Senior's Handsome [MARKHYUCK]...

By Itsleebabyy

154K 11.1K 576

"End"✔ -SUKA CERITANYAN WAJIB FOLLOW PENULISNYA (◍•ᴗ•◍)❤ 🐯🐻 마크 해찬 ....❤ Mark lee jadi pelariannya lee Haech... More

⚜Perkenalan⚜
🍁하나
🌹셋
🍂넷
🌸다섯
🌻여섯
💋Frist Kiss (일곱)
🌸여덟
🌿아홉
🥀열 [ Spesial Flashback ]
🌵열하나
🌼열둘
🍉열셋
🌾열다섯
🐝열여섯
🐬열이곱
🎡열여덟
🕊욜아홉
♨스물 (스무)
🐞스물 하나
🍂스물둘
🌸스물셋
🍁스물 넷
🦒스물 다섯
🍃스물 여섯
🐦스물 일곱
🌹스물 여덟
🥀스물 아홉
🌻소른
💙소른 하나
💚소른 둘
🧡 소른 셋 [ END ]
💐 소른 넷 [ Spesial chapter ]

🍃둘

8.6K 697 25
By Itsleebabyy

Vote
💬Comment.

🚫Typo bertebaran.
!¡Happy reading!¡

Jam sudah menunjukan pukul 10:00 pagi dan itu waktu istirahat pertama mereka dari kegiatan Mos hari ini.

Saat ini haechan ada dikantin bersama jaemin dan beberapa piring makanan serta minuman milik Haechan seorang karena jaemin cukup satu porsi saja.

Haechan menyelesaikan hukumannya dengan keadaan yang benar-benar sekarat dan memalukan, masa bisa-bisanya dia ambruk dan menelentangkan tubuhnya didepan mark, sisenior yang disuruh ketos mengawasinya.

"Huff.. Na gak lagi-lagi deh gue berurusan ma tu ketos siapa namanya hyunjin-hyunjin itu, serem banget kalau marah gak nanggung-nanggung juga ngehukumnya, padahal cuma telat beberapa menit doang, ni kaki ma tangan gua rasanya mau copot sangking capek nya, gila bener tu ketos." Haechan bercerca sambil sesekali memasuki makanan kedalam mulutnya, ia baru saja melepas unek-uneknya tentang hyunjin kepada jaemin.

"Ya salah lo sendiri punya kebiasaan tapi malah kebiasaan buruk, lain kali kalau alarm idup tu bangun bukan malah dibanting, lagian tu udah alarm yang keberapa lu banting, gue jadi kasian ma nyokap lo kudu beli alarm baru mulu buat kebo kayak lo." Jaemin berbicara dengan sangat cepat sampai-sampai haechan yang mendengarkanpun harus tutup telinga.

"Ya harus gimana lagi dong na, alarmnya berisik banget jadi gue banting deh hehe." Cengir Haechan diakhir kalimat.

"Hah! Capek gua ngadepin lo, gua tu gak semestinya selalu inget buat ngebangunin lo, lo harus bisa sendiri dong chan, semoga cepet dapet pacar lu biar gua gak perlu ribet ngebangunin lo mulu." dikalimat terakhir jaemin mengepalkan kedua
tangannya dan menghadap keatas seolah-olah sedang berdoa.

Haechan yang mendengar kalimat terakhir jaemin pun langsung menyontor jidat sahabatnya itu.

"heh. omongan lu, kalau gue punya pacar lu mau maen sama siapa hah? Lagian gue bahagianya kalau lu yang bangunin gue, lu kan sahabat gue na, apa jangan - jangan lu udah gak mau sahabatan ma gue lagi na, iya na." ucap haechan dengan penuh dramatis, jaemin yang melihatnya pun udah mulai jengah.

"Gini Amat Punya Sahabat." Gitu Batin Jaemin Berbicara.

Tapi tak lama Haechan berbicara ia melirik kebelakang dirinya dan tersenyum kearah sana, siapa yang disenyumi Haechan?, jaemin yang penasaran pun hendak menengok kebelakang tapi tertunda karena ada cowok keren menghampiri meja mereka.

"Hai.. boleh ikut duduk gak." Laki-laki tersebut berbicara sangat lembut sampai membuat haechan dan jaemin diam sejenak memperhatikan ketampanannya, tapi lamunan mereka harus berakhir kala laki-laki tersebut mengintruksi pendengaran mereka lagi.

"Ehem.. Gimana? boleh Gak."

"eh.. boleh-Boleh , gabung aja." jaemin berucap sambil menggeser tubuhnya untuk memberikan laki-laki itu tempat untuk duduk disampingnya.

"kenalin nama gue jung sungchan, panggil aja sungchan." Sungchan
memperkenalkan dirinya kepada haechan dan jaemin, ia juga menggulurkan tangannya untuk berjabat dengan keduanya ditambah senyum yang mengembang manis di bibirnya, sudah dipastikan haechan dan jaemin mampir mimisan nersama.

"Na jaemin panggil aja nana." jaemin membalas jabatan tangan sungchan dengan senyuman tak kalah manis itu, setelah mengucapkan namanya jaemin segera melepas jabatan tangan mereka.

"Lee haechan panggil aja haechan." Haechan juga membalas jabatan tangan sungchan, dengan senyuman yang tak kalah manis, tapi jabatan itu agak lama untuk terlepas karena sungchan yang menahannya.

"Manis Banget sih senyumnya , kulitnya Lembut juga." hati sungchan yang berbicara, dan mata sungchan juga tak lepas pandang dari haechan, seolah-olah tau apa yang ada di pikiran laki-laki dihadapannya itu ia jadi risih sendiri setelah tadi mengaguminya, tapi ia tidak berpilih-pilih kok kalau berteman.

"Eheem..."deheman jaemin membuat habatan tangan haechan dan sungchan seketika terlepas.

"Maaf." satu kalimat terlontar dari mulut sungchan dan ia juga mengaruk tekuknya yang tak gatal.

"Hmm iya." haechan juga menjawabnya dengan malu-malu.

Mereka bertiga tidak tau saja kalau dibelakang mereka ada seseorang yang mengamati gerak gerik mereka saat sebelum sungchan datang, tetapi Saat sosok lelaki tersebut menatap dengan kekagumannya terhadap namja yang ia amati sedari tadi tiba-tiba tatapan terhalang oleh tubuh laki-laki yang tak ia kenal itu dan ia tak suka itu, seketika wajahnya seperti ingin melabrak lelaki itu agar menyingkir dari hadapannya dan membiarkan ia menatap sang pujaan.

"Mark you oke." tanya sahabat mark.

ya yang menatap mereka sedari tadi itu adalah mark kakak senior yang disuruh hyunjin mengawasi Haechan selama hukuman larinya baru pertama kalinya ia merasa terpaku oleh sosok haechan yang sangat manis menurutnya.

🐯MarkHyuck🐻

*Mark Pov.

Hari ini adalah hari pertama gue masuk sekolah sejak libur kenaikan kelas 1 bulan lalu.

semua siswa pasti sangat malas karena libur panjang mereka telah berakhir dan harus melanjutkan
Aktivitas-aktivitas disekolah lagi, dan itu juga berlaku pada gue yang saat ini masih bergelut dengan selimut gue, Mark Lee ya nama gue tapi panggil saja mark gue anak pindahan dari kanada.

gue pindah dari jelas 10 SMA semester 2 tapi sekarang gue sudah kelas 11 SMA, gue blasteran korea-kanada, papa gue korea
dan mama gue kanada, walau gue
lama tinggal dikanada tapi gue pandai juga berbahasa korea karena
Papa gue yang mengajari gue Sedari kecil.

Sekarang jam sudah menunjukan pukul 06:00 gue masih diatas kasur dan masih menikmati tidur indah gue, sampai telinga gue mendengar alarm handphone gue yang berdering.

Dengan malas dan masih dengan kesadaran minim gue bangun dari tidur dan bergegas membersihkan diri dikamar mandi.

15 Menit...

Gue sudah selesai bersiap dan sudah menggunakan seragam sekolah, buku-buku juga sudah gue masukan dalam tas sesuai jadwal, dan sekarang waktunya gue untuk sarapan.

"Pagi bi." Sapa gue pada pembantu gue yang Kini tengah mempersiapkan sarapan untuk gue.

"Pagi juga den, silakan den sarapannya dimakan." jawab bi yuni pembantu gue yang diperkerjakan oleh mama.

Mama gak mau gue anak semata wayangnya itu kesusahan saat ada di korea.

Keluarga gue semuanya ada di
Kanada karena mama gak mau dikorea jadi papa nurut aja keinginan mama kebetulan papa juga punya perusahan disana, gue sendiri pindah dari kanada gue mau mencoba bersekolah dan hidup dikorea, dan juga ingin mandiri, awalnya mama menolak karena tak mau jauh dari gue, dan juga katanya terlalu tanggung kalau gue pindah ini udah masuk semester dua.

Tapi gue kekeh pengen pindah dan merasakan indahnya korea akhirnya mama menyetujui gue pindah kekorea, papa juga mengizinkan gue untuk mandiri dikorea.

Dan ya satu lagi gua punya kembaran gak seiras dan dia hilang sejak bayi, maxy lee namanya.

gue yang mendengar jawaban bi yuni begitu pun cuma membalas dengan senyuman biasa, setelah itu gue duduk dan mulai menikmati sarapan.

Setelah selesai sarapan gue pamit ke bi yuni untuk berangkat sekolah.

Bi yuni orangnya baik dia sudah gue anggap ibu kedua gue dikorea.

Seperti biasa gue Berangkat menggunakan mobil kesayangan kedua gue soalnya papa membelikan mobil persis seperti mobil yang pertama saat gue dapet peringkat satu pertama kalinya dikelas 1 SMP papa dulu bahagia banget sampai membelikan gue hadiah mobil seperti ini, padahal gue gak minta.

Orang tua gue gak kayak orang tua yang menuntut anak-anaknya melakukan ini itu untuk kepentingan perusahan, orang tua gue ngebebasin gue mau jadi apa asalkan itu bisa merubah masa depan gue, bahkan gue gak disuruh ngurus atau mempelajari cara kerja perusahan karena gue bilang kalo cita-cita gue mau jadi arsitek.

Gue biasanya berangkat bareng lee jeno, temen gue, dia terlalu miskin soalnya haha gak gue bercanda, enak aja kalau berangkat berdua sama temen, lagian jeno juga lagi masa penabungan uang buat masuk universitas katanya.

Jeno berasal dari keluarga yang sederhana, jadi tidak pa-pa membantu sesama teman.

Gak butuh waktu lama buat nyampek dirumah jeno, karena jarak nya cuma beda blok.

Sesampainya rumah jeno gue masih harus menunggu jeno yang sialnya malah lama.

Setalah hampir 15 menit gue menunggu jeno, akhirnya orangnya keluar juga.

"Lama bro." Sapa jeno saat masuk kedalam mobil.

"Lama, Sampai matahari rasanya mau tenggelam lagi." jawab gue agak kesal.

"hehe, ya maaf gue semalam ngegame sampai larut." Jeno menjawab sambil cengegesan kearah gue, gue cuma memutar bola mata malas, dan akhir nya gue mulai melajukan mobil menuju sekolah.

"Mark, lu taukan kalau hari ini itu Mos siswa baru." jeno bertanya seolah-olah gue tidak tau.

"Ya gue tau, kenapa emang, lu mau Nnyari doi, lebih baik jangan deh doi lu dah banyak." jawab gue sekenanya.

Tapi tak lama gue malah mendapatkan jitakkan keras yang mendarat dikepala gue ya siapa lagi pelakunya kalau bukan lee playboy jeno.

"Kalau punya mulut tolong difilter ya." ucap jeno agak kesal kepada gue.

"gue emang punya banyak doi tapi setidaknya mereka mau sama gue, la elu dari orok masih aja ngejomblo kagak bosan ape idup lu, begitu-begitu mulu, cari doi gih sana siapa tau nanti disiswa baru lu ada yang kecantol, kan lumayan buat hiburan lu biar hidup lu berwarna dikit." Ujar jeno panjang lebar.

Tapi dari perkataan jeno tadi ada benernya juga, gue dari SMP sampai kelas 2 SMA belom juga merasakan yang namanya pacaran, jadi pengen merasakan juga.

Setelah berbincang-bincang gak berfaedah dengan jeno akhirnya kami sampai juga, disana banyak siswa- siswi baru dan juga siswa - Siswi lama berlalu lalang, ada yang kekantin menikmati sarapan, ada juga yang hanya sekedar mengobrol melepas rindu dengan para sahabat mereka.

Tapi gue milih acuh saja dan bergegas masuk kelas bersama dengan jeno tentunya, soalnya jeno satu jurusan sama gue jurusan IPA tentunya, gue sangat menyukai pelajaran biologi tentang kuman-kuman gitu, tapi anehnya gue milih jadi arsitek di masa depan, sedangkan jeno paling suka fisika.

Tak terasa jam sudah begitu cepat berganti, padahal yang gue lakuin cuma melihat temen-temen gue mabar game, gue lagi males buka hp jadi gak ikut mereka mabar.

Hal biasa bagi semua siswa kalau sedang jam kosong selalu bermain game.

Jam menunjukan pukul 08:25 lagi serius-seriusnya melihat jeno mau kalah dalam bermain game bersama shotaro tiba-tiba gue kepengen buang air kecil.

Gue beranjak dari duduk.

"Mau kemana lo mark." Tanya renjun yang tau gue mau pergi.

"Toilet." Jawab gue.

"Pakek toilet bawah, toilet sini lagi perbaikan." Ujar renjun memberitahu.

"Oh oke." Dan setelahnya gue berjalan kearah toilet yang terletak dilantai bawah.

Gue berjalan santai dikoridor dan sesekali melihat kegiatan mos yang sedang diselenggarakan, tapi mata gue tertuju pada anak laki-laki yang sedang push up didepan hyunjin, gue yakin pasti anak itu sedang menjalani hukuman.

"Aduh sebaiknya gue cepet." gue akhirnya berlari agar panggilan alam ini cepat terselesaikan.

"Ah akhirnya lega juga." Ujar gue yang sudah keluar dari toilet dan sedang berjalan kearah kelas lagi.

Gue berjalan pelan sambil sesekali bersenandung.

"MARK." panggil hyunjin ke gue.

Gue menoleh dan menghampiri hyunjin yang sudah melambaikan tangannya menyuruh gue menghampiri dirinya.

"Kenapa?." Tanya gue yang sudah dihadapan hyunjin dan siswa yang sedang dihukum hyunjin.

Siswa itu terus menunduk dan sesekali menyeka keringat yang keluar dari dahinya, gue notice itu.

"Tolong bantu osis, liatin anak ini dan hitung dia berlari, gua ada kerjaan lain, gua serahin ke lo." perintah hyunjin kegue.

"kenapa gua?." tanya gue binggung.

"Lo orang yang gua lihat, udah lo liatin dia, kau lari sana inget 20 putaran." setelah mengucapkan itu hyunjin beranjak dari hadapan gue dan siswa itu dia memilih bergabung dengan anggota osis lainnya yang sedang berkerja.

"Sana lari." Perintah gue.

Dia menurut dan mulai berlari mengelilingi lapangan, gue berjalan kearah pohon gue mau mengawasinya sambil duduk disana, adem soalnya.

10 putaran dia sudah terlihat tidak mampu lagi untuk berlari tapi dia tetap paksain dan mau sepertinya ia bertekat menyelesaikan hukumannya.

Gue gak tau ni anak kesalahannya apa, tapi bisa gue tangkap hukuman yang diberikannya terlalu berat, tadi gue juga sempet liat dia push up.

Hyunjin memang bener-bener dah.

Saat ia berlari netra matanya tidak sengaja bertemu dengan netra mata gue yang sedang melihatnya dan menghitung larinya.

Tapi itu tak lama, dia yang terlebih dahulu memutuskan tatapan kita.

"Manis juga." Gumam gue, setelah melihat bertapa manisnya makhluk tuhan yang satu itu.

20 putaran sudah ia lewati dan lihat dia sekarang amburuk didepan gue dengan posisi terlentang menghadap teriknya matahari, matanya terpejam erat dan nafas yang terengah-engah serta keringat yang mengalir di pelipisnya, ah itu cantik sekali dimata gua, rasanya gua udah nemu yang harus mengisi hati gue yang sudah kosong bertahun-tahun, gue bertekat mendekati siswa ini.

Memang kalau tuhan sudah berkehendak mark jodoh Haechan, gue tau nama nya dari mulutnya sendiri, tadi gue sempet kenalan Tentu saja.

Lihat sekarang tuhan benar-benar menjodohkan gue dengan Haechan.

Saat memasuki istirahat pertama tepat jam 10:00 gue dan geng gue bergegas menuju kantin hanya sekedar mengisi perut yang kosong, walaupun tadi jam kosong bukan berati boleh kekantin, gak ya gais gue tu orangnya baik jadi gak akan ngelanggar.

Sampai dikantin gue ketemu dia lagi dong, dia lagi sama temennya entah gue juga gak tau siapa namanya yang pasti cantik juga kayaknya karena temennya itu membelakangi gue, mereka duduk didepan meja gue, duduknya ngadep gue lagi.

Dia kalo lagi ngomong ternyata lucu juga, gue sempet denger dia melepas unek-uneknya tentang hyunjin yang menghukumnya terlalu berat.

Untung yang pesen makanan bukan gue tapi jeno dan renjun, jadi gue masih bisa memandangi Haechan dengan puas.

Gue terus pandangi terus setiap gerak gerik interaksi mereka sampai dia tiba-tiba melirik gue juga dan tersenyum malu ke gue, mungkin dia masih malu lari 20 putaran ambruk didepan gue, padahal gue gak permasalahin sih.

"Naksir lu ma anak baru itu?." Tanya shotaro kepada gue tiba-tiba.

Sepertinya dia memergorki gue menatap haechan terlalu intenst.

Sebenarnya gue udah mau jawab pertanyaan shotaro tapi gue jadi gak niat ngejawab karena gue lihat ada anak laki-laki tinggi yang menghampiri mereka berdua, apa lagi tatapannya kepada Haechan, bener-bener ingin gue colok matanya.

Tak lama dia duduk dan salaman dong ke mereka berdua sama temennya haechan mah gak masalah tapi sama haechannya yang jadi masalah gue, dia duduk disamping temen Haechan dan itu bener-bener nutupi tubuh Haechan yang kecil, gue makin kesel dong, gak bisa liat wajahnya lagi, rasanya pengen gue labrak biar menyingkir dari sana, ganggu orang memandangi dunianya saja.

Mata gue hampir keluar dari tempatnya kalau shotaro tidak menegur gue dan menepuk pundak gue.

"Mark you oke." Tanya shotaro.

Gue cuma berdehem sebentar buat netralin raut wajah gue dan mengangguk sebagai jawab atas pertanyaan shotaro.

Tak lama renjun dan jeno datang menghampiri kita berdua membawa nampan yang isinya makanan yang kita pesan.

*mark POV end

-SENIOR HANDSOME-

TBC!!!

Gimana chapter ini?

Don't forget for
⭐Vote
And
💌Comment.

Continue Reading

You'll Also Like

101K 17.8K 35
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
664K 48K 43
[Brothership] [Not bl] Tentang Rafa, hidup bersama kedua orang tuanya yang memiliki hidup pas-pasan. Rafa tidak mengeluh akan hidupnya. Bahkan ia de...
71.3K 8.2K 28
Jaemin dikejutkan ketika sang pacar menyatakan bahwa bayi merah yang digendong oleh ibunya adalah anaknya. Sementara sang pacar sudah menghilang enta...
PENGASUH By venta

Fanfiction

67.7K 7.9K 55
Pusat organisasi pembunuh bayaran telah terbongkar dan menjadi buron oleh negara. Salah satu cabang dari organisasi ini, memilih untuk membanting set...