[Hotel Danath]
"Saudara Billal hafizh Athaillah bin Danish Athaillah, saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan anak saya Arumi Nasha Rezeta binti Muhammad Musab Rezeta dengan maskawin berupa emas lima ratus gram dan seperangkat alat solat tunai" ucap Musab dengan lantang dan di saksikan oleh para undangan dan penghulu serta saksi saksi.
"Saya terima nikah dan kawin nya Arumi Nasha Rezeta binti Muhammad Musab Rezeta dengan maskawin tersebut di bayar tunai" ucap Billal lancar dengan tak kalah lantang, Billal yang mengenakan jas hitam itu, tanpa ada salah kata dalam pengucapan nya.
"Bagaimana para saksi? Sah?" ucap pak penghulu
"Sah.." ucap semua orang di hotel mewah itu
"Alhamdullilah hirrobbil allamin"
Ucap semua orang dan setelah itu di lanjutkan dengan doa.
Apa yang harus mereka lakukan, seluruh orang menyuruh mereka berdua untuk melakukan hal yang biasanya di lakukan seorang pasangan setelah pengucapan ijab kabul, yaitu menyalimi mempelai laki laki, dan mencium kening mempelai wanita.
"Billal mana tangan lo, kan udah mukhrim" ucap Nasyifa menggoda mereka
"Apaan sih lo syifa.." ucap Arumi dengan suara kecil, Arumi mengenakan gaun putih, dengan lengan borkat.
Billal yang tampak ragu, ia menjulurkan tangan nya di depan Arumi.
"Ayo dong Arumi.." ucap Nasyifa dengan menarik tangan Arumi dan menempelkan nya ke tangan Billal
Arumi ingin segera mengakhiri pegangan tangan itu, ia langsung menyalimi suami nya itu, dan langsung melepaskan genggaman tangan nya ke tangan Billal.
"Sekarang giliran lo Billal" ucap Nasyifa menggoda habis habisan
Billal mendekatkan bibir nya ke kening Arumi, Bantalan lembut tiba di kening nya dengan sedikit lembab, kecupan singkat mendarat di kening nya itu.
"Nah gitu dong.. Semua nya tepuk tangan!!" ucap Nasyifa dengan bertepuk tangan membuat semua orang ikut bertepuk tangan dengan riang gembira
Acara itu mulai di lanjutkan dengan memasang cincin pernikahan di jari manis tangan kanan, dan penandatanganan buku nikah.
Setelah semua selesai tinggal bersiap siap untuk mengganti pakaian untuk resepsi pernikahan nya.
"Ayo ikut aku ke ruang ganti" ucap Nasyifa menarik tangan Arumi
Billal mengikuti langkah kedua sahabat itu, mereka berjalan menuju salah satu kamar di hotel mewah itu, saat mereka melintas semua orang tersenyum.
"Nih kamar ganti kalian" ucap Nasyifa membuka pintu kamar nomor 207 itu.
"Hah?! Mana kamar ganti Billal?" ucap Arumi mengikuti langkah kaki Nasyifa masuk ke kamar itu.
Mereka berdiri di tengah tengah kamar berarsitektur romawi itu
"Kalian berdua kan udah nikah nih, gak apa apa lah sekamar" ucap Nasyifa dengan tertawa
"Eeh cepat cariin gua kamar lagi.. Mana mungkin gua ganti di sini" ucap Billal
"Tenang aja nanti ada jasa salon yang nemenin kalian, jadi tunggu di sini dulu" ucap Nasyifa dengan berjalan mundur ke luar pintu kamar.
"Sambil first kiss ya!" Ucap Nasyifa dan segera menutup pintu itu, dan mengunci nya dari luar
Mereka terdiam sesaat, merenungkan perkataan Nasyifa agar tak ada pikiran kotor terlintas, memperbanyak istighfar adalah cara mujarab.
"Astaghfirullah!! Nafsu jangan muncul!!" ucap Billal mengusap wajah nya dengan kedua tangan nya
"Nasyifa!!!" teriak Arumi mengetuk ngetuk pintu kamar itu berkali kali
"Rusak tu pintu.." ucap Billal yang duduk di kursi pinggir jendela yang mengarah ke pusat kota
"Iya nanti gua ganti rugi, bantuin gua dong!!" ucap Arumi dengan duduk di pinggir tempat tidur
"Terima aja.. Udah takdir" ucap Billal dengan santai
"Lo suka berduaan ama gua?!!" ucap Arumi dengan suara tinggi melototi Billal merasa tak percaya
"Idih.. Enggak lah" ucap Billal, mata nya mulai menyipit dengan menatap Arumi
Tiba tiba pintu itu mulai terbuka, beberapa orang masuk membawa begitu banyak peralatan.
Billal mengambil jas cream yang di bawa seorang pria itu, pria itu langsung pergi, Billal masuk ke kamar mandi untuk memakai jas itu.
Mereka mengoles make up sederhana di wajah Arumi, hingga setelah ia ber make u, Billal sudah keluar dari kamar mandi dan duduk di tempat tadi.
"Ayo mbak kita siap siap, sebentar lagi acara mau mulai" ucap seorang perempuan memegang gaun berwarna kream di tangan nya.
"Di sini?" ucap Arumi menatap wanita itu
Wanita itu menganggukan kepala nya
"Billal!! Jangan liat liat ke gua!!" ucap Arumi berteriak
"Iya iya" ucap Billal mengarah ke dinding
Arumi melepaskan gaun yang selama ini ia pakai, dan memakai gaun untuk resepsi itu dengan bantuan para pegawai salon itu. Kulit putih bersih dan mulus membuat semua orang iri. Setelah Arumi selesai, semua pegawai itu pergi dari kamar itu, Arumi mengambil ponsel nya yang ia letakan di atas tempat tidur.
"Billal!!" ucap Arumi kesal dengan suara tinggi
"Kenapa?" ucap laki laki itu bingung
"Iiihhh nyebelin banget sih lo!! Lo liat gua ganti baju kan?!" ucap Arumi dengan cemberut.
"Enggak" ucap Billal
"Tuh liat, di depan lo ada cermin yang dari tadi mengarah ke tempat gua ganti baju!" ucap Arumi menunjuk cermin berukuran sedang yang tertempel di dinding sudut tempat Billal duduk
"Hah?! Gua gak liat, sumpah, percaya sama gua" ucap Billal berdiri terkejut, ia benar benar tak sadar bahwa di sana ada sebuah cermin terpampang jelas.
"Udah lah!!" ucap Arumi kesal dan langsung pergi ke aula resepsi.
👑👑👑