ACHA [HIATUS]

Oleh snrepspt_

2.2K 1.3K 768

Cover bikin sendiri kalau ada yang sama berarti dia niru saya 'Terlihat namun tak terasa' Afrellacha Kannama... Lebih Banyak

Penggalan Kisah
02• Tak disangka
03• Ego Yang Merusak Segalanya
04• Keputusan sepihak
05• Permulaan
06• Dinginnya Angin
07• Mengikhlaskan
08• Pilih kasih?
09• Ajakan

01• Awal mula hanya harapan

388 187 145
Oleh snrepspt_

***

Hanya dia temanku
Kanna

***

Seperti biasa hari ini adalah hari untuk sekolah dan seperti biasa tidak ada yang spesial untuk nya. Gadis yang berjalan walau dirinya merasa malas untuk melakukan apapun di hari ini.

Beberapa kali dirinya disapa oleh temannya. Dia memang cukup terkenal untuk dalam bidang prestasi karena dirinya pernah mengikuti lomba dan membawa nama sekolah juara.

Ya, Afrellacha Kannama Putri. Acha itulah panggilan nya. Kalian pasti berfikir, nama Acha lalu dia berprestasi? Sebenarnya nama panggilan Acha tidak sesuai untuk nya.

Acha yang biasanya digambarkan dengan sifat lemah lembut namun dirinya kebalikan nya. Dia tergolong gadis pemalas yang hanya mengandalkan otak. IQ nya yang mungkin di atas rata-rata yang membuat dirinya menjadi perwakilan sekolah dan entah angin apa dirinya bisa membuat nama sekolah membawa juara.

Dengan gontai ternyata dia sudah sampai di kelas. Duduk dan tertidur adalah pilihan terakhir karena hari masih pagi. Namun bayangan itu seketika hancur ketika temannya datang.

"Chaaaaaa...," teriak Ambar dengan lantang.

Dalam hati Acha mengumpat.
"Lo emang dajal ya mbar." Acha langsung menelungkup kan wajahnya di meja.

"Jangan tidur bego gue mau cerita sesuatu." dengan semangat menggebu gebu Ambar menggoyangkan badan Acha.

"Mbar kuping gue panas denger lu ngoceh gue pengen tidur." dengan tidak peduli Acha masih dalam posisi yang sama.

"Emak lu ngidam apa si dulu, bisa bisanya anak nya males kang ngorok tapi bisa juara olimpiade." Ambar bertanya dengan bingung.

Dengan malas Acha membalikkan badan ke arah Ambar "Takdir mbar gue emang udah pinter dari zigot."

"Nama sama kelakuan lo beda 180° banget ya cha," Ambar menatap malas Acha.

"Males dah gue kalo udah bahas nama. Kan dari dulu gue bilang panggil aja Kanna gue juga kurang suka sama nama Acha. Lu nya ngeyel jadi dah tu selama gue sekolah dipanggil nya Acha," jelas Acha lalu bangun dari posisi nyamannya.

"Ya maaf boss soalnya lucu gitu namanya. Dah lupain gue mau cerita sesuatu nih," Ambar memasang muka serius.

"Apa?" tatap bingung Acha.

"Si jaja ngehamilin kucing orang woi," hebohnya.

"Penting? Kagak ngotak bener lu gue udah bangun dari zona empuk mau dengerin cerita lu tapi ternyata? Cuman Jaja? Ngehamilin kucing orang? Astaghfirullah kirim hamba ke surga Ya Allah. Hamba sudah tidak tahan dengan keberadaan Ambar yang semakin meresahkan," Acha mendongak dan mengambil posisi berdoa.

Ambar menoyor kepala Acha "Mau ke Surga palamu"

"Ya lagian namanya kucing jantan mesti bakal ngehamilin kucing betina entah itu kucing orang atau kucing tetangga Ambar" jelas Acha.

"Ttttapi kan belom sah Acha. Jaja belom ijab kabul trus dia ngehamilin malu aku sebagai emaknya"

Tringgg

Tringgg

Tringgg

"Males sama Ambar begonya sejak masih jadi sperma. Sana balik ke peradaban lu udah masuk jam pelajaran" usir Acha.

"Heh gue belom selese cerita ya Kannama!!," Ambar bangkit dengan emosi dan sedih.

Dalam hati Acha membatin 'Gue dapet dia dimana coba? Minusnya suka muncul dengan tak terduga'

Jam pelajaran yang membosankan telah berakhir kini waktu istirahat tiba. Seperti siswa siswi lainnya yang setiap istirahat ke kantin. Namun berbeda dengan Kannama yang lebih memilih untuk menghabiskan waktu istirahat nya di perpus. Jangan berfikir bahwa Kanna itu gadis rajin dan kutu buku. Kalian salah besar, dia hanya numpang melanjutkan tidurnya karena tertidur di kelas pada waktu jam istirahat tidaklah efektif.

Di kelas hanya akan menambah tingkat kebudekan Kanna karena tertidur di kelas hanya akan membuat gendang telinga Kanna pecah. Untuk makan seperti biasa dia menjadikan Ambar babu nya seperti saat sekarang Ambar sudah di sebelahnya dan berniat mengagetkan Kanna. Tapi,

"Lo ga usah ngagetin gue." Acha bangkit keluar dari perpustakaan. Dia tau ini perpustakaan dan walau dia hanya numpang tidur dia tidak mau mengotorkan namanya untuk masuk ke BK lagi.

"Yehh sotai sapa juga yang mau ngagetin," Ambar mengikuti arah jalan Acha keluar perpustakaan.

Mereka berdua duduk di bangku dekat taman sekolah.
"Mbar gue nginep di rumah lo boleh ga si?" dengan arah pandangan mata ke depan Acha bertanya.

"Boleh dong lu mau berabad abad nginep juga gue tampung tenang" ucap Ambar yang siap menyantap makanannya. Namun sesaat Ambar tersadar dan melihat Acha, "Berantem lagi na?" dengan suara lirih hampir tak terdengar.

"Biasa mbar, ga ada abisnya mereka" dengan gesit Acha meraih makanan yang dipegang Ambar.

"Udah nanti pulang bareng gue, mama juga pasti kangen sama lo kita bisa cerita ini di rumah. Di sekolah lu harus semangat masa iya Kanna sad hahaha" berusaha memecahkan suasana Ambar dengan tidak sopan nya tertawa lantang.

"Sorry ngerepotin ya mbar," sekilas Acha tersenyum tipis.

Ambar yang tidak percaya, pada detik ini hari ini seorang Afrellacha Kannama Putri tersenyum walau sekilas? Dengan masih rasa tidak kepercayaan nya Ambar menabok Acha.

Plaak

"Lu ga ada otak ya mbar? Emang bener2 gue malah ditabok," Acha sedikit menjauh takut takut kalau Ambar semakin tidak waras.

"Lu tadi senyum anjim kaga nyangka ternyata gue punya temen cantik apalagi pas senyum," masih dengan rasa keterpanaan Ambar mengoceh tidak jelas. " Lu emang cocok sama si sapa tuh ya gue lupa namanya yang di kelas A sapa njir" otak Ambar yang minimalis tetap semangat mengingat nama cowok yang gantengnya luar binasa.

"Reval" jawab Acha.

"Nah itu, gue bayangin nanti keturunan lu kalo cowok ganteng nya mesti lebih dasyat na dari bapaknya. Secara emaknya cakep banget"

"Ga ada akhlak ya lu mikir nya kaga bener sampe ke sana. Ogah gue sama dia" tekan Acha.

"Ngapa ogah? Udahlah terima nanti gue comblangin tenang" Ambar masih berlagak
membayangkan.

Dengan tidak kesengajaan unsur waktu dan tempat orang yang sedang dibicarakan lewat dengan santainya. Hebohnya si Ambar langsung memberhentikan Reval. Ya Reval Allistio Wijaya yang kerap disapa Epal atau Reval. Cowok yang dikategorikan sempurna oleh siswi SMA Bhakti Nusantara. Bagaimana tidak sempurna? Prestasi yang segudang, kemampuan yang tidak diragukan, dan wajah yang sangat bisa mereka katakan sempurna.

"Diem pal diem" cegah Ambar agar Reval tidak melanjutkan langkah kakinya. Tidak ada respon dari Reval dan Reval berniat untuk melanjutkan langkahnya.

"Udah si mbar lu kaya gatau aja dia tuh terkenal sombong itu yang gue ga suka dari dia" Acha menarik tangan Ambar karena sudah malah jika dia bertemu makhluk sejenis Reval.

Reval berbalik arah lalu menarik tangan Acha. "Gue sombong?" Reval menyengritkan satu alisnya.

"Iya sombong dengan segala kegantengan lo yang bikin cewek cewek terpukau. Dan satu yang gue tau Lo ga pernah ngehargain cewek" jawab Acha dengan sedikit penekanan di bagian akhir kalimat.

Ambar yang mengerti keadaan suasana Acha berusaha membantu untuk enyah dari jangkauan Reval. Ya memang Ambar tidak tau menahu tentang Reval yang dia tau Reval murid terganteng.

Reval menarik tangan Acha untuk jalan beriringan dengan nya.
"Lo ga usah ikut campur" tatap Reval pada Ambar yang diam membeku.

'Sialan nih cowok' batin Acha.

"Kalo mau ngumpatin depan orang nya ga usah dalem hati" dengan langkah kaki panjang dan cengkraman yang kuat Reval masih pada posisinya.

Mereka sudah berada di belakang sekolah. Area yang mungkin sangat jarang didatangi oleh orang. Dengan lembut Reval memojokan Acha ke dinding.

"Gak ngehargain bagian mana nya?" dengan rasa penasaran Reval bertanya.

"Bisa gak si posisi lu jangan terlalu deket gue risih," Acha berusaha lepas dari cengkraman Reval.

"Kalo ditanya dijawab" dengan suara serak dan mood Reval yang tidak baik Reval tetap ingin mengintrogasi Kannama.

"Lo tuh ga ngehargai pemberian cewek!! Lo kasar sama cewek. Gue liat lo nolak mentah mentah makanan yang udah Billa kasih. Lo mungkin gatau seseneng apa Billa bikin itu buat lo" tatap tajam Acha pada Reval.

Reval mendekatlan wajah nya ke wajah Acha. Sesekali Acha menolak dan berusaha untuk tidak bertemu langsung pada wajah Reval.

"Lu gatau apa apa," jawab Reval lalu seketika melepaskan cengkraman tangan nya dan menjauh dari wajah Acha. Dan bergegas untuk pergi karena urusannya dengan gadis itu sudah usai tapi Reval lupa mengatakan sesuatu dirinya langsung berbalik ke Acha "Lo cantik kalau lagi marah," smirk Reval.

Dengan kesabaran yang sudah habis Acha tidak bisa lagi memendam emosinya. "Reval Dajjal, gue ga butuh pujian dari Lo makasih"

A/n:
Terimakasih masih mengikuti perjalanan kisah Acha.

Lanjutkan Membaca

Kamu Akan Menyukai Ini

256K 24.3K 30
[JANGAN LUPA FOLLOW] Bulan seorang gadis yang harus menerima kenyataan pedih tentang nasib hidupnya, namun semuanya berubah ketika sebuah musibah me...
4.9M 388K 37
[DIMOHON BUAT READER'S SEBELUM BACA CERITA INI UNTUK TAHU KALAU INI MENCERITAKAN TENTANG TRANSMIGRASI YANG CUKUP KLISE. JADI JIKA ADA KALIMAT YANG SA...
575K 27.5K 74
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
PUNISHER Oleh Kak Ay

Fiksi Remaja

1.3M 114K 43
"Kenapa lo nolongin gue, hm? Kenapa nggak lo biarin gue mati aja? Lo benci 'kan sama gue?" - Irene Meredhita "Karena lo mati pun nggak ada gunanya. G...