Dua tahun telah berlalu
Bram semakin dewasa, kini dia sudah menjadi serjana, dan menjadi guru bahasa Di pondok pesantren milik Exel.
Begitu juga Karin yang saat ini berada di Belanda melanjutkan studinya di salah satu kampus diluar negeri. Dan Rani kini sudah menikah dan mempunyai anak yang masih kecilkecil yang diberi nama Abram sama seperti nama abanya Bram.
Ayah Bram dan ibunya sudah menjadi sepasang suami istri lagi. Keluarga mereka benar-benar utuh, kejadian yang dulu yang sempat menjadi badai di keluarganya kali ini menjadi angin segar yang selalu berembus di relung jiwa. Bukan hanya itu ditambah lagi ibu Bram yang tengah mengandung membawa warna baru di keluarga mereka.
Ketika Bram Sedang santai duduk semabari duduk menikmati secangkir Kopi didepan Teras rumahnya, dia kedapatan tamu yang tak asing yaitu Exel teman yang dulu menawarinya tiumpangan disaat Bram masih menjadi Bajingan. Sekaligus partner judinya dulu dimasa kelam.
Pagi itu, Exel memberikan Bram surat Undangan pernikahannya, tentunya Pernikahan nya yang ke Empat. Busyettt.. !!!
Tak heran Exel sebentar lagi mempunyai Empat istri. Usut diusut, Exel adalah orang yang terhormat di kampungnya ia menjadi penceramah yang lumayan disegani, Exel juga mempunyi Pondok Pesantren yang dibangunnya satu tahun yang lalu. Dimana tempat Bram saat ini bekerja dan mengamalkan ilmunya. Dulu Bram dan Exel adalah Partner judi tapi kali ini mereka menjadi partner yang akan memajukan pondok pesantren milik Exel, yang saat ini menjadi penceramah terkenal, tak jarang Exel muncul di TV untuk mengisi Acara kajian islami.
Itulah hidup, Roda kehidupan terus berputar terkadang orang yang hina menjadi mulia, begitu juga sebaliknya orang mulia menjadi orang yang hina. Maka dari itu, jangan Sekali - kali kita mencaci orang yang mungkin kita anggap tidak baik. sebab, kita tidak tau akhir dari hidup yang kita maki. Bisa jadi dia lebih Mulia daripada kita.