Xania Blues [TAMAT]

By redwritten01

58.3K 7K 1.2K

Aku tidak tau bagaimana aku bisa terdampar disini! Dan lebih gilanya, aku terlibat dengan laki-laki yang tida... More

PROLOG
Xania's 1
Xania's 2
Xania's 3
Xania's 4
Xania's 5
Xania's 6
Xania's 7
Xania's 8
Xania's 9
Xania's 10
Xania's 11
Xania's 13
Xania's 14
Xania's 15
Xania's 16
Xania's 17
Xania's 18
Xania's 19
Xanias 20
Xania's 21
Xania's 22
Xania's 23
Xania's 24
Xania's 25
Xania's 26
Xania's 27
Xania's 28
Xania's 29
Xania's 30
Xania's 31
EPILOG
Promosi yaw💋
Gimana?

Xania's 12

1.5K 236 43
By redwritten01

"Mengapa kau mengurung pelayan pribadiku di istana sialan ini?" tanya Xania kesal.

Ternyata tebakan Xania benar, Riu memang berada di istana, tetapi bukan Arthur yang membawanya tetapi Daniel yang mengaku sebagai perdana menteri kerajaan bintang.

"Mengapa kau menculik Riu?" tanya Xania dengan nada membentak.

"Karna dia adalah tunanganku yang sudah ku cari selama sepuluh tahun ini!" ungkap Daniel dengan santai.

"Apa maksudmu?" tanya Xania menjadi bingung.

Xania menatap Riu dengan pandangan bertanya, apa maksud dari laki-laki tampan di hadapanku ini.

"Jangan dengarkan dia nona..." ujar Riu dengan raut wajah memohon.

Riu benar-benar ingin kabur sekarang, dia melakukan kesalahan fatal 3 hari yang lalu dia menemani nonanya untuk bertemu Raja.

"Aku sangat menyesal menemuimu ketika raja sedang di sekitarmu nona!" desah Riu pelan agar tidak terdengar oleh siapa pun.

"Kau hendak membohongiku?" tanya Xania kesal setelah mendengar jawaban Riu.

Sebenarnya Xania sangat tau, jika Riu sedang membohonginya tetapi dia juga lebih tau Riu tidak nyaman berada di samping Daniel seperti saat ini.

"Jadi lepaskan Riu sekarang!" bentak Xania tetapi Daniel malah semakin merangkul pinggang Riu semakin erat.

"Kau ingin melanjutkan apa yang semalam terhenti karna kau menangis tersedu-sedu?" tanya Daniel mengancam Riu.

Riu terlihat memucat setelah mendengar pertanyaan Daniel, dan Xania telah tau apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Baiklah, mari kita lanjutkan!" imbuh Daniel menarik lengan Riu agar mengikutinya.

"Nona sa..ya.. disini saja!" jawab Riu menahan tangis yang bisa dilihat oleh semua orang.

Daniel merasa senang dengan pilihan yang telah Riu pilih, "Pilihan yang bagus sayang.".

Xania tidak bisa berdiam diri, sedang dia bisa melihat tatapan memohon dari Riu untuk membantunya lepas dari laki-laki yang sedang menawannya.

"Kau hanya diam saja melihat pelayan pribadiku sedang diancam seperti itu?" ujar Xania dengan kemarahan yang meledak-ledak.

"Aku tidak melihat Daniel mengancam Riu, aku hanya melihat dia bertanya bahkan dengan senyumannya!" jawab Arthur berpura-pura tidak mengetahui apapun.

"Bagaimana bisa kau sebodoh itu!" bentak Xania tidak terima dengan jawaban Arthur.

Arthur terkejut dengan bentakan bahkan hinaan Xania kepadanya, sesegera mungkin dua menghilangkan wajah terkejutnya dan mengganti dengan senyum miring andalannya.

"Mulutmu sangat nakal sayang, sepertinya harus aku berikan hukuman!" ujar Arthur masih belum menghilangkan senyum miringnya.

"Hey, jangan macam-macan!" ujar Xania seketika panik ketika Arthur berjalan kearahnya dengan pelan.

"Saya juga permisi yang mulia..." ujar Daniel menarik lengan Riu dengan kedipan mata kepada Arthur.

Perasaan Xania mulai bertambah gelisah melihat kedipan mata Daniel kearah Arthur.

"Jika kau tetap ingin pergi, maka kita akan melakukan hal semalam dan kita lihat apa kau tetap berniat untuk pergi!" ujar Daniel sebelum meninggalkan Xania dan Arthur seolah petanda kalau Xania tetap memaksa Riu untuk meninggalkannya maka akan terjadi hal tidak baik pada Riu.

Xania merasa deg-degan mendengar ancaman-ancaman yang ditujukan kepada Riu, tetapi juga tidak mempengaruhi dirinya yang berniat membantu Riu.

"Yang mulia raja tidak berencana membantu Riu?" tanya Xania ketika Daniel telah menjauh dari mereka.

"Memang apa yang akan ku dapatkan jika membantumu?" tanya Arthur dengan senyum meremehkan.

Xania hanya bisa memutar bola mata malas mendengar pertanyaan Arthur.

"Aku tidak peduli, aku pergi!" ujar Xania kesal dan langsung berniat meninggalkan Arthur.

"Sebentar sayang, aku sudah mengatakan tadi bukan mulutmu harus ku beri hukuman agar tidak sembarang berbicara apalagi dengan Raja kerajaanmu sendiri!" ucap Arthur dengan menarik lengan Xania untuk mengikutinya.

"Jangan..." pinta Xania dengan panik bercampur takut karna tau maksud dari hukuman dari Arthur.

"Ikut aku Xania!" perintah Arthur.

Jika sekarang dalam novel manusia serigala, suara Arthur saat memerintahnya tadi seperti Alpha tone untuk Alpha atau pemimpin serigala.

"Begini, aku tadi lupa kalau di kediamanku sedang ada Luna..." ucap Xania mencari alasan agar terbebas dari Arthur.

"Karna teringat Riu yang tiba-tiba menghilang!" imbuh Xania lagi terus berfikir mencari alasan baru di setiap detiknya.

"Pasti dia bisa menunggu untuk sebentar lagi!" jawab Arthur tetap menarik lengan Xania untuk mengikutinya.

"Jangan, saya minta maaf sudah berbicara kasar dengan yang mulia raja selama ini..." ujar Xania masih menahan langkahnya agar tidak mengikuti langkah raja.

Arthur ingin tertawa melihat raut wajah Xania yang biasanya berdebat dengannya malah memelas saat ini bahkan dia memohon maaf karna telah berkata kasar kepadanya.

"Baiklah, biar aku yang mengantarmu ke kediamanmu!" putus Arthur akhirnya.

Xania menghembuskan nafas lega karna Arthur tidak jadi menyeretnya untuk diberikan hukuman.

"Kenapa kau masih terdiam disana?" tanya Arthur sudah mengembalikan senyum iblisnya.

"Kau tidak jadi ingin pulang?".

Xania memelototkan matanya dan langsung berlari menghampiri Arthur yang sudah lima langkah di depannya.

"Aku hampir ingin menarikmu lagi ke kamarku, karna ku fikir kau tidak ingin pulang!" goda Arthur melihat wajah takut milik gadisnya.

"Tidak, aku ingin menjumpai Luna." jawab Xania dengan cepat.

Xania menghela nafas lega, dia bisa secepatnya terpisah dari raja brengsek ini.

"Sepertinya kau sangat bahagia disini!" ujar Arthur kembali menggoda Xania.

Xania langsung memelototkan matanya kembali mendengar perkataan Arthur ketika hendak menaiki kereta kuda milik kerajaan.

"Aku sangat senang karna akan pulang sekarang!" jawab Xania menahan rasa kesalnya.

"Bagaimana kau juga tinggal juga di istana seperti pelayan pribadimu?" tanya Arthur yang sudah pasti ditolak mentah-mentah oleh Xania.

Arthur sangat bahagia bisa mengantarkan Xania ke kediamannya walaupun dengan sedikit-sedikit paksaan tentunya.

"Kenapa Daniel mengatakan jika Riu adalah tunangannya?" tanya Xania tiba-tiba.

Arthur membelai rambut Xania sebelum menjawab pertanyaannya "Dia memang tunangan Daniel yang kabur 10 tahun yang lalu!".

Penjelasan Arthur tidak memuaskan rasa ingin tau Xania, malah Xania merasa semakin penasaran.

"Kenapa Riu sampai kabur?" tanya Xania lagi.

"Ternyata kau memiliki rasa ingin tahu yang besar sayang!" ujar Arthur terkekeh pelan.

"Cukup jawab saja pertanyaanku!" potong Xania tidak ingin mendengarkan selain tentang Riu dan Daniel.

"Kau tau Riu adalah tawanan perang yang sudah ayahmu bebas kan?" tanya Arthur.

"Iya..." jawab Xania ragu karna sebenarnya dia tidak mengetahui apapun.

Arthur kembali terkekeh melihat raut wajah bodoh gadisnya yang sok tahu dengan masalah politik padahal Arthur yakin dia tidak tau apapun, apalagi ketika saat itu terjadi umur gadisnya baru 10 tahun atau 11 tahun.

"Berarti Riu bertunangan umur 11 tahun?" tanya Xania terkejut.

"Hey, Riu lebih tua sembilan tahun darimu!" bantah Arthur shock dengan kesimpulan yang Xania tangkap.

"Dia berumur 19 tahun ketika bertunangan dengan Daniel!" imbuh Arthur.

"Aku fikir dia hanya berbeda satu tahun denganku!" ujar Xania tidak percaya.

Continue Reading

You'll Also Like

246K 28.3K 38
Awalnya ia hanya penasaran dengan sebuah novel yang jarang diminati oleh kalangan anak muda. Kebanyakan dari mereka menilai bahwa buku yang kini ia p...
601K 52.9K 104
Apa?! Aku jadi Antagonis ? Its okay, aku tinggal merubah alurnya kan? *** Bukankah hal yang wajar kalau sang Antagonis dalam novel memiliki ending y...
KEIRANDRA By gall

Teen Fiction

815K 67.7K 73
"Aku mau Mama." Salahkah dengan kata itu? Aku harap keinginan tersebut terkabul sebelum aku lenyap. Aku ingin sekali mengucapkan terimakasih pada sah...
928K 89K 30
Kaylan Saputra anak polos berumur 12 tahun yang tidak mengerti arti kasih sayang. Anak yang selalu menerima perlakuan kasar dari orangtuanya. Ia sel...