Hayo, gw ngecek yang baca warn kok lebih banyak daripada part sebelum nya? Wah kalian ini ya( ͡° ͜ʖ ͡°) vote jangan lupa oke!
•••
"Kapan nikah?"
"Ntar, uang nya belum ke kumpul, "
"Kapan nikah?"
"Bensin aja masih kasbon, "
"Kapan nikah?"
"Nikah? Nunggu dia di php-in pacarnya, "
"Kapan nikah?"
"Bulan depan, "
"AKHIRNYA SEANGKATAN KITA ADA YANG MAU KE PELAMINAN GUYS!!!!" Sorak Arga -Sungchan- temen nya Leo.
Jadi, sekarang mereka lagi ngumpul di sbux gitu. Abis lulusan kan ya, nah mereka mau refresing. Anak farmasi sama hukum juga ada yang di ajak tuh. Gak cuma angkatan nya Leo aja.
"Jangan ribut! Tempat umum, " Kata Leo terus jitak Arga greget.
"EH abanggggg, ngumpul gak ngajak. Wah minta di betot!" Ayu dateng sama Abi & Natan. Terus di belakang nya ada Ren yang lambaiin tangan nya kecil ke arah Leo.
"Ya gak nanya sih, " Cibir Leo terus bangun samperin Ren.
"Kok gak telfon? Tau gitu kan kak Leo jemput, " Kata Leo abis ngasih pelukan ke Ren.
"Haish, kak Leo itu bukan supir pribadi aku. Lagian kan tadi bareng Ayu sama Abi juga. " Kata Ren yang buat Leo ngasih kecupan ringan di pipi si manis.
Mereka balik duduk, nyambi makan juga. Ada yang diem-diem aja nyimak.
"Eh iya bang, abis ini disuruh mama buat fitting baju nya sama dekorasi, " Bisik Ayu ke deket Leo.
"Lah kok cepet?"
"Cepet gundul mu. Orang acaranya bulan depan, " Gerutu Ayu.
Leo cuma ngerling bola mata males, dia natap Ren yang lagi makan macaron. Duh makan aja manis, cantik, lucu. Leo bakal kena sweet attack nya Ren terus nanti kalo dah resmi. Jadi gak sabar kan.
"Hawa orang mau nikah mah beda ya, Leo awas mata nya mencelat. Ren gak bakal kemana-mana ei, " Itu Natan. Gak di saring emang kata-kata nya.
Plak
"Iri? Bilang!" Kata Leo setelah geplak temen nya kesayangan nya itu. Natan dengus, yang liat itu pun cuma ngakak.
Mereka akhirnya ngumpul sampe jam 4 sore, mana mabar juga, dahlah.
•••
"Mama kamu gimana kabar nya? Udah lama ya kak Leo gak sambang ke rumah, " Kata Leo buka percakapan dalem mobil. Sepulang dari sbux cast utama kita ini langsung ke butik punya tante nya mama Leo.
Mau milih baju buat nikahan eaa, duh selangkah lagi resmi.
"Baik kok, gapapa kak Leo kan waktu itu sibuk buat skripsi, " Jawab Ren. Leo gemes, dia cium pipi Ren sekilas dan langsung tancap gas ke tujuan.
"Oh iya, bulan depan mulai praktek di RS kan?" Tanya Leo sambil nyetir dan liat Ren sekilas.
"Iya, sama Ayu juga tapi dia bagian bedah," Leo cuma ngangguk.
20 menit perjalanan akhirnya mereka sampe di butik tante Leo.
"EH PONAKAN!! UDAH GUE TUNGGU DARI 30 MENIT LALU LOH! KENAPA BARU DATENG??" itu sambutan pertama yang masuk di indera pendengaran Leo sama Ren.
"Ya maaf tant, macet, " Dusta Leo terus nyengir.
"Udah di bilang jangan panggil tante! Gue gak setua itu buset, " Gerutu Adena.
Leo jengah, "ya kan lo adek nya mama, mau emang gue panggil mbok?" Katanya.
Adena spontan langsung pukul Leo terus liat Ren.
"Ren kok mau sama bentukan nya yang kaya Leo sih? Kena pelet nya Leo apa gimana?" Kata Adena gak paham lagi.
"Iya kayanya, mungkin kak Leo ngasih serpihan cinta nya di minuman aku, jadinya gini deh, " Kata Ren yang langsung di pelototin Leo.
"Serpihan cinta, serpihan keringet kali ah, " Kata Adena yang buat Ren ketawa.
Poor Leo yang ternistakan.
"Mana bajunya, mau gue coba, " Kata Leo nengahin. Kalau gak bisa-bisa lebih di nistain dia sama tante nya itu.
"Eh Fany, ambilin setelan nya yang putih ya, " Kata Adena, si mbak yang disuruh pun langsung ambil Tuxedo putih buatan tangan Adena sendiri.
"Gue buat nya spesial nih, kain nya dari Sydney, mantep gak tuh, " Leo males, pamer lah si tante.
"Iya sih kainnya bagus, tapi kalau lo disitu jadi gak bagus tant, " Kata Leo dan langsung di hadiahi jitakan sayang sama Adena.
Setelahnya mereka coba setelah tuxedo itu, bener-bener menawan. Gak cuma 1 tapi ada 8 setelan yang di pesen sama Lina.
"Kenapa banyak banget baju nya yaTuhan, setiap sejam harus ganti gitu mungkin ya, " Gumam Leo yang masih di denger sama Ren.
Ren aja bingung ini mau buat nikahan apa fashion show.
•••
Leo sama Ren pulang selepas coba 8 tuxedo yang berbeda-beda jenis, Tapi di mata Leo sama aja cuma warna nya yang buat beda.
"Liat matahari nya mau tenggelam tuh, kasih pelampung jangan?" Tanya Leo sambil ketawa kecil.
"Iya ya, tapi nanti yang tenggelam pelampung nya bukan matahari nya, " Jawab Ren.
Mereka lagi di pantai sambil duduk di bawah pohon dan liatin sunset sore ini. Di temenin sama es kelapa, waduh seger.
Tangan Ren udah bertengger apik di lengan Leo, jadi Ren kaya setengah nyender gitu.
"Udah berapa lama suka kak Leo hm?" Tanya Leo lagi sambil elus rambut Ren yang lembut banget dan wangi bayi.
"Hum? Gimana gimana?" Ren agak gak paham terus dia dongak liat Leo yang ganteng banget hari ini.
Leo ngekeh dan cubit hidung Ren pelan, "kamu udah suka kak Leo dari sebelum kita jadian kan?"
Leo tau ternyata. Padahal Ren cuma bilang sama Abi, wah Abi ngeselin ternyata.
"I-ish kok kak Leo tau?" Muka Ren memerah demi apa dia selalu malu inget itu.
"Lho kenapa? Ayo jujur sini, kak Leo mau dengerin cerita kamu selama simpen perasaan kamu itu ke kak Leo, " Kata nya terus ubah posisi duduknya jadi natap Ren.
"Biar jadi rahasia aku aja, yang penting kak Leo tau kalau aku emang serius cinta sama kak Leo, " Kata Ren. Secara gak sengaja sih, Kata-kata itu kaya gombal bukan?
"Iya deh iya, dan juga kamu harus tau kalau kak Leo cinta sebanyak-banyaknya sama kamu, " Kata Leo terus peluk Ren.
"Banyakan mana sama bintang di alam semesta?" Tanya Ren iseng. Dia bales pelukan Leo juga gak kalah erat.
"Cinta kak Leo ke kamu itu, gak bisa di hitung oleh rumus, bahkan sang ahli Leonhard Euler kayanya kesusahan buat ngitung nya, " Ren cuma terkekeh, bisa aja Leo tuh.
"Gak seluas samudera gitu?" Leo natap Ren serius terus senyum ganteng bangettt.
"Itu udah mainstream, lagian, samudera masih bisa di hitung, kalau kak Leo enggak, "
Titisan gombal dari siapa lagi ni anak. Ren selalu di buat salting kalau Leo mode begini.
Yaudah lah, biarin aja mereka mesra-mesraan, selama masih batas wajar sih okelah. Author gak sanggup nulis romance, jadinya cringe ntar.
.・゜゜・
To Be Continue
Kam, 30 Sep, 2021