Me And The Six Prince

By Vi124444

87.6K 9.1K 115

Diandra, seorang gadis manis, pintar, ramah, senang berteman, dan tidak membeda-bedakan, bertemu dengan enam... More

1. Keep It Focus
Kritik dan Saran
2. You've changed
3. Im still here
4. The day
5. Xavier
6. Are You Still With ur Bf?
7. Im sorry goodbye
8. I like you
9. Curhat
10. About Alex & Diva
11. Pernyataan Cinta yang Pertama
12. Truth or Dare
13. Obrolan Seorang Sahabat
14. Hope of a Mother
15. Jealous Girl
16. Jealous Girl (2)
17. Incident
18. Erland
19. Im Bear
20. Pria yang sedang cemburu
21. Sahabat Yang Menjadi Lawan Terbaik
22. It's Not About Love Triangle
23. Digandeng atau Digendong?
24. Touring
25. Childish
26. Poor Diandra
27. Would you be mine?
28. Perubahan Sikap
29. Meet your parents
30. Milikmu
31. Our Holiday
32. Edo
33. New life
34. Jerman dan Koma
35. When We Were 25 yo
37. Come Back
38. Dia Yang Menciptakan Jarak
39. Kesempatan
40. Pregnant
41. Meet My First Love
42. Meet your parent (2)
43. Be My Wife, Babe
44. Milikmu Seutuhnya
45. Extra Part

36. It's Okay

1K 129 0
By Vi124444

36. It's Okay

Diva masuk ke dalam kantor Diandra setelah memarkirkan mobilnya di basement.

"Mba, saya mau ketemu dengan Ibu Diandra Danendra dari divisi keuangan." ucap Diva pada seorang perempuan yang duduk di resepsionis.

"Maaf Ibu, sebelumnya sudah ada janji?"

"Belum."

"Dengan Ibu siapa kalau saya boleh tau?"

"Diva."

"Baik, ditunggu ya, Bu, saya hubungi dulu."

"Oke."

Tok... tok... tok...
Anya membuka pintu ruangan Diandra begitu ada perintah dari Diandra.

"Kenapa, Anya?"

"Bu, maaf, ada tamu yang menunggu di resepsionis."

"Tamu? Siapa?"

"Namanya Diva."

Diandra tersenyum, "Minta tolong tunggu sepuluh menit ya, Anya."

"Baik, Bu,"

"Makasih."

Setelah Anya pamit dan menutup pintu, Diandra segera menyelesaikan pekerjaannya dan pergi menemui Diva yang sudah menunggunya di bawah.

"Aduh, Ibu Manajer sibuk sekali!" Diva menyambut Diandra yang baru keluar dari lift itu lalu cipika-cipiki.

"Tapi untungnya lo dateng. Kalo engga, mungkin gue bakal lanjutin kerja karna males makan."

"Gak boleh gitu ya, Sist, lo maksudnya apa gak makan gitu? Mau kurus kayak gimana lagi?"

Diandra tertawa mendengar omelan sahabatnya itu. Dia merangkul Diva dan mengajaknya makan di restoran cepat saji di depan kantornya.

"Tengkyu." ucap Diva begitu Diandra menaruh nampan berisi makanan di atas meja mereka. "Kan harusnya gue yang traktir lo."

"Kan gue tuan rumahnya." jawab Diandra. Dia mulai dengan suapan pertama. "Ada apa Sist Diva yang paling cantik sedunia ngajak gue lunch tiba-tiba?"

Diva tersenyum, "I want suprising you!"

"Soal?"

"Gue... sama Alex... minggu depan... mau tunangan!"

"Serius lo?!" Diandra terkejut. Diva mengangguk cepat. "Waaah, selamat Divaku!" Diandra histeris.

"Tengkyuuuu." ucap Diva. "Pokoknya lo harus dateng. Gak boleh absen! Ini juga gue lagi maksa anak-anak supaya luangin waktunya."

"Pasti dong! Pokoknya gue pasti dateng."

"Tengkyu, Di. Tapi lo gak apa-apa?"

"Gak apa-apa gimana?"

"Gue jadi tunangan duluan sama Alex. Lo masih sendiri aja."

"Gak usah mikirin gue, Diva. Kebahagiaan lo juga salah satu kebahagiaan gue. Selama ini lo udah banyak banget bantu gue."

"Banyak apanya? Lo juga banyak bantu gue, Diandra. Lo jadi selingkuhan gue aja gimana?"

"Jijay ya!"

Mereka berdua tertawa. Diandra senang kalau Diva akhirnya menemukan tempat hatinya berlabuh, terlebih kalau Alex adalah orangnya. Diandra tahu Alex sangat menyayangi Diva.

Andai aja Xavier ada disini. Rasanya kebahagiaan Diandra lengkap. Diandra tidak kekurangan apapun selain Xavier.

* * *

Pesta pertunangan Diva dan Alex berlangsung hikmat. Tidak banyak tamu yang diundang, namun sudah dipastikan tamu yang diundang adalah kerabat dekat Diva dan Alex.

Hampir semua temannya berkumpul. Bima datang bersama Sisy, Milly datang bersama Rivan yang datang jauh-jauh dari Belanda. Gio juga datang bersama Zoe, mereka juga sudah menikah beberapa bulan yang lalu. Edo tidak dapat hadir karena bentrok dengan jadwal terbangnya. Sementara Erland datang bersama Diandra.

Sepanjang acara, Erland selalu berada di sisi Diandra dan menjaga perempuan berharganya itu.

Setelah acara selesai, mereka berkumpul sebentar di rumah Erland yang tak jauh dari tempat acara pertunangan itu.

"Tata ruang rumah lu gak berubah sama sekali. Kangen banget gue sama ruangan ini!" ucap Rivan. Dia langsung menyerbu meja bilyard yang sangat dia rindukan itu. Sementara Milly duduk di sebelah Diandra.

"Eh bentar, gue minta Bibi ambilin minum dulu ya." ucap Erland.

"Di, Xavier udah ada kabar?" tanya Rivan tiba-tiba pada Diandra yang langsung di pelototin Milly dan Bima.

Diandra menggeleng lemah.

"Udah coba hubungi Maminya lagi?"

"Udah, tapi gak aktif." jawabnya pelan.

"Lu mau nunggu Xavier sampe kapan, Di?"

"Kita bahas yang lain aja ya!" Milly memotong percakapan.

"Gue gak tau, Van. Gue takut salah langkah kalo tiba-tiba ninggalin dia. Tapi dia abu-abu. Dan gue gak bisa ninggalin dia dalam kondisi kayak gini. Gak adil aja buat dia."

"Tapi lu gak tau kapan dia sadar, Di."

"Untuk sekarang, mungkin gue masih nunggu."

"Erland masih ada rasa sama lu, Di."

"Maksud lo?!" tanya Diandra yang langsung emosional.

"Udahlah, Van, jangan diperpanjang. Hargain keputusan Diandra." Bima menengahi.

"Tapi gue juga pengen liat dia bahagia, Bro! Lu liat matanya, kayak gak ada semangat hidup gitu! Gak kasian lu liat dia begitu?" Rivan masih menyerang Diandra.

Diandra bangkit, "Guys, gue pulang duluan ya." pamitnya.

Bima menahannya, "Gue anter ya."

"Makasih tawarannya, Bima, gue pulang sendiri aja."

"Parah sih lu, Van!" kata Bima menyerang Rivan begitu Diandra menghilang dari balik pintu.

"Gue gak tahan liat dia begitu, Bro! Lu pikir hati gue gak sakit liat dia kayak mayat hidup begitu?"

"Aku ngerti perasaan kamu, Van, tapi kamu lagi emosional. Jadi penyampaiannya gak pas. Diandra juga sensitif kalo soal Xavier, dia gak tau harus gimana, posisinya serba salah. Jadi untuk saat ini kita emang harus nunggu. Nunggu keadaan Xavier, nunggu keputusan Diandra. Kita semua sakit ngeliat kondisi Diandra, tapi kita bisa apa? Cuma bisa support dia, lakuin yang terbaik buat dukung apapun keputusan dia, seburuk apapun itu." Milly memberikan pengertian pada kekasihnya itu.

Milly mengerti posisi Diandra, karena dia salah satu orang yang benar-benar melihat betapa terpuruk dan parahnya kondisi Diandra sebelum ini.

Rivan berusaha mencerna perkataan gadisnya itu.

Sementara Erland langsung mengejar Diandra begitu tahu gadis itu pulang duluan.

Erland menahan tangan Diandra dan memeluknya dari belakang. Dia tahu Diandra menangis karena tidak menoleh saat dipanggil. Sedikit banyak Erland bisa tahu kejadian apa yang terjadi selama dia tidak ada tadi.

Selama ini Erland belum bertanya apapun soal Xavier pada Diandra. Karena dia melihat saat ini Diandra benar-benar rapuh dan berusaha terlihat baik-baik saja. Erland sangat membenci itu.

"It's okay, Di, everthing gonna be okay. You just have to be more patient. It's okay. Mulai sekarang gue bakalan terus ada buat lu."

Dia menepuk-nepuk pundak Diandra yang ada dipelukannya. Diandra menunduk, tubuhnya bergetar, membuat Erland mengeratkan pelukannya.

* * *

"Anya, kamu sekamar sama aku aja ya. Aku gak mau sendirian di kamar." pinta Diandra pada Anya.

Karena ini bukan jam kerja dan mereka bukan sedang berada di kantor, Diandra bersikap santai pada asisten itu. Anya mengangguk menyetujui permintaan Diandra.

Saat ini mereka sedang ada dinas ke Jogja untuk cek lokasi dan rapat mengenai rencana anggaran pembangunan supermarket.

Diandra menjatuhkan dirinya di kasur, lalu melihat-lihat status instagr*m teman-temannya. Sebuah status dari Edo membuatnya terpana. Dia sedang RON* di Jogja rupanya.

Dan disinilah mereka. Berada di sebuah kafe sebuah mall kekinian di Jogja.

"Gila, makin kece aja lo, Do!" ucap Diandra yang datang terlebih dahulu.

Edo tertawa, gadis yang dulu pernah ada di hatinya tidak banyak berubah. Mungkin hanya tubuhnya yang lebih kurus.

"Apa kabar, Diandra-ku?"

"Baik. Gimana? Rasanya banting stir jadi pilot?"

"Hmmm... lebih menguras energi dan pikiran sih dibanding kuliah dulu. Nerbangin pesawat, ke kota ABCD dalam satu hari sungguh melelahkan. Trust me!" ujarnya. "Eh, ini pesenan gue ya?"

"Eh, iya, di makan deh! Laper banget ya? Baru banget landing emangnya?"

"Baru banget! Begitu gue baca chat lu, buru-buru deh gue check in, bersih-bersih, terus meluncur kesini."

"Uuu, anak baik!"

"Gimana kemarin acara tunangan Alex sama Diva? Pada ngumpul dong?"

"Iyaaa! Lo sibuk banget sih!"

"Jujur gue iri juga sih. Tapi gimana? Gak bisa dateng. Dukanya jadi pilot ya gini sih, Di, kalo lu lagi pengen dateng ke acara penting, persentasinya 50:50 bisa dateng ke acaranya."

Diandra tersenyum, "Terus kan lo sekarang udah kece gini, berapa pramugari yang udah di gaet?"

Edo sontak tertawa mendengar pertanyaan Diandra. "Di, gue mau cerita sih sebenernya. Actually it so radiculus."

"Apa tuh?"

"Gue... jadian sama Adel."

Diandra spontan tertawa. Edo tersenyum sambil menunggu tawa Diandra terhenti.

"Bukannya lo bete banget ya sama dia?" tanya Diandra begitu tawanya terhenti.

"Bukan bete lagi, dia cewek yang paling gue hindarin dulu."

"Terus?"

"Terus ada suatu kejadian dimana gue ngerasa bersalah sama dia. Terus disitu gue coba pahamin dia, dan gue ngerasa dia gak senyebelin yang gue kira, dia juga sabar banget sama gue, akhirnya gue nemuin sosok yang selama ini gue cari."

"Congratulation. Langgeng ya you two."

"Makasih, Diandra-ku."

Setelah selesai cuap-cuap berbagi kabar dengan Edo dan kisah-kisah mereka. Akhirnya mereka memutuskan untuk berpisah.

Sebenarnya ada yang ingin Edo bahas dengan Diandra tadi, tapi mengingat Diandra sepertinya menghindari pembicaraan itu, Edo cukup paham.

Diandra jalan-jalan sebentar dan membeli beberapa camilan dan makanan untuk Anya.

Setelah berpisah dengan Edo tadi, Diandra berpikir tentang Xavier. Lagi-lagi dia merindukan sosok itu.

* RON : Remain Over Night. Keadaan dimana pesawat tinggal untuk bermalam di sebuah daerah. Dan para crew juga ikut bermalam di daerah tersebut.

* * *

Continue Reading

You'll Also Like

2K 27 1
Leodra Maheswari, seorang gadis gendut dan jelek, yang harus menikahi seorang CEO Tua karena harus menggantikan saudari tirinya. Leodra harus menggan...
1M 32.6K 45
-please be wise in reading- ∆ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ∆ Tentang Vanila yang memiliki luka di masalalu dan tentang Vanila yang menjadi korban pelecehan...
1.6M 95.9K 53
Menikah dengan mantan? Why not? Hana adalah istri dari Reghan yang tak lain adalah mantan kekasihnya sendiri sewaktu SMA. Mereka putus karena satu al...
39.2K 4.8K 10
Baca I am Their Lovers dulu! jangan lupa vote dan follow ya~ [COMPLETE] ✨✨✨✨✨✨✨✨✨ Milky Aprillina Dwi Angelina. Gadis cantik yang menjadi satu-satuny...