QUEEN FOR ALPHA

By MOONRHOE

1.2M 92.5K 2.9K

Bagaimana jika seorang King of Werewolf dikhianati matenya sebanyak 3 kali? Dialah Dareen Walcott. Seorang pr... More

PROLOG
PART 1
PART 2
PART 4
PART 5
PART 6
PART 7
PART 8
PART 9
PART 10
PART 11
PART 12
PART 13
PART 14
PART 15
PART 16
PART 17
PART 18
PART 19
PART 20
PART 21
PART 22
PART 23
PART 24
PART 25
PART 26
PART 27
PART 28
PART 29
PART 30
PART 31
PART 32
PART 33
PART 34
PART 35
PART 36
PART 37
PART 38
PART 39
PART 40
PART 41
PART 42
PART 43
PART 44
PART 45
PART 46
PART 47
PART 48
PART 49
PART 50
PART 51
PART 52
PART 53
PART 54
PART 55
NEWS
VOTE COVER
OPEN PO
SPOILER(?)
INFO
SEQUEL?

PART 3

32.7K 2.6K 21
By MOONRHOE

"Selamat pagi King" ujar Stevan sang Beta

"Hmmm" guman Dareen yang sedang fokus dengan berkas-berkas yang berhubungan dengan wilayah pack-nya

Stevan menhempuskan nafas berat mendengar jawaban super dingin dari Dareen "kapan kau akan berubah Dareen" batin Stevan

"Saya ingin memberikan info jika kelompok rogue yang melakukan penyerangan kemarin sudah kami tankap"

"Kerja bagus, jebloskan mereka ke tahanan, siksa sampai sekarat, namun biarkan mereka tetap hidup sampai aku menghabisi mereka dengan tangan ku sendiri" ucap Dareen yang masih setia berkas-berkas di mejanya

"Siap King" balas Stevan sambil membungkuk sebentar

Beberapa detik berlalu namun Stevan masih berdiri di tempatnya dan itu membuat Dareen menjadi risih

"Kenapa kau tidak pergi?" Dareen menatap jengah sang Beta sekaligus sahabat masa kecil nya ini

"Kenapa kau tidak mencari mate yang baru?" Tanya Stevan to the point

"Itu bukan urusanmu, lagipula aku tidak butuh yang namanya mate"

"Semua werewolf pasti membutuhkan  seorang mate Dareen" balas Stevan

"Sungguh Beta yang pengertian" Ujar Jay tiba-tiba

Dareen berdecak sebal "kau dan wolf ku sama saja"

"Dareen, aku disini menasehati mu bukan sebagai Beta tapi sebagai seorang sahabat, apa kau yakin masih ingin seperti ini terus? Jujur aku merasa kasihan padamu"

Dareen terkekeh pelan "kau kasihan padaku?"

"Sudah beberapa tahun semenjak kejadian itu dan semakin lama kau semakin tak tersentuh, hidup mu selalu monoton, kau hanya memikirkan pekerjaan mu saja, lagipula kau itu seorang King, kau juga butuh seorang penerus Dareen!!" Ujar Stevan panjang lebar, kalau boleh jujur Stevan sudah merasa kesal dengan sahabatnya yang keras kepala ini

"Aku bisa menyewa jalang untuk mengandung penerusku" balas Dareen tanpa beban sekali pun

"Dareen!! Kau ini seorang King of Werewolf" kesal Stevan

"Lalu kenapa? Apa seorang King tidak boleh melakukan apapun yang dia mau? Jika ada yang menentang aku bisa langsung membunuhnya"

"Dareen, please ini demi kebaikan mu juga, carilah mate mu, aku yakin moongoddness masih memberikan mu seorang mate"

"Kau bicara seolah kau tau perasaan ku"

Dareen menghempuskan nafas dengan sangat berat.

"Tiga kali Stevan, tiga kali aku di khianati mate ku, apakah kau tau rasanya dikhianati? Tidak kan? Hidup mu sangat lah mulus, kau bahkan sekarang sudah mempunyai anak yang berumur lima tahun, mate mu juga sekarang tengah mengandung anak kedua mu, apakah kau dapat menbayangkan jika suatu saat mate mu yang sangat kau cintai itu mengkhianatimu?"

Stevan termenung untuk sesaat

"Aku tau apa yang kau kawatirkan, aku sudah mendengar nasehat panjang lebar mu selama bertahun-tahun dari wolf milik ku dan kalian sama-sama menyebalkan"

Dareen berdiri dari kursi dan berjalan melewati Stevan yang masih terdiam di tempat "Gara-gara kau aku sudah tidak mood lagi untuk menyelesaikan pekerjaan, gantikan aku dan siapkan lah barang-barang yang akan ku bawa ke Bali tiga hari lagi"

Dareen keluar dari ruangan meninggalkan sang Beta sendirian

Stevan masih termenung mendengar kata-kata tadi "King benar Stevan, kita memang tidak tau apa yang King rasakan, kita bahkan tidak bisa membayangkan jika mate kita nanti mengkhianati kita berdua" mindlink Will, wolf milik Stevan

"Aku jadi merasa bersalah Will, sahabat macam apa aku ini"

"Tidak apa-apa, kau tau bagaimana sifat King, biarkan lah dia menyendiri terlebih dahulu, setelah itu baru kita bicarakan baik-baik dengan King"

"Kau benar Will, aku beruntung punya wolf seperti dirimu"

"Lebih baik sekarang kau urus semua berkas-berkas itu, aku tinggal dulu" Will dengan cepat memutus kan mindlink secara sepihak

"Okay, aku tarik kata-kata ku yang tadi, kau sungguh serigala yang menyebalkan" Stevan melirik tumpukan kertas yang berada di meja kerja milik Dareen

"Sepertinya aku tidak akan bisa menghabiskan sepanjang hari ini bersama mate ku, arrghh aku jadi merindukan mate dan anak ku"

Dengan segera Stevan duduk di meja kerja milik Dareen dan melanjutkan pekerjaan Dareen yang tertunda

********

"Kenapa kau pergi ke tahanan?" Tanya Jay bingung

Setelah keluar dari ruang kerja miliknya, Dareen berjalan menuju ruang bawah tanah yang di khusus kan untuk para tahanan

"Hanya ingin saja" bohong Dareen, sebenarnya tujuan Dareen ke tahanan adalah untuk menyalurkan semua emosinya kepada para rogue yang tadi berhasil di tangkap

Dareen masih sangat kesal dengan topik yang di bicarakan Stevan tadi dan cara terbaik untuk menghilangkan rasa kesalnya adalah dengan menghabisi para tahanan sialan itu

"King" pekik para penjaga yang menampilkan raut wajah terkejut karena Dareen tiba-tiba saja ada di hadapan mereka tanpa pemberitahuan sebelumnya

Dengan cepat kedua penjaga itu membungkukan badan sebagai tanda hormat kepada pemimpin mereka "ada keperluan apa King tiba-tiba kemari" tanya salah satu dari mereka

"Buka pintunya" di penjara bawah tanah ini memang di lapisi dengan pintu yang sangat tebal agar para tahanan tidak dapat keluar dengan mudah

Kedua penjaga itu dengan segera membuka pintu walau dengan pandangan penuh tanda tanya, yah siapa mereka berani bertanya kepada Dareen yang terkenal berdarah dingin

Dareen dengan sigap masuk ke dalam ruang tahanan tersebut "kalian bawa beberapa rogue  ke ruang eksekusi sekarang" titah Dareen kepada beberapa penjaga di dekatnya

"Baik King" ujar mereka serentak

Tanpa menunggu lama beberapa prajurit tersebut datang dengan membawa 3 orang rogue ke hadapan Dareen

"Bagus, kalian boleh pergi" para penjaga tersebut menundukan kepala mereka lalu pergi degan tergesa-gesa karena mereka tidak ingin melihat kebrutalan seorang King of Werewolf

Ketiga rogue itu memandang sengit Dareen "apakah kalian tau kenapa kalian ada di sini?"

Ketiga rogue tersebut tidak menjawab, walaupun mereka memandang Dareen dengan tatapan benci namun tidak menutup kemungkinnan jika mereka takut dengan aura yang di keluarkan Dareen

"Yah karena aku baik hati jadi akan ku beritahukan bahwa hari ini adalah hari kematian kalian" ujar Dareen sambil menyayatkan pisau yang dari tadi berada di sakunya ke pipi salah satu rogue tersebut

"Tapi sebelum itu aku ingin bertanya, kenapa kalian menyerang wilayahku? Kalian tau kan jika aku tidak suka di usik?" Sekarang sayatan itu turun menuju ke leher menghasilkan darah yang mengalir membasahi lantai marmer yang berwarna putih itu

"Kenapa kalian tidak mau menjawab?" Dengan tatapan maut miliknya Dareen melirik ketiga rogue tersebut

"I-itu bukan salah kami, k-Ka-kami hanya di suruh" ujar rogue yang sedang di siska oleh Dareen

"Siapa? Siapa yang menyuruh kalian?" Mereka terdiam "tidak ada yang mau menjawab pertanyaan ku?"

Dareen menunjukan smirk andalannya, dengan cepat Dareen menusukan pisau tepat ke jantung seorang rogue yang dari tadi di siksanya dan dengan cepat pula Dareen menarik kembali pisau tersebut yang mengakibatkan darah memuncrat mengenai wajah serta badan Dareen

"Satu sampah telah mati sekarang tinggal dua lagi"

Kedua rogue tersebut mengigil ketakutan melihat temanya mati secara mengenas kan

"Siapa yang menguyuh kalian? Aku hitung satu sampai tiga jika tidak ada yang menjawab pertanyaan ku kalian semua akan mati"

Satu...

Dareen memainkan pisau yang berlumuran darah tersebut di jari tangannya

Dua...

Masih tidak ada jawaban

Tiga..

Dengan secepat kilat pisau tersebut sudah tertanam dengan indah di salah satu kepala rogue tersebut

"Sungguh pemandangan yang indah"

Dareen berjalan keluar dari ruang eksekusi "bereskan mayat mereka dan carilah informasi dari rogue yang masih hidup itu, siapa yang menyuruh mereka menyerang wilayahku, cari info sampai dapat atau nyawa kalian menjadi taruhannya" titah Dareen kepada kedua penjaga yang berada di luar

"Siap King" kedua penjaga tersebut membungkuk dan langsung masuk ke dalam ruang eksekusi tepat Dareen bermain untuk melaksanakan perintah Dareen

"Dareen kau dari mana saja" panggil seseorang ketika Dareen baru saja memasuki mansion setelah dari ruang eksekusi

Merasa namanya dipanggil Dareen pun menoleh untuk melihat siapa yang memanggil namanya

"Aku ini King mu, mengapa kau memanggiku dengan nama saja" ketus Dareen

Stevan terkekeh ringan "selain kau itu King ku, kau juga sahabat kecil ku" mata Stevan melirik ke bekas darah yang berada di tubuh Dareen

"Habis bermain?"

"Itu kan urusan mu" cibir Dareen  "kenapa kau memanggiku?"

"Aku sudah menyelesaikan semua pekerjaan mu beserta seluruh perlengakapanmu yang kau pelukan untuk ke Bali tiga hari lagi" jawab Stevan

Dareen melirik jam tangan yang bertenger indah di tangan kirinya "cepat juga" tanpa memperdulikan Stevan, Dareen berjalan pergi meninggalkan sahabat kecilnya

"Yah mungkin ini belum waktu yang tepat untuk meminta maaf" lirih Stevan memandang kepergian Dareen

****

Sudah tiga hari berlalu semenjak Dareen mengeksekusi rogue yang telah menyerang wilayah pack nya dan berkat eksekusi itu Dareen jadi tau jika ada seseorang di balik penyerangan itu

Axton Dawson sang King of Demon yang sialnya adalah musuh bebuyutan Dareen

Yah walaupun Dareen sudah mengetahui siapa dibalik kejadian penyerangan ini Dareen hanya membutuhkan waktu yang tepat untuk membalas dendam dan mempermalukan si Axton sialan itu kepada seluruh kerjaaan Immortal, Dareen tersenyum tipis atas idenya itu

Dareen melirik jam malah di pergelangan tangannya tersisa 30 menit sebelum jadwal keberangkatan Dareen ke Bali,

Yah walaupun Dareen mengunakan jet pribadi tapi Dareen adalah orang yang tepat waktu, Dareen sama sekali tidak ingin waktunya terbuang sia-sia

Butuh waktu sekitar 20 menit dari wilayah pack nya menuju Bandara Internasional Ted Stevens Anchorage

"Selamat pagi pak" ujar sang sekertaris Clarissa ketika Dareen baru saja keluar dari dalam mobil, namun sayang sapaan itu hanya bagai angin lalu bagi Dareen

"Richard bawa semua berkas-berkas itu" ujar Dareen kepada sang Gamma yang dimana orang-orang di perusahaan hanya mengetahui jika Richard hanyalah orang kepercayaan Dareen

Yah Dareen membawa dua orang saja karena ini hanya sebuah peresmian sebuah hotel saja bukan acara yang besar

"Siap Kin- eh Boss" hampir saja Richard keceplosaan karena memang Richard di suruh untuk jangan memanggil Dareen dengan sebutan King jika berada di perusahaan

Clarissa yang meyaksikan itu merasa kesal, Clarissa awalnya merasa bahagia karena dia mengira akan melakukan perjalanan bisnis ini hanya berdua saja dengan Dareen, namun sekarang Dareen malah membawa orang kepercayaanya dalam perjalanan bisnis ini

Clarissa menyumpahi Richard dengan berbagai sumpah serapah di dalam hatinya karena mengagalkan segala ekspetasinya, dengan perasaan yang masih kesal Clarissa berjalan mengikuti Dareen dan Richard yang sudah berjalan terlebih dahulu

"Boss ini ada beberapa nama orang yang akan menghadiri acara peresmian tersebut" ujar Richard tepat setelah pesawat lepas landas "siapa tau ada seseorang yang ingin anda ajak untuk bekerja sama" Richard menyerahkan tablet kepada Dareen

Dareen menerima tablet itu lalu membaca secara teliti barisan nama beserta perusahaan yang dipengangnya

"Kapan kita akan sampai?" Tanya Dareen dengan mata yang masih mengarah ke tablet tersebut

"Kira-kira jam 5 pagi nanti" jawab Richard

Dareen menganggukan kepalanya tanda mengerti

"Dareen apa kau merasakanya sesuatu?" Mindlink Jay

"Iya aku merasakan sesuatu, apa kau juga sama? tapi aneh aku merasa sangat asing dengan perasaan ini, perasaan yang sudah lama sekali tidak aku rasakan"

"Perasaan apa itu?" Tanya Jay

"Perasaan nyaman ini terasa seperti..."

Dareen melirik ke arah jendela pesawat sebelum melanjutkan ucapannya

..aku sedang pulang ke rumah"

*******

Hai guys 👋👋

I am back

Bagaimana ceritanya?

Mau dilanjut?

Di part selanjutnya kira-kira mereka ketemu gak ya 🤭🤭

Pilih ketemu atau enggak? 😄😄

Jika ada typo dan kesalahan lainnya tolong bilang-bilang ya, ntar aku perbaiki

Jangan lupa untuk Follow, Vote dan Commentnya 💋💋💋

See you in the next chapter 👋👋👋

- Love Ryn

Continue Reading

You'll Also Like

116K 5.4K 39
Tamat!! Sebelum baca wajib vote, comen, share, dan fallow Seorang wanita yang lelah akan hidupnya didunia yang kejam pada dirinya, tapi malah dipe...
33.8K 5.5K 40
rumah tangga mereka selalu harmonis Mew sangat mencintai istrinya begitu pun sebaliknya
316K 48.9K 44
Saka memperhatikan adiknya, Bell, keluar dari mobilnya, setelah memberikan kecupan manis di pipinya. Ia memperhatikan dengan posesif saat adiknya mem...
55K 5.7K 47
[ė°©ķƒ„ģ†Œė…„ė‹Ø x ģ „ģ •źµ­] Ini adalah kisah tentang kerinduan seseorang pada sebuah kebahagiaan. Mengenai bagaimana dirinya menjalani kesunyian hatinya dan tentan...