Princess of Rainbow Element [...

desphrodite tarafından

684K 88.6K 5.4K

TAMAT! Reinkarnasi yang membawanya berpetualang ke benua Servia. Benua dengan sejuta kejutan dan tantangan te... Daha Fazla

PROLOG
1. Jiwa yang lain
2. Racun menyusahkan
3. Pedagang Ramuan
4. Karma untuk seorang penista
5. Misteri
6. Pria Naga hitam
7. Terungkap
8. Petualangan Laut Gaxia
9. Hutan Gaxia
10. Enam nama dalam satu raga
11. Elemen Yi Jian
12. Pasar Quon
13. Kultivasi ganda
14. Roh yang kotor
15. Salah paham
16. Aula kota
17. Keberangkatan
18. Kelompok hitam
19. Perkemahan
20. Festival Servia
21. Berebut Liontin
22. Senjata pendamping
23. Singa yang lapar
24. Misi pertama
25. Menyerang ballack
26. Kristal Beast
27. Pulangkan dia!
28. Pelan-pelan
29. Naga berlian
30. Kerasukan ular ganjen
31. Rencana
baca aja
32. Tidak mengerti
34. Pertengkaran
35. Komplotan Bandit
36. Perayaan Servia
37. Sultan Dadakan
38. Hubungan yang rumit
39. Bijaksana
40. Siapa Lawan Siapa
41. Cuaca dan Air kimia
42. Menegangkan
43. Lapar keadilan
44. Kesalahan fatal
45. Bukan antagonis
46. Jangan main-main
47. Cermin Keberuntungan
48. Menara Zafreng
49. Akademi
50. Asrama
51. Dia kenapa?
52. Kelas Sosial Penelitian
53. Kunci misteri
54. Rumput laut lava?
55. Perpustakaan Sakura
56. Tiga kekuatan magis
57. Phoenix Laut Gaxia
58. Bertemu
59. Mempersatukan
60. Menjenguk
61. Kecemasan
62. Terlambat

33. Hukuman

7.8K 1.1K 37
desphrodite tarafından

Hi, ada yg kaget Dedes double up? Ngga ada ya? Yaudah haha

Happy reading!

Pangeran Jiazhen mengerutkan alisnya, ia memijat pangkal hidungnya pelan. "Bau apa ini? Mengapa tempat tidurnya sangat becek, dan acak-acakkan?"

Pertanyaan yang dilontarkan dari mulut pangeran Jiazhen sontak langsung membuat kedua guru itu gelagapan seketika. Yang lainnya pun ikut merasakan aroma menyengat yang sangat tak sedap, melihat tempat tidur mereka yang sangat berantakkan dan becek. Sungguh menjijikan!

Guru Huyin merangkul lengan istrinya dengan cepat. "Bu-bukan apa-apa ... hanya kebocoran air hujan saja, tadi ...." jawabnya gugup. Ia menatap istrinya dengan tatapan memohon.

Istrinya atau Guru Jia pun hanya ikut mengangguk menyetujui jawaban suaminya. Namun mereka semua merasakan ada yang janggal. Sangat janggal!

'Bohong! Kalian pikir aku bodoh? Aku tau itu bukan air hujan melainkan benih cinta kalian yang menjijikan!' -batin Niura geram.

"Bocor? Hujan? Sedari tadi tidak ada hujan. Kami dari pasar, malahan cuacanya sangat terik. Atau hujannya hanya di sini saja?" tanya balik Pangeran Xiuhuan yang mulai curiga. Ia mengadahkan tangannya, memeriksa apakah gerimis? Ternyata tidak.

Pangeran Kangjian mengangguk, "Lagi pula jika memang benar hujan, mengapa bisa bocor? Tidak ada lubang di tenda ini."

Deg!

Niura mengepalkan lengannya di dalam hanfu yang ia pakai. Wajahnya ia tundukkan agar tidak ada yang melihat kalau ia sedang menampilkan ekspresi kemarahan. Ia juga harus mengontrol amarahnya agar kesembilan elemennya tidak muncul bersamaan. Ia masih ingat pesan ibunya, dan akan selamanya.

Niura yang mengetahui rasanya berada di posisi kedua pasangan mes*m itu yang tengah menahan rasa malu langsung mengeluarkan sekeranjang apel. Kedua guru itu menatap sekeranjang apel dengan sumringah agar topik dapat mereka dihindari.

"Aah! Apel yang sangat banyak, terlihat enak!" takjub guru Jia sembari menahan malu. Ia salah tingkah di hadapan murid-muridnya saat ini.

Mendengar pengalihan topik itu membuat mereka semua yang penasaran mengalihkan pandangan mereka ke arah sekeranjang apel di pangkuan Niura dengan heran sekaligus kesal.

"Xiao Li, apa yang kau lakukan?" bisik Pangeran Xiuhuan kesal.

"Tssttt ...." Yi Jian yang mengerti bahwa Niura itu unik dan memiliki banyak rencana langsung meminta Xiuhuan untuk diam. Mereka hanya tinggal menonton saja, lumayan.

Guru Huyin yang menghela napasnya lega saat tidak ada yang menanyainya lagi langsung mengambil salah satu apel itu, begitupun dengan istrinya.

"Eitt!" Niura merebut dua apel di tangan kedua pasangan itu dengan seringai licik. Kedua pasangan guru itu menatap Niura dengan raut kebingungan.

"Ada apa, muridku?" tanya Guru Jia penasaran. Ada rasa takut-takut dalam dirinya, entah mengapa.

Niura menggelengkan kepalanya, sebentar lagi rencananya akan berhasil! Ia mengambil dua buah apel yang lebih besar untuk menggantikan dua apel yang ia rebut tadi.

"Woah ... apel ini lebih besar!" kagum Guru Huyin setelah menerima apel besar dari murid istrinya itu.

Niura tersenyum semanis mungkin. "Tentu saja, ini hadiah untuk kalian karena telah menjadi guru yang penyabar dan baik hati," jawabnya dengan senyuman dan matanya ia sipitkan.

Kedua guru itu menatap Niura dengan tatapan curiga. Tidak biasanya muridnya yang satu ini sebegitu perhatiannya bahkan sampai mengutarakan isi hatinya. Mereka harus waspada dengan apel itu. Biasanya apapun yang terjadi Niura hanya akan pergi begitu saja, kecuali menyangkut ketiga teman-temannya.

Niura yang merasakan kewaspadaan di wajah kedua pasangan itu langsung memelaskan wajahnya. Membuat jurus mata kucing yang berkaca-kaca hingga membuat kedua guru itu tak tega untuk menolaknya.

Bahkan Pangeran Xiuhuan pun sudah tak tahan untuk tidak memeluk tubuh ideal Niura saat ini jika saja kedua lengannya tidak dicekal oleh ketiga adiknya.

Guru Jia menatap suaminya meminta tolong. Sekian lama mereka saling pandang, akhirnya mereka mengangguk setuju. Mereka menghirup terlebih dahulu aroma apel itu untuk memastikan tidak berbahaya lalu menggigitnya perlahan.

Niura menggertakkan gigi atas dan bawahnya jengkel. Wajahnya merah padam saat ini dan ia berusaha menyembunyikannya sebisa mungkin.

"Wah ternyata apel ini sangat manis!" takjub guru Jia yang dianggukki oleh suaminya.

"Muridku, kau sangat perhatian ternyata ...." gumam Guru Huyin sambil mengunyah apel di tangannya.

Niura menyeringai, "Pujian kalian saya terima," jawabnya.

Batin Niura menghitung untuk menunggu adegan yang ia tunggu-tunggu.
'Satu ... dua ... tiga!'

"Uwoek!"

Mereka semua terkejut melihat kedua pasangan guru itu memuntahkan isi perutnya dan mereka kembali terkejut lagi saat melihat darah keluar dan menembus dari celana Guru Huyin sementara istrinya langsung gatal-gatal di sekujur tubuhnya.

"Ada apa ini?!" terkejut Liwei yang ketakutan. Ia langsung menyiramkan air panas ke tubuh Guru Jia yang gatal-gatal.

Guru Huyin semakin tak karuan. Celananya semakin kotor dengan darah yang berceceran dimana-mana.

"Muridku! Apa yang kau lakukan!"

"Apa?" jawab Niura santai sambil menggigit apel hijaunya.

Guru Huyin mengepalkan tangannya, "Apa yang telah kau campurkan dalam apel itu!" tanyanya marah. Tangannya mengepal keras, matanya memerah, melihat darah bercucuran dari celananya membuatnya semakin marah.

"Cairan impotent!"

Mereka semua tercegang tak percaya mendengar jawaban Niura. Bagaimana bisa seorang murid setega itu kepada gurunya? Cairan impotent itu semacam ramuan yang disuling khusus untuk membuat kejantanan seorang pria pecah dan akan menjadi kasim, tidak akan pernah memiliki anak. Sementara jika yang meminum adalah wanita, maka sekujur tubuhnya akan gatal selamanya, rahimnyapun berkemungkinan akan sobek-sobek. Dan Niura telah melakukan ini.

"XIAO LI!" Guru Jia memukul lengan Niura marah.

"Ada apa? sesuai janjiku waktu itu. Aku akan menjadikan suamimu kasimjika kalian berdua berani melakukan hubungan suami istri di tenda kami. Kalian pikir saya bodoh? Dan cairan itu air hujan? Ck! Akibat ulah kalian pemilik hutan ini marah padaku!"

Yi Jian mengerutkan keningnya. Ia menelepati Niura untuk berbicara secara pribadi.
"Siapa yang marah?"

"Roiden!"

"Murid kurang ajar! Berikan penawarnya pada kami!" bentak Guru Jia tak kalah kesal sembari menggaruk-garuk lengan dan punggungnya.

"Kau pikir aku seorang alkemis?" tanya balik Niura mulai kesal. Ia melempar apelnya ke arah lain hingga apel itu berlubang-lubang karena batu.

"Kalian lihat?" tanya Niura seraya menunjuk apel yang telah rusak itu. "Bagaimana caraku untuk mengembalikan apel itu supaya kembali seperti semula?" lanjutnya membuat yang lainnya menggelengkan kepala.

Niura tersenyum. "Benar, bahkan akupun tidak tau. Dan yang benar hanya jika apel itu memberikan bijinya untuk di tanam," ucap Niura penuh teka-teki.

Prang!

Guru Jia melempar vas bunga di pinggirnya, ia menatap Niura marah, napasnya terengah-engah. "Apa maksudmu bocah s*alan?!" tanyanya geram.

Niura menghela, "Sama seperti apel itu, yang harus kalian lakukan adalah membantuku meredakan kemarahanku dan membuat suasana hatiku kembali dengan membersihkan tenda ini berdua saja. Tanpa noda menjijikan sedikitpun!" jawab Niura dengan seringai.

Xiuhuan memegang pundak Niura agar Niura tidak marah-marah. "Apakah kau punya penawarna?" tanya Pangeran Xiuhuan tak mengerti.

"Aku yang membuat ramuan impotent berarti aku juga memiliki penawarnya. Kalian!" Niura menunjuk kedua guru itu, "Bersihkan sekarang, kami akan pergi sesaat dan setelah kembali tenda ini harus bersih dan kumau alasnya kalian ganti!" lanjutnya lalu pergi.

-TBC-

Dedes mo nyapa siders guys, welkam2❤

Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

66.4K 11.8K 23
Ketika pengorbanan mengubah nasib dari 2 jiwa yang berbeda, lalu bagaimana jika salah satu harus bertahan dengan menjadi Mahkota yg berlumuran darah...
3.8M 350K 200
(Novel Terjemahan) Judul : Bewitching Prince Spoils His Wife: Genius Doctor Unscrupulous Consort Author : Gu Ran Jin - 顾 染 锦 Dia adalah kepala keluar...
264K 3.1K 16
Megan tidak menyadari bahwa rumah yang ia beli adalah rumah bekas pembunuhan beberapa tahun silam. Beberapa hari tinggal di rumah itu Megan tidak me...
42.8K 1.5K 8
WARNING🔞 CW🔞 OOC, NON-CON, hardcore, yaoi/BXB, typo, harsh word ©semua karakter milik genshin impact (Hoyoverse)