Flux De vie

Door alienMandu_

25 4 1

Cerita yang mengisahkan kehidupan persaudaraan, romansa, keluarga, dan persahabatan seorang Rachea Adena Kina... Meer

1. Moi, Rachea.

2. Cet Homme

7 2 1
Door alienMandu_

Jangan lupa tinggalkan jejak ya..

Happy reading.

'Masalah memberikan kamu kekuatan.'

-Rachea.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

15 Oktober 2020

Hari ini, Rachea pulang terlambat. Karena Setelah pulang sekolah dia ada rapat OSIS.

Sepanjang rapat, Rachea hanya memainkan pena nya dan sekali kali menjawab ala kadarnya ketika sang ketua OSIS yg merupakan abang nya itu bertanya apa para anggota mengerti apa yg ia jelaskan.

"Baiklah rapat kita sudahi sampai sini. Besok saya mau kalian sudah mengumpulkan saran atau rencana untuk mengembangkan OSIS sekolah ini." ucap Ezra yg diangguki semua anggota termasuk Rachea.

Setelah Ezra mengakhiri rapat, semua orang bubar dan meninggalkan ruang OSIS. Menyisakan dua kakak adek itu.

Rachea menghampiri abang nya dan duduk di salah satu kursi khusus para pemegang jabatan di OSIS, atau lebih tepatnya duduk di kursi wakil ketua yg berada di sebelah kursi Ezra.

"Kalo mau pulang duluan aja." ucap Ezra tanpa mengalihkan pandangan dari laptopnya.

Rachea menggeleng. "Enggak, Ra mau bareng bang Ez. Emang masih banyak tugasnya?"

Ezra menatap adiknya sebentar. "Enggak, tinggal nyimpan ama nge copy ini."

Rachea mengangguk.

"Susah jadi ketua?" tanya Rachea basa basi.

Rachea benci keheningan. Berbeda dengan Ezra yg lebih suka hening, apalagi dia sedang mengerjakan sesuatu.

"Lumayan."

Rachea menatap abang nya lekat. Sebenarnya Ia ingin bertanya pertanyaan yg sudah lama  gadis itu Ingin lontarkan. Tapi mereka jarang menghabiskan waktu berdua. Entahlah Rachea sampai sekarang tidak tau kenapa ia dan Ezra Jarang berbicara.

Rachea menggigit bibir bawahnya, ragu. "Bang, Ra mau nanya."

"Apa?"

"Lo mau jadi ketua karna lo sendiri atau ayah?" akhirnya satu kalimat pertanyaan itu lolos dari bibir mungil Rachea.

Ezra mengalihkan seluruh atensinya ke Rachea, raut mukanya menunjukkan dia tidak suka dengan apa yg Rachea lontarkan barusan.

"Lo mau gue jujur atau apa?"

"Jujurlah bang."

Ezra menghembuskan nafas pelan. "Ayah."

Pandangan Rachea berubah sendu. "Kenapa?"

Ezra menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi, memejamkan mata. "Kenapa tiba" lo nanya?"

"Kenapa? Apa adek sendiri gak boleh tau apa yang abangnya rasakan?"

"Lupakan, gue capek mau pulang." Ezra pun melanjutkan kegiatan nya kembali. Membiarkan adeknya yg kini menatap kesal ke arahnya.

"Gue tunggu diluar."

...

Rachea tengah rebahan dikasur. Semua sudah ia kerjakan. Mandi, makan malam dan belajar.

Entah kenapa dengan Rachea hari ini, biasanya dia akan belajar Hingga waktu tidur tiba. Tapi sekarang dia hanya belajar selama 2 jam.

Rachea sedang bermain dengan ponselnya, menscroll layar ponsel yg menunjukkan aplikasi Instagram, dia sedang mengstalker akun biasanya dan sekali kali membalas pesan dari temannya.

Broom!

Rachea terkejut. 'Suara mobil?'- batin Rachea.

Rachea pun beranjak mendekat ke jendela kamar yg menghadap garasi rumah.

Ternyata benar dugaannya, itu mobil ayahnya.

Rachea bergegas ke meja belajar, duduk dan mengambil buku yg ia pelajari tadi.

"Ayah pulang." suara ayah dari bawah, ayah nya baru saja masuk. Itu tandanya,

1

2

3

Clek!

Bingo, dugaan Rachea tepat sasaran.

Saat mendengar pintu kamar dibuka, Rachea buru" memposisikan dirinya seolah olah dia tengah belajar.

"Ra, kamu sedang belajar kan?" tanya sang ayah yg tengah berdiri di ambang pintu.

Rachea menoleh ke arah ayahnya.

"Iya yah."

"Belajar apa?"

"Kimia."

"Ingat kan pesan ayah, jika ada yg tidak bisa, kamu tanya ke bang Ezra atau ayah." yah Aditya memang sangat peduli dengan akademi anak" nya. Dia ingin anak" nya bisa menyainginya suatu hari nanti.

"Ingat yah."

"Oke, ayah kebawah dulu. Selamat belajar." Aditya menutup pintu kamar Rachea.

Rachea menghela nafas. "Selamat."

Rachea membuka sedikit pintu kamarnya, mengintip memastikan Aditya sudah kebawah.

Dirasa aman, Rachea pun melanjutkan kembali kegiatan rebahan nya.

"Rachea."

Sebuah suara berat mengagetkannya. Membuat gadis itu reflek menegakkan tubuhnya menjadi posisi duduk.

Sedetik kemudian dia bernafas lega setelah melihat siapa yg datang.

"Ngagetin aja bang, ketok dulu kek." protes Rachea.

"Sorry, bunda minta tolong anterin kue ke tetangga depan." kata Ezra.

Rachea memincing ke arah abangnya. Dia tidak habis pikir, abang nya itu niat tidak meminta maaf? Ekspresinya datar seperti orang tidak berdosa.

"Kenapa gak abang aja?"

"Gue lagi banyak tugas, lo kan lagi free, lagian tetangga depan kan temen lo."

Rachea mencibir. "Gak lah, gue mau nikmatin freetime gue. Jarang" jam segini gue udah selese peer."

Ezra memutar bola mata malas.

"Anterin kue atau gue kadu ke ayah lo gak belajar?" ancam Ezra.

Oh tuhan! Gawat. Ezra tidak pernah main" dengan ucapannya.

"Oke" fine, lo menang." ucap Rachea pasrah, beranjak dari kasur lalu pergi keluar kamar meninggalkan Ezra yg sudah tersenyum penuh kemenangan.

Sedingin dinginnya Ezra, kadang dia juga bisa menjadi manusia menyebalkan.

"Dasar kulkas nyebelin, lagi enak" rebahan di ganggu, awas aja tuh anak beruang kutub satu." dumel Rachea sepanjang perjalanan kerumah tetangganya yg tepat berada didepan rumahnya. Ia berhenti sebentar lalu berpikir.

"Lah klo dia anak beruang kutub, berati gue juga dong. Kan gue adeknya." gumam Rachea.

"Ah bangsat gak penting banget sumpah."

Oke Rachea beruntung jalanan sepi tidak ada orang atau kendaraan yg melintas. Jika tidak, bisa dikira gila.

Ting tong!

Rachea menekan bel rumah itu.

"Iya bentar." terdengar sahutan dari dalam.

"Kak Rachea!"  pekik seorang perempuan yg lebih muda 3 tahun darinya itu.

Rachea tersenyum manis. "Hai Bulan. Apa kabar?"

"Baik, kak Rachea sendiri?" tanya balik gadis itu, nadanya sangat antusias sekali.

"Kakak juga baik. Apa kamu sendirian dirumah?"

Saat gadis yg bernama Bulan itu ingin menjawab. Terlihat sosok wanita yg terlihat sudah beumur 40 tahunan itu dibelakang Bulan dan berjalan menghampiri mereka.

"Rachea. Ada apa kesini malam" sayang?" tanya perempuan itu.

Ya Rachea memang sangat dekat dengan tetangga nya yg satu ini. Mungkin karena berteman?

Entahlah, yg Rachea tau bunda nya dengan kepala keluarga tetangganya ini adalah teman semasa SMA.

"Ini tante, bunda buat kue. Jadi Rachea anter kesini." ucap Rachea sambil menyodorkan kotak makan plastik berisi kue itu.

Perempuan yg sudah berumur namun tetap terlihat cantik itu tersenyum. Lalu mengambil kotak nya.

"Terimakasih, bilangin ke bunda mu juga ya."

Rachea mengangguk dan hendak pamit. Tetapi niatnya terhenti.

"Rachea gak mau mampir sebentar? Sudah lama lho Ra gak maen kerumah tante lagi."

Rachea tersenyum canggung. Rachea dulu memang sering bermain dirumah tetangganya ini saat masih di bang u SD dulu, karena kebetulan tetangganya ini memiliki anak seumuran dengannya dan satu sekolah dari SD hingga SMA sekarang ini.

Ingin menolak tetapi tidak enak. Akhirnya Rachea memilih mengangguk menyetujui ajakan wanita itu.

"Tante Cahaya Apa kabar?" tanya Rachea basa basi setelah mendaratkan bokong nya di sofa rumah itu.

"Tante baik, klo kamu?"

"Baik juga tan."

Selanjutnya hening. Hanya ada suara tv saja, Rachea berada diruang tv bersama Bulan. Sedangkan Cahaya-sang nyonya rumah- sedang berada di dapur.

"Sekolah kamu apa kabar lan?" tanya Rachea tiba". Membuat gadis berusia 11 tahun itu sedikit terkejut.

"Ya gitu kak, buat otak mumet, apalagi Bulan sekarang dah kelas enam. Banyak pelajaran tambahannya." ucap Bulan yg lebih terdengar seperti curhatan.

Setelah itu mereka melanjutkan obrolan ringan mereka. Sedikit canggung memang mengngingat Rachea yg hampir tidak pernah lagi main" ke rumah ini Sejak hampir 2 tahun belakangan.

"Ini Ra diminum." Obrolan mereka Terhenti. Cahaya meletakkan gelas di meja dekat mereka.

"Tante harus nya tidak usah repot seperti ini." ucap Rachea tidak enak.

Cahaya tersenyum. "Tidak apa, tante gak merasa repot kok. Oh ya gimana kabar abang kamu? Tante jarang liat dia sekarang."

Jangan salah kira. Hubungan dua tetangga itu dekat, banget malah. Hanya saja semenjak anak" mereka beranjak remaja. Kedua keluarga itu jarang menghabiskan waktu bersama, padahal dulu mereka sering berlibur bersama. Tetapi silaturahmi mereka masih erat kok, Cahaya dan Mawar Masih sering berbelanja bersama.

"Baik kok tan, abang lagi sibuk belajar buat persiapan ujian nasional tan, jadi jarang keluar rumah." jelas Rachea, walau dia pribadi sedikit meragukan jawabannya.

Benarkah itu?

Cahaya mengernyit heran. "Bukannya Ezra tidak terlalu betah lama" dirumah?"

Ah, ternyata tetangganya yg satu ini memiliki ingatan yg bagus tentang keluarganya.

"Yah tante tau kan gimana ayah, apalagi bang Ezra udah kelas 12."

Cahaya mengangguk. Dia tahu betul gimana sifat ayah Rachea itu.

"Jadi Ezra dibatasi keluarnya?"

Rachea mengangguk.

"Ya udah tan, Ra pamit pulang." Rachea beranjak dari sofa. Diikuti Cahaya dan Bulan yg sedari tadi diam menyimak pembicaraan dua perempuan yg lbh tua darinya.

Saat hendak membuka pintu, ketiga perempuan itu sedikit terkejut ketika pintu rumah dibuka dari luar.

Menampilkan sosok pria tampan.

"Ma aku pu- " ucapan pria itu terhenti ketika melihat Rachea.

"Rachea?"

.
.
.
.

HaI, aku up lagi

Kepo gk siapa yg baru datang itu?

Jangan lupa tinggalkan jejak ya

Luv u all❤

 






Ga verder met lezen

Dit interesseert je vast

2.4M 159K 50
FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!! "๐“š๐“ช๐“ถ๐“พ ๐“ช๐“ญ๐“ช๐“ต๐“ช๐“ฑ ๐“ฝ๐“ฒ๐“ฝ๐“ฒ๐“ด ๐“ช๐“ด๐“พ ๐“ซ๐“ฎ๐“ป๐“ฑ๐“ฎ๐“ท๐“ฝ๐“ฒ, ๐“ญ๐“ฒ๐“ถ๐“ช๐“ท๐“ช ๐“ผ๐“ฎ๐“ถ๐“ฎ๐“ผ๐“ฝ๐“ช๐“ด๐“พ ๐“ซ๐“ฎ๐“ป๐“น๐“ธ๐“ป๐“ธ๐“ผ ๐“ญ๐“ฎ๐“ท๐“ฐ๐“ช๏ฟฝ...
4.2M 247K 60
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...
4.9M 371K 52
โ—Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow โ— Hazel Auristela, perempuan cantik yang hobi membuat kue. Dia punya impian ingin memiliki toko k...
2.1M 114K 59
"Walaupun ูˆูŽุงูŽุฎู’ุจูŽุฑููˆุง ุจูุงุณู’ู†ูŽูŠู’ู†ู ุงูŽูˆู’ุจูุงูŽูƒู’ุซูŽุฑูŽ ุนูŽู†ู’ ูˆูŽุงุญูุฏู Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...