Enemate | HoonSuk ✔

By hoonsukers

1M 146K 29.7K

Jihoon dan Hyunsuk tidak akan pernah berdamai, jika bukan takdir yang merubahnya. Dom! Jihoon Sub! Choi Hyun... More

Prolog
Satu
Dua
Tiga
Empat
[Expart #1]
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
[Expart #2]
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
[Expart #3]
Dua Belas
[Expart #4]
Tiga Belas
Empat Belas
[Expart #5 - YeonBin Special]
Lima belas
Enam Belas
Tujuh Belas
[Expart #6 - HaJeongwoo Special]
Delapan Belas
Sembilan Belas
Dua Puluh
[Expart #7]
Dua Puluh Satu
Dua Puluh Dua
Dua Puluh Tiga
Dua Puluh Empat
Dua Puluh Lima
Dua Puluh Enam
Dua Puluh Tujuh
Dua Puluh Delapan
Dua Puluh Sembilan
Tiga Puluh
Tiga Puluh Satu
Tiga Puluh Dua
Tiga Puluh Tiga
Tiga Puluh Empat
Tiga Puluh Lima
Tiga Puluh Enam
Tiga Puluh Tujuh
Tiga Puluh Delapan
Tiga Puluh Sembilan
[Expart #8 - The Truth]
[Last Expart]
[Last Expart 2.0]
[Last Expart 3.0]
Goodbye & Thankyou!
DOR‼️ SURPRISEEE🎉

Empat Puluh

16.5K 2K 751
By hoonsukers

Pagi hari di akhir pekan, seminggu sebelum penilaian akhir semester yang menentukan kenaikan kelas, Jihoon dan Hyunsuk berencana pergi ke perpustakaan umum untuk belajar bersama.

Anggap saja mereka kuno, tapi pergi belajar di perpustakaan jauh lebih nyaman daripada di rumah maupun tempat umum lain seperti restoran atau cafe, karena kondisi sekitarnya kurang kondusif. Lagipula perpustakaan yang difasilitasi pemerintah di ibu kota yang cukup maju seperti Seoul tidak terlalu buruk, bahkan sangat nyaman untuk belajar ataupun sekadar membaca buku.

"Mapel apa yang lo belum paham?"

"Matematika."

"Gue ga terlalu jago matematika, tapi untungnya materi semester ini udah gue kuasain."

Let's skip, i'm not good at mathematics._.

"Jihoon,"

"Apa?"

"Bisa tolong sederhanain ini?"

9x - 7i > 3 (3x - 7u)

"Eh? Tapi ini kan bukan materi yang lagi gue pelajarin."

"Gapapa, coba itung aja."

"Oke."

Sementara Jihoon menghitung, Hyunsuk melanjutkan kegiatan awalnya, menulis sesuatu di lembar tugasnya.

"Hyunsuk..." Jihoon menatap tak percaya buku coret-coretannya yang berisi hitung-hitungannya barusan. Kemudian netranya beralih menatap sosok mungil dihadapannya yang masih menunduk—terlalu fokus dengan tulisan-tulisan yang entahlah ia tidak bisa membacanya dengan jelas.

"Ya?" Sahut Hyunsuk masih dalam posisi yang sama.

"Liat sini coba."

Hyunsuk mendongak, "Hmmm?"

"I love you too."

Hyunsuk hanya berdeham, lalu kembali menunduk. Ia enggan menatap pemuda dihadapannya ini, karena jantungnya yang tak bisa dikondisikan setiap kali mata mereka bertemu. Oh gosh... Hyunsuk bisa gila lama-lama.

"Nulis apa sih? Serius banget..." Jihoon tak puas dengan respon Hyunsuk. Bisa-bisanya pemuda Choi itu setelah membuatnya baper dan salting, kini bersikap biasa saja saat ia berusaha menyerang balik. Tidak adil.

"Jurnal." Jawab Hyunsuk singkat.

"Jurnal? Tugas bahasa?"

"Bukan."

"Lalu?"

"Tugas bk. Jurnal selama kelas 11, dibuat semacam diary tahunan."

"Ohh... Kok kelas gue ga ada ya?"

Hyunsuk mengedikkan bahunya, lalu melanjutkan kegiatan menulisnya.

Jihoon ikut mengedikkan bahunya, dan memilih untuk fokus ke rumus rumus dihadapannya. Kepalanya sudah hampir meledak sekarang. Beruntung hanya tersisa satu paket soal lagi untuk ia kerjakan.

Selama tiga puluh menit suasana menjadi sunyi. Kedua insan itu tengah fokus ke buku masing-masing. Jihoon dengan angka-angkanya, dan Hyunsuk dengan tulisan-tulisan tangannya.

"Yes! Selesai!" Seru Jihoon. Kepalanya ia jatuhkan ke atas meja, membenturkan nya cukup kuat berharap pusing di kepalanya bisa tersalurkan ke meja kayu bercat putih itu.

Kalau saja ini terjadi di komik ataupun web-drama, mungkin ilustrasi asap yang mengepul sedang menghiasi kepala Jihoon layaknya ceret air panas yang baru saja mendidih. Ia benar-benar dibuat pusing dengan matematika.

Menenggak botol air mineralnya sampai habis untuk melegakan tenggorokannya yang terasa kering setelah belajar kurang lebih empat jam terhitung sejak awal ia menginjakkan kaki di ruangan penuh buku ini. Lalu beralih merapikan buku dan alat tulisnya, memasukkannya ke dalam tas agar mempermudah ketika akan pulang nanti.

Selesai berkemas, Jihoon bangkit dari tempat duduknya, pindah ke sebelah Hyunsuk yang masih sibuk dengan jurnal nya. Entah sampai kapan pemuda Choi itu akan selesai menggerakkan ujung gel pen nya diatas kertas putih bergaris ukuran F4 miliknya. Padahal sudah lebih dari dua halaman ia tulis tangan.

"Belum selesai juga?" Tanya Jihoon sambil bergerak mendekat ke si mungil.

"Eitss, jangan deket-deket." Cegat Hyunsuk sambil berusaha menutupi lembar tulisannya dengan sebelah tangan.

"Ck, kenapa sih?" Protes Jihoon.

"Kalau mau baca nanti aja, tunggu selesai."

"Emangnya apa sih?"

"Kalau lo baca sekarang, nanti ga surprise."

Jihoon bingung, tapi tetap diiyakan saja ucapan teman nya itu.

Daripada tidak melakukan apapun selagi menunggu Hyunsuk selesai, lebih baik ia mengistirahatkan badannya yang langsung lemas setelah mengerjakan matematika. Rasanya seperti selesai lari memutari lapangan sebanyak dua belas kali di tengah terik matahari, kepalanya terasa amat pusing, tubuhnya lemas. Lebay.

Jihoon menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi, sementara kepalanya ia tumpukan pada bahu pemuda Choi. Tangannya meraih sebelah earphone Hyunsuk, kemudian memasangkannya di sebelah telinganya, menikmati alunan lagu-lagu soft dari chill playlist milik Hyunsuk.

"Selesaiii!" Seru Hyunsuk sambil membanting pelan gel pen nya ke atas meja. Lalu melakukan peregangan kecil pada tangan dan lehernya yang terasa pegal.

Jihoon langsung menegakkan tubuhnya, "Udah selesai?"

"Udah."

"Boleh gue baca?"

"Nih,"

17 Mei 20XX

Choi Hyunsuk - 7 / 24

Di kelas 11, aku mendapatkan begitu banyak kenangan baru.

"Eits, bacanya dari paragraf 7-9 aja."

"Kenapa gitu?"

"Baca atau gue ambil lagi?"

"Oke oke."

Salah satu hal paling mengesankan di tahun ini adalah, aku bertemu dengan kawan baru. Aku tidak menyangka kita bisa sedekat ini sekarang. Karena pertemuan pertama kami sudah tidak baik-baik saja. Pertengkaran selalu terjadi setiap kali kami melakukan kontak mata. Sampai-sampai orang memanggil kami, Tom and Jerry. Tapi versi lebih brutal nya. Haha. Tak disangka ternyata Tom and Jerry bisa berubah menjadi Ehsan dan Fizi. Setelah berdamai, kami menjadi begitu dekat. Bukan lagi sebagai Tom and Jerry, Ehsan dan Fizi, Boboiboy dan Ochobot, maupun Adudu dan Probe, melainkan sebagai Choi Hyunsuk dan Park Jihoon.

Tanpa sadar Jihoon tersenyum, antara senang, tersentuh, dan tersipu.

"Ini serius tugas bk lo tulis kayak gini? Habis itu dikumpulin ke Bu Hayi? Apa ga bakal di cepuin ke guru lain? Dighibahin di ruang guru ntar lo."

"Bacot, gue ga butuh komentar lo ya. Tinggal baca aja kenapa sih?"

"Oke oke sorry."

Park Jihoon itu, salah satu hadiah paling baik yang Tuhan turunkan kepadaku di tahun ini, atau mungkin seumur hidupku. Park Jihoon bisa jadi orang yang aku percaya dan aku andalkan. Park Jihoon selalu menjadi wadah untuk menumpahkan semua keluh kesahku. Park Jihoon bisa menjadi sandaran yang aku butuhkan ketika aku terjatuh. Park Jihoon bisa membagi pelukan yang membantuku bangkit lagi. Park Jihoon bisa memberikan warna terindah di kanvas putih hari-hariku. Park Jihoon adalah orang yang selalu ada dikala aku terjatuh, mengisi hariku yang kadang kala terasa jenuh, dan mengisi hatiku yang kosong. Park Jihoon adalah salah satu orang baik yang aku temukan, mungkin di kehidupanku sebagai Choi Hyunsuk.

Kalau Park Jihoon selalu baik padaku, bukankah Choi Hyunsuk harus membalas kebaikan hatinya? Dan... membalas perasaannya juga.

Jadi, can i be your boyfriend?

Jihoon refleks melotot tak percaya. Ia menatap Hyunsuk dengan wajah terkejutnya, membuat si pemuda Choi tertawa kecil.

"Lo serius?!" Jihoon hampir berteriak saking terkejutnya.

"Ssstt... Kita lagi di perpustakaan."

"Ups. Tapi lo beneran serius kan?"

Hyunsuk mengendikkan bahunya, "Jadi, jawabannya apa?"

"Of course the answer is yes, you can!"

Jihoon langsung menarik kedua tangan Hyunsuk, membawa si mungil ke pelukannya. Memeluk tubuh itu erat, seakan takut kehilangan.

Senyuman simpul terbit di wajah manis pemuda Choi. Tangannya mengusap pelan punggung lebar sang kekasih. Menempelkan sebelah pipinya di bahu tegap Jihoon, bersandar dan menyamankan dirinya di sana.

"Now, promise to me, lo harus cerita ke gue kalau ada apa apa, lo bisa bagi semua masalah lo sama gue, lo bisa pinjem bahu gue kalau lo butuh sandaran, lo bisa tumpahin semua keluh kesah lo ke gue, lo bisa—"

"Sssttt... Of course i will. I promise."

Hyunsuk tersenyum lega. Puas dengan jawaban mantan musuh—maksudku, kekasihnya itu.

"Hyunsuk,"

"Ya?"

"I love gold, but without 'a'."

"Eh?" Hyunsuk menautkan alisnya bingung, tapi sepersekian detik setelahnya langsung tertawa ketika menyadari maksud Jihoon.

"Kenapa jadi unsur kimia?"

"Ssstt, ga usah protes. Jawabannya apa?"

"I love you too."

Beginilah akhir dari kisah dua pemuda yang saling bermusuhan, Choi Hyunsuk dan Park Jihoon. Tidak ada yang menyangka keduanya akan berakhir seperti ini. Pertengkaran yang terjadi pada mereka, ternyata menjadi pengiring bagi keduanya untuk sampai di titik ini. Saling mencintai dan menjadi sepasang kekasih.

Nyatanya, awal yang buruk tidak selalu memberikan akhir yang buruk. Terkadang, takdir saja bisa bermain-main dengan kita.

So, is it a happy ending?

[A/N]
Funfact : chapter terakhir ini aku tulis bahkan sebelum chapter 36 selesai ditulis.
Dari chapter 35-selesai tuh udah ada kepikiran jalan ceritanya, alurnya mau gimana, satu chapter isinya mau kayak apa. Tapi begitu masuk chapter 36, aku bener bener bingung banget mau nulis apa. Alhasil aku skip langsung ke chapter terakhir dulu, karena emang lebih kepikirannya ke sana.

Funfact lagi : awalnya aku target cuma sampe chapter 37 doang, biar total chap (+exchap) ada 50 chap. Tapi ternyata ga cukup, alhasil end di chap 40:)

Btw, gimana endingnya? Puas ga?

Yaudah deh, c u~ <3

25-12-2020
©12TEUMES-

Continue Reading

You'll Also Like

547K 79.1K 35
Hyunjin bukan narkoba, tapi dia bisa buat Felix ketagihan [Candu 2nd Book]
36.5K 8.8K 32
"Selamat malam! Jumpa lagi di Iradio 105.1 FM, bareng Gandhi Arselino, di acara Masih Malam Malam." Hanya kisah sederhana tentang dua pemuda di kota...
40.5K 7K 16
❝ tentang bangchan yang ingin merebut kembali seungmin dari wonpil ❞ ✎ completed story、 ✎ 130518 - 211218 ✎ #253 in chanmin (261021) © JEESUNG,2O18
297K 31.3K 21
❝ tentang insiden antara felix dan changbin saat berada di klub malam ❞ ✎ completed story、 ✎ 200318 - 201218 ✎ #40 in changlix (120719) © JEESUNG,2O18