"Nayoung?" ucap pria itu yang cukup terkejut melihat Nayoung muncul membuka pintu.
"Kak Nayoung ketemuuu!" ucap Ronald menepuk dinding
"Tinggal kak Jungkook nih! Ayo bantuin aku cari kak Jungkook" ucap Ronald pada anak lainnya.
"Jungkook?" ucap pria itu menatap tajam Nayoung.
Nayoung benar benar tak bisa bicara apapun pada pria itu.
Pria itu langsung membuka isi pintu dan melihat sekeliling ruangan.
Dan benar saja, ia menemukan Jungkook yang terduduk di lantai.
"Jungkook lo-"
"Gak disini bahas ini bang, banyak anak kecil" jawab Jungkook yang langsung berdiri menatap abangnya itu.
"Bang suga, ini gak yang kayak bang suga pikirin kok. A-aku cuma main-"
"Lo, berdu- ah... Ikut gue" ucap Suga langsung pergi meninggalkan Nayoung
"Kak Jungkook ketemu!" ucap anak anak kecil melihat Jungkook keluar dari ruangan itu.
Jungkook kembali tertawa bersama anak anak itu.
Nayoung menatap Jungkook sayu, kemudian Nayoung mengikuti langkah Suga.
"Bang suga!" panggil Jungkook, suga menghentikan langkahnya. Lalu ia menoleh ke arah Jungkook.
"Apapun yang Nayoung jelasin ke lo, yang salah tetep gue" ucap Jungkook dengan tatapan tajamnya pada Nayoung.
Suga jalan ke arah taman diluar rumah, Nayoung terus mengikuti langkah suga sambil menunduk.
Wajah suga terlihat jelas menahan emosinya.
Saat mereka keluar pintu rumah, mereka melihat Taehyung bersama dengan beberapa sepupu perempuannya.
Suga langsung berbalik badan dan menarik tangan Nayoung kasar.
Taehyung menatap tajam perlakuan Suga.
Akhirnya mereka masuk ke dalam sebuah Rungan yang dipenuhi penghargaan seisinya. Itu adalah rung penghargaan keluarga Kim.
"Duduk..." Suga menatap tajam Nayoung dan menyuruhnya duduk disalah satu sofa yang ada diruangan itu.
Nayoung menuruti perintah suga.
"Jelasin ke gue apa yang terjadi" jelas suga dengan wajah emosinya.
"Aku, jungkook, sama anak anak cuma main petak umpet bang. Aku gak sengaja masuk ke ruangan itu yang ternyata ada jungkook didalamnya. Trus ronald keburu nyari, makanya aku gak keluar dari ruangan itu. Cuma itu bang, aku sama Jungkook gak macem macem kok" jelas Nayoung meyakinkan.
"Nayoung... Denger gue..." Suga menghela nafasnya, "gue sayang sama lo karena lo gue anggap adik gue. Gue mau jadi sosok abang yang bisa lindungin lo. Tapi kalo lo terus bersikap kayak gini gue gak bisa lindungin lo"
"A-aku..."
"Gue gak bisa lindungin dan nolong lo kalo lo aja gak jujur sama gue" ucap Suga
"A-aku..." Nayoung menghela nafas dengan air matanya yang membendung, "... Kita... Lakuin itu bang..." lanjut Nayoung bersamaan dengan air matanya yang jatuh.
Suga menghela nafas panjang. "Gue... Gue belum bisa berpikir jernih sekarang..."
Nayoung terus menunduk, ia tidak berani menatap Suga. Ia baru saja membohongi suga tentang apa yang terjadi.
"Gue pikir cuma taehyung, jungkook, sama Jimin aja yang tertarik sama lo. Tapi kayaknya gue salah. Sekarang gue mau tanya sama lo..."
"Nayoung... Liat mata gue..."ucap suga
Nayoung menatap suga dengan matanya terus mengeluarkan air mata.
"Lo gak jatuh cinta sama mereka kan?" tanya suga yang membuat tangis Nayoung pecah.
Suga langsung berpindah ke sofa tempat duduk Nayoung dan memeluk Nayoung.
"Aku... cinta mereka... Hiks maafin aku" Nayoung menutup wajahnya.
"Lo cinta sama Jungkook sama Taehyung?"
Nayoung mengangguk, "... Hiks.. Aku tau ini salah. Aku juga tau seharusnya aku bisa kontrol diri aku. Tapi perasaan ini diluar kendali aku. Hiks"
Suga memejamkan matanya, ia tidak tahu jenis emosi apa yang ada pada dirinya. Ia masih terus menenangkan Nayoung yang menangis.
"Gue belum bisa jadi abang yang baik buat lo. Seharusnya gue jaga lo dari taehyung dan Jungkook. Mereka berdua, nggak, mereka bertiga, mereka bertiga yang paling berbahaya buat lo. Kenapa gue baru sadar sekarang"
"Aku gak tau perasaan ini harus aku apain, hiks. Aku juga gak mau punya perasaan ini terus"
"Nayoung... Lo harus tenang... Nanti saudara lain denger suara lo"
"A-aku... Udah gak kuat... Hiks..."
"Nayoung... Hey, Nayoung... Denger gue..." Suga mencoba menenangkan Nayoung.
Nayoung mulai tenang, ia menatap sendu suga dengan matanya yang berlinang air mata.
"Gue abang lo, gue bakal jaga lo. Walaupun itu dari saudara gue sendiri. Lo gak usah nangis, walau kita gak ada hubungan darah gue sayang sama lo, gue udh anggap lo adik kandung gue, jadi tolong..." air mata suga menetes dipipinya, "... Tolong bertahan sampe gue punya jalan keluar untuk lo... Gue mohon..." lanjut suga.
"Makasih bang... Bang suga emang saudara terbaik yang aku punya. Makasih..."
Taehyung yang sejak tadi berniat membuka pintu ruangan itu mengurungkan niatnya setelah mendengar isak tangis Nayoung.
“apa untuk lo cinta ini seberat itu? Apa gue jadi beban hidup lo yang paling berat sekarang?” pikir Taehyung.
Jungkook yang masih memangku Yuki terus menatap kosong sambil memikirkan Nayoung.
“setiap apapun yang gue, bang tae, dan saudara saudara gue lakuin selalu Nayoung yang kena masalah. Bahkan sekarang gue ngerasa bersalah sama dia... Apa bang suga ngomong kasar ke dia? Atau bang suga mukul dia? Kenapa harus bang suga sih? Kenapa gak bang hoseok yang gak pernah mukul orang!” benak Jungkook.
• • • •
21.03
Nayoung baru saja selesai sikat gigi dan membersihkan wajahnya.
Ia melihat kasur nya yang dihimpit oleh taehyung dan Jungkook.
Taehyung masih asik bermain dengan ponselnya. Dan Jungkook membaca komiknya.
Nayoung berjalan ke kasur nya, kemudian ia duduk di sisi kasur.
Suga terus memerhatikan gerak gerik Nayoung.
Nayoung menatap Taehyung yang berada disamping kanannya
Taehyung membalas tatapan itu dengan senyum kilas.
Nayoung membuang muka dari pandangan Taehyung, ia melihat Jungkook disamping kirinya. Jungkook juga tersenyum tipis saat Nayoung menatapnya.
Nayoung langsung menunduk dan menghembuskan nafas berat.
Ia berdiri dan berjalan ke ranjang Jin.
"Kak..."
"Kenapa?" tanya Jin yang sibuk dengan laptop di pangkuannya.
"Aku tidur disofa aja boleh gak? Sofa nya enak banget, aku penasaran tidur disitu"
"Lo bercanda ya?"
"Aku serius aku belum pernah nyobain sofa seenak itu. Bolehin aku tidur disofa ya?"
Jin menatap Jungkook dan Taehyung yang memasang wajah khawatir mereka ada Nayoung.
"Kalo alasan lo itu it's okey. Gue gak larang lo kok. Jangan lupa bawa selimut sama bantal guling lo. Oke?"
Nayoung tersenyum lalu mengangguk, "makasih kak"
Nayoung kembali ke kasur nya mengambil bantal guling dan selimutnya. Ia menatap jungkook kilas, mata jungkook penuh dengan tanya dengan keputusan Nayoung. Nayoung pergi dan berjalan ke arah sofa diluar kamar itu.
"Nayoung..." ucap Jimin mengejar Nayoung
"Ini..." jimin memberikan sepasang kaus kaki berwarna navy dengan motif garis pada Nayoung.
"Tidur dimana pun kalo pake kaos kaki buat lo nyaman. Itu buat lo" ucap Jimin tersenyum pada Nayoung.
"Makasih kak" Nayoung tersenyum.
Nayoung kembali berjalan dan membuka pintu kamar itu.
"Nayoung!" ucap Jungkook membuat langkah Nayoung terhenti.
"Kalo alasan lo gak tidur di kasur lo karena kita berdua mending kita berdua yang diluar. Biar lo didalem" lanjut Taehyung yang sudah membawa bantal guling dan selimutnya, begitupun Jungkook.
"T-tapi aku mau tidur di sofa ka-"
"Nggak, mending kita yang ngalah. Balik lo ke kasur lo" jawab jungkook yang keluar dari kamar. Diikuti taehyung.
Nayoung menatap Jin, jin memiringkan kepalanya seperti kode untuk Nayoung kembali ke kasur nya.
Akhirnya Nayoung benar kembali ke kasurnya.
• • • •
"Gue gak mau ribut sama lo urusan Nayoung" ucap Taehyung g pada Jungkook
"Lo pikir gue mau ribut sama lo tentang ini?"
"Cewek itu gimana kabarnya?" tanya Taehyung
"Cewek siapa?"
"Yang lo bawa ke dinner, Yourin..."
"Gue bilang ke dia yang sebenarnya, gue kasih tau cewek itu Nayoung ke dia"
"Responnya?"
"Dia ancam gue, dia bilang dia bakal sebarin berita tentang Nayoung"
"Solusi lo?"
"Gue ancam balik, gue bilang ke dia gue bakal hasut satu sekolah musuhin dia"
Taehyung mengangguk paham.
"Bang... Maafin gue, gue tau selama ini lo risih sama gue karena lo juga tau gue suka Nayoung"
"Gue juga, sejak awal semua ini gue yang mulai"
"Gue tau Nayoung saudara kita, tapi rasanya gue anggap dia cewek pada umumnya yang bisa gue kasih perhatian dan gue cinta in"
"Gue sependapat sama lo. Nayoung itu lugu, kadang kepribadiannya berubah sesuai mood." taehyung menghela nafas, "gue rasa perasaan Nayoung lebih banyak ke lo saat ini"
Jungkook menatap taehyung datar.
"Walaupun gitu gue gak ada niat untuk benci lo. Emang kadang gue gampang emosian kalo liat lo berdua Nayoung, tapi gue berkomitmen untuk gak ganggu waktu lo bareng Nayoung. Begitupun Sebaliknya, gue harap lo paham"
"Gue paham kok. Kita saudara kandung, gak seharusnya kita musuhan cuma karena cewek yang berstatus saudara tiri kita"
"Papa sama mama Nayoung udah resmi menikah disana, gue harap mereka baik baik aja"
"Bang... Gue ngerasa kalo Nayoung gak bahagia sama kita"
"Maksud lo?"
"Hidup Nayoung banyak tekanan sejak masuk ke keluarga kita. Pendidikan, lingkungan, pergaulan, bahkan sampe privasi dia kayak keluar rumah dan kehidupan dia"
"Gue nguping pembicaraan Nayoung sama bang suga tadi, gue denger Nayoung nangis di ruangan piala eyang sama bang suga"
"Bang suga? Dia gak pukulin Nayoung kan? Dia maki maki Nayoung ya?" Jungkook panik
"Nggak, sebaliknya, dia bersikap lembut sama Nayoung. Sampe Nayoung nangis... Gue gak tau apa yang buat dia merasa sebersalah itu"
"Gue... Gue cium dia sebelum bang suga nemuin kita berduaan. Tapi bang suga malah marah ke Nayoung dan suruh Nayoung ikut dia. Gue pikir bang suga bakal maki maki Nayoung karena pribadinya yang pemarah, tapi gue lega setelah lo bilang dia lembut ke Nayoung"
"Ya, mereka banyak obrolin tentang kita"
"Lo denger percakapan mereka"
"Ada hal yang buat gue semakin yakin sama Nayoung, gue denger sendiri ucapan itu"
"Apa?"
"Nayoung cinta kita berdua" ucap Taehyung menatap Jungkook
"Hah"