Daddy's [COMPLETED]

By tenfullsun_

62.7K 5.6K 4K

"Babygirl, I love your mother. Always." -Jung Jaehyun p.s. Baca Affected dulu. WARNING: Bukan cerita sugar da... More

Prelude: Happy Life
Upside Down
New Life
Missing You Today
Ruined Sunday
(Not) Home Alone
Red Day and Mayday
Girls Day Out
I Shouldn't Leave Him
Broken Hearts
Special Chapter: The Night When You Were Mine
Time Elapsed
Misunderstood
The Untold
Runaway
I Need You Mama
Coming Home
Strange Feeling
The Forgotten
Unready and Unsteady
Trauma
Special Chapter : Family Trip
Uncertainty
Someone's Coming
Heartless
Unspeakable Longing
First Snow Without You
The Lingering Memory
Prejudice
Apocalypse
Citrus
Goodbye, Thank you
We're A Happy Family
A Story To Be Told
Final Chapter: She's Back
Special Chapter: Brand New Day
Special Chapter: I Guess I Love You
Love On Top
Special Chapter: A Day For Raena
She likes spring I prefer winter.

The First Lie

1.2K 130 93
By tenfullsun_

Memasuki semester baru Jihan sedang disibukkan dengan urusan bimbingan dan pengerjaan skripsinya. Kegiatan ini sudah cukup menguras tenaga dan pikirannya. Namun sekarang beban gadis itu bertambah satu lagi, yaitu masalah hatinya.

Jujur saja, walaupun Jihan yang meminta putus, tapi dia kan tetap masih mencintai Sungchan. Jihan masih sering kepikiran. Pemuda itu sendiri sudah tidak pernah menghubunginya, padahal nomor telepon Sungchan sudah tidak Jihan blok sekarang.

Tentang putusnya hubungan mereka pun sudah menyebar diteman angkatan mereka. Maka dari itu, Jihan sudah jarang ke kampus sekarang. Gadis itu lebih memilih untuk mengerjakan skripsi di rumah. Ia hanya pergi ke kampus saat ada bimbingan atau meminjam buku di perpustakaan.

Jihan meregangkan otot-otot tubuhnya yang kaku setelah hampir dua jam fokus menyusun laporan bab duanya. Menyingkirkan segala buku dan kertas yang ada di depannya, tangannya berhenti setelah menemukan barang yang ia cari yaitu si ponsel kesayangan. Sambil melirik jam dia menekan lama tombol power untuk menghidupkan.

Sudah pukul 8 malam dan dia belum makan dari tadi sore. Sekarang cacing di perutnya sedang konser minta diberi makan. Walaupun selama mengerjakan tugas mulutnya juga tidak berhenti mengunyah keripik, tetap saja hal itu menguras banyak energinya.

Mengabaikan buku dan laptop yang belum diberesi, Jihan segera berdiri dan pergi ke arah dapur untuk membuka kulkas. Bukan, Jihan bukannya mau masak. Gara-gara dari pagi bimbingan dan sampai rumah langsung mengerjakan skripi gadis itu jadi malas memasak. Pikiran dan tubuhnya sudah terlalu lelah.

Jihan menimbang harus mengambil apa dari dalam kulkasnya. Ada satu potong kue strawberry yang tadi siang ia beli bersama Jiyoon dan satu buah apel disana. Sayangnya itu tidak cukup untuk menggugah seleranya. Otaknya mengirim sinyal bahwa dia harus makan yang pedas-pedas.

Memutuskan untuk menuruti perintah otak, gadis itu segera menutup kulkas lalu mengambil jaket dan dompet. Malam ini dia akan mengisi perut dengan makanan instan dari minimarket. Masa bodoh dengan tidak sehat, dia harus kembali mengisi energinya yang terkuras.

Ia berjalan santai sampai saat di lobby ia menangkap seseorang yang tidak asing. Alis Jihan bertaut, bertanya-tanya dalam hati kenapa bocah itu ada disana. Apalagi ini sudah malam.

Mempercepat langkahnya, Jihan menyapa, membuat anak itu menoleh.

"Raena, sedang apa disini?"

"Menunggu ayah." jawab anak itu singkat.

"Kenapa tidak menunggu di rumah saja?" Si anak cuma memandanginya tanpa menjawab. Jihan jadi berpikir, sepertinya Raena kesepian di rumah.

"Kakak mau ke minimarket. Mau ikut tidak?"

"Tidak tante."

"Mau kubelikan sesuatu?" Anak itu menggeleng lagi.

"Hng, kalau begitu aku pergi dulu ya."

Walaupun masih penasaran dengan sikap Raena, Jihan tetap melangkahkan kakinya keluar. Sekali lagi, ada cacing yang meronta-ronta untuk diberi makan. Selain itu Jihan juga tidak mau terlalu mencampuri urusan orang lain.


🍑🍑🍑

Raena tidak suka dibohongi. Lebih baik jika ayah tidak membuat janji. Tahun-tahun sebelumnya, ayah pernah juga tidak ikut merayakan ulang tahunnya karena sedang banyak kerjaan. Tapi waktu itu ada ibu yang menemaninya.

Raena tidak marah waktu itu, hanya sedikit kecewa. Namun ia maklum setelah diberi pengertian oleh ibu. Raena juga tahu, waktu itu ibu sempat memarahi ayah karena terlalu giat bekerja. Setelah itu ayah pergi ke kamarnya, meminta maaf dan menemaninya tidur sepanjang malam.

Namun sekarang posisinya berbeda. Cuma ada ayah yang Raena punya. Tapi di malam ulang tahunnya ini, ayah mengingkari janji.

Raena sudah menunggu ayahnya di lobby sejak jam 7 tadi. Gadis itu bosan menunggu di rumah sendirian. Selain itu dia tidak sabar untuk melihat kue yang dibelikan ayah.

Beberapa kali gadis itu sudah menghubungi ayahnya. Namun pesannya tidak dibalas. Teleponnya juga tidak tersambung. Raena bingung dan cemas. Takut jika sebenarnya terjadi hal yang tidak diharapkan.

Sekarang jam di ponselnya bahkan sudah menunjukkan pukul setengah 9 malam. Ayahnya sudah sangat terlambat dari waktu yang dijanjikan. Tadi pagi ayah berjanji paling terlambat akan pulang jam 7 malam.

Raena menghela napas sambil memegangi perutnya yang dari tadi sore sudah meronta minta diisi. Namun dia mengabaikannya. Dia sengaja tidak makan dari sore supaya bisa menghabiskan kue ulang tahunnya.

Sungguh, rasanya Raena ingin menangis sekarang. Ia merasa sendirian di dunia ini. Menghabiskan malam ulang tahun sendirian tidak pernah ada dalam bayangan Raena sebelumnya.


"Raena,"

Raena segera menghapus air matanya yang sempat meleleh saat Jihan kembali memanggilnya.

Tetangganya yang baru saja kembali dari mini market sambil menenteng belanjaan itu memandangnya bingung. Tanpa meminta izin, si gadis yang lebih tua duduk di sampingnya.

"Kenapa?" Raena menggeleng.

Jihan jadi bingung dengan apa yang harus dilakukannya. Walaupun telah diniatkan tadi dia tidak mau ikut campur urusan orang lain, gadis itu tetap saja merasa tidak tega melihat Raena. Jihan yakin ia tadi melihat Raena menangis.

"Kamu tidak apa-apa?" Jihan langsung merutuk dalam hati, jelas-jelas si gadis kecil terlihat sedih.

Kryuuuuuk~

Hng, suara perut siapa itu barusan?

Jihan yakin jika itu bukan suara perutnya. Jadi, apakah itu suara perut Raena? Apa Raena belum makan karena menunggu ayahnya?

Jihan berhedem sebentar untuk melegakan tenggorokannya yang kering.  "Raena belum makan malam ya? Mau ikut ke tempatku tidak? Aku juga belum makan."


Jihan sudah menyiapkan diri jika tawarannya ditolak. Meskipun terlihat sedih, tapi terlihat sorot amarah dari gadis yang lebih kecil. Jujur saja, membuatnya sedikit takut.

"Boleh tante?" Jihan menoleh, diluar dugaan, Raena ternyata mau. Jihan langsung mengangguk dengan cepat.

"Tentu saja boleh. Lebih menyenangkan jika makan bersama teman." Jihan tersenyum lalu berdiri. Gadis itu mengulurkan tangan yang kemudian disambut oleh Raena, "Ayo!"


Sepanjang jalan mereka bergandengan, bahkan saat sudah di dalam lift. Tangan kanan Jihan menenteng belanjaan, sementara tangan kirinya menggandeng tangan Raena. Jihan senang karena Raena sekarang sudah lebih bersahabat kepada dirinya.

"Tante mau makan mi instan ya malam ini?" tanya Raena membuka obrolan.

"Iya, aku sedang ingin makan yang pedas-pedas."

Pintu lift terbuka, Jihan segera menarik Raena untuk mengikuti langkahnya.

"Hng, apa ada yang rasanya tidak pedas? Aku belum makan dari tadi sore. Kata ibu jika perutnya kosong tidak boleh langsung makan makanan yang pedas."

Jihan melirik Raena sebentar sebelum memasukkan kode rumah. Setelahnya ia menyuruh Raena masuk terlebih dulu lalu menutup pintunya.

"Tunggu sebentar, aku punya kue di kulkas." ujar Jihan sambil meletakkan plastik di meja dapur.

Raena menunggu sambil duduk di sofa. Matanya memperhatikan meja di depannya yang penuh dengan buku dan lembaran kertas.

"Raena mau minum apa? Susu? Atau mau minum teh?"

"Susu, tante."

Tidak lama kemudian Jihan datang bersama sepotong kue strawberry dan sekotak susu. Raena agak terkejut sebetulnya karena kue itu sama seperti yang diinginkannya. Setelah meletakkannya di atas meja, Jihan kembali berbalik lagi ke dapur.

"Dimakan dulu saja Raena, aku mau masak mi dulu."

Bukannya melakukan apa yang Jihan suruh, Raena malah mengikuti Jihan. "Tante, aku boleh tidur disini tidak?"

Jihan mengernyit mendapat pertanyaan itu. Sambil menyiapkan air untuk direbus, dia bertanya, "Tumben sekali. Memangnya kenapa?"

"Tidak boleh ya?"

"Bukan begitu. Sudah minta izin ayah? Nanti kalau ayahmu mencari bagaimana?"

"Ayah tidak akan pulang malam ini."

"Benarkah? Baiklah kalau begitu. Kamu nanti mau ikut makan mi kan?" Raena mengangguk.

"Kalau begitu sana kamu makan kuenya dulu. Biar nanti saat mi-nya sudah matang kamu bisa langsung makan." Mengangguk lagi, Raena berlari kecil kearah ruang tengah. Jihan sedikit tertawa dibuatnya, namun dibuat terkejut saat anak itu kembali.

"Eh kok kamu bawa kesini?

"Kita makan berdua tante, nanti Raena akan menyuapi tante." ujar Raena riang sambil memasukkan kue ke dalam mulut. Jihan kembali tersenyum. Kalau sudah mengenalnya, Raena memang anak yang manis.

🍑🍑🍑

Di tempat lain dengan waktu berbeda, Jaehyun akhirnya sampai di rumah. Melihat jam tangan yang sudah menunjukkan pukul 10 malam membuatnya merutuk dalam hati. Putrinya sekarang pasti sangat kecewa padanya.

Ia sudah ingkar janji pada Raena. Jaehyun tidak bisa membayangkan reaksi putrinya sekarang. Membuat alasan terlambat karena pekerjaan juga sudah terlalu klise. Namun semua yang terjadi hari ini di luar kendalinya.

Sekitar pukul setengah 7 tadi Jaehyun sudah bersiap untuk pulang. Tanpa diharapkan tiba-tiba Minhyuk masuk ke dalam ruangannya dengan nafas terengah-engah. Laki-laki itu mengabarkan jika salah satu rekan mereka yang sedang bertugas mengawasi di tempat proyek, mengalami kecelakaan di lapangan.

Seharusnya Jaehyun bisa saja menyuruh Minhyuk untuk mengurusi hal ini sendiri. Namun Minhyuk sendiri tadi sudah pamit untuk menemani istrinya yang akan segera melahirkan. Sebagai yang bertanggung jawab di sini, Jaehyun tentu tidak bisa egois untuk menuntut Minhyuk dan meninggalkannya rekannya begitu saja.

Akhirnya ia mengorbankan rencananya dengan Raena malam ini. Ia bahkan pulang tanpa membawa kue. Saat di perjalanan tadi, toko tempat ia memesan kue sudah tutup. Jaehyun pasrah jika Raena memang marah padanya.

Melangkahkan kakinya ke kamar Raena, laki-laki itu dibuat terkejut saat tidak mendapati sang putri di sana. Dia lalu berbalik untuk mengecek kamar mandi, tapi tempat itu kosong. Dengan langkah cepat ia berjalan ke kamarnya, "Raena?"

Namun sekali lagi, nihil.

Jaehyun jadi semakin panik saat ia benar-benar tidak menemukan keberadaan anak itu dimana-mana. Bahkan di kamar Juno sekalipun.

Laki-laki itu mencoba berpikir dengan tenang. Buru-buru ia menghampiri telepon rumah untuk menelpon sang putri. Ia harap kali ini Raena akan mengangkatnya.

Butuh dua kali panggilan sampai teleponnya diangkat, "Halo?"

Suara serak khas bangun tidur itu menyapa pendengaran Jaehyun. Itu bukan suara Raena. Setidaknya Jaehyun bisa sedikit bernapas lega karena perempuan yang mengangkatnya.

"Bukankah ini ponsel Raena?"

"Oh, tuan Jung! Aku Jihan." Jaehyun mengernyit semakin dalam.

"Anda pasti mencari Raena ya? Raena ada di sini, di rumahku. Raena bilang tuan tidak akan pulang malam ini, jadi-"

"Aku akan ke tempatmu sekarang." Dengan begitu Jaehyun menutup sambungan telepon dan bergegas menuju tempat Jihan.


🍑🍑🍑


Hmm, kira-kira apa yang akan terjadi setelah ini?

Seneng banget sekarang Jaehyun jadi sering update hihi. Terima kasih mbak yang sudah nyuruh Jaehyun sering-sering update. Dan ya, Jaehyun juga menepati janji 🤭

Btw tadi relay vlive-nya juga bikin gemoy2 ya obrolannya. They fed us so well 🤣 Semoga habis ini juga ada halloween party-nya 23 bujank 🤣

Kalian lebih suka baca cerita yang 2000an words apa segini cukup? Atau lebih pendek lagi? Tolong kasih tau ya, kan kasihan juga kalo kalian capek baca kalo kepanjangan 😬

Aku nggak tau mau ngomong apa lagi.

See you di kolom komentar aja kalo gitu.

xoxo 💚💚

tenfullsun_

Continue Reading

You'll Also Like

164K 6.8K 42
Untuk 17+ tahun ke atas Konflik ringan. ............................................................. "Om, tahan berapa lama?" "Hah?" Dia tak salah d...
1.5M 107K 56
[END] TAHAP REVISI !! "MAMI ADA OM2 DIKAMAR AKU MIHH!!!" - Caramelo Kim 'Yaelah gue dikata om2' batin Jaehyun Bahasa non baku Typo everywhere :v Roma...
649 95 57
halo Gays ketemu lagi diwhatpat aku yang ke 17. dicerita ini haruto jadi cowok playboy dia suka gunta ganti pasangan, dia gak cukup 1 cewek dia juga...
72.7K 11.5K 16
Yang publik ketahui, kedua pemimpin perusahaan ini sudah menjadi musuh bebuyutan selama bertahun-tahun lamanya, bahkan sebelum orang tua mereka pensi...