Cherryberry 🍒🍓
Senin pagi di Jinhit SHS, suasana sekolah yang biasanya memang ramai kini semakin ramai, alasannya karena beberapa siswa tingkat dua yang menjalani pertukaran pelajar kini telah kembali, sebagian siswa menyambut mereka dengan euforia dan rasa ingin tahu yang menggebu, sebagian ada yang biasa saja dan sisanya terkesan tak perduli.
Seperti Jungkook dan Yoongi misalnya, keduanya benar-benar tak perduli sebab mereka bahkan tak kenal siswa-siswi yang merupakan peserta pertukaran pelajar itu, berbeda dengan tiga lelaki bumbu dapur sahabat mereka yang biasanya sok cool kini malah ikutan penasaran, apalagi Lucas yang notabenenya suka menggombal sana sini, kini seperti tengah mencari mangsa.
"Jungkook-ah, kau tidak ikut menyambut kedatangan mereka?" Tanya seorang gadis ber nametag Kim Doyeon, salah satu teman sekelas Jungkook dan Yoongi yang duduk di baris pertama
"Kenapa aku harus ikut menyambut? Aku bahkan tidak kenal satupun dari mereka, lagipula untuk apa aku ikut antusias kalau aku sendiri sudah tau bagaimana sistem pendidikan di Shanghai?" Jawab Jungkook.
Doyeon mengangguk "benar juga, tapi apa kau tidak rindu dengan calon kakak iparmu hmm?" Tanya Doyeon lagi yang bukan hanya membuat Jungkook menoleh tapi juga Yoongi
Jungkook dan Yoongi saling melempar pandangan beberapa saat sebelum akhirnya Yoongi mengendikkan bahunya "maksudmu?" Tanya Jungkook pada Doyeon
"Loh kau tidak tau? Salah satu dari mereka kan pacar oppamu" ucap Doyeon yang membuat Jungkook mengeryit "pacarnya Jimin Sunbae" lanjutnya
Uhukkk
Tak ada angin tak ada hujan, tak sedang memakan makanan atau meminum sesuatu tiba-tiba Yoongi tersedak.
Doyeon tertawa pelan melihat Yoongi yang tiba-tiba tersedak "yaampun kau kenapa? Kau terlihat lebih shock ketimbang Jungkook" ucap gadis itu
"Siapa?" Tanya Jungkook "maksudku siapa nama pacar Jiminie oppa?"
"Loh kau tidak tau? mereka bahkan sudah pacaran sejak masih JHS"
"Aku tak ingin tau itu, aku hanya ingin tau namanya, jadi siapa?" Tanya Jungkook dengan nada dingin, membuat Doyeon agak merinding di tempatnya
"Eunjung, namanya Seo Eunjung"
Lucas menghembuskan nafas panjang saat kembali melihat ponselnya, membaca sekali lagi nama yang harus ia cari identitas dan datanya.
"Seo Eunjung ya" gumam Lucas kemudian berjalan menuju rooftop guna menelpon seseorang yang biasa membantunya dalam misi baik yang diberikan oleh Jungkook atau bahkan nenek Kim. Mengabaikan kerumunan gadis-gadis di depan sana yang terlihat sedang saling sapa dengan siswa-siswi yang baru kembali dari pertukaran pelajar di negeri orang.
"Jadi kau sudah dapat datanya?" Jungkook menyandarkan badannya pada jok mobil, omong-omong ia dan Lucas kini sedang berada di mobil yang sama, tadi setelah pulang sekolah mereka pergi bersama guna membahas apa yang diinginkan oleh Jungkook pagi tadi
"Emm aku bingung harus bagaimana, tapi kuharap saat kau membaca semua ini nanti kita semua akan tetap baik-baik saja" Lucas mengambil sebuah amplop coklat dari jok belakang, memberikannya pada Jungkook dengan tangan sedikit bergetar, sejujurnya ia ragu
"Kita? Maksudmu?" Mengambil amplop coklat dari Lucas, Jungkook kemudian membaca isi dari beberapa lembar data mengenai Seo Eunjung, awalnya semua biasa saja tapi pada lembar ke lima Jungkook mulai agak shock atas apa yang tertulis di sana
"Yoongi dan Jimin oppa?" Ucap Jungkook kemudian menatap Lucas dengan tatapan penuh tanya yang hanya ditanggapi oleh endikan bahu dari lelaki di sampingnya, isyarat kalau pemuda itu sama sekali tak tau apapun
.
"Oh maaf aku tidak sengaja" dengan suara yang jelas terdengar sangat pongah, Jungkook tersenyum tipis setelah beberapa detik lalu ia dengan 'tidak' sengaja menabrak bahu seorang siswi lain yang tengah berjalan di lorong bersama dua orang temannya
Yoongi yang kebetulan sedang bersama Jungkook dibuat mengeryit sebab ia tahu betul bagaimana seorang Jeon Jungkook, Yoongi hafal bagaimana sikap dan sifat Jungkook dan yang dilihatnya saat ini— adalah sosok Jeon Jungkook yang berbeda dari biasanya.
Dan Jungkook yang saat ini berada di sampingnya, jelas adalah sisi lain dari Jungkook yang biasanya berada di sekolah— maksudnya Jungkook yang biasa itu terkenal ramah dan ceria, tapi kali ini Jungkook terlihat dingin dan sama sekali tak bersahabat
Jelas Yoongi tak mengerti kenapa sang sahabat tiba-tiba berubah, kemungkinannya hanya ada dua— pertama karena Jungkook sedang badmood dan kedua karena memang Jungkook tak menyukai orang yang kini berdiri dua meter di depannya itu.
Dan jelas opsi kedua adalah yang paling mungkin terjadi menurut Yoongi sebab tadi sang sahabat dalam mood yang baik-baik saja, tapi apa alasan Jungkook tak menyukai orang di depan mereka ini?
"Oh tidak apa-apa Jung" sahut si gadis yang tadi di tabrak Jungkook dengan senyum lebar yang membuat Jungkook memutarkan matanya
"Hmm" gumam Jungkook kemudian hendak berlalu meninggalkan tiga gadis yang masih berdiri di sana, namun baru tiga langkah, si gadis memanggil Jungkook
"Jungkook-ah" Jungkook membalikkan badannya dengan alis yang menukik sebelah
"Kita tidak terlalu dekat sampai kita bisa memanggilku begitu" ujar Jungkook dingin membuat Yoongi dan tiga orang lain di sana cukup terperangah, Jungkook terlalu blak blakan mengungkapkan ketidak sukaannya
"Oh maaf, kenalkan aku Seo Eunjung" Eunjung— gadis yang tadi di tabrak Jungkook mengulurkan tangannya, namun setelah beberapa saat, Jungkook tak membalas uluran tangan Eunjung, hanya melihatnya tanpa minat dan hendak pergi namun lagi-lagi suara Eunjung membuat langkahnya terhenti sedangkan Yoongi yang memang sejak tadi tak beranjak dari tempatnya, kini tengah bersandar di dinding lorong sambil melipat kedua tangannya di depan dada, menatap lurus pada Jungkook dan Eunjung yang berdiri beberapa meter di depannya
Eunjung masih tersenyum walau jelas ia mendapat perlakuan kurang baik dari Jungkook "aku calon kakak iparmu, aku pacar Jimin oppa" lanjut Eunjung
Jungkook tertawa hambar sambil melirik kanan dan kiri, mereka sedang menjadi pusat perhatian ternyata, maklum saja saat ini mereka berada di lorong yang jelas tak sepi, akses satu-satunya menuju kelas di lantai dua, ditambah sekarang masih pagi, siswa dan siswi yang baru datang sontak berhenti.
Dan dari ekor matanya, Jungkook bisa melihat lima orang laki-laki di ujung lorong dekat tangga juga ikut menonton— kedua oppanya dan tiga teman mereka.
"Oh ya?" Tanya Jungkook sarkas yang dibalas anggukan Eunjung masih dengan senyum lebar
"Eum tentu, kami sudah pacaran sejak JHS bahkan pernah berencana untuk tunangan setelah kami sama-sama lulus SHS nanti"
Jungkook mengangguk sambil tersenyum miring kemudian menatap tajam tepat pada mata Eunjung "ya ya ya, susun saja rencananya sesukamu, sesuka kalian" Jungkook menolehkan kepalanya ke arah Jimin yang masih di ujung lorong bersama yang lain, menatap tajam mata kakak kedunya kemudian berdecih pelan
"Jung" panggil Eunjung pelan "ayo lebih akrab"
"No!" Tolak Jungkook yang membuat suasana lorong lebih ramai karena bisikan-bisikan dari siswa lain "sampai mati aku takkan setuju kau dengan oppaku, Cha. Eunjung" lanjut Jungkook dengan penekanan saat menyebutkan nama lengkap Eunjung dengan marga yang berbeda.
Yoongi dan yang lain yang mendengar ucapan Jungkook mengeryit, kenapa Jungkook menyebut gadis itu Cha Eunjung padahal jelas-jelas nama yang tertera di nametagnya adalah Seo Eunjung.
Di lain sisi, Eunjung melebarkan matanya, kaget atas apa yang di ucapkan Jungkook padanya.
Kembali tersenyum miring, Jungkook berjalan satu langkah mendekati Eunjung yang refleks mundur, melihat respon Eunjung, Jungkook kembali tersenyum miring dan mendekatkan wajahnya pada Eunjung "kita lihat seberapa lama kau bisa menyembunyikan semuanya" ucap Jungkook dengan suara yang sangat pelan nyaris berbisik namun jelas bisa di dengar oleh Eunjung
Suasana lorong kembali ramai, kembali banyak bisikan-bisikan sesaat setelah Jungkook dan Yoongi berjalan meninggalkan Eunjung yang masih berdiri kaku di tempatnya.
.
"Wow, sejak kapan seorang Min Yoongi menjadi nekat begini huh?" Bright berjalan lurus menuju seorang gadis yang tengah berdiri sambil menyandar pada pembatas rooftop "merokok di sekolah jelas bukan kau sekali, apa ada masalah?" Tanya Bright sambil merebut batang nikotin yang terselip di sela jari Yoongi kemudian menginjaknya sampai hancur
"Jangan ikut campur, jangan sok tau, aku hanya sedang bosan" jawab Yoongi sebelum membalikkan badannya, menatap ke bawah dimana siswa siswi Jinhit berlalu lalang menuju gerbang karena saat ini adalah jam pulang sekolah
"Inginnya juga aku tidak ikut campur, tapi masalah sok tau—" Bright menjeda ucapannya dan melirik Yoongi di sampingnya kemudian tersenyum "aku tau satu hal tentangmu, Yoon"
Tertawa hambar, Yoongi mengangguk "ya ya ya, terserah mu" sahut Yoongi
Bright menaikkan sebelah alisnya "kau tidak penasaran apa yang aku tau darimu hm?"
"No"
"Sungguh?"
"aku tidak tertarik"
"Benarkah?" Bright mengangguk "tapi kalau aku tahu kau pernah pacaran dengan Jimin selama dua Minggu, apa masih tidak tertarik?" Mendengar ucapan Bright, Yoongi refleks menatap tajam lelaki keturunan Thailand itu, menarik kerah baju yang dikenakan Bright
"Kau—" Yoongi kehilangan kata-kata, rahangnya mengeras dengan nafas memburu "sialan" lanjutnya kemudian melepaskan tangannya dari kerah baju Bright
"Dari mana kau tau?" Tanya Yoongi dengan suara dingin dan wajah datar
Bright tersenyum, menumpukan kedua tangannya pada pembatas rooftop "yang jelas dari mulutmu sendiri" jawab pemuda itu
"Apapun itu, apapun yang kau ketahui, sebanyak apa yang kau ketahui tentang ini, jangan sampai Jungkook tau" ucap Yoongi dengan mata memejam
"Why?"
"Kau tak perlu tau alasanku" tukas Yoongi kemudian berlalu, berjalan meninggalkan rooftop, meninggalkan Bright yang masih di tempatnya, memandang punggung Yoongi yang semakin menjauh dan hilang di balik pintu rooftop
Tak berselang lama, Bright ikut meninggalkan rooftop, berhenti tepat di depan pintu rooftop yang terhubung dengan tangga kemudian tersenyum "aku tau kau ada di sana sejak tadi, tutup mulutmu dan lupakan tentang apa yang kau lihat dan kau dengar barusan atau kau akan berurusan denganku sampai akhir hayatmu" ucapnya dengan nada dingin penuh penekanan dan syarat akan ancaman, membuat seseorang yang berada di balik tumpukan meja dan kursi tak terpakai yang ada di sana merinding.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
Gimana part ini?
Siapa orang di balik tumpukan meja kursi? Ada yang bisa tebak?