Di pagi hari, Taehyung bergegas pergi menuju kantor export/import untuk mendapatkan nomor resi mobil yang dikendarai oleh para penculik itu. Sedapatnya nomor resi itu, pemimpin bodyguard langsung mengerahkan sebagian anggotanya untuk segera melacaknya.
Tidak perlu membutuhkan waktu yang lama, mereka mendapatkan lokasinya tapi mereka kalah cepat karena mobil mewah yang dapat ditafsirkan memiliki harga milyaran rupiah itu sudah terbakar dan diprediksikan mobil itu terbakar dari semalam.
Kedua tangan Taehyung mengepal kuat merasa sangat marah.
❝Brengsek! Ternyata penjahat itu memiliki rencana yang sangat cerdik! Tunggu saja, jika aku berhasil mengetahui siapa dalang dibalik semua ini! Aku tidak akan pernah memaafkannya!❞ gumamnya kesal.
❝Tuan, jika para penjahat itu hanya sekedar menculik tuan muda untuk mendapatkan sejumlah uang, seharusnya sekarang mereka menghubungi anda. Tapi saya heran, kenapa mereka tidak melakukan itu? Apa mungkin ada tujuan lain dari penculikan ini?❞ ujar pemimpin bodyguard dari arah duduk paling depan.
Sejenak Taehyung baru menyadarinya, dia mengambil ponselnya cepat lalu menghubungi seseorang.
❝Ada apa tuan? Apakah ada sesuatu?❞ tanya pemimpin bodyguard setelah melihat atasannya seperti tergesa-gesa.
❝Ya, Wonho. Sepertinya saya telah mengetahui siapa dalang dari semua ini.❞ ucapnya dengan ekspresi geramnya.
|Lee Sunmi|
❝Halo, Tae. Apa kabar? Kenapa kamu tiba-tiba menelponku? Apakah kamu merindukan diriku dan tubuhku?❞
|Kim Taehyung|
❝Tutup mulutmu, wanita brengsek! Kau pasti dibalik semua ini! Kembalikan putraku sekarang juga!❞
|Lee Sunmi|
❝Mwo? Putramu? Apa maksudmu, Tae? Aku tidak mengerti.❞
|Kim Taehyung|
❝Jangan bohong! Kau pasti menyuruh dua penjahat itu untuk menculik putraku! Cepat kembalikan atau kau akan mendapatkan balasannya!❞
|Lee Sunmi|
❝Haha, sesuai dengan rencanaku. Kamu pasti akan menghubungiku terlebih dahulu. Haha, Tae-sayangku, maafkan aku. Ups, no way, untuk apa aku minta maaf? Ini semua terjadi juga karena kamu meninggalkanku dan lebih memilih istrimu itu.❞
|Kim Taehyung|
❝Your bitch! Lihat saja, aku pasti akan menangkapmu!❞
|Lee Sunmi|
❝Oh tidak semudah itu, jika kamu berani mengirimkan polisi atau pasukan bodyguardmu, putramu tidak akan selamat. Jadi jika kamu masih ingin melihat hembusan nafas putramu, maka kamu harus datang sendiri kepadaku.❞
|Kim Taehyung|
❝Bitch!!❞
Panggilan itu diputuskan oleh Taehyung karena dia sudah tidak tahan mendengar ocehan Sunmi.
Sesampainya di rumah, Taehyung bergegas mengambil mobil pribadinya dan ingin pergi menjemput putranya dari tanagn para penjahat itu. Saat ingin menginjak pedal gasnya, tiba-tiba Joohyun berdiri dihadapan mobilnya.
❝Sayang, apa yang kamu lakukan? Menyingkirlah, aku harus menyelamatkan Dareum sendirian.❞ ucap Taehyung sembari keluar dari mobil lalu merangkul istrinya agar menepi.
❝Tidak! Aku harus ikut bersamamu, dia putraku juga Tae!❞
Joohyun memberontak saat Taehyung menepikan dirinya.
❝Ini terlalu berbahaya untukmu, sayang! Dan dia hanya menginginkan diriku saja untuk bisa menyelamatkan Dareum.❞
Joohyun mengerutkan dahinya mendengar ucapan suaminya yang mengatakan seseorang.
❝Mworago? Dia? Dia siapa, Tae? Siapakah orang yang sudah menculik baby-Dareum?! Katakan padaku!❞ bentaknya memukul dada suaminya kecil.
Padahal dirinya tidak mengatakan nama orang yang sudah menculik baby-Dareum, tapi kelihatannya amarah Joohyun mulai membara.
❝Jika aku mengatakan kalau Sunmi dalang dibalik semua ini, apakah Joohyun bertindak yang tidak-tidak? Lalu bagaimana jika Sunmi terus mengancamku akan keselamatan baby-Dareum? Tapi jika aku tidak mengatakannya, Joohyun pasti akan menahanku agar tidak pergi.❞
Taehyung bergumam kebingungan untuk berbicara apa kepada istrinya.
❝Tae, cepat jawab aku!❞
Joohyun kembali berteriak pada suaminya.
Taehyung menarik napasnya dalam, memegang kedua bahu istrinya lalu menatap matanya dalam.
❝Aku akan mengatakannya, tapi kamu harus bisa mengontrol emosi dan amarahmu, Ok?❞
Dengan isakan tangisnya, Joohyun mengangguk meresponnya.
❝Lee Sunmi, dialah orang dibalik semua ini. Dan dia menginginkan aku untuk datang seorang saja, dia juga mengancamku kalau aku sampai membawa polisi atau anggota bodyguard maka keselamatan baby-Dareum akan dalam bahaya.❞
Mulut Joohyun menganga mendengar ucapan suaminya, ekspresinya menunjukkan banyak sekali amarah yang dia tahan.
❝Tidak! Dia telah menculik putraku! Aku tidak bisa duduk diam saja di rumah! Aku harus ikut denganmu, Tae. Kumohon..❞
Taehyung memejamkan matanya sembari menggelengkan kepalanya. Pelahan dia melepaskan genggaman tangannya dari bahu istrinya, lalu berjalan ingin memasuki mobilnya, disaat Joohyun kembali menghalangi jalan suaminya.
Taehyung berteriak kepada pemimpin bodyguard untuk menepikan Joohyun dari hadapan mobilnya. Setelahnya mobil yang dikendarainya melaju sangat cepat.
Sementara itu, Joohyun masih terisak dalam tangisannya. Sesaat dia terdiam sembari menunjukkan ekspresi marahnya.
❝Sunmi! Kau benar-benar kelewatan! Kukira saat kau meminta maaf, kau akan berubah tapi nyatanya aku salah. aku sangat bodoh karena sudah memaafkan dirimu, tapi kali ini tidak lagi!❞ gumamnya dalam batin.
Joohyun bangkit dan segera mengambil kunci mobil miliknya untuk mengikuti suaminya.
❝Nyonya, saya mohon jangan gegabah. Kita serahkan semuanya pada tuan, dia pasti bisa menyelamatkan tuan muda.❞
❝Kamu belum tahu seberapa liciknya dia, Wonho. Aku akan tetap mengikutinya.❞
❝Tidak nyonya, saya tidak akan membiarkan nyonya pergi sendirian.❞
Joohyun menoleh kearah pemimpin bodyguard itu dengan tatapan bingung.
❝Iya, nyonya. Daripada nyonya mengikutinya, lebih baik kita melakukan rencana ini.❞
❝Rencana? Rencana apa maksudmu?❞
Pemimpin bodyguard tersenyum kecil, lalu dia mulai menjelaskan rencananya dengan singkat namun begitu detail.
❝Begitulah, rencanaku nyonya. Bagaimana? Aku yakin kita pasti akan berhasil.❞
❝Rencanamu cukup mengesankan, Wonho. Baiklah, mari kita lakukan.❞
꧁꧂ ꧁꧂
Taehyung telah sampai di rumah yang ditinggali oleh Sunmi, tidak ada tanda-tanda orang suruhannya yang menjaga rumahnya. Tapi dia tetap waspada akan sesuatu yang bisa membuatnya dalam bahaya.
Baru ingin menekan bel rumah, seorang pria membuka pintunya lalu
tersenyum smirk terhadap Taehyung.
❝Kau sudah datang? Masuklah, putramu ada di dalam kamar Sunmi.❞ ungkap Suho dengan gaya liciknya.
❝Ternyata kau ikut terlibat atas semua ini?! Tunggu saja, kau pasti akan mendapatkan balasannya.❞
❝Tentu saja, karena tujuanku gabung dengan rencana Sunmi adalah agar diriku bisa mendapatkan istrimu. Sudahlah! cepat masuk atau kau ingin putramu tidak bisa bernafas lagi?❞ ucapnya menggertak sembari mengunyah permen karet dimulutnya.
Dengan tatapan kebencian nan amarah, Taehyung berjalan mengikuti langkah kaki Suho.
Suho meinggalkan Taehyung saat mereka telah sampai di depan pintu kamar Sunmi.
Saat Taehyung membuka pintunya dia tidak melihat seorangpun di dalam, sejenak dia mendengar percikan air dari arah kamar mandi, dia mendekatinya lalu mengetuk pintu itu untuk memastikan apakah di dalam sana ada orang atau tidak.
❝Taehyung? Kaukah itu? Masuklah.❞
Taehyung membelakakan matanya terkejut mendengar ucapan Sunmi, bagaimana bisa dia masuk ke dalam kamar mandi yang dimana di dalamnya ada orang yang bukan istrinya.
❝Kamu pasti herankan karena kamu tidak melihat putramu di kamarku? Sebelum kamu ingin menyelamatkannya, masuklah dulu.❞
Taehyung berdecih kesal lalu dia terpaksa membuka pintu kamar mandi. Mendengar suara pintu terbuka Sunmi langsung menoleh dan menatap Taehyung dalam waktu yang lumayan lama.
❝Dimana putraku?! Cepat berikan padaku!❞ bentak Taehyung dengan tatapan arahnya kesisi lain.
Sunmi tersenyum smirk melihat Taehyung yang tidak menghadapkan wajahnya kearahnya.
❝Tae-sayang, lihatlah diriku. Apakah kamu tidak merindukan tubuhku ini? Oh iya, tubuhku sangat merindukanmu, sayang.❞
Taehyung yang tidak bisa menahan kesabarannya langsung menyergap dagu-Sunmi, menatapnya marah dan sinis.
❝Jangan banyak bicara! Cepat katakan dimana putraku! Dan ingat satu hal! Aku tidak akan pernah mau menyentuhmu lagi, karena tubuhmu itu ternyata tidak sehebat dengan tubuh istriku. Kau hanyalah seorang pelacur yang haus akan nafsu, benar kan? Lantas kenapa kau tidak tidur bersama dengan partnermu saja? Bukankah dia juga berambisi sepertimu?❞
Sunmi menghempaskan tangan Taehyung lalu menertawakannya. ❝Haha, benarkah? Aku seorang pelacur? Mungkin itu benar, tapi jangan lupa kamulah yang membuatku seperti ini, Taehyung!❞ teriak Sunmi yang mulai tidak bisa menahan kesabarannya.
Sunmi mendekatkan dirinya lebih dekat pada tubuh Taehyung, menyentuh, mengelus dan mengendus aromanya.
❝Hmm, kamu masih sama seperti dulu. Ah, aku sudah tidak tahan, sayang..❞
Taehyung terus memundurkan tubuhnya, menjaga jarak dengannya tapi semakin dia mundur, Sunmi semakin mendekat bahkan dia sudah terhempaskan diatas ranjang.
❝Jika kamu menginginkan putramu selamat, maka bemainlah bersamaku terlebih dahulu. Setelahnya, kamu harus bercerai dengan Joohyun.❞
❝Jangan mimpi kau bisa mewujudkan semua itu! Apapun yang kau lakukan aku pasti akan mendapatkan putraku kembali!❞
❝Oh, sayang kenapa kamu...❞
Bruggg...
Seseorang menghempaskan tubuh Sunmi dari atas tubuh Taehyung. ❝Dasar wanita gila yang brengsek! Kau beraninya menculik putraku! Dan sekarang kau mencoba untuk menggoda suamiku! Aku telah memaafkanmu tapi apa yang kamu lakukan, hah?! You are bicth!❞
Joohyun tiba-tiba datang dan memaki Sunmi penuh amarah, Taehyung menahan lengannya tapi istrinya langsung menghempaskan genggamannya.
❝Ah, Tae. Aku sudah bilang untuk tidak membawa siapapun, tapi apa ini? Kamu membawa istrimu? Uh, baiklah maafkan aku. Suho! Cepat lakukan tugasmu!❞ oceh dan teriak Sunmi memberikan perintah kepada Suho tapi seketika itu pula wajahnya berubah terkejut melihat tubuh Suho sudah diikat dan ditahan oleh para bodyguard-Taehyung.
❝Sial! Mereka berhasil mengkap Suho. Aku harus cepat-cepat pergi dari sini.❞ gumam Sunmi.
Dan di saat ada celah untuk melarikan diri, dia langsung berlari kearah pintu belakang rumahnya. Sunmi mengangkat kedua tangannya menahan sebuah sorotan lampu yang mengarah kepadanya.
❝Lee Sunmi, kau telah dikepung! Jangan coba-coba untuk berlari lagi, jika tidak maka anggotaku akan menembak paksa dirimu!❞ teriak kepala pemimpin kepolisian melalui sebuah speaker suara.
❝Sial! Sial! Sial! Jika aku menggerakan kakiku, aku pasti akan ditembak. Dasar penjahat tidak becus! Padahal aku sudah membayar mahal untuk menjaga rumahku tapi nyatanya mereka semua bodoh.❞ gumam Sunmi merasa kesal dan tidak terima.
Di saat Sunmi tengah bingung dengan situasinya, beberapa anggota kepolisian menangkap Sunmi dari arah belakang.
Makin seru gak sih? Sumpah Aisthor pas ngetik chapter ini deg-deg'an sendiri😅
Suho sama Sunmi ketangkep polisi dong, mantep gak tuh. Haha, kasian harus mendekam dipenjara😏
Jika kalian menyukai chapter ini, silahkan pertimbangkan untuk memberikan vote (setidaknya satu vote dari chapter yang sudah di publish).
Karena sesungguhnya vote adalah suatu hal yang membuat Aishtor merasa senang atas cerita yang telah dibuat.
Jangan lupa komentar juga ya (⌒▽⌒)
#BecauseofYou