"Nayoung cinta kita berdua"ucap Taehyung dengan wajah seriusnya
"Hah?"
"Itu yang gue denger dari obrolan mereka" jawab taehyung
"Lo serius bang?"
Taehyung mengangguk, "tapi dia juga bilang kalo itu masalah terberatnya, bahkan dia mohon sama bang suga bantu dia keluar dari rumah kita"
"Gue juga mau kasih tau lo sesuatu..." Jungkook menunduk
"Apa?"
"Belum lama ini gue chat windy temen Nayoung"
"Lo chat apa?"
"Gue nanya banyak hal tentang Nayoung ke dia, tapi responnya dia malah mohon ke gue untuk jauhin Nayoung. Dia juga minta gue kasih tau lo tentang hal ini"
"Jauhin Nayoung ya?.."
"Dia bilang Nayoung banyak nangis selama berteman sama dia. Karena itu dia sebagai sahabat Nayoung mohon ke gue untuk stop cinta sama Nayoung, dia bilang cinta gue ke Nayoung itu nyiksa Nayoung"
"Apa perasaan kita ke dia jadi beban hidup terberat buat dia?"
"Gue berpikir hal yang sama ama lo"
"Aneh, walau gue tau semua ini nyusahin Nayoung gue tetap bersikap egois dan gak mau lepasin Nayoung"
"Gue cinta sama Nayoung, tapi gue juga gak suka liat hidupnya gelisah karena gue" jelas Jungkook, "ada rasa ingin buang semua ini, tapi kembali lagi ke hati gue yang maksa gue bersikap egois"
Disalah satu ruang keluarga Kim yang lain, yakni cucu kakak pertama Eyang Kim , Kim Ashalee.
"Nayoung itu bukan keluarga pemilik toko roti itu. Mama udah cek kok profile pemilik toko itu, dan bukan ibu Nayoung. Marga mereka beda" ucap wanita paruh baya dengan piyama mewahnya, ia adalah Kim Ashalee
"Aku bete banget mah, tadi kak taehyung cuek banget sama aku. Mama bukannya udah buat rencana deketin aku sama Kak Taehyung?" rengek anak gadis 17 tahun itu pada ibunya.
"Ashara... Kamu tuh harus sabar, mama juga lagi berusaha. Posisi kamu itu gak kuat untuk kuasai keluarga Kim ini, kalo kamu menikah dari salah satu saudara Taehyung mungkin posisi kamu akan lebih tinggi dari sepupu lain, kamu bisa setingkat dengan Taehyung dan saudara saudaranya"
"Tapi kenapa gak kak Jimin aja sih mah? Aku tuh lebih suka kak Jimin. Dia ambisius, aura nya itu kayak orang cerdas. Aku gak begitu tertarik sama kak Taehyung yang badboy gitu"
"Ashara, denger mama..." wanita itu memegang bahu anaknya, "kalo kamu menikah sama salah satu saudara kandung Jin kamu cuma akan dapat aset dari Ayah Mereka. Tapi beda cerita kalo kamu nikah sama Taehyung atau Jungkook. Ibu mereka cukup sukses dengan bisnis kosmetik dan skin care nya, menurut kamu?"
"Aset aku bakal berlipat ganda?"
"Nah, itu dia. Makanya mama maunya kamu sama Taehyung atau Jungkook"
"Mereka berdua juga lumayan sih, tapi rasanya deketin kak Taehyung itu susah banget mah. Dia dingin banget"
"Jungkook?"
"Kayaknya Jungkook lebih gampang, dia suka anak anak, lumayan humble juga orangnya, kayaknya sih gitu..."
"Yaudah fokus kita lebih ke Jungkook aja kalo gitu, mama udah tau kalo istri ketiga ayah mereka bakal dari kalangan low profile makanya mama udah siapin rencana ini"
• • • •
10.29
Nayoung sedang bermain bersama anak anak kecil siang itu. Ia memangku Yuki dan berusaha membuat Yuki tertawa.
"Hai Nayoung"
"H-hallo..." jawab Nayoung yang terkejut melihat sosok perempuan dengan paras cantik kebule-an
"Ashara" ucap gadis itu mengajukan tangannya.
"Nayoung kak"
"Eh, gue masih 17 tahun kok. Panggil nama aja. Pasti karena muka gue agak barat jadi keliatan dewasa ya?"
"Ng-nggak kok. Haha... K-kan kalo baru kenal lebih sopan kalo manggil kakak. Untuk antisipasi aja. Salam kenal Ashara" jawab Nayoung tersenyum manis.
"Lo suka anak kecil?"
Nayoung mengangguk, "Aku dulunya anak tunggal, aku selalu mau punya adik. Makanya aku suka anak kecil"
"Oh ya, ngomong ngomong gimana kehidupan lo sama 7 Kim Brother's itu?"
"Hm? B-baik baik aja kok"
"Pasti sulit ya? Mereka semua ganteng, pasti sulit nahan deg deg an. Iya kan?"
"M-mungkin..."
"Mau minum? Jus Timun mau? Ini bagus untuk diet loh" Ashara menawarkan segelas jus pada Nayoung. Ia juga meminum jus yang sama digelasnya.
Nayoung menerima jus itu dan tersenyum, "makasih ashara" ucap Nayoung.
Ashara tersenyum dan mengangguk.
"Gue ke depan sebentar ya, mau liat mama gue sebentar. Dah..." Ashara pergi meninggalkan Nayoung.
• • • •
20.39
Malam ini Nayoung sudah bersiap untuk tidur di kamar nya bersama dengan Kim Brothers. Jungkook dan Taehyung sudah bersiap membawa bantal guling dan selimutnya untuk tidur diluar lagi.
"Kak Tae, Jungkook... Kalian tidur didalem aja" ucap Nayoung yang duduk disamping ranjangnya.
"Nanti lo risih. Kita gak papa tidur diluar" jawab Taehyung
"Aku gak masalah kok. Kalian tidur aja dikasur kalian"jawab Nayoung.
"Nayoung... Muka lo pucet malam ini" ucap Jimin yang memperhatikan wajah Nayoung.
"Uhm? Emang ya?" tanya Nayoung yang memegangi pipinya
"Lo sakit?" tanya Namjoon pada Nayoung
"Nggak kok kak, aku baik baik aja. Mungkin karena aku gak pake liptint jadi keliatan pucet" jawab Nayoung tersenyum agar saudara saudaranya tak mengkhawatirkannya.
Jungkook dan Taehyung kembali ke kasur mereka.
"Lo serius gak risih?"tanya Taehyung
Nayoung mengangguk yakin dengan senyum. "Aku baik baik aja. Lagi juga aku gak punya alasan untuk biarin kalian berdua tidur diluar"
"Kayaknya besok kita pulang" ucap Jin yang membuat saudara-saudaranya heran
"Kok?" Yoongi
"Besok sore gue sama Namjoon ada meeting penting. Rencananya sih gue mau bawa kalian semua ikut pulang, tapi itu terserah kalian aja" ucap Namjoon
"Dari pada disini ya jelas mending balik lah. Gue ikut balik aja" jawab Jimin
"Gue juga. Konten gue udh selesai juga"hoseok
"Sama"Jungkook
"Gue juga"Taehyung
"Yaudah kalo gitu kita semua besok pagi balik. Gue udah ngomong sama eyang sih. Jadi aman aman aja" Jin
• • • •
12.48
"Akhirnya sampe rumah..." Ucap Jimin yang merebahkan dirinya di sofa.
"Nayoung Lo baik baik aja? Dari tadi muka Lo pucet" ucap Suga yang khawatir pada Nayoung. "Dimobil juga lo tidur terus. Lo demam ya?" Lanjut Suga
"Hm? Nggak kok bang, aku mungkin cuma kecapekan aja. Badan aku pegel pegel juga sih. Tapi abis istirahat cukup pasti aku balik seger lagi kok. Hehehe" jawab Nayoung.
"Serius?" Jin meyakinkan jawaban Nayoung
Nayoung mengangguk dengan senyuman. "Kalo gitu aku langsung ke kamar ya kak" Nayoung naik ke lantai 2 dan masuk ke dalam kamarnya.
"Lo percaya dia gak kenapa-napa?" Tanya Taehyung pada Jin
"Mungkin, tapi dia bilang baik baik aja kan? Gue cuma nyoba percaya sama omongannya" jawab jin
“kenapa gue mual banget ya hari ini? Apa karena perjalanan mobil tadi ya? Tapi kayaknya gue juga udah mual sebelum berangkat. Kepala gue juga pusing banget. Kenapa ya? Apa gue demam?”
Nayoung mencuci tangan, kaki, dan wajahnya dan bersiap tidur agar kondisinya kembali pulih.
“kayaknya gue kurang darah nih karena kecapekan, gue gak beli suplemen penambah darah lagi”
Nayoung mencari jaket untuk membalut kaos tidurnya. Ia berniat membeli suplemen penambah darah yang biasa ia konsumsi saat merasakan gejala kurang darah.
"Nayoung? Mau kemana?" Ucap Jin membuat keenam saudara lainnya yang masih sibuk membersihkan koper mereka
"Uhm... Aku mau ke toserba sebentar kak. Mau nitip gak?"tanya Nayoung dengan wajah pucatnya
"Keadaan Lo kayak gini mau keluar sendirian? Lo punya 7 Abang yang bisa Lo mitain tolong. Lain kali gak usah maksain diri" ucap Suga, "mau beli apa? Biar gue yang beliin" lanjutnya
"Aku..." Nayoung sedikit ragu.
“kalo bang Suga tau gue beli obat pasti reaksi dia berlebihan. Gue juga gak mau buat mereka khawatir sama gue. Mending gue beli sendiri kali ya?”
"Aku mau beli itu.. uhm... Itu kak barang cewek" jawab Nayoung agak ragu
"Pembalut?" Tanya Hoseok
Nayoung mengangguk malu
"Ayo gue anter" ucap Hoseok
"Jangan Lo hop, kalo Lo yang keluar yang ada kacau, fans lo banyak. Biar Suga"ucap Namjoon
"Ayo" ucap Suga sambil memutarkan kunci motor ditangannya.
"Lo naik motor?"
"Biar lebih cepet, naik mobil lama"
Nayoung hanya mengangguk dengan kepala yang masih sangat pusing.
Jungkook dan Taehyung menatap Nayoung dengan ekspresi khawatir mereka.
Nayoung pergi bersama Suga ke toserba terdekat dari rumah mereka yang berjarak 700 meter.
"Gue tunggu luar atau ikut kedalem?"
"Tunggu luar aja bang, aku bisa sendiri kok" jawab Nayoung.
Nayoung datang ke bagian obat dan suplemen ditoserba.
Ia memilih salah satu suplemen darah yang biasa ia konsumsi, dan tak lupa membeli pembalut seperti yang ia katakan sebagai alasan.
Kemudian ia berjalan ke kasir yang ramai mengantre.
Nayoung memegangi dadanya yang tiba tiba saja berdegup kencang.
“Gak biasanya kalo kumat sampe jantung gue degup kencang gini, dan pusing sama mualnya kayaknya yang paling hebat sejauh ini. Gue belum pernah pusing sesakit ini...”
Bruk!
"Eh?! Mbak?" Ucap pelanggan lain yang berbaris didepan Nayoung.
Ia langsung memangku kepala nayoung setelah nayoung pingsan begitu saja.
"Mas, panggil ambulan!" Ucap seorang ibu-ibu yang juga berada disana.
"Dia bareng cowoknya di depan. Panggil cowoknya aja" ucap ibu-ibu lain pada seorang gadis muda
"Permisi! Permisi! Mas yang sama cewek baju coklat kan ya?" Tanya Gadis itu.
"Iya, kenapa? Uangnya kurang?"
"Bukan mas, cewek mas pingsan didalem. Petugas toserba baru mau panggil ambulan"
Suga langsung berlari masuk ke dalam toserba dengan wajah khawatirnya.
Ia berusaha menelpon Namjoon menjemput mereka dan segera ke rumah sakit.
"Gak usah panggil ambulan, biar keluarga saya yang jemput dia. Rumah saya lebih dekat dari sini"
Hall-
Hallo! Namjoon, jemput gue di toserba. Pake mobil! Cepet! Nayoung pingsan disini. Mukanya udah pucet banget, Cepet!!
Namjoon langsung mematikan telponnya
"Kenapa bang?" Tanya Jimin
"Nayoung pingsan di toserba. Suga minta gue bawa mobil jemput dia untuk ke rumah sakit. Hoseok, ikut gue! Sisanya nyusul setelah gue dapet alamat rumah sakitnya" jawab Namjoon yang langsung berlari ke garasi