𝚐𝚕𝚞𝚎𝚍 (short story) ✔

By kinderjoeyy

99.8K 6.7K 1.2K

(Fanfic pertama aku, maaf banget kalau ada penulisan kata yang kurang tepat atau typo, atau malah alur yang g... More

glued- 01.
glued- 03.
glued- 04.
glued- 05.
glued- Ending.
spin-off : Theo & Luna, -01.
spin-off : Theo & Luna, -02.
Slytherin One-shot
TOXIC & DEEP
mother (dramione)
HEARTEATER

glued- 02.

11.9K 940 124
By kinderjoeyy

Malam nya, setelah mereka yang dari masa depan bertemu dengan kepala sekolah Hogwarts -Profesor McGonagall- dan menceritakan seluruh kejadian aslinya, penyihir tua tersebut memutuskan untuk membiarkan mereka menetap di Hogwart sebagai murid pindahan. Setelah itu saat makan malam telah tiba, beliau memperkenalkan mereka dihadapan seluruh murid Hogwart dan memutuskan dimana house mereka.

Scorpius, James, Mady dan Dominic berada di Slytherin. Rose dan Cassy berada di Gryffindor. Sedangkan Fred II berada di Hufflepuff.

Seluruh murid perempuan saling berbisik melihat Scorpius dan berusaha merayunya. "Cih, mereka benar benar menjijikkan", Rose dengan wajah cemberutnya menggerutu pelan, membuat Scorpius yang duduk di sebelahnya terkekeh melihat kekasihnya cemburu.

"Kau cemburu Rose", Scorpius terkikik pelan, tapi langsung membungkam mulutnya saat mendapat pelototan dari kekasihnya itu. "In your dream, Malfoy" ujar Rose kesal.

Perlu diketahui, Scorpius sedari tadi memaksa Profesor McGonagall untuk mengijinkannya duduk di tempat Gryffindor agar bisa berdekatan dengan mommy nya, karena Scorpius sangat berisik membuat kepala sekolah Hogwart itu mengijinkannya.

Scorpius duduk diantara Hermione di sebelah kanannya dan Rose disebelah kirinya. Sedari tadi pemuda itu menopang dagunya dan menatap lekat Hermione dengan senyuman ambigunya, membuat perempuan itu sangat malu, apalagi seluruh murid dengan terang terangan berbisik tentang hal itu.

"Jangan menatapku seperti itu Scorp, kau membuatku malu"

"Kau sangat cantik mom.. ehm maksutku Hermione, itu sebabnya dad sangat mencintaimu", diakhir kalimatnya Scorpius berkata sambil berbisik pelan ditelinga Hermione agar tak ada yang mendengarnya.

Hermione membelalak terkejut, dengan pipi merah tomat nya, "Kau membuatku merinding, mana mungkin Malfoy seperti itu", membayangkannya saja Hermione tak bisa.

Lalu Scorpius merogoh sesuatu di saku dalam jubahnya, lalu memberikan selembar foto bergerak pada perempuan itu.

Mata Hermione lagi lagi melebar, dihadapannya terdapat sebuah foto bergerak, terlihat disana Draco memeluk tubuh Hermione dari belakang lalu Hermione menengadahkan kepalanya dan mereka berciuman lembut.

Scorpius tertawa pelan melihat reaksi mommy nya itu.

Di lain tempat, di meja makan Slytherin, Draco sedari tadi memandang interaksi antara Scorpius dan Hermione dengan senyum tipisnya. Disebelah Draco, James juga melihat itu kemudian ia merogoh sesuatu yang sama di jubahnya dan memberikan benda itu ke Draco.

"Kupikir paman juga ingin melihat apa yang dilihat bibi Mione"

Draco menaikkan sebelah alisnya saat James memberinya sebuah foto bergerak, buah apel yang sedari tadi ia kunyah tiba tiba di semburkannya, Pemuda itu terbatuk dengan keras, matanya juga membelalak.

James, Cassy dan Theo tertawa terbahak bahak saat sisa makanan itu mengenai wajah Blaise.

"Sialan kau Drake", ucap Blaise seraya membersihkan wajahnya menggunakan sapu tangan.

Draco dengan tangannya yang bergetar, masih memandang selembar foto itu. Kemudian pandangannya tertuju kearah Hermione yang tak disangka juga sedang menatapnya. Kedua penyihir muda itu merasa pipinya memerah, Draco tak pernah merasa seperti ini sebelumnya, merasa berjuta kupu kupu terbang di perutnya, dada nya terasa sakit, tapi itu sangat menyenangkan, pemuda itu tanpa pikir panjang tersenyum tipis ke arah Hermione yang di balas dengan senyuman yang sangat canggung.

Cassy melihat itu, dia terkikik pelan, melihat masa muda orang tua nya secara langsung sungguh membuatnya berdebar, seperti ikut merasakan perasaan aneh antara seseorang yang selama ini kau anggap musuh, tapi ternyata adalah orang yang akan kau cintai sampai akhir hayat.

-------

Esoknya, setelah kelas terakhir, mereka sepakat berkumpul di ruang kebutuhan.

Pansy dan Ron masih cek cok tentang siapa kira kira yang mengajak berkencan duluan.

"Aku sebagai seorang Weasley tidak mungkin mengajak kencan orang sepertimu, Parkinson. Mungkin dimasa depan kau yang meraung raung minta berkencan dengan ku. Iya, itu sudah jelas" Ron dengan wajah merah antara malu, dan marah berbicara panjang lebar tentang hubungan mereka dimasa depan.

"What, kau pikir siapa dirimu, aku tidak mungkin melakukan tindakan bodoh seperti itu"

Rose yang lagi lagi melihat orang tua mereka bertengkar hanya menghela nafas lelah, di sebelahnya Mady menepuk pelan pundaknya dan memberi semangat.

"Jelaskan pada kami Rose, bagaimana bisa kami bertemu dimasa depan, kata kan pada perempuan jelek ini bahwa dia yang menggoda ku terlebih dahulu"

"Well, kalian bertemu saat ulang tahun paman Harry, dia mengundang kalian semua, kalian sudah berteman dengan baik, dan.." Rose tak yakin akan mengatakan bagian yang mengejutkan.

"Daddy dan Mommy mabuk lalu melakukan itu tanpa sadar, beberapa minggu kemudian Mommy mendatangimu di The Burrow karena dia hamil, dan meminta pertanggung jawabanmu, katamu Dad, setelah kalian melakukan itu, kau menjadi kepikiran dan tak bisa tak memikirkan Mommy, lalu kau mau bertanggung jawab karena Mommy bilang kehamilannya adalah ulah mu"

Beberapa detik hening diantara mereka. Pansy terdiam dengan pandangan yang sulit di artikan. Lidahnya kelu tak mampu berkata apapun, Ron juga begitu. Ia bisa melihat kesedihan di mata Rose.

"Ku pikir kalian saat itu tak saling mencintai, dan hanya ingin bertanggungjawab karena ada aku di perut Mom, tapi kalian meyakinkan ku bahwa kalian memang saling mencintai, dan aku sangat bahagia karena itu" Lanjut Rose dan diakhiri senyuman lebar dibibir indahnya

Pansy tanpa sadar menitihkan air matanya. Perempuan itu berjalan mendekati Rose dan memeluknya erat, "Oh, maaf kan aku Rose, ak-aku.. aku sangat menyayangi mu, dimasa kini ataupun masa depan, aku berjanji akan hal itu"

Ron mendekati mereka berdua, dan tanpa pikir panjang ikut memeluk Rose. Pansy terpaku sejenak saat merasakan pelukan lembut itu, dan mulai menikmati nya.

Semua orang yang melihat itu ikut tersenyum tanpa sadar.

Scorpius mendekat kearah mereka lalu menyeletuk, "Bolehkah aku memeluk mu juga Rose"

Ron lalu mendelik, "Kau pikir kau siapa anak muda", Scorpius memegang dada nya, mendramatisir, "Wah, hati ku sakit mendengarnya paman"

Sedangkan ditempatnya berdiri, Dominic menyenggol lengan Theo, yang membuat pemuda itu menoleh kearah anaknya di masa depan.

Dominic lalu menunjuk seorang perempuan dengan rambut pirang panjangnya yang sedang berdiri sambil berbicara dengan Mady, anak Blaise.

Theo yang mengerti situasinya, kemudian menatap Dominic dengan pandangan apakah harus, dan dibalas dengan anggukan mantap oleh anaknya.

Theo menghela nafas dan berjalan mendekat kearah perempuan itu. Ia menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal, merasa gugup.

"Em, hai. Namaku Theodore Nott"

Luna menolehkan kepalanya saat melihat uluran tangan itu, kemudian menatap pemuda bertubuh cungkring di sebelahnya yang sedang menunggu jabatan tangannya.

"Hai, aku Luna, Luna Lovegood. Dan aku sudah tau namamu"

"Kau tau namaku"

"Kau dan anak Slytherin selalu mengganggu teman asramaku, jadi aku ingat wajahmu"

Theo yang mendapat balasan blak blakan itu tertawa canggung.

Tak sadar bahwa sedari tadi Dominic sudah berdiri di sebelahnya, "Hai, namaku Dominic Webb, senang bertemu denganmu"

Luna mengalihkan pandangannya ke pemuda tinggi berambut pirang didepannya, "Oh Hai, namamu sangat bagus, aku suka nama Dominic" ujarnya sambil tertawa pelan.

Dominic tersenyum dan Theo menaikkan sebelah alisnya, "Benarkah, kata Mommy ku, nama Dominic juga sangat bagus"

"Iya, aku juga akan menamai anakku kelak dengan nama itu, Dominic"

Theo terkejut mendengarnya, tak seperti Dominic dan Luna yang sudah berbincang dan sesekali tertawa.

Theo menatap mereka berdua dengan senyum dibibirnya, Dominic benar benar mirip dengan Luna dari rambut dan gaya bicaranya yang halus dan lembut, tapi tubuhnya tentu saja tinggi, ia yakini dari dirinya.

-------

*jangan lupa vote dan comment ya guys

Continue Reading

You'll Also Like

28.1K 2.7K 32
Mereka menemukan diri mereka saling terikat, jauh, bahkan sebelum mereka lahir. Dan takdir membawa mereka pada tragedy yang kembali terulang. _ Hermi...
5.9K 700 16
Dransy Fanfiction Cerita perjalanan romansa remaja yang manis dari slytherin * * * * Semua karakter milik J.K Rowling
1.8M 59.9K 69
Cinta atau Obsesi? Siapa sangka, Kebaikan dan ketulusan hati, ternyata malah mengantarkannya pada gerbang kesengsaraan, dan harus terjebak Di dalam n...
1.5M 6.7K 14
Area panas di larang mendekat 🔞🔞 "Mphhh ahhh..." Walaupun hatinya begitu saling membenci tetapi ketika ber cinta mereka tetap saling menikmati. "...