum chap 40, tapi aku keburu mager:D

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang sebenarnya terjadi tapi terlewatkan...

[Chap 34] 70 - 20 = 50 menit Hyunsuk kemana aja?

Puas dengan tinjuan yang ia layangkan ke mantan kekasihnya, Hyunsuk melangkah menjauh masih diiringi emosinya yang belum reda.

"Brengsek." Air mata mulai turun tanpa diperintah. Dengan segera ia berlari menuju toilet, tidak ingin orang melihatnya menangis.

Mengunci pintunya, setelah itu baru menangis sejadi-jadinya. Air matanya tumpah seketika.

Sosok kuat yang tadi sempat melayangkan tinjuan sudah hilang, digantikan sosok Choi Hyunsuk yang lemah. Tubuhnya terasa lemas seketika, bersandar di balik pintu. Menyembunyikan wajahnya di antara lengan untuk meredam isakannya.

Perasaannya bercampur, antara sedih, marah, dan kecewa. Mantan kekasihnya yang dulu sangat menyayanginya, perhatian padanya, selalu melindunginya, kini datang lagi dengan sifat yang berbeda. Lalu dengan tidak tahu diri memeluknya dan mengatakan kata rindu padanya.

Tidak tahukah lelaki itu bahwa perlakuannya bisa saja membuat rasa yang sudah lama hilang bisa tumbuh lagi?

Kalau mengingat perlakuan lembut Gon padanya, ia jadi teringat Jihoon. Ahh, disaat seperti ini ia jadi merindukan pemuda Park itu.

Park Jihoon, yang bisa memberikan pelukan hangat yang ia butuhkan, yang bisa menenangkannya ketika sedang menangis seperti ini, yang bisa mengalihkannya dari kesedihannya dengan melempar lawakan garing yang selalu membuatnya tertawa.

Sayang sekali Hyunsuk tak bisa bertemu Jihoon untuk saat ini. Apalagi dalam kondisi seperti ini.

Alhasil Hyunsuk hanya tetap menangis sambil mengusap dadanya sendiri, berharap dengan itu ia bisa merasa lebih lega. Tanpa harus bergantung pada Jihoon yang tidak selalu ada disisinya.

•••

Entah sudah berapa lama Hyunsuk di dalam kamar mandi, sampai ketika keluar dari ruangan lembab itu, lorong sekolah sudah tak terlalu ramai. Bahkan ketika tiba di lapangan basket, di sana juga sudah sepi.

Ah, selama itukah ia menangis?

Selama pertandingan berlangsung, pemuda Choi itu terus mengurung diri di kamar mandi.

Setelah menguras air mata, penampilannya terlihat sangat berantakan, jadi ia tak ingin orang melihatnya. Karena itulah kamar mandi adalah tempat paling aman pada saat itu. Hingga tanpa sadar sudah hampir satu jam ia menghabiskan waktu di sana.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Enemate | HoonSuk ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang