INSECURE

By fancyrain_

30.9K 4K 4.1K

COMPLETED!! Dikisahkan seorang gadis sederhana yang sudah kebal dengan semua bully-an yang teman-temannya lak... More

Prolog
01- Sederhana
02- Bertemu
03 - Playboy
04 - Pembuktian
05 - Sarapan
07 - Cemburu
08 - Teman dekat
09 - Pacar?
10 - Video call
11 - Marah
12 - Penjelasan
13 - Ribut
14 - Salah Paham
15 - Jadian
16 - Couple
17 - Sakit
18 - Tercyduk
19 - Hampir Saja
20 - Perpisahan
21 - Terlambat
22 - Dihukum
23 - Bully
24 - Cuek
25 - Dia Lagi
26 - Pentas Seni
27 - Mencoba Memahami
28 - Khilaf
29 - Mulai Suka
30 - Pengganti
31 - Cerita Masa Lalu
32 - Tidak Menyangka
33 - Permintaan
34 - Ulang Tahun
35 - Hari Buruk
36 - Mengikhlaskan
37 - Adik?
38 - Pilihan Terbaik
39 - Kecelakaan
40 - Buta
41 - Karma
42 - Penolakan
43 - Menguatkan
44 - Terbaring di Rumah Sakit
45 - Kehilangan (End)
Epilog
Ekstra Part
Ekstra Part #2
Cast
Cerita Baru!!

06 - Gosip

648 178 279
By fancyrain_

Happy reading

******

Ray POV

Setelah Ray sampai di kelasnya dia langsung dihampiri oleh kedua temannya. Mereka sepertinya heran, tumben sekali Ray membawa bekal ke sekolah. Setahu mereka Ray paling anti membawa makanan rumah ke sekolah.

"Widih tumben banget lo bawa bekal?" sindir Rendi.

"Si Airen yang ngasih," ungkap Ray kesal, kebiasaan nih kalau ada apa-apa pasti kedua temannya itu salalu meledeknya.

"Waw hebat bener lo, si Airen bisa secepat ini deket sama lo," ucap Randi salut kepada Ray. Bener-bener playboy yang handal.

"Males banget gue sebenernya, ya karena taruhan dari kalian, gue jadi tergiur buat melakukannya dan lumayan sih bisa nambahin mantan," ungkap Ray menekankan kata terakhir yang dia ucapkan.

"Terus itu bekal mau lo makan?" tanya Randi yang terlihat laper dan begitu tergiur dengan isi makanan di dalam kotak bekal itu.

"Engga lah, ogah banget gue makan makanan dari dia, gimana nanti kalau gue dipelet, ihh ogah banget," ucap Ray tak suka dengan makanan pemberian Airen.

"Ya udah sini biar gue aja yang makan, lumayan ngisi perut gue yang laper ini," ucap Randi sambil mengambil alih kotak bekal itu dari tangan Ray.

"Dasar otak makanan, tiap ada makanan embat aja terus. Gimana kalau dimakanan itu ada racunnya?" tanya Rendi tak suka melihat saudara kembarnya begitu tergiur dengan segala makanan. Ya dari mereka bertiga hanya Randi yang doyannya makan.

"Kaga mungkin lah si Airen ngeracunin makanan ini," ucap Randi yang sudah bersiap-siap akan memakan bekal itu.

Randi memakan sesuap nasi goreng pemberian Airen. Matanya tiba-tiba membulat, membuat kedua temannya kaget. Mereka berpikir bahwa Randi keracunan.

"Woy Ran lo beneran keracunan?" tanya Rendi khawatir, yang ditanya hanya berdiam diri. Setelah itu Ranti memakan lagi nasi goreng itu.

"Ini nasi gorengnya enak banget anjir," ucap Randi dengan nasi goreng yang penuh di dalam mulutnya.

"Lah gue kira lo beneran keracunan?" tanya Ray meyakinkan.

"Gue keracunan sama rasanya yang enak banget," ucap Randi yang masih saja melahap nasi goreng itu. Kedua temannya hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Randi yang seperti anak kecil jika menemukan makanan yang enak.

Ray POV END

Baru saja Airen masuk ke dalam kelasnya sudah ada Syafira yang memanggilnya dari belakang. Syafira langsung berlari menghampiri Airen yang baru saja sampai di depan pintu.

"Irennnnn!" teriak Syafira sambil berlarian menghampiri Airen.

"Apa sih Ra berisik banget deh," gumam Airen kesal. Memangnya sehari saja tidak bisa apa Syafira tidak teriak-teriak.

"Lo yang apa-apaan Irennnnn!" ucap Syafira yang baru saja sampai di dekat Airen.

"Paan sih gak jelas banget lo," sahut Airen dan langsung berlalu pergi meninggalkan Syafira.

"Gue kan udah bilang jangan pernah deket sama Ray, kenapa lo gak nurut sih sama gue?" tanya Syafira kesal. Baru kali ini Airen tidak mau mendengarkan perkataan Syafira.

"Ya ampun Ra gue cuma deket sebatas temen doang kok," ucap Airen tak tau harus bicara apa lagi kepada Syafira. Pasti saja Syafira akan mengomelinya jika berhubungan dengan Ray.

"Kalau cuma temen kenapa lo sampe boncengan gitu sama si Ray?" tanya Syafira yang sudah emosi melihat kedekatan Airen dan juga Ray.

"Kita gak sengaja ketemu di jalan, terus Ray ngajakin gue bareng aja, dari pada gue harus jalan kaki sampe ke sekolah," jelas Airen.

"Tapi karena itu lo jadi bahan gosip murid-murid di sini," ucap Syafira yang sudah mengetahui bahwa Airen sekarang menjadi bahan gosipan anak-anak sekolah ini.

"Ya udah lah biarin aja gue juga bodo amat sama apa yang diomongin mereka-mereka," ucap Airen santai.

"Lo itu terlalu bodo amat Ren, ini semua nyangkut hidup lo, kalau lo jadi bahan gosipan mulu mana bisa maju," ucap Syafira yang tak habis pikir dengan sifat bodo amatnya Airen.

"Kalau gue jadi bahan gosipan mereka, itu tandanya mereka iri sama gue dan iri itu tanda orang tak mampu," ucap Airen dengan menekankan setiap ucapannya.

"Gue gak mau yah kalau lo dibully sama anak-anak!" ucap Syafira tegas.

"Tenang aja gue bisa jaga diri baik-baik kok," ucap Airen meyakini Syafira bahwa dia tidak akan menjadi bahan bullyan anak-anak.

*******

Bel istirahat berbunyi semua orang berhamburan menuju kantin. Begitu juga dengan Airen dan juga Syafira. Mereka berjalan menuju kantin melewati banyak murid yang membicarakan Airen.

"Eh tuh liat si cewek gatel."

"Eh iya tuh gak tau malu banget ya."

"Gak punya muka kali dia."

"Heh Ren, lo kegatelan banget sih sama si Ray," ucap salah satu murid sekolah ini.

"Iya gatel banget sih, mana mau Ray deket sama lo, atau jangan-jangan lo numpang tenar?" tanya salah satu perumpuan yang ada di dekat Airen.

"Heh kalian denger yah Airen gak seperti yang kalian ucapin, dia orang baik tau gak," gumam Syafira kesal dengan omongan yang mereka lontarkan kepada Airen.

"Ya elah Ra masih aja dibela, orang udah keliatan kok kalau dia tuh cewek murahan," ucap salah satu dari mereka. Mereka semua langsung tertawa.

"Bener-bener lo ya!" teriak Syafira tak terima sahabatnya dikata-katai dengan sebutan kegatelan dan murahan.

"Ra udah lah gak usah ladenin mereka," ucap Airen menenangkan Syafira agar dia tidak membuat keributan di sini.

"Mereka semua gak bisa dibiarin Ren, mereka semua harus gue kasih pelajaran," gumam Syafira kesal karena Airen melarangnya.

"Udah Ra mending kita ke kantin aja, keburu bel nanti," ucap Airen dan menarik Syafira dari orang-orang tadi.

Kini mereka sudah ada di kantin dengan makanan milik mereka masing-masing. Saat mereka sedang menyantap makanannya, tiba-tiba ada seseorang yang menumpahkan segelas minuman ke baju Airen.

"Ups, sorry gue sengaja," ucap cewek itu yang dikenal oleh keduanya adalah Ghina. Ya dia adalah Ghina Syarifah cewek terpopuler di sekolah ini, bisa dibilang sih dia primadona sekolah.

"Lo apa-apaan sih kalau jalan tuh pake mata dong," gumam Syafira kesal. Seenaknya saja dia menumpahkan minumannya kepada Airen.

"Kok lo yang nyolot sih, dia tuh emang pantes diguyur karena dia itu cewek murahan yang gak pantes deket sama Ray!" teriak Ghina yang berhasil membuat perhatian murid yang ada di kantin tertuju pada mereka.

"Cukup!" teriak Airen kesal, dia sudah muak dengan semua ini. "Terserah lo mau ngomong gue gatel lah atau murahan lah itu terserah lo, yang jelas gue gak perduli sama apa yang kalian omongin. Omongan-omongan kalian sama sekali gak mempan buat gue," lanjut Airen tegas. Cukup sudah semua perkataan mereka kepada Airen.

Dia sama sekali tidak peduli dengan apa yang mereka omongin. Bahkan semua perkataan mereka bisa membuat dia semakin kuat.

Mereka semua terdiam mendengarkan perkataan Airen. Airen langsung pergi dari area kantin diikuti oleh Syafira. Syafira tidak akan membiarkan Airen sendirian saat sedang keadaan seperti ini. Sekuat apa pun Airen dia tetap manusia biasa yang bisa merasakan sakit.

"Ren," ucap Syafira lirih saat mereka sudah berada di ruang ganti. Airen mengeluarkan pakaian ganti dari lokernya dan menghiraukan Syafira.

"Ren gue mohon lo dengerin apa kata gue," ucap Syafira lembut, mungkin dengan kelembutannya Airen dapat mendengarkan perkataannya.

"Gue tau lo sakit hatikan sama omongan mereka semua," lanjut Syafira lirih. Airen masih belum menjawab semua perkataan Syafira.

"Stop Ren dengan sikap lo ini, lo berhak marah, lo berhak bales semua ucapan mereka," ucap Syafira.

"Gue males ngomongin itu, mending gak usah dibahas," sahut Airen dan pergi meninggalkan Syafira sendirian.

"Gue tau Ren apa yang lo rasain sekarang, gue sahabat lo gue gak akan biarin lo jadi bahan bullyan anak-anak," batin Syafira.

Sebelum Airen benar-benar keluar dari ruangan itu, air matanya keluar tanpa aba-aba. Dia harus kuat tidak boleh lemah. Dia akan buktiin kalau dia baik-baik saja.


*****

Gimana sama part ini seru gak?
Jangan lupa vomentnya karena hari ini hari spesial buat aku jadi aku pen liat coment dari kalian semua😊

See you in the next part👋👋

Continue Reading

You'll Also Like

441K 65.2K 32
Mili sangat membenci kondisi ini. Dikejar-kejar oleh Mamanya sendiri yang mau menjodohkannya. Bahkan, titah untuk menikah sebelum usia 24 tahun terus...
711K 70.9K 33
Pernikahan Rhea dan Starky hanya berlangsung selama tiga tahun. Meskipun mereka telah dikaruniai seorang putra, ternyata Starky belum juga bisa usai...
50.6K 2.3K 73
» Hay Sean.., aku Michel wanita yang paling cantik didunia... » Oh iya kamu mau ya jadi pacarku.. » Pokoknya mulai sekarang kita pacaran...TITIK...
3.1K 455 46
Mengurung diri dari keramaian, apa itu sebuah kesalahan? Sebuah kepingan memori dimasa kelam yang selalu berputar dipikirannya bagaikan vidio yang te...