Sudah hampir setengah bulan Atsumu dan (name) menikah. Mereka juga sudah terbiasa satu sama lain. Bahkan sekarang mereka sudah seperti temen kos kos san, pokoknya tidak secanggung dulu lagi. Mereka juga sudah mulai terbuka satu sama lain, (name) bahkan pernah menceritakan alasannya kenapa sangat takut masuk pasar saat itu.
Kata orang dulu sih, cinta itu datangnya belakangan yg penting terbiasa dulu, itu sebabnya orang jaman dulu melakukan perjodohan.
Atsumu dan (name) sebagai anak milenial tak begitu percaya akan hal itu, mereka yakin cinta itu datangnya pada pandangan pertama, jadi mereka membuat perjanjian untuk itu. Mereka boleh mencintai orang lain selama itu tidak merusak pernikahan, karna mereka tidak ingin membuat orang tua mereka marah.
Perjanjiannya sih sudah lama dibuat, tapi belum kejadian tuh, dimana Atsumu pacaran begitupun (name). Padahal katanya banyak yg mendekati mereka tapi gk cocok aja gitu.
Terus (name) pernah curhat juga sama Atsumu, katanya misal kalo ada cowok nembak dia, (name) langsung keinget Atsumu gitu, dan anehnya Atsumu juga. Tapi mereka menganggap itu biasa saja.
Hadeuh... (Name), Atsumu, kalian masih belum nyadar ya...haaahh...
"(Name), gua pergi dulu ya" teriak Atsumu
"Ngoghey, jangan pulang terlalu malem, gua takut di rumah" jawab (name)
"Ngoghey" Atsumu pergi, katanya sih mau reunian sama alumninya
Sudah setengah jam Atsumu keluar, dan (name) yg merasa bosan akhirnya pergi ke minimarket seberang jalan untuk membeli cemilan.
"Emmm, mungkin cukup, lagian kayaknya si tsumu pulangnya masih lama" gumam (name) dalam perjalan pulang
Bugh,
(Name) menabrak seseorang
"Eh, gomenasai, aku tidak sengaja" ucap (name) sambil membungkukkan badan
Orang yg ditabrak tidak menjawab, di terus menatap (name)
Dia mabuk?' batin (name)
"Eee.. aku duluan permisi," ucap (name) hendak pergi, tapi keburu di tarik sama orang itu
"Hey, nona, tidak baik jalan sendiri malam2 begini, aku temenin ya" ucap orang itu
"Ti-tidak, rumahku dekat kok, tidak perlu repot2"
(name) melangkah menjauhi orang itu, tapi dirasanya orang itu juga mengikuti (name). (Name) mempercepat jalannya, dia berjalan tidak tentu arah mencari keramain, dan untungnya ia menemukan jalan. Meski sudah di tepi jalanan yg cukup ramai (tidak terlalu ramai sih, hanya 2 atau 3 orang yg ada di sana) orang itu masih mengikuti (name)
"Hey nona, jangan takut padaku, aku bukan orang jahat kok" ucap orang itu yg berada cukup jauh di belakang (name)
(Name) mulai was2 dia berniat untuk menyebrang jalan, tapi sialnya saat menyebrang malah ada motor lewat. (Name) kaget dan reflek menutup matanya.
Loh, kok gk berasa, gua mati apa gimana?' batin (name)
(Name) membuka matanya, dilihat motor itu berhenti tepat di depannya dan sosok laki2 itu turun dari motornya.
"(Name), ngapain lu?" Tanya laki2 itu
Hah, kayak gua kenal' batin (name)
Laki2 itu menghampiri (name), ternyata dia adalah Atsumu. (Name) reflek memeluk Atsumu.
Atsumu sedikit kaget, tapi dia langsung membalas pelukan (name). Terdengar (name) terisak dalam pelukan Atsumu, Atsumu menenangkan (name) dan mereka akhirnya pulang bersama.
Di rumah, (name) masih ketakutan. Dia mengingat kejadian tadi. Atsumu yg mengerti menghampiri (name) dan memeluknya
"Udah gk usah dipikirin" ucap Atsumu
Atsumu mengelus kepala (name), (name) pun menyenderkan kepalanya pada dada Atsumu. (Name) bahkan dapat mencium wangi parfum Atsumu. Atsumu makin mengeratkan pelukannya.
Kenapa gua ngerasa bersalah ya' batin Atsumu
Tangan atsumu masih setia mengelus kepala (name)
Hangat...' batin (name)
Sudah cukup lama Atsumu dan (name) di posisi tadi, sampai tidak sadar mereka tertidur.
TBC
Vote ya kak🍴