Sour Candy | MarkHyuck☑

Par Hc6689

1.2M 155K 49.2K

Mark Lee, seorang pemuda biasa yang hanya hidup untuk musik tanpa tertarik dengan hal lain, termasuk cinta. ... Plus

1
2
3
4
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
epilog
...

5

51.6K 7.3K 2K
Par Hc6689

Mark menggeliat kecil dalam tidurnya kala panggilan alam mendadak datang ditengah malam. Ugh, rasanya malas untuk bangun kekamar mandi tapi bagian bawahnya terus mendesak. Terpaksa ia buka kedua mata itu malas dan bangkit, menyingkirkan selimutnya dan berjalan ke kamar mandi dengan ogah-ogahan. Rasanya benar-benar menyebalkan! Tapi mau bagaimana lagi, masa harus ia tahan sampai pagi. Ya.. ini juga salahnya yang minum air terlalu banyak sebelum tidur.

Dalam cahaya remang-remang Mark menoleh, tersenyum kecil menatap Haechan yang terlihat pulas dalam tidurnya dan masuk kedalam kamar mandi.

Tak seberapa lama, Mark mendesah lega kala semua air itu keluar dari tubuhnya. Sambil menguap kecil ia benarkan kembali celananya dan berjalan pelan ke wastafel untuk mencuci tangan.

Mark kembali menguap sembari menggaruk pinggangnya yang sedikit gatal. Dengan mata yang menutup setengah, menahan kantuk ia buka pintu kamar mandi- TAK!

Mark terlonjak mendengar suara benda yang dipukul keras secara tiba-tiba. Pemuda tampan menoleh, mencari sumber suara dalam minimnya cahaya dan mematung kala matanya melihat siluet sesosok pemuda yang duduk membelakanginya didepan meja belajar Haechan.

Mark lirik ranjang Haechan dan bisa ia lihat gundukan dalam selimut yang artinya Haechan masih tertidur diranjangnya. Kalau Haechan sedang tidur, lalu itu siapa? Shit! Mark memucat seketika.

"Ka-kau siapa?" Panggilnya pelan namun tak ada jawaban, membuatnya tanpa sadar meneguk ludahnya. Sial, Mark beneran takut sekarang! Dia bukan hantu kan!??

Seluruh bulu kuduk Mark berdiri dengan napas yang tertahan kala siluet itu tetap diam tak bergeming. Benar-benar hanya diam duduk dan itu sangat seram!

Dengan takut Mark mencoba berjalan mendekat dan tanpa diduga sosok itu menoleh dengan cepat secara tiba-tiba, membuatnya terlonjak kaget hingga jatuh kebelakang dengan detak jantung yang berhenti.

"UWAHH HAN- Hae-Haechan?"

Mark berkedip cepat kala yang dilihatnya adalah wajah datar Haechan. Kembali ia lirik ranjang Haechan dan masih ada gundukan didalam selimut.. Be-berarti yang dia lihat benar-benar hantu!

"HANTU-"

"Berisik" Mark terkesiap mendengar suara itu, itu suara Haechan.

Dengan cepat ia berdiri dan meraih saklar lampu, menekannya panik yang langsung membuat kamar menjadi terang. Hingga sosok yang dikiranya hantu itu terlihat jelas, dia adalah Haechan.

Mark kembali melirik ranjang Haechan dan kini terlihat jelas gundukan dalam selimut itu adalah sebuah guling. Mark bernafas lega, artinya sosok itu benar-benar Haechan dan bukan hantu.

Pemuda tampan itu menyentuh dadanya, merasakan jantungnya yang berdetak sangat kencang bahkan rasanya hampir meledak. Ia hembusan napas dalam dan berjalan mendekati Haechan yang masih duduk diam. Mark benar-benar bingung, padahal tadi sebelum masuk kamar mandi ia lihat Haechan tertidur pulas di ranjangnya tapi saat ia keluar kamar mandi, pemuda manis itu tiba-tiba duduk diam dikursinya.

"Apa yang kau lakukan tengah malam seperti ini? Ku kira kau hantu tadi"
Haechan hanya diam, sama sekali tak berniat menjawab Mark.

Sedangkan Mark menyerengit kala melihat Haechan memegang erat pisau lipat ditangannya lalu mengeluarkan satu permen gummy bears dari dalam toples. Dan tanpa aba-aba ia tusuk permen asam itu dengan cepat, membuat Mark terbelalak dan mengambil satu langkah mundur.

Haechan terus menusuk permen itu tanpa henti dengan brutal. Tak sampai disitu, ia ambil sebuah paku dan kembali menusuk permen yang sudah tak berbentuk itu dengan keji tanpa sedikitpun belas kasih. Rahangnya mengeras dengan sorot mata penuh kebencian dan terus menghancurkan permen itu tanpa peduli permukaan meja belajarnya rusak ataupun telapak tangannya yang perih karena ikut terkena goresan.

Mark tertegun, merasakan betapa besarnya kebencian yang menguar dari Haechan. Gila, Haechan benar-benar terlihat seperti orang gila. Apalagi saat Mark lihat sebuah senyum lebar tercetak dalam wajah dinginnya.

"Berhenti.. " Ucap Mark tanpa sadar, namun Haechan justru makin menggila.

"Mati! Mati! Mati! " Gumam Haechan dan terus menusuk seperti orang kesetanan seakan tengah mempertaruhkan hidupnya.

Jantung Mark kembali berdetak kencang menyaksikan betapa gilanya Haechan. Pemuda tampan itu menggeleng pelan. Tidak.. Dia tak ingin melihat Haechan seperti ini, dia tak ingin melihat Haechan yang gila seperti ini!

"Berhenti!" Dengan cepat Mark coba raih tangan Haechan namun langsung ditepis dengan kuat dan sekarang justru dialah yang terdiam kaku kala dengan gesitnya Haechan menodongkan paku padanya.

Mark hanya bisa menahan napas saat ujung tajam paku itu menekan kulit bawah dagunya.

"Jangan menyentuhku..." Desis Haechan penuh bahaya dan ia turunkan ujung pakunya hingga tepat berada di depan leher Mark. Kembali Ia tekan ujung tajam itu ke kulit leher Mark hingga kulit putih itu sedikit tergores, membuat Mark makin menahan napasnya.

"... Jangan pernah berani atau ku lubangi lehermu" Lanjut Haechan dengan penuh ancaman. Mark mengangguk pelan kala ia lihat kilatan tajam mata Haechan yang berbahaya, pemuda manis itu benar-benar berniat menusuknya.

Haechan lepas todongan nya, membuat Mark langsung mengambil langkah mundur dengan napas berat. Ia sentuh lehernya perlahan dan meringis, merasakan perih dari kulitnya yang sedikit tergores walau tak sampai menguarkan darah.

Mark diam memperhatikan Haechan yang kembali tidur bergelung di ranjangnya seakan tak ada apapun yang terjadi. Mark lirik meja belajar Haechan yang kacau dan kembali menatap tubuh Haechan yang terbungkus rapat oleh selimut.

Pemuda tampan itu terdiam, ada satu hal yang menganggu pikirannya. Bukan, bukan tentang lehernya ataupun tingkah gila Haechan. Tapi.. Rasa takut dikedua mata Haechan saat ia coba meraih tangannya. Mark bisa merasakannya, itu bukanlah rasa takut biasa. Itu adalah sebuah trauma...

"Apa yang terjadi padamu?" Lirih Mark dalam keheningan.




'Sour Candy♡∞:。.。  





Mark membawa nampan makan siangnya dan duduk dipojok kantin. Pemuda tampan itu menghela napas lelah saat dia orang yang selalu mengganggu ketenangan waktu istirahat datang dan duduk di depannya.

Ini adalah hari kelimanya sekolah dan selama itu pula Jaemin dan Yeri selalu mengusiknya. Terutama Jaemin, karena pemuda itu kalah taruhan dari Yeri, tapi ingat Yeri juga belum sepenuhnya menang.

"Serius, kenapa kalian selalu menganggu ku?" Yeri dan Jaemin saling melirik dan kembali sibuk dengan ponsel masing-masing, sama sekali tak peduli dengan Mark.

Mark mendengus, lihat! Kedua orang ini sangat menyebalkan!

Jaemin melirik Mark sekilas dan menaikan alisnya melihat sebuah goresan kemerahan di leher Mark. "Ada apa dengan lehermu?"

Yeri mendongak, mencoba melihat apa yang dimaksud Jaemin. Membuat Mark langsung menutup lehernya dan berdehem kecil. "Bukan apa-apa" Jawabnya cepat dan langsung memakan makan siangnya.

Mark tak tahu jika mata Jaemin sangat teliti, padahal lukanya tak terlalu besar tapi pemuda itu berhasil melihatnya.

"Haechan yang melakukanya padamu?" Tanya Jaemin tiba-tiba membuat Mark terbatuk kecil.

Mark menggeleng cepat sembari menggerakkan tangannya. "Tidak, bukan Haechan" Bohongnya.

Pemuda tampan itu meneguk ludahnya saat melihat mata Jaemin yang memincing tajam.

"Kau berbohong" Ucapnya santai dengan seringaian lebarnya, membuat Mark kembali tersedak dan langsung meminum airnya dengan cepat. Pemuda aneh ini cenayang atau apa? Bagaimana dia bisa tahu?

"Bukankah sudah kukatakan padamu.. Haechan bisa memotong jarimu diam-diam, jadi memotong lehermu pasti bukan hal yang sulit"

Mark menatap wajah menyeringai Jaemin lekat. Pemuda itu selalu menakutinya, bilang Haechan inilah.. Haechan itulah.. Serius, kenapa pemuda itu selalu mengatakan hal menakutkan tentang Haechan? Apa karena dia benci Haechan? Atau.. Jangan-jangan..

"Kau menyukai Haechan kan?" Tunjuk Mark membuat Jaemin menyerengit.

"Aku? Suka Haechan? Untuk apa?" Tunjuk Jaemin pada dirinya sendiri.

"Iyakan? Itu sebabnya kau selalu menakuti ku"

"Hfft.. Kau ternyata lebih bodoh dari yang kukira"

Melihat Jaemin yang menertawakan nya membuat Mark berkedip bingung. Apa dia salah? Kalau tidak menyukai Haechan lalu kenapa? Apa Jaemin sebenci itu pada Haechan?

Ok, dia bingung.
...

Mark tersenyum kecil kala melihat Haechan berjalan dan duduk di meja kosong yang tak begitu jauh darinya. Dengan semangat ia bangkit, berjalan mendekati Haechan tanpa peduli tatapan Jaemin dan Yeri.

"Um.. Haechan? Boleh aku duduk disini?" Haechan mendongak, melihat Mark dan mengangguk kecil. Membuat senyum Mark makin mengembang dan duduk dihadapan Haechan.

Mark menyumpit makanannya dengan sesekali melirik Haechan, melihat bagaimana pipi tembam itu sedikit mengembung atau mata bulatnya yang berbinar saat menyumpit sosis. Ugh! Sangat lucuk!

Terlepas dari tingkahnya yang gila, Mark menyadari jika Haechan hanya pemuda manis biasa. Hanya... jangan pernah mengusiknya!

"Um.. Aku tidak terlalu menyukai sosis. Kau mau? Tenang saja, belum ku sentuh sama sekali" Tawar Mark sembari menunjuk sosisnya yang masih utuh.

Haechan menatap Mark sekilas lalu melirik sosis dinampan si tampan dan tanpa pikir panjang langsung ia ambil benda bulat gemuk itu, memasukannya kedalam mulut sembari melirik wajah Mark seakan bertanya 'Boleh?'

Mark mengangguk mantap, membuat Haechan dengan lahap memakan semua sosis dalam nampan Mark hingga pipinya makin mengembung bulat. Gemas, sangat menggemaskan! Jerit Mark dalam hati.

Kalian tak akan mengerti betapa sakitnya hati Mark (dalam artian yang bagus) saat ini, Haechan sangat menggemaskan.

"Hah, kalian tahukan seberapa menyebalkan nya si jalang brengsek itu" Mark melirik Hyemi yang duduk disamping mejanya dan Haechan.

Gadis itu melirik Haechan dengan senyum rendahnya dan kembali melanjutkan ucapannya. "Yah.. Maklum. Dia tidak didik dengan baik oleh orang tuanya.. Ah, aku lupa. Apa dia punya orang tua?"

"Apa maksudmu Hyemi-ah?" Tanya seorang gadis dihadapan Hyemi, membuat gadis cantik itu menyeringai lebar dan menatap lurus kearah Haechan.

"Setiap dia membuat masalah orang tuanya tak pernah datang. Seperti kemarin, hanya supirnya yang datang. Ah, apa supir itu ayahnya??" Hyemi beserta teman-temannya tertawa penuh ejek.

Mark mengepalkan tangannya kuat, dia tahu Hyemi sedang membicarakan Haechan, karena gadis itu secara terang-terangan terus menatap rendah Haechan. Namun Mark coba tahan amarahnya kala melihat Haechan yang sama sekali tak peduli.

"Kalau ayahnya supir bagaimana bisa dia sekolah disini?"

"Huh, Apalagi.. Pasti dia jadi simpanan laki-laki hidung belang. Atau mungkin, dia simpanan majikan ayahnya hahaha"

Cukup! Mark tak tahan. Pemuda tampan itu bangkit menghampiri Hyemi, membuat gadis itu menatapnya heran.

"Bukannya kau sudah keterlaluan!"

Hyemi menaikan satu alisnya, menatap Mark dari atas ke bawah. "Siapa kau?"

"Tidak perlu tahu siapa aku. Tapi ucapanmu sudah keterlaluan, memang kau punya bukti dengan semua yang kau ucapkan!"

Hyemi bangkit dan melirik Haechan yang menatap keduanya, gadis itu tertawa kecil lalu menyeringai. "Uh.. Pangeran berkuda putih akhirnya datang.. " Sarkasnya sembari kembali menatap Haechan.

Hyemi mendekati Mark, melirik kedua tangan Mark yang terkepal erat dan berbisik ditelinga Mark. "... Jadi, bagaimana rasa tubuhnya?"

Mark terbelalak dan langsung ia dorong tubuh Hyemi, ditatapnya nyalang gadis yang tengah tertawa keras. Ingin rasanya Mark memukul wajah itu, seandainya dia bukan perempuan sudah ia tanggalkan semua giginya!

Namun sepertinya Tuhan mendengar keluhannya, saat tiba-tiba sekotak susu terlempar mengenai kepala Hyemi dengan telak, hingga gadis itu basah tersiram susu.

"Akh!! Brengsek!, siapa yang-" Keduanya menoleh, melihat Haechan yang berdiri dengan senyum lebarnya.

"Kudengar kau suka susu" Ucap Haechan santai dan memainkan sekotak susu lain ditangannya.

"Jalang brengsek! Kau-"

"Jalang?... " Haechan tertawa lalu menyeringai. "... Jangan sebut panggilan mu sendiri disini, semuanya jadi tahu. Aku malu mendengarnya"

"Kau brengsek!" Hyemi raih sumpitnya, berniat melempar benda besi itu ke Haechan. Namun terhenti karena tangan Mark dengan cepat mencengkram nya erat, mencegah Hyemi untuk menyakiti Haechan.

"Brengsek lepaskan aku!" Umpat Hyemi sembari memberontak dalam cengkram Mark. Tapi Mark sama sekali tak peduli, terbukti dari cengkramnya yang makin mengerat hingga pergelangan tangan gadis itu memerah.

"Tak akan" Desis Mark dengan tatapan tajamnya.

"Memang kau siapa berani memperlakukan ku seperti ini!" Seru Hyemi dan masih berusaha melepaskan cengkraman Mark.

"Aku bukan siapa-siapa dan tak ingin menjadi siapapun. Tapi, cukup! Tak akan kubiarkan kau menyakiti Haechan" Hyemi mendengus mendengar ucapan Mark. "Kenapa? Kau menyukainya?"

Mark tersentak dengan pertanyaan Hyemi, pemuda tampan itu terdiam tak mampu menjawab. Membuat Hyemi mendengus penuh ejek. "Apa-apaan ini? Bukan pangeran ternyata, hanya budak pengecut-"

"Iya, aku menyukainya.. Aku mencintainya jadi jangan ganggu dia lagi!" Sambar Mark tanpa berpikir panjang.

Hening.. Seruan Mark membuat suasana menjadi hening penuh keterkejutan. Mark melepas cengkraman tangannya dan berbalik, menatap Haechan yang mematung dengan mata yang membulat.

Sial! Padahal dia sudah merencanakan pernyataan cinta yang romantis, tapi malah jadi begini. Haechan pasti sangat terkejut, ini semua gara-gara Hyemi! Terkutuklah gadis brengsek itu!

Terlanjur terjadi, jadi lebih baik dia katakan sekarang dengan jujur. Mark mengambil napas panjang lalu menatap kedua mata Haechan penuh keseriusan.

"Aku mencintaimu Lee Haechan"

"Huh?"














TBC🌻

03 Desember 2020

Update disubuh hari..


Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

481 68 6
Jaemin si tukang tawuran yang tiba-tiba terdampar di dimensi lain sebagai Putra Mahkota dari Pleiades. Bertemu dengan teman-teman dari berbagai penju...
140K 8.9K 43
⚠️dibaca dulu jangan di skip⚠️ -cerita ini mengandung 18+ sedikit -cerita ini dibuat sesuai dengan imajinasi saya -cerita ini mengandung kata kasar ...
126K 10K 87
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
423K 4.4K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...