Descendants Of The Mafia

By kdk_pingetania

791K 90.7K 32.3K

Abstrax Series [4] : Jhoseptian Leondara "Kita saling jaga rahasia aja! Lo tutup mulut, gue juga!" "Ogah." L... More

SERIES
ATTENTION!
Visual
Prolog
[01] Murid Teladan Vs Murid Berandal
[02] Toxic Friends
[03] Rambut Leo Tai Ayam
[04] Keluarga
[05] Sisi Lain
[06] Anak Mafia
[07] Penginapan Sederhana
[08] Kamar Saksi Bisu
[09] Calon Ketua Osis
[10] Leo's Secret
[11] Tidak Sendiri
[12] Pertemanan
[13] Obrolan Orang Pintar
[14] Warung Lalapan Ayam
[15] Membaik
[16] Kopi Dangdut
[17] Angka Pendekatan
[18] Brawijaya
[19] Lelaki Misterius
[20] Hubungan Antar Manusia
[21] Goresan Luka
[22] Acara Keluarga
[23] Pertemuan
[24] Gatra Kavilariko
[25] Keturunan Mafia
[26] Ulangan Fisika
[27] Masalah Scorpio
[28] Gagal Total
[29] Baperin Mas Leo
[30] Gue Takut
[31] Semakin Ada Rasa
[32] Deep Conversation
[33] Hubungan Tanpa Status
[34] Sang Penyebar Gosip
[35] Sudut Pandang Mori
[36] Dari Kacamata Vanna
[37] Menurut Nera
[38] Alasan Nera
[39] Hidden Scene
[40] Ruang UKS
[41] Threesame
[42] Karaoke Bareng Abstrax
[43] Kenangan Lama
[44] Skandal
[45] Perencanaan
[46] Abstrax Penuh Warna
[47] Pukul Dua Belas Malam
[48] Kembali Stabil
[49] Our Feeling
[50] Bolos Bareng
[51] Berduaan Di Mobil
[53] Lupa Diri
[54] Kejahatan
[55] Can You Promise?
[56] Merasa Tak Nyaman
[57] With Another Girl
[58] Retak Tanpa Sisa
[59] Sebuah Percakapan
[60] Koridor Sekolah
[61] Dewasa Bersama
Epilog
[Extra Part]

[52] Kita Dikala Hujan

8.1K 1.1K 274
By kdk_pingetania

Heyo budak barbar ku, apa tidak kangen?

Kalau aku sih kangen banget update di sini🥺

Maaf ya udah buat kalian nunggu lama, dan makasi karna udah nungguin ceritaku ini👉🏻👈🏻

Masih semangat buat baca lanjutan cerita ini?

[] [] [] []

DESCENDANTS OF THE MAFIA
"Hari ini kita benar-benar menghabiskan waktu bersama. Hanya berdua saja, sampai-sampai melupakan satu orang lainnya."

[] [] [] []

MOBIL milik Leo akhirnya menepi di depan sebuah minimarket. Suara derasnya hujan pun makin terdengar ketika mesin mobil tersebut mati.

Leo menoleh ke samping, ke arah Scorpio yang kini sedang asik mengutak-atik laptop lelaki itu, entah apa yang sedang gadis itu lakukan.

"Udah sampe nih, gamau ikut turun?" tanya Leo.

Scorpio tak menjawab selama beberapa saat. "Bentar gue cek laptop lo dulu, takut kenapa-napa," ujar Scorpio.

Tanpa permisi lelaki itu langsung menarik laptop tersebut dari pangkuan Scorpio. Leo memindahkan laptop itu ke kursi belakang. "Udah biarin aja. Laptop gue tahan banting kok," ujar Leo santai.

"Ya kan gue ga enak kalo rusak," ujar Scorpio.

Leo terkekeh, "lagian rusak karna ulah gue kan?" Leo menaik turunkan kedua alisnya membuat Scorpio mendengus kesal. "Canda elah, galak amat neng."

Scorpio tak memperdulikan ucapan Leo lagi, gadis itu mengencangkan selimut yang ia kenakan. "Hujannya deres banget, di mobil lo ada payung ga?" tanya Scorpio.

Leo menggeleng, "kaga ada."

"Laptop sama selimut ada, giliran yang penting kaya payung malah ga ada. Aneh lo," ucap Scorpio.

"Ya kan laptop sama selimut penting kalau gue nginep di tempat orang."

Scorpio mengangguk-anggukkan kepalanya ketika mendengar penjelasan dari Leo. Sebenarnya gadis itu masih penasaran dengan alasan kenapa Leo sering menginap di luar, akan tetapi Scorpio sadar bahwa pertanyaan tersebut cenderung terlalu lancang sehingga gadis itu mengurungkan niatnya untuk bertanya.

"Deres banget dah, biar gue aja yang turun ya?" Leo menatap ke arah kaca mobil yang kini dipenuhi oleh rintikan air.

"Gue ikut juga, mau milih snack," ujar Scorpio.

"Telpon aja, gue yang beliin," ujar Leo lagi. Leo tidak mau kalau Scorpio jadi sakit karna hujan-hujanan, apalagi tadi malam Scorpio kekurangan tidur.

Scorpio menggeleng, gadis itu bersikukuh untuk tetap ikut.

"Ya udah, bawa selimutnya keluar ya, biar lo ga basah basah banget," ujar Leo. Lelaki itu kemudian menarik selimut yang Scorpio kenakan dan menutupi kepala gadis itu. Ia mengeratkan selimut tersebut hingga menutupi seluruh tubuh Scorpio dan hanya menyisakan wajah gadis itu. "Nih pegang," ujarnya.

Scorpio pun menurut dan memegangi selimut tersebut agar tetap pada posisinya. "Terus lo gimana?" tanya Scorpio.

Bukannya menjawab pertanyaan dari Scorpio, Leo
malah salfok ke wajah Scorpio yang terlihat begitu menggemaskan. Lelaki itu mengulurkan tangannya dan mencubit pipi gadis di hadapannya gemas. "Ah gemes banget si cewek gue," ujar lelaki itu.

Scorpio mendengus, "ngaku ngaku lo!"

"Eh, lupa masih calon ya?" Leo menggaruk tengkuknya kikuk. Berduaan dengan Scorpio sejak tadi membuat Leo lupa diri kalau gadis cantik di depannya ini masih belum menjadi miliknya.

"Jadi belanja ga nih?" tanya Scorpio mengalihkan pembicaraan. Entah kenapa gadis satu ini selalu merasa canggung jika membicarakan tentang hubungan mereka.

"Sabar." Leo kemudian mengenakan hoodie yang ia simpan di laci dashboard mobilnya. Setelah menutupi kepalanya dengan topi hoodie tersebut, Leo pun membuka pintu mobil dan cepat-cepat berlari menuju pintu sebelah mobil. Niatnya lelaki itu ingin membukakan pintu untuk Scorpio, tetapi gadis itu malah lebih dulu membuka pintunya sendiri dan berlari menuju minimarket yang jaraknya tak terlalu jauh dari tempat mobil itu terparkir.

Melihat itu membuat Leo jadi gemas sendiri. Lelaki itu mengikuti Scorpio di belakang. Sesampainya di dalam minimarket, Leo pun langsung mendumel. "Tadi gue mau bukain pintu kenapa malah buka sendiri hah?" protes lelaki itu.

Hal itu pun membuat kasir yang ada di sana langsung menoleh ke arah mereka karena suara Leo cukup keras.

"Apaan sih Le?" tanya Scorpio yang merasa malu.

"Ya lo—"

Scorpio menghentikan ucapan Leo dengan cara menarik lelaki itu ke balik rak-rak penuh makanan di sana, agar orang lain tak bisa melihat ataupun mendengar perdebatan itu.

Scorpio berdecak, "bisa ga si jangan ngajak berantem di tempat umum? Malu tau!" dengus Scorpio kesal.

"Dih, lo yang ngeselin."

"Astaga Le, perkara gue keluar sendiri aja lo ributin."

"Iya maaf." Leo kemudian berjalan meninggalkan Scorpio.

"Masa gitu doang ngambek sih?" Scorpio mengekori lelaki yang ada di depannya itu. "Udah ah jangan gitu."

Leo tak membalas perkataan Scorpio. Lelaki itu berhenti di depan tempat pembuatan mie instan. Di sana dia mengambil satu cup mie. "Lo mau yang mana?" tanya Leo.

"Jangan ngambek dulu," ujar Scorpio.

"Iya nggak ngambek," jawabnya. "Mau kuah atau goreng? Biar bisa gue buatin," ujar Leo.

"Ini aja." Scorpio menarik satu cup mie yang ada di rak atas meja.

"Ya udah gue buatin," ujar Leo.

"Bener kan nggak ngambek?" Scorpio menatap ke arah Leo yang kini sibuk membuka cup mie yang ada di hadapannya.

"Iya nggak ngambek, kesel doang tadi," ucap Leo.

"Ulu ulu gemes banget." Scorpio mencubit pipi Leo pelan. "Udah ah, gue mau beli jajan sama minuman dulu ya," ujar Leo.

"Iya gih, sekalian tolong ambilin gue soda, Piyo," pinta Leo.

"Ga sekalian amer Le?"

Leo terkekeh mendengar bercandaan dari gadis di sampingnya. "Amer di sini mah cuma kerasa kaya ale-ale rasa anggur," ujar Leo.

Scorpio ikutan tertawa, "iya tau Mas nya pro banget."

"Mba nya juga kan?" balas Leo.

"Udah ah gue ke sana dulu. Lo yang bener ya masak mie nya, jangan sampe lembek."

"Siap bos!"

[] [] [] []

"DINGIN ga?" tanya Leo setelah masuk ke dalam mobil dengan dua tangan yang membawa cup mie.

Scorpio menggeleng. Gadis itu merapikan rambutnya yang berantakan karna selimut yang tadi ia kenakan sebagai penutup kepala.

Leo menaruh dua cup mie tersebut di atas dashboard mobilnya. Lelaki itu mengecilkan suhu ac di mobil tersebut. Tangannya terulur untuk menyentuh rambut Scorpio, "basah rambut lo."

"Nanti juga kering," ujar Scorpio santai.

"Ya udah makan dulu nih." Leo menyodorkan cup mie goreng yang tadi dipilih oleh Scorpio.

Scorpio menerima cup tersebut. Keduanya pun mulai asyik menikmati makanannya sambil menonton sebuah tayangan dari laptop milik Leo. Disaat suasana benar-benar hening, hanya terdengar suara dari laptop dan juga suara hujan di luar, tiba-tiba saja Scorpio membuka suara.

"Le," panggil gadis itu.

"Hm?" Leo menoleh sejenak ke arah Scorpio.

"Mau nyicip punya lo, boleh?" tanya Scorpio. Entah kenapa melihat mie kuah milik Leo membuat Scorpio lebih napsu makan ketimbang mie goreng punyanya.

Leo pun langsung menyodorkan cup mie miliknya, "nih."

Scorpio menerima cup mie milik Leo, sedangkan cup mie miliknya ia berikan pada Leo. "pegangin." Gadis itu pun kemudian mulai menyendok mie kuah tersebut. "Enakan ini ih," gumamnya. Kepala Scorpio mendongak ke arah Leo, "Le, boleh tukeran ga?"

"Bukannya tadi mau mie goreng?" tanya Leo bingung.

"Iya tapi sekarang pengen mie kuah," ujar Scorpio.

"Mau gue beliin aja?" tawar Leo.

"Ga boleh tukeran?" tanya Scorpio.

"Boleh, tapi biar lebih kenyang lo nya," kata Leo.

"Gapapa mau tukeran aja."

"Ya udah gih makan. Gue mah apa aja boleh," ucap Leo.

Mendengar hal tersebut membuat Scorpio menjadi tersenyum senang. "Thank you Mas Leo," ucap Scorpio dilengkapi dengan senyum kecil di bibirnya.

Mereka pun kembali melanjutkan kegiatan makannya sambil menonton layar laptop yang ada di depan. Sesekali mereka mendebatkan karakter pada tayangan di depan.

Seperti yang kalian tahu, serial drama korea berjudul Start Up ini sedang ramai diperbincangkan. Penontonnya terbagi menjadi dua tim yaitu Dosan dan Ji Pyeong. Nah, sama hal nya dengan Leo dan Scorpio, mereka berdua memiliki jagoannya masing-masing. Scorpio lebih tertarik berada di tim Dosan karena kepintaran lelaki itu, sedangkan Leo berada di tim Ji Pyeong.

"Kerenan Ji Pyeong lah, sultan begitu," ujar Leo.

"Rugi sultan kalo bilang suka sama cewek aja takut," balas Scorpio.

"Dih, lu pikir gampang apa bilang suka. Harus ada mikirnya dulu lah. Belum lagi kalo ceweknya rese kaya lo."

Scorpio mendelik, "kok jadi ngejekin gue sih?"

"Bodo pokoknya Ji Pyeong, Dosan miskin," kata Leo.

"Ji Pyeong cupu, mendingan Dosan kemana-mana," ujar Scorpio tak mau kalah.

"Ga cocok Dalmi sama Dosan, sama-sama miskin," ujar Leo.

"Cocok lah sama-sama pinter," kata Scorpio.

"Ya emang pasangan harus sama-sama pinter?" tanya Leo.

"Iyalah! Biar yang satu kaga kebanting."

"Kalo gue sama lo jadi kebanting gitu?" tanya Leo.

"Mikir aja sendiri," jawab Scorpio.

"Ngeselin lu bocah."

Karena malas meladeni Leo yang makin tidak jelas, Scorpio pun memutuskan untuk membuka ponselnya yang sejak tadi berbunyi. Ada beberapa pesan yang masuk, entah itu dari teman-teman ceweknya dan juga Gatra.

"Eh, Gatra ngechat," ucap Scorpio sambil membuka pesan dari Gatra.

Mendengar hal itu pun membuat Leo menoleh ke arah ponsel Scorpio. "Ngechat apaan?" tanya lelaki itu sambil mencondongkan kepalanya.

Gatra : lo sakit pyo? kenapa ga sekolah?

Gatra : kabarin gue kalo buka hape, jangan bikin khawatir

Membaca pesan dari Gatra membuat hati Leo sedikit panas. Lelaki itu secara tiba-tiba menarik ponsel yang dipegang Scorpio.

"Kebiasaan deh, balikin sini!"

"Bentar liat kamera dulu," ucap Leo sambil mengarahkan kamera ponsel milik Scorpio dan mengambil sebuah foto.

"Buat apa?"

Leo tak menjawab. Lelaki itu mengirimkan foto tersebut pada Gatra.

Scorpio : tenang bos, scorpio aman sama gue

"Udah noh," ujar Leo.

"Kok gitu sih balesnya?" tanya Scorpio.

"Biarin, biar dia tau kalo lo lagi sama gue," kata Leo.

"Ga penting banget."

"Penting lah," ujar Leo. "Kalo dia tau, dia jadi ga bakalan gangguin lo lagi."

"Gatra nggak ganggu gue," ucap Scorpio tak setuju.

"Tapi dia ngeganggu gue. Dikira gue ga cemburu apa?" tanya Leo kesal.

"Kan Gatra temen gue Le, temen lo juga malah."

"Makanya bahaya. Gue aja dari temen bisa sedeket ini sama lo," ujar Leo.

"Beda lah. Gatra sama lo itu beda."

"Iya tau, tapi gue ga suka kalau lo lagi sama gue tapi malah balesin chat cowok lain," kata Leo.

"Oke, oke, kita lanjut nonton aja." Scorpio memutuskan untuk mengalah kali ini. Capek rasanya berdebat terus-terusan dengan Leo.

Beberapa saat kemudian sebuah pesan kembali masuk ke ponsel Scorpio.

Gatra : oh gitu, gue kira lo kenapa kenapa

Gatra : ya udah enjoy ya kalian :)

Karena merasa tak enak dengan Leo, Scorpio pun hanya membaca pesan dari Gatra tersebut tanpa membalasnya. Walaupun sebenarnya Scorpio merasa aneh dengan pesan itu.

Tumben Gatra pake emot.

[] [] [] []

Gila sih aku gatau kalau aku bakalan istirahat dari wattpad selama ini. Hampir dua minggu ga update, wow banget astagaaa. Itu pun jiwa menulisku belum balik sepenuhnya. Tapi aku berusaha push diriku biar ga kelamaan. Aku takut kalian bosen nungguinnya.

Aku harap masih ada banyak pembaca yang bersedia ninggalin vote dan komen di part ini. Plis kasi aku semangat biar bisa lanjutin cerita ini🥺

21-12-2020

Continue Reading

You'll Also Like

21.2K 745 52
FOLLOW SEBELUM MEMBACA^^ THANK YOU Sulit hidup di dunia sekarang. Berbagai hal selalu menggunakan uang, lantaran mencari uang itu sendiri lebih menyu...
898K 54.3K 58
[Follow sebelum baca] "Kamu dimana?" Rheva menatap lurus ke depan tepat dimana sepasang remaja saling bermesraan. "Aku di rumah, sayang" jawab seseo...
501K 2.4K 2
[Warning!] Pernikahan yang tidak pernah diharapkan, bagi Salsabilla Shireena, wanita berumur 22 tahun. Wanita itu terpaksa menikah dengan seorang bro...
264K 13.2K 45
Ingin tahu definisi cinta itu gila? Hera 'lah jawabannya. Mencintai seorang perundung yang menyukai kekerasan? Tak pernah terbesit sedikit pun kata '...