KaiStal Oneshots Love

Par rharaam

15.6K 828 42

Kumpulan KaiStal fanfiction Oneshot by Rharaam Plus

Black
Still
Reunion
Yours
Hujan.

Lullaby

3.4K 172 5
Par rharaam

Krystal kembali membalikan badannya, memeluk gulingnya dan memejamkan matanya, berusaha memasuki alam bawah sadarnya. Dia menghembuskan nafasnya kasar dan mencengkram selimutnya dengan kesal. Sudah kesekian kalinya Krystal gagal tidur malam ini, tidak, tapi malam-malam sebelumnya bahkan ia harus terjaga sampai orang-orang yang dianggapnya sinting berhenti mengganggu ketenangannya. Tepat dibawah jendelanya, mereka bernyanyi sambil memetik gitar. Krystal merasa menyesal dulu mengambil kamar yang ditempatinya ini, semestinya ia membiarkan kakaknya yang menempatinya sehingga bukan ia yang harus merasa tidak nyaman karena ulah orang-orang sinting yang mungkin ingin menjadi grup paduan suara hanya saja mereka kurang mampu.

Ia kini bangun dan turun dari tempat tidurnya. Ia membuka lebar-lebar jendelanya dan menatap ke arah kumpulan 4 atau 5 lelaki tepat diseberang jendelanya. Krystal menatap satu-satu wajah mereka yang sedang menyanyi seakan-akan suara mereka benar-benar bisa membuat orang-orang yang mendengarnya bertepuk tangan dan menangis terharu. Ia lalu menghentikan matanya pada sosok lelaki yang sedang memainkan gitar dan bernyanyi dengan suara paling keras dari teman-temannya itu.

"ssttt! Ssst!!"

Kumpulan pria itu menghentikan nyanyian mereka dan menatap Krystal, "oh! Hai Krystal" sapa lelaki yang memegang gitar itu sambil tersenyum lebar ke arah Krystal. "mau bergabung?"

Krystal tertawa sinis mendengar ajakan Chanyeol-demikan nama lelaki itu-ia lalu melipat kedua tangannya didepan dada.

"kalian punya jam?"

"ya" jawab Baekhyun-salah satu dari kumpulan lelaki itu-dengan polos.

"jam berapa sekarang?"

"hampir setengah satu pagi"

"dan kenapa kalian masih disini? Pergilah ke tempat tidur kalian dan biarkan aku tidur dengan nyenyak"

"baiklah kawan-kawan kita pulang saja lagi pula ini sudah larut" ajak Chanyeol pada teman-temannya.

Krystal mendengus antara kesal dan geli, "demi Tuhan, kalian baru menyadari ini sudah larut?"

"kami pulang dulu, Krys. Sampai jumpa besok di Sekolah" kata Chanyeol masih dengan senyum lebarnya pada Krystal sebelum akhirnya ia dan ketiga teman-temannya berjalan meninggalkan tempat itu meninggalkan seorang lelaki lagi yang sedang berdiri mematung menatap teman-temannya yang semakin menjauh.

Krystal membalikan badannya dan hendak berjalan masuk kedalam kamarnya saat lelaki tersebut memanggilnya.

"selamat tidur, Krys"

Krystal berbalik dan menatap lelaki itu sebelum akhirnya tersenyum tipis, "tidurlah Kai. Dan berhenti mengajak teman-temanmu untuk mengadakan konser disini. Selamat tidur" dan Krystal berjalan masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintu balkon kamarnya.

-

Krystal menguap dengan lebar sambil membuka pintu pagar rumahnya dan menyeret sepedanya keluar.

"Selamat pagi, Hime"

Krystal menghentikan acara menguapnya tiba-tiba dan membuka matanya. Ia mendapati Kai sedang berdiri tak jauh darinya sambil bersiap menaiki sepedanya.

"tidurmu kurang nyenyak?"

"aku harus kena insomnia mendadak karena kau dan teman-temanmu itu" jawab Krystal datar sambil menaiki sepedanya dan mulai mengayuhnya.

Kai melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan Krystal. Ia lalu berusaha menyusul Krystal dan menjalankan sepedanya sejajar dengan Krystal.

"maaf"

"aku tidak tau harus memaafkanmu atau tidak"

Kai mengerutkan keningnya, "maksudmu?"

"aku tidak mendengar suaramu bernyanyi semalam. Atau mungkin suara nyanyianmu tenggelam karena suara Chanyeol dan Baekhyun?"

"aku memang tidak menyanyi"

"tapi kau membawa mereka ketempatmu dan membiarkan mereka menggelar konser. Itulah yang membuatku bingung"

Kai tertawa mendengar yang dikatakan Krystal. Gadis itu memang polos walaupun Krystal sudah berusaha untuk tidak menunjukan kepolosannya dan berusaha menutupinya dengan sikap angkuhnya.

"akan kubuat kau memaafkanku" kata Kai kemudian saat mereka sama-sama memasuki halaman sekolah mereka.

Mereka turun dari sepeda masing-masing dan memakirkan sepeda mereka. Krystal kini menatap Kai yang mengambil alih sepedanya dan membantu Krystal memakirkannya.

"jangan biarkan mereka bernyanyi disamping rumahmu lagi" kata Krystal kemudian.

Kai terdiam mendengar perkataan Krystal. Melihat Kai seperti itu, Krystal lalu mengambil kunci sepedanya dari tangan Kai.

"itu cara agar kau bisa kumaafkan"

-

Malam itu Krystal sudah meminum susunya-yang tentunya dipaksa oleh ibunya, padahal Krystal sudah mati-matian menolak untuk minum susu setiap ia akan pergi tidur tapi bukan ibunya kalau tidak bisa membuat Krystal menurutinya.

Ia sudah berada dibawah selimutnya dan menutup novelnya yang menjadi pembangkit kantuknya. Ia memang sengaja membuat matanya lelah agar bisa mendapatkan tidur nyenyak tanpa terganggu. Hanya saja beberapa malam terakhir kehadiran teman-teman tetangganya yang kebetulan merupakan teman satu sekolahnya membuat ia benar-benar sulit mendapatkan tidur nyenyak. Ia hanya berharap malam ini Kai tidak mengajak teman-temannya menggelar konser dadakan lagi dibawah jendelanya.

Tapi Krystal harus mencengkram bantalnya dengan gemas dan penuh kesal ketika ia mendengar suara petikan gitar menggema dari bawah jendelanya. Ya Tuhan, yang benar saja! Apa Kai hanya bercanda saat mengatakan minta maaf padanya. Dengan dengusan penuh kesal Krystal turun dari tempat tidurnya dan berjalan menuju jendela kamarnya, tapi gerakan tangannya saat membuka kunci jendelanya harus terhenti ketika suara nyanyian seorang pria merasuki rungunya.

Bukan! Itu bukan suara berat Chanyeol atau suara melengking Baekhyun yang akhir-akhir ini suka menganggu tidurnya. Suara ini beda, tidak biasa tapi sangat akrab ditelinganya. Krystal mencoba membuka telinganya lebar-lebar. Mencoba kembali mendengar dengan jelas suara tersebut dan mencoba meyakinkan dirinya bahwa itu adalah suara seseorang yang sangat akrab dengannya. Dan ketika suara itu semakin jelas ditelinganya tanpa disadarinya mulutnya terbuka tidak percaya. Kai! Benar! Pasti ini suara Kai! Tidak salah lagi ini memang suara Kai. Hanya ada satu cara untuk memastikannya.

Dengan perlahan Krystal membuka kunci jendelanya. Setelah menelan salivanya sendiri berkali-kali, dan mengatur nafasnya berkali-kali akhirnya ia membuka lebar jendelanya. Tapi sebelum itu ia sempat menyadari sesuatu, mengapa Krystal sangat yakin jika itu suara Kai? Dan mengapa juga ia bisa berdebar dan gugup seperti ini ketika tau dan melihat Kai lah yang berdiri dibawah jendelanya sambil memainkan gitar dan menyanyikan satu lagu favoritnya dengan sangat indah walaupun suaranya tidak sebagus Baekhyun. Tapi kenapa ditelinga Krystal itu terdengar indah?

Kai tersenyum disela-sela nyanyiannya seakan mengundang Krystal untuk berhenti terkejut dan mulai menikmati lagunya. Sebenarnya Krystal sudah menikmati lagunya hanya saja ia masih bingung harus berbuat apa ketika mendapati jantungnya kini berpacu lebih cepat dari biasanya ketika mendapati Kai bernyanyi untuknya. Tapi senyuman Kai seakan membuat Krystal dengan ringannya menarik kedua bibirnya. Krystal kini tersenyum dan menatap Kai langsung ke matanya sambil menopang dagunya menggunakan tangan kanannya. Posisi itu dipertahankannya sampai Kai selesai menyanyikan lagu favoritnya.

Tak ada yang bersuara diantara mereka ketika Kai selesai melakukan pertunjukannya. Mereka hanya saling menatap dan tersenyum. Krystal masih saja menatap Kai dan mengagumi senyumnya dalam hati sama seperti saat ia diam-diam menatap Kai waktu Kai sedang bercanda bersama teman-temannya. Dan tak ada bedanya dengan Kai. Ia sudah menyukai Krystal sejak pertama kali melihat gadis itu pindah kesebelah rumahnya. Bahkan hampir saja is berjingkrak senang didepan pagar sekolahnya saat menangkap siluet Krystal masuk ke dalam sekolah yang sama dengannya dan mulai saat itu ia bertekad untuk bisa membuat Krystal tersenyum hanya untuknya.

Dan sepertinya usahanya malam ini berhasil.

"aku membuatmu terkesan?" tanya Kai lembut sambil tetap mempertahankan senyumnya. Tapi perkataannya seakan membuat Krystal tersadar jika ia sudah melakukan hal yang membuat ia malu. Dapat ditangkap dari wajah Krystal yang tiba-tiba mulai berwarna merah muda, dan sialnya itu membuat Kai mengumpat dalam hati karena Krystal terlihat sepuluh kali lipat lebih cantik dimatanya saat itu.

Dengan cepat Krystal mengalihkan wajahnya. Mengatur nafas dan detak jantungnya. Apa yang ia lakukan? Menatap Kai tepat dimatanya dan mengagumi senyuman Kai langsung didepannya? Ya Tuhan, Krystal tidak percaya ia bisa melakukannya tepat didepan Kai.

"ehm" deheman Kai kembali menarik Krystal dari lamunannya.

"kenapa...." Krystal menggantung kalimatnya. Bukan! Bukan karena ia sengaja tapi karena ia tiba-tiba lupa apa yang harus dikatakannya pada Kai. Sial! Situasi ini sangat dibenci Krystal. Ia tidak bisa mengontrol detak jantung dan perasaannya sendiri. Bahkan ia seperti berhenti berpikir.

Kai tersenyum melihat apa yang terjadi pada Krystal walaupun ia sebenarnya tidak mengerti seluruhnya, "kenapa aku menyanyi dibawah jendelamu?"

Krystal mengangguk dengan cepat, seakan mendapat kata-katanya kembali, "bukankah aku sudah melarangmu? Kau tidak sungguh-sungguh meminta maaf padaku tadi pagi"

Kai tertawa kecil, "justru ini permintaan maafku. Aku hanya ingin memberi lullaby-mu"

"tapi aku sudah melarangmu untuk....."

"membawa teman-temanku dan menggelar konser dadakan mereka dibawah jendelamu" potong Kai cepat, mengulang kata-kata Krystal pagi tadi saat mereka ada di parkiran sepeda. "dan bisa kau lihat, aku tidak membawa teman-temanku satu pun. Hanya ada aku"

"itu sama saja" bantah Krystal tak mau kalah.

"kau hanya mengatakan larangan untuk teman-temanku dan bukan untukku" perkataan Kai langsung membuat lidah Krystal kelu. Ia tidak bisa menemukan kata-kata yang tepat untuk membantah Kai. "lagipula kau menikmatinya"

"menikmati apa?"

"lullaby-ku"

Krystal tidak menjawab. Ia hanya mampu memalingkan wajahnya yang kembali muncul semburat merah muda. Kai kembali tersenyum. Usaha pertamanya tidak sia-sia. Krystal jelas-jelas kalah telak didepan matanya membuat Kai semakin yakin untuk melanjutkan usahanya untuk membuat Krystal tersenyum lebih banyak lagi hanya padanya. Dan membuat mata Krystal menatap lebih dalam lagi hanya pada matanya.

"tidurlah, Hime. Mimpikan aku"

"kenapa aku harus memimpikanmu?!" kata Krystal pura-pura ketus.

"untuk mimpi indah. Kau perlu aku untuk mengusir mimpi burukmu"

Krystal tertawa mendengarnya, "jadi maksudmu aku harus mencabut dream catcher-ku dan mengganti dengan fotomu disana? yah, nanti akan ku lakukan jika memang malam ini lullaby-mu berhasil membuatku tidur nyenyak"

"Selamat tidur, Hime" itulah kata-kata terakhir Kai yang seakan memberikan isyarat pada Krystal untuk berbalik dan menutup jendelanya untuk kembali ke bawah selimutnya, dan Kai yang terus berdiri ditempatnya, mengawasi sampai Krystal mematikan lampu kamarnya.

-The End-

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

106K 7.7K 51
cerita fiksi jangan dibawa kedunia nyata yaaa,jangan lupa vote
201K 31K 56
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
62.4K 5.6K 33
° WELLCOME TO OUR NEW STORYBOOK! ° • Brothership • Friendship • Family Life • Warning! Sorry for typo & H...
785K 80.1K 55
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...