I Fell For You

By flowerynew

605 79 35

Lee Hyunjae, dia adalah teman dekat Lee Juyeon yang bahkan dapat dikatakan seperti saudara sendiri. Setelah s... More

1.) First Impression
2.) Second Impression?

3.) Falling

169 27 19
By flowerynew


Forget about yesterday things

Everyone is slightly different

No one is perfect

Look at me full of mistakes and lonely

I feel like I was born again

Since I meet you  

(Secret Garden by. IU)

(Kalian juga boleh kok dengerin lagunya sambil baca hehe)

Hyunjae bersenandung di sepanjang lorong yang dipenuhi dengan rak-rak buku, dengan lembut dia menggerakkan kepalanya ke atas dan ke bawah mengikuti arus musik dari airpods yang dipasang di telinganya. Dia bukanlah anak klub literasi, sungguh dia tidak tahu apa yang sebaiknya dia lakukan ketika menemani Sangyeon selama membimbing para anggotanya.

Semua orang berpisah setelah jam menunjukkan pukul 11:00 A.M yang memberikan isyarat bahwa waktu berdiskusi telah habis. Mereka berhamburan menuju rak yang dituju berdasarkan selera masing-masing. Setelah menemukan buku yang dirasa bagus untuk dibaca, Chanhee segera mengincar tempat duduk yang tidak jauh dari letaknya saat itu.

Dia duduk, menikmati suasana ketenangan dan segera membuka halaman pengantar untuk mengetahui latar belakang dan sambutan dari buku novel berjudul, 'Almond' oleh Sohn Won-Pyoung. Akan tetapi, bukan Chanhee namanya jika tidak mendengarkan suatu musik ketika sedang membaca buku. Dia segera membuka playlistnya dan segera memutar lagu 'Secret Garden' oleh IU, idola favoritnya.

Tiba-tiba, seseorang duduk disebelahnya.

"Baca buku apa?" Tanya lelaki itu.

Chanhee dengan malas seketika memutar bola matanya menunjukkan sampul novel itu kepada Hyunjae. "Ooh" reaksi Hyunjae membuat Chanhee kesal. Setelah Hyunjae menunjukkan reaksinya dan menganggukkan kepalanya, Chanhee melanjutkan kegiatan bacanya.

"Dengerin lagu apa?" kali ini, sebelum Chanhee mempersilahkan, Hyunjae dengan segera mencabut airpods Chanhee dari telinganya. Dia memasangkan airpods itu di salah satu telinganya.

Ketika dia mengetahui ternyata Chanhee mendengarkan lagu salah satu idolanya juga, Hyunjae menjadi sedikit heboh. "Hah? Suka IU juga?"

Chanhee diam di tempatnya sambil menyipitkan matanya ke arah Hyunjae. Dia sangat geram, tidak seharusnya lelaki di depannya ini tanpa izin meraih airpodsnya. Dengan segera dia merebut airpondsnya dari Hyunjae. Hyunjae mendempetkan kedua alisnya, "galak amat." gumamnya.

"Gue nggak suka," cetus Hyunjae.

Chanhee hanya menatapnya. " Hah? Gasuka sama IU?" gumam lelaki kecil itu.

"Gue bener-bener nggak suka sama lu,"

"Hmmm," Chanhee menghela napasnya sambil mengangguk berlagak memberikan reaksi kepada Hyunjae agar dia cepat diam. Dia merasa terganggu dengan kehadiran Hyunjae. Tanpa pikir panjang, dia berencana untuk pergi ke tempat lain agar mendapat ketenangan dan dia dapat membaca bukunya dengan santai.

"Eh tunggu dulu, mau kemana?" Hyunjae segera meraih lengan Chanhee, "jangan ngambek, disini aja. Nanti tersesat." berharap lelaki manis itu untuk tidak pergi.

Chanhee mengedipkan matanya berkali-kali, "Kenapa tersesat? Gue udah hafal arah maupun semua tempat yang ada di perpustakaan ini kali."

Hyunjae meringis, "Hehe, gue yang tersesat." Dia kembali menarik lengan Chanhee lembut dan memaksanya untuk duduk kembali. Chanhee hanya mengangguk sambil menghela napas beratnya kembali melanjutkan bacaannya tadi.

"Kenapa suka baca?" Hyunjae kembali mengajukan pertanyaan kepada Chanhee. Chanhee merasa sudah sangat kesal. Hyunjae yang melihatnya lantas mengangkatkan kedua tangannya. Dia berlagak seakan takut kepada Chanhee karena telah banyak pertanyaan yang dilemparkan olehnya.

"Gue sih lebih suka nonton film," ucapnya sambil mengendikkan bahunya.

"Serius kak, gue nggak tanya?" Chanhee akhirnya mengeluarkan suaranya. Dia sudah sepuluh kali lipat lebih kesal dibandingkan kejadian tadi pagi. Dia mengangkat tangannya mengipas wajahnya sesekali.

"Oh iya, kenapa kakak yang kemarin sama hari ini beda sifatnya? Jadi curiga." Selidik Chanhee.

"Nggak tahu?"

"Pasti keseringan nge-ospek maba sambil marah-marah."

"ENAK AJA!"

Chanhee tersentak, dia akan mendapatkan serangan jantung bila setiap harinya mendapatkan teriakan seperti ini. Hyunjae terlihat kesal, "pasti lo maba yang bisanya ngata-ngatain kating di belakang doang."

"Enggak kok?!" dia bersuara dengan lantang dan mengangkat alisnya.

"Hussssh! Jangan berisik. Ini perpus!" Hyunjae menimpali.

"Emm maaf ... Tapi gue nggak pernah merasakan diospek galak kayak gitu. Jadi nggak tahu." kedua tangannya dengan cepat melambai, menolak asumsi dari Hyunjae tentang kebiasaan seorang maba yang sudah tidak familiar bagi seluruh mahasiswa.

"Asal lo tahu, gue juga nggak setuju kayak gitu," Hyunjae menambahi. "maksudnya tuh– cara melatih mental bukan kayak gitu caranya. Kalau sampai marah-marah sih ujung-ujungnya jadi ajang gila akan senioritas, iya nggak? Haha."

"Hmmm ... Iya sih"

Chanhee mengangguk-anggukkan kepalanya. Dia yang sedari tadi menyanggah dagu sembari mendengarkan pendapat dari Hyunjae pun mulai memutuskan untuk menutup novelnya. Sepertinya Hyunjae adalah orang yang cukup asik untuk diajak berdiskusi.

"Tapi–"

Hyunjae dengan sigap menutup mulut Chanhee dengan telapak tangan kirinya sedangkan yang lain memegang pundak lelaki mungil tersebut, "Hei, diem. Sana lanjut baca. Kita nggak boleh berbincang seenaknya apalagi sampai berteriak kayak tadi."

Chanhee melepaskan sikapan dari Hyunjae tersebut. "Huh! Apaansih orang lo yang teriak?"

"Hush diem!"

"Lo yang diem!"

Setelah saling menyalahkan satu sama lain, terjadi awkward silence di antara mereka berdua. Chanhee memutuskan untuk pulang. Setelah selesai merapihkan bukunya dan berencana akan melanjutkan bacaannya ketika sampai di rumah nanti, lekas dia menatap ke arah Hyunjae yang langsung asik bermain dengan handphone nya.

Dia bertanya, "Lo siapanya Juyeon sih? Kalian deket?"

Tidak ada reaksi. Chanhee sedikit kesal, alasan dia menutup novelnya adalah dia ingin berbicara lebih lanjut dengan Hyunjae. Kenapa Hyunjae sekarang malah mengabaikannya?

Butuh perhatian. Maklum. Anak muda.

Hyunjae yang menotis Chanhee terlihat marah karena terabaikan olehnya akhirnya kembali meletakkan handphone-nya. Menatap ke arah Chanhee dan menjawab, "Iya," sambil mengeluarkan lidahnya. "kenapa? Dia udah gue anggap adik sendiri."

Chanhee menggeleng, "Nggak jadi."

Hyunjae mengangkat alisnya kebingungan.

"Beda banget sifatnya." terusnya.

Jawaban itu membuat Hyunjae tertawa sinis. Apa sih yang ada di pikiran lelaki ini?

"Mau kemana lo?" tanya Hyunjae ketika Chanhee beranjak dan mengangkat beberapa buku-buku yang ada di sekitarnya. Dari beberapa buku tersebut, dia menyisakan satu. Menurutnya yang paling menarik untuk dibaca. Dia menyondorkan buku yang berada di atas meja tersebut ke arah Hyunjae.

"Pulang,"

"Bukunya?"

"Gue pinjemin. Jangan lupa di baca"

Dalam batin Hyunjae, "dih, gue gak terlalu suka baca."

Chanhee beranjak pergi, dia sudah memberi tahu Kevin bahwa dia harus pulang awal hari ini. Dia memiliki beberapa tugas harus dia selesaikan secepatnya. Dia berjalan cepat dengan kakinya yang kurus dan panjang. 

Setelah dia sampai di lobi, dia bertemu dengan lelaki berparas tinggi yang tak lain adalah Juyeon.

"Eh, hai, Ju. Udah lama nggak ketemu."Chanhee berhenti dari jalannya.

 "Kamu kenapa kesini?" dia meringis tersenyum, memutuskan untuk menyapa terlebih dahulu.

Senyum itu ... Sangat tidak familiar bagi Juyeon. Ukiran senyum dari Chanhee benar-benar menggambarkan definisi dari kosakata indah. Mengingatkan Juyeon akan peristiwa di masa lalu. Juyeon melipat tangannya sembari berjinjit naik turun. Dia selalu merasa sedikit canggung ketika berhadapan dengan Chanhee.

Dia membalas dengan senyuman manis dan terkekeh kecil, "Aku kesini jemput Hyunjae," jawabnya ramah.

Chanhee pun juga merasa canggung ketika berhadapan dengan Juyeon. Ada sedikit cerita dari kesan pertama oleh Chanhee kepada Juyeon, jadi mereka pernah bertemu di sebuah kafetaria yang berada di sekitar sekolah. Juyeon adalah tipe anak yang tidak mengangkat topik pembiaraan terlebih dahulu. Meskipun Chanhee sudah berusaha mengangkat pembicaraan, tetapi respon dari Juyeon hanyalah singkat. Seungguhnya dia tidak bermaksud untuk menjadi convo-killer, tetapi, ketika berbicara dengan Chanhee, dia selalu beralasan bahwa banyak pikiran yang terlintas di atas kepalanya. Chanhee jengkel, kesan pertama seorang Juyeon dalam hidupnya sangatlah buruk. Dia benci itu. Tetapi dapat dimaafkan, karena Juyeon adalah orang yang sangat baik dan bukan orang yang terlalu banyak berbicara.

"Hmm ... Aku ketemu Hyunjae di dalam. Mungkin setelah ini dia pasti keluar."

"Ah ... Yaudah. Makasih banyak, Chan." Juyeon tersenyum.

Chanhee menggigit bibir bagian atasnya sambil mengangguk-anggukkan kepalanya dengan sedikit perasaan kecewa. Juyeon masih sama seperti dahulu. Pendiam, namun manis. Setelah Chanhee pamit kepada Juyeon untuk pergi terlebih dahulu. Tidak lama kemudian, Hyunjae lekas keluar dari gedung perpustakaan.

Dia kembali dengan membawa sebuah buku.

"JUUU! Lama ya nunggunya?" pekik Hyunjae.

Juyeon menoleh dan sedikit heran. Kenapa bisa dia bawa buku? Dia menggeleng samnbil merapatkan bibirnya tersenyum ke arah Hyunjae memberi isyarat bahwa dia tidak menunggu lama. Hyunjae juga terlihat sangat bahagia. Ketika bahagia dia hanya diam, tetapi mimik wajahnya dapat menjelaskan semuanya. Seperti contohnya, Hyunjae tersenyum dengan gigi bagian atas yang terlihat.

Juyeon yang melihatnya senang. Dia sangat senang melihat Hyunjae merasakan bahagia seperti ini, karena setelah yang dia ingat-ingat, Hyunjae hanya menyandang beban yang berat akhir-akhir ini.

"Minggu depan ada waktu nggak?" tanya Hyunjae.

"Hmm ... Kosong, mau kemana?"

"Kesini lagi hehe,"

"Tiba-tiba banget?" Juyeon menyelidik sembari tertawa kecil melihat tingkah Hyunjae yang sedikit kekanak-kanakan.

"Biar bisa ketemu Chanhee," jelas Hyunjae sambil memandangi buku yang dibawanya. Yang muda merasa sedikit bingung. Hyunjae meneruskan, "kayaknya gue suka dia."

Tiba-tiba ... Senyum Juyeon memudar.


Tolong kritik dan sarannya yaa. Jangan lupa vote dan comment! <3

Stay safe! ♥

Continue Reading

You'll Also Like

111K 10.3K 22
[Update: Senin-Selasa] "I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian...
44.4K 5.3K 48
Chris adalah seorang duda yang memiliki empat anak,anak nakal yang selalu sulit diurus semenjak cerai dengan istri. suatu saat ia bertemu dengan hyun...
57.5K 4.7K 41
cerita fiksi jangan dibawa kedunia nyata yaaa,jangan lupa vote
543K 26K 35
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...