𝚐𝚕𝚞𝚎𝚍 (short story) ✔

De kinderjoeyy

97K 6.6K 1.2K

(Fanfic pertama aku, maaf banget kalau ada penulisan kata yang kurang tepat atau typo, atau malah alur yang g... Mai multe

glued- 01.
glued- 02.
glued- 04.
glued- 05.
glued- Ending.
spin-off : Theo & Luna, -01.
spin-off : Theo & Luna, -02.
Slytherin One-shot
TOXIC & DEEP
mother (dramione)
HEARTEATER

glued- 03.

11.1K 861 166
De kinderjoeyy

Day 3.

"Teman teman, kurasa aku melupakan sesuatu, kalian duluan saja, aku akan kembali ke perpustakaan dan menyusul kalian secepatnya"

Kini Hermione berjalan sedikit cepat menuju perpustakaan. Setibanya disana perpustakaan mulai sepi, gadis itu mencari buku novel muggle yang dibeli nya di Australia dulu. Ia bahkan menunduk, melewati bangku demi bangku tapi tak kunjung menemukan buku tersebut.

"Mencari sesuatu Granger"

Pandangan Hermione tertuju pada pemuda dengan surai platinannya yang sedang bersandar disalah satu rak buku dengan wajah menyebalkannya.

Hermione menghela nafas, "Pergilah Malfoy, aku lelah untuk meladeni mu sekarang".

Draco menatap gadis itu yang sedang serius mencari buku nya, "Kau mencari ini", pemuda itu mengangkat buku yang dipegangnya, mengacungkannya didepan Hermione.

"Bagaimana itu bisa ada padamu", Hermione berjalan menuju Draco berusaha mengambil benda itu, tapi pemuda dihadapannya itu malah mengangkat tinggi lengannya.

"Tak semudah itu, Granger", balas Draco singkat sambil menyeringai.

"Kumohon berikan buku itu padaku"

"Well, aku baru tau gadis kutu buku sepertimu juga membaca sesuatu yang menye menye seperti ini"

Hermione mendelik mendengarnya, gadis itu kini berusaha menjinjitkan dirinya, dan hendak meraih benda itu, saat Draco mendadak melempar buku itu sembarangan dan dengan gerakan secepat kilat mengangkat tubuh Hermione, mendudukannya disalah satu meja disana dan mengunci pergerakannya.

"Apa yang kau lakukan, Malfoy. Kau gila", Hermione membelalak kaget dengan tindakan tiba tiba Draco, setelah itu mendadak bungkam saat menyadari jaraknya dengan pemuda itu cukup dekat. Jantungnya berdetak kencang saat Draco menatapnya dengan pandangan yang sulit di artikan.

"Me-menjauhlah Malfoy", ucap Hermione gugup.

Draco menatap gadis didepannya, rambutnya yang dulu mengembang seperti rambut singa kini terjatuh indah dengan gelombang ringan, pemuda itu kini memperhatikan setiap inci wajahnya, dari mata hazelnya yang berkilauan, lalu hidung mungilnya, kemudian turun ke bibir meronanya. Sialan gadis ini sangat cantik, Draco tanpa sadar menelan ludahnya dengan gugup.

"Aku ingin memastikan sesuatu"

"Ap-.. "

Belum sempat Hermione mengeluarkan suaranya, bibir pemuda itu kini menekan bibirnya dengan pelan. Hermione membelalak kaget merasakan benda kenyal itu menyentuh bibirnya. Draco Malfoy mencium Hermione Granger, musuh bebuyutan nya.

Draco menutup matanya, kemudian tangan kirinya menyentuh wajah Hermione dengan lembut dan tangan kanannya menekan lembut pinggang gadis itu. Bibir pemuda itu bergerak dengan pelan, seperti paham bahwa gadis dihadapannya ini masih terkejut.

Kepala Hermione terasa berputar merasakan euphoria yang ada disekitar mereka. Dia ikut memejamkan mata, mulai menikmati lumatan lembut dibibirnya dan tanpa sadar membuka akses bagi lidah Draco untuk meluncur mencecap rongga mulutnya dan membelit lidahnya.

Beberapa saat kemudian, Draco menghentikan aksinya, tapi hanya beberapa detik, Nafas mereka saling menderu, setelah itu Draco menempelkan lagi bibirnya, kini mencium Hermione dengan sedikit menuntut, tangan Hermione yang sedari tadi berada di dadanya ia arahkan untuk melingkar di leher nya.



"Bloody hell"

Ciuman itu mendadak berhenti saat suara Ron terdengar. Hermione membelalak saat melihat Ron, Harry dan Blaise berdiri tak jauh dari mereka, dengan pandangan terkejut dan mulut melebarnya.

Gadis itu berusaha untuk turun dari meja, tetapi bahkan Draco tak mengijinkannya. Pemuda itu tanpa pikir panjang mencium bibir Hermione lagi, tapi kini lebih bergairah. Pemuda itu seakan tak memperdulikan jika kedua sahabat gadis yang sedang dicium nya itu berada disini, menyaksikan ciuman panas mereka.

Seakan kurang puas dengan pagutan itu, Draco menarik pinggang Hermione agar merapat pada tubuhnya.

"S-sepertinya kita harus pergi", Blaise berusaha bersuara walau terdengar masih terkejut.

Entah kenapa Ron dan Harry hanya mengangguk menyetujuinya.

Selepas kepergian mereka, Hermione mendorong pelan tubuh Draco. Jantung nya berdetak begitu kencang, kepalanya berputar putar dan ada sengatan gugup saat tangan Draco masih mencengkram pinggang nya.

Nafas mereka saling bersautan. Draco menatap Hermione dengan emosi yang sulit diartikan, antara senang, puas, dan masih banyak emosi lainnya yang bahkan pemuda itu sulit mengidentifikasi nya. Ia bisa melihat bibir Hermione membengkak karena ulahnya.

Aroma susu yang lembut, chamomile dan jeruk menguar ditubuh gadis itu, membuat mata Draco menggelap lagi. Bahkan pemuda itu tak pernah begitu menggila hanya karena mencium aroma tubuh seorang gadis.

Dan rasa bibir yang begitu manis, membuatnya tak tahan untuk mencium nya lagi.

"A-aku harus pergi", Hermione dengan gugup berusaha turun, walau tungkainya terasa sangat lemas. Gadis itu berjalan sedikit linglung, dan berusaha untuk mempercepat langkahnya, sampai ia lupa tujuan awal berada di perpustakaan itu.

Draco menatap kepergiannya dalam diam. Ia menyentuh pelan bibirnya yang terasa kebas, lalu tersenyum kecil, setelah itu melangkahkan kakinya menuju asrama Slytherin.

-------

Day 4.

Sedari tadi Harry menatap nya dengan ekspresi meminta penjelasan. Berbeda dengan Ron yang masih sibuk dengan makanan nya.

Hermione menghela nafas, "Kemarin itu terjadi begitu saja, kau tau", tanpa sadar wajah gadis itu memerah.

Cassy dan Ginny berjalan menghampiri mereka, "Kenapa wajah kalian serius sekali, dan Hermione, kenapa wajahmu memerah", Ginny bertanya sambil mengerutkan keningnya.

Hermione gelagapan, gadis itu gugup, "Tidak, aku tidak seperti itu", jawabnya singkat sambil menutup kedua pipinya dengan tangan.

Cassy menyeringai, "Apakah ada yang terjadi kemarin padamu, mom".

"Ah, tidak.. tidak, itu tidak seperti itu, hanya.. sedikit masalah kecil"

"Hermione dan Malfoy berciuman panas kemarin di perpustakaan, bahkan mereka tak menghiraukan kami yang berada disana" ucap Ron sambil terus mengunyah ayam nya.

"WHAT... ", Ginny terkejut, setelah itu menatap Hermione dengan jail. "Bagaimana rasa nya Mione", tanyanya dengan nada menggoda.

Cassy terkikik pelan melihat wajah Hermione makin memerah, "Apa maksud mu Ginny"

"Yah, kau tau, kau habis berciuman dengan Slytherin-sex-God, jadi bagaimana rasa nya"

Hermione hanya tersenyum singkat tanpa membalasnya.

-------

"Jelaskan padaku", Draco menatap Scorpius yang duduk disebelah nya.

Pemuda yang menjadi anaknya dimasa depan itu mengernyit, "Bagaimana aku bisa menikahi Granger".

Scorpius menyeringai lebar, lalu menatap Draco, "Sebenarnya itu sangat mengejutkan, bagaimana jika kita berkumpul nanti di ruang kebutuhan"

"Kau gila, aku tidak mau kau menceritakan nya didepan semua orang"

"Bukan, maksutku kita, hanya kita, Kau, Mommy, Casse dan aku. Bagaimana"

Setelah terdiam cukup lama akhirnya Draco membalas dengan anggukan singkat. Ia tak yakin akan jawabannya.

-------

Cassy menatap mereka satu persatu, "Kau saja yang menjelaskan Scorp, kau kan sangat cerewet, jadi bercerita adalah keahlian mu"

Scorpius menyipitkan matanya, menatap saudara perempuan nya dengan kesal, "Kenapa harus aku, dan aku tidak cerewet, asal kau tau. Diantara kita Axel yang paling cerewet"

Cassy menipiskan bibirnya, mengingat Axel membuatnya merindukan setiap celotehan tak masuk akal adiknya itu. Memang di keluarga mereka, semua orang sangat cerewet, entah itu Hermione, Draco, dirinya ataupun Scorpius.

Cassy dan Scorpius masih berdebat masalah siapa yang akan bercerita, membuat Hermione yang duduk disebelah Draco menghela nafasnya.

"Apakah kalian memang sering bertengkar, untuk masalah sekecil ini", tanyanya berusaha melerai perdebatan kecil itu

"Ya", "Yes", ucap mereka bersamaan.

Draco memutar bola matanya, "Bisakah kalian diam, dan mulai bercerita, kita tidak memiliki banyak waktu untuk pertengkaran tidak berguna seperti itu", ucapnya dengan tajam.

Scorpius dan Cassy mendadak diam, mereka menundukkan wajahnya, Scorpius menyenggol lengan Cassy yang dibalas dengan pelototan tajam.

"Berhenti saling menyalahkan satu sama lain", Hermione memijat pelipisnya merasa pusing melihat pertengkaran mereka.

"Sorry mom, dad", ujar mereka bersamaan.

"Baiklah, biar aku yang bercerita", ucap Cassy pada akhirnya, sambil menatap Scorpius dengan sebal yang dibalas dengan seringaian andalannya.

"Well, sebenarnya mommy bercerita pada kami bahwa sebenarnya dia hampir bertunangan dengan paman Theo saat itu.. "

Cassy melihat reaksi orangtua nya yang terkejut dengan penjelasan singkatnya itu, Hermione terdiam, ia membayangkan bertunangan dengan Theo dan itu membuatnya tiba tiba menelan ludahnya dengan gugup.

"Kenapa kisah asmara ku harus dengan para bajingan penggila sex seperti Slytherin", ucapnya tak habis pikir.

Draco yang mendengar nya menyeringai lebar, "Tapi bagaimana bisa pada akhirnya aku yang menikah dengannya"

Cassy menatap Scorpius, kedua Malfoy dari masa depan itu saling memandang dengan tatapan jenaka, "Kau menculiknya dihari mereka bertunangan"

Draco membelalak, mulutnya terbuka lebar, tak habis pikir dengan apa yang didengarnya, "Kau bercanda"

Scorpius kini menjawab, "Tidak, bahkan kalian dimasa depan yang menceritakannya sendiri karena Axel bersikeras ingin tau bagaimana perjalanan cinta kalian sampai bisa menikah"

"Tapi kenapa", Draco masih berusaha mengumpulkan suaranya yang mencekat ditenggorokan.

"Karena kalian saling mencintai, paman Theo dimasa depan bilang bahwa dia hanya ingin membuat mu sadar bahwa kalian saling mencintai, tapi karena gengsimu yang sangat besar membuatnya terasa sangat sulit, jadi dia, paman Blaise, dan paman Harry membuat rencana yang sedikit gila, dan saat itu kau benar benar seperti orang kesurupan karena marah melihat mommy akan bertunangan dengan paman Theo"

"Oke, cukup", Hermione mengerjapkan matanya.

"Sebentar, tapi bagaimana denganku, tidak mungkin aku mau mau saja bertunangan dengannya kan"

Cassy duduk disalah satu meja, "Saat itu kau pasrah, dan melihat keseriusan pada rencana paman Theo yang tidak kau ketahui, dia mengajakmu berkencan dan kau menyetujuinya karena kau melihat dad sedang berciuman dengan salah satu model Victoria Secret, kau cemburu mom, dan tanpa sadar kau sangat mencintai dad, walau kau selalu mengenyahkan itu di pikiranmu, begitu juga denganmu dad, kau sangat mencintai mom tapi malu untuk mengakuinya karena kau berpikir tidak mungkin menyukai seorang muggleborn seperti mom"

"Kau bercerita, bagaimana marahnya dad, saat mengetahui kau dan paman Theo akan bertunangan, dad menghancurkan acaranya dan menculikmu beberapa hari, tapi bahkan paman Theo, paman Blaise, dan paman Harry malah senang saat kau diculik, seperti rencana yang mereka buat jauh jauh hari akhirnya berhasil"

Draco dan Hermione saling menatap beberapa saat, memikirkan hubungan mereka dimasa depan yang benar benar diluar ekspetasi.

-------

•• Jadi guys, mau tanya dong menurut kalian diantara mereka berdua, yang cocok jadi Cassy siapa sih?

Oke, aku sih suka dua duanya yaa,, karena emang cocok aja, dan mereka cantik semua :))

*jangan lupa vote dan comment ya, have a nice day.

Continuă lectura

O să-ți placă și

131K 13.9K 26
[COMPLETED] Bagaimana perasaanmu saat pendamping hidupmu terus sakit-sakitan? Semua Healer tak bisa menyembuhkannya. Dan kedua anak kembarmu yang sed...
111K 13.7K 27
"Lucius Malfoy. Dengan semua tindak kejahatan yang kau lakukan, berdasarkan keputusan persidangan Wizengamot akan menjalankan hukuman mati. " "Narcis...
269K 14.2K 22
Sakura terus berlari tanpa arah, air matanya pun ikut menetes tak ingin berhenti. Seolah menjadi jawaban atas apa yang terjadi dengan hatinya sekaran...
2M 9K 17
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...