CHAPTER 8
KIMBERLY’S P.O.V
He pulling my pants three times… ya TIGA KALI tidaklah buat saya seterkejut apabila dia rapped on 🎵Him & I🎵…
KATAK… KATAK pandai menyanyi…
Saya terkaku atas paha dia… ternga-nga… 😮
🎶Swear we drive each other mad,
she be so stubborn
But, what the fuck is love with no pain,
no suffer🎶
Dia bukan saja menekan that verse, dia menekan juga pinggang saya… tertutup terus mulut saya yang masih ternga-nga dari tadi…
Did I get more comfortable? After my trembling verse, I became more fearless… lebih berani… what got into me? Kalau lebih berani melawan si psycho, tidak apa juga… ini lebih berani mengangkangkan diri saya atas paha dia, singing verse for verse with him…
“Don’t fuck with me, Kimmy…” DUBS DUBS DUBS jantung saya…
Why do I feel my whole body tingling when he called me Kimmy…
And why… oh why that’s the sexiest ‘KIMMY’ I’ve ever heard on anyone’s lips…
“who’s fucking with you?” but, no! stop it, Kimberly…! Walk away… now, now, now…
But he grabbed me and pulled me to him…
“your fucking lips is gonna get fucking fucked… Kimmy… I warned you…” and why is that also the most sexiest fucking sentence I’ve ever heard in my life?
😣 kau pun mau jadi psycho sudah macam London, Kimberly...
London menatap… bibir saya…? is he going to kiss me? My lips parted, My eyes staring down at his handsome face…
KRING!! KRING!!
Tiba-tiba kedengaran handphone berbunyi mengejutkan kami… I felt the vibration on my ass… it’s my phone…!
A video call…. From… dad?
MY DAD!!!
Pantas saya berdiri dan berjaya berlari sampai di luar club untuk menjawab panggilan daddy…
I slide the screen button to answer daddy’s video call…
“daddy.. I mis…” I smiled on the screen… “mmmhhhmmm!!”
Argh!
LONDON… ! Dia grip pergelangan tangan saya, pulled my head back and KISSED ME!
To prevent myself from falling, tangan saya melingkar di leher dia…
“oh mio dio, Kimberly! chi è quello?!” mom?! Mom screaming on the other line…!
I bet mom’s face macam udang kena panggang sekarang…
OKAY, so both my parents are in the video call…
“let me go! LONDON!” nasib dia dengar juga… he stopped kissing me…
“chi è quello, Kimmy?” daddy asked calmly… dad is asking who is that, same like mom’s question awhile ago…
“Nobod…” saya mau jawab…
“Baby…” London! When can I kill you?! 😡
“Baby?” Mom… she just sounded so horrified…
“Mom, dad… can I call you guys back later?” saya mau mematikan sudah the video call when…
“Is that Manchester?” dad tanya, sambil memincing mata looking at London… “your future fiancée?”
Saya ternga-nga… Manchester? My future fiancée? Saya tidak hairan yang my parents were already informed that daddy Harren is planning to get me engaged here in KK… but to Manchester? 😳
Where did they ever got that idea? eh, macam kau pura-pura amnesia pula, Kimberly...
I turned to look up at London’s face… Shit! He looked fucking angry…
“No, It’s London…” London’s voice smooth, not even a hint of anger that I saw on his face earlier “Kimberly’s future fiancée...”
Kepala mom and dad termiring, dan mendekat to the handphone screen trying to get a good look at London…
“London…?” Mom dengan muka bingung…
“Kimberly… are you two-timing on the guys there?” OMG, dad!
“No, daddy…!” adakah dad tanya kalau saya sedang bermain kayu tiga… 😳 I don't even have a boyfriend to begin with... “can we talk about this later?”
Saya merayu sudah ni sama parents saya… saya tidak mau berbual dengan dorang di depan London… siapalah yang akan tau apa London akan cakap lagi…
“I thought your Uncle Harren said you’re getting engaged to a Robinson…” dad is just not giving up…
“I am a Robinson…” London menegaskan latar belakang dia…
“But you’re not Manchester…” mom menyampuk… “we are already planning for the wedding… Manchester and Kimberly will have their engagement party in KK and their Wedding in Milan…”
HUH?! What the fuck, mom?!! 😳😡😱
“No!” I nearly screamed… “this is crazy!”
“Yes, I agree! This is crazy!” London menyampuk juga…
Saya tengok dia macam dia sudah gila, menyampuk saja kerja dia dari tadi…
“Kimberly, the invitations are going to be printed out in….” Mom macam mau hilang sabar sudah…
“MOM!” saya lagilah hilang sabar…
“I slept with your daughter… not my brother!” damn, London!
“London! You know it’s not tr….” London menekup mulut saya…
“I’ll take the responsibility…” he said to my parents…
“Mio amore, I need a glass of water…” pucat muka daddy…
“We will talk to the both of you later…” mom bilang…
TUUTT…the line disconnected…
“I thought we agreed on this!” pantas saya pusing dan melemparkan kemarahan saya terhadap London…
“Agreed on what?” di pura-pura tidak tau ka ni?
“No engagement!” saya menjerit…
“I never said there’s no engagement…” he said calmly sambil menghisap rokok dia…
Argh! Saya mau cekik dia!
“You… you said you didn’t like me, psycho!” Oh Tuhan… kegeraman saya boleh buat saya mati sakit jantung oh… “Shall I remind you what you said before you dump me in the pool?”
“I was referring to your attitude, not your body…” what the…?!
“You… ARGH!!” I screamed… London laughed…
“Oh shit!” tiba-tiba dia tengok muka saya…
“what..?!” what’s on my face?!
“wait! Don’t move! Ada benda… berjalan…” London menghampiri saya…
“apa tu?!” saya ketakutan sudah, geli!
“labah-labah ka tu?” dia menyepetkan mata…
“AHHHH!!” saya jerit…
“SSHH!! Buduh!!” dia balas… saya takut bah labah-labah!! “sshh…”
CHUP! He kissed me!
Mana tu labah-labah?!
“TIPU!!” saya teriak…
“Diam… kalau tidak saya kiss lagi ni…” dia mengugut….
“Cubalah…” saya cabar… dia tarik saya… “okay lah bah!”
I surrendered… sudahlah for this night… penat sudah saya… nothing turned out good… I’m so exhausted…
Saya mau balik…
Saya slide handphone screen saya and clicked on Uber…
“Manada sudah Uber sini…” ugh, dia nampak juga…
“Then I’ll get a taxi…” saya jawab dia…
“Where do you think you’re going…?” London tanya…
“Home…” saya mengeluarkan ikat rambut from my pocket and tied my curly hair in a high bun…
saya start walking towards where I saw a group of taxis are parked waiting for tourists to finish clubbing…
“I’ll send you home…” London tarik tangan saya…
“Leave me alone, London…” saya give up bah ni sudah… I just want to be alone….
“No… I’ll send you home…” he insisted…
Makin laju saya berjalan ke arah the taxi stand… London cuba menangkap pergelangan tangan saya tapi saya menepis dan meneruskan langkah saya…
“ahhh!” saya menjerit bila saya terasa London mengangkat saya…
Saya meronta-ronta… the taxi drivers terkejut and nearly came to my rescue…
“Lek, tunang saya mabuk bah ni, boss…”
“betul ka tunang kau tu boss?” salah satu orang driver tanya…
London tunduk, bibir dia menghampiri bibir saya…
“London, put me down!” saya menjerit…
The he looked up and smiled at the drivers…
“oh, bah… bah… boss… uruslah tunang kau…”
Salah sayalah bah tu menjerit nama London kan?
Dorang menggeleng kepala… saya dapat dengar lagi dorang berjoyah…
“perempuan zaman sekarang kalah lelaki…”
“mabuk sana sini… nasib tidak kena rogol…”
“kalau anak saya begini, saya pukul, saya gantung terus…”
Eee, seram juga ni pakcik-pakcik joyah… 🙄
London dumped me in the front passenger’s seat… he fixed the seat belt on me…
“don’t even think about it…” dia agak ka saya mau keluar dari kereta dia the moment he turn around and walk to the driver’s seat?
Dia mengeluarkan a pair of…. HANDCUFFS!
“be a good girl or….” Another threat…
“ugh!” saya tendang badan dia menjauh dari saya and slammed the car door closed…
“good girl…” dia mencebik sambil cubit dagu saya when he's already at the driver's seat...
I gave him a deadly look…
***
In less than 10 minutes… London drove passed the flyover…
Ke arah… Tanjung Aru?
Ah, mungkin dia mau ikut jalan Sembulan atau Jalan Kepayan?
Then dia signal ke kanan… Masuk Sutera Harbour…!
“Salah jalan…” saya sedarlah bah salah jalan… dia patut ikut jalan Karamunsing… buat apa dia masuk Sutera Harbour… “Mana kau mau bawa saya ni?”
“Kau tau juga tu…” dia tersengih…
“Kalau kau fikir I’ll be your one night stand, over my dead body…!” geramnya saya… is he taking me to Magellan or Pacific to check-in?!
“So I’m very confident I won’t be crossing your dead body…” dia bilang… macam saya mau menjerit sekuat hati oh!
How can I take anymore of this?
But London drove passed both hotel and resort…
Dia memandu ke arah rumah dia ka ni?
“wh…” I started…
“sshh!” dia signal saya untuk diam…
He pressed on a button then the auto-gate opened… dia meluncur masuk and the gate closed…
Why is he taking me home to his house?
“come…” his voice heavy… saya tidak mau bergerak dari posisi… “you want me to cuff and carry you?”
Cepat saya keluar dari kereta dia…
The foyer and living room malap sudah… memanglah kan limpas 12am sudah….
I opened my heels and entered his house… Jajal-jajal saya ni, tidak juga saya mau teriak-teriak macam puntianak in London’s family home and wake his parents up…
“London… you should take me home… to Holly’s, not your house…” I said in a low voice, hopefully saya tidak akan mengejutkan siapa-siapa dari tidur…
He ignored me…
“I’ll sit here…” saya baru mau mendudukkan diri on the sofa…
London tarik tangan dan bawa saya naik tangga…
Naik tangga?! To where?!
“London…” saya bisik… “makin psycho kau ni, gila!”
“Ya, panggil lah saya apa saja…” dia balas… kuat lagi tu…
“Sshh!” ni kali saya yang suruh dia diam… buduh! Kasi kuat-kuat tu suara…
Apa bah kami tengah buat ni menyelinap dalam rumah dia macam pencuri saja… saya suka merompak terang-terang, bukan mencuri diam-diam.. tsk tsk..
Dia mencapai tombol pintu dan membuka tu pintu…
It’s his room!
All black…? Such a dark person…
Even his king size divan and bed sheets are black…
“Why are you bringing me to your room, crazy?!” banyak sudah jenis perkataan gila saya panggil dia…
“Go mandi…” punya best dia selamba suruh saya mandi… “my towel’s in the bathroom…”
Bilik dia memang ada ensuite bathroom… saya confuse oh… matilah saya ni malam kena rogol…
I looked over the window… ada balcony… kalau saya lompat ni…
“kalau kau lompat, confirm patah kaki…” kenapa dia selalu boleh baca fikiran saya ni ah? bikin panas…! “just go shower…”
Fine! lagipun memang saya rasa rimas… melekit-lekit sudah badan saya… Laju saya masuk the bathroom...
His bathroom in black marble tiles and a glass door yang tiada kunci! No lock at all! Hampir saya tidak jadi mandi…
“don’t come in, or I’ll scream…” I warned him… dia ketawalah pula…
I showered in hot water… saya biasa shower in a jacuzzi tub bah sebenarnya… with peony and Japanese rose shower cream… ahhh… tapi saya tersentap… Jangan pula rumah sendiri, I’m not even at home at Holly’s right now…
Saya memerhati satu-satu shower gel and shampoo yang tersusun on the rack… Semua CK? Mens lagi tu… I’m gonna smell like a man! No! I’m gonna smell like London! 😳
Mau tidak mau saya paksa saja diri saya...
Syok-syok saya menikmati pancuran air panas, tiba-tiba suara si psycho mematikan kenikmatan sementara saya…
“Lambat juga…” London called out… “Wear this…”
saya nampak tangan dia di menyelinap masuk… berhabis saya cover nenen and tenten saya… eee, kitai!
Habis saja saya mandi, saya mengeringkan badan saya with his black towel… macam blanket oh towel dia di badan saya… mmm, wangi… tertutup sekejap mata saya….
Saya mau pakai balik sudah baju and pants saya dari club tadi… tapi, eww bau asap rokok kesan dari the club… so saya ambil saja baju yang London letak atas the marble top next to the sink…
A black Metalicca T-shirt…? And black panties!
Termerah muka saya… how can he have black panties..?! saya pakai the t-shirt yang panjangnya ½ inchi atas paras lutut saya saja…
then saya keluar from the bathroom with the panties in hand…
“I’m not wearing this…” saya jeling dia… “entah perempuan mana punya ni…”
“ai? So you pakai balik yours?” London tanya saya sambil satu kudou menaik..
“No!” ew gelinya mau pakai balik bila sudah mandi fresh-fresh…
“so you’re naked down there hmm?” he asked in a low, sundal voice… damn! Buduh oh saya!
Laju saya lari balik masuk the bathroom and just put on the panties of whoever perempuan simpanan si Tuan Hakim London Robinson… sekejap saja ni I assured myself, until London send me home…
“it’s Bella’s…” London explained… “I took it from her old room next door when you were in the shower…”
“you don’t have to explain…” saya bilang kunun… sombong kunun kau sana, Kimmy…
“Go to bed…” dia mengarahkan saya…
GO TO BED?
“Aren’t you sending me home?” saya tanya… oh, maybe dia suruh Hudson ambil saya after they are done at Chester’s club…?
“Later…” dia bilang… “get some rest… jangan susah, tidak juga saya mau rogol kau…”
“janji?” saya kasi tunjuk jari kelingking saya…
“kau tengok muka saya macam perogol ka?” eee, bukan dia janjilah pula…
“Mana saya tau…! Siapa-siapa pun boleh jadi perogol…” saya balas…
“Kau tengok lagi muka saya…” dia kasi tunjuk muka dia depan-depan muka saya… “muka handsome begini kau ingat saya tidak boleh dapat perempuan untuk amp*t ka kalau saya mau?”
Munyit! Saya give up!
Bagus saya naik saja katil dia, lesuh sudah badan saya…. I’m so damn tired… in a few seconds, I heard the shower from the bathroom pouring like rain water, London tengah mandi…
Mata saya berat sudah… tapi saya masih paksa diri saya berfikir… banyak persoalan dalam benak fikiran saya…
Kenapa mom and dad cakap Chester bakal tunang saya?
Kenapa London bawa saya balik rumah dia?
Hudson on the way sudah ka?
Kalau saya mau escape memang tiada chance ni kan? Tetap the whole house is on alarm…
Ugh… saya tidak sedar saya tertidur…
Dan saya tidak sedar bila London siap mandi dan menyelimutkan tubuh saya…
saya tidak sedar yang London limpang di sebelah saya sampai dia pun tertidur…
***
“Don… Don…” samar-samar pendengaran saya, tapi mata saya masih terpejam lena….
Hangatnya bantal peluk saya, syok ni… tambah saya peluk ketat-ketat, melupakan apa yang saya terdengar tadi…
“Don…. It’s 9am… aren’t you…” the door burst open, a woman’s soft voice can be heard… “OHHH MY!!”
Terbuka terus mata saya… di mana saya ni? Saya hilang ingatan sementara waktu…
“Mom…” suara London masih mamai-mamai lagi…
Baru saya sedar…
I’m in London’s house! On his bed! And in his arms!