Theressa [COMPLETED]

By madebygigie

4K 562 76

[FOLLOW SEBELUM BACA] Cerita perjalanan hidup Theressa, gadis yang udah SMA tapi size anak sd yang dikeliling... More

Prolog
Theressa Savina Aurellia
Osvaldo Kevin Gustova
1 | Gebetan baru
2 | Sakit
3 | Pdkt
4 | Kepo
5 | Jatuh cinta?
6 | Jadian?
7 | Rumah Theressa
[BUKAN UPDATE]
8 | Batu nisan, Beling, dan Sakit
9 | Kepingan Kenangan Theo.
11 | Officially, IreNico & RayAmanda
12 | Cangkemanz's Party & Info
13 | Karamnya Kapal TheressAldo
14 | Positive Vibes Queens
15 | Aubrey Adara
16 | Tamparan bagi Theressa
17 | Kenyataan pahit
18 | Keyna vs Theressa
19 | Poor Theressa
20 | Rindu Theo
21 | Theressa Hilang.
22 | Twins power
23 | He's back
24 | Basecamp Cangkemanz
25 | Comeback.
26 | Jawaban dari Semua Pertanyaan.
27 | Hidden Gems.
28 | Surprise
29 | Tragedy
30 | Akhir Segalanya

10 | Liburan dan Duri Mawar

70 17 3
By madebygigie

"Kalo aku tahu, mencintaimu itu layaknya menggengam setangkai mawar berduri. Aku lebih memilih untuk tidak mengenalmu dari awal."

Theressa Savina Aurellia

⛄️⛄️⛄️

"CAROLLINA AYO BURUAAANNNN" Theressa gemas melihat Carollina yang masih berdandan. padahal mereka hanya ingin pergi ke kantin. Irene dan Nayla sudah ngicir duluan ke kantin karena sudah lapar.

Tiba-tiba handphone Theressa berbunyi, menandakan ada yang menelfon. Setelah melihat nama yang muncul, Theressa langsung memencet icon yang berwarna hijau.

"DEK AYO KANTIN CEPET KEBURU BEL MASUK!" Theressa langsung mematikan telfon Rian dan langsung berlari ke kantin meninggalkan Carollina yang masih berada di dalam kelas. "There kenapa pergi sih?!" Carollina mendumel sendirian. Ia lamgsung menyusul Theressa.

"Ada apa sih kak?" Sesampainya dikantin, Theressa langsung es coklat yang sedang diminum Irene. Irene tidak protes ia berada didalam mode males ngomong.

Rian langsung mengeluarkan kertas yang berisi rencana mereka selama liburan. Irene dan Theressa nampak berbinar melihat kertas yang berisikan banyak deretan huruf itu. Tak lama kemudian muncul lah Carollina dan membuat seluruh penjuru kantin terpesona, terutama para kaum adam.

Carollina dengan paras cantik dan sedikit terlihat judes itu, memang selalu menjadi inceran kaum adam. Tidak cuman Carollina yang menjadi most wanted di sekolah ini. Ada Theressa yang cantik, manis, dan imut ini yang masih menduduki tahta tertinggi di sekolah ini. Ada Irene juga, sang juara kelas dan sering mengikuti olimpiade, Irene tidak hanya pintar, namun dia juga cantik dan bijaksana. Ups, jangan lupakan si penengah diantara teman-temannya dan suka mencairkan suasana. Ya siapa lagi kalo bukan si Nayla.

Sekarang mereka semua sedang berkumpul di meja yang berada di pojokan kantin. Mereka membahas rencana liburannya. Rian menjelaskan dengan detail, sedangkan Theressa malah tertidur dipundak Nayla. Setelah semuanya beres. Mereka memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing untuk mempersiapkan barang-barang yang akan mereka bawa.

Theressa rindu Osvaldo. Ia langsung berjalan menuju lapangan basket outdoor. Kata teman kelasnya, Osvaldo sedang berada di lapangan basket outdoor bersama Ray dan Cahya. Theressa juga berencana mengabari bahwa ia dan teman-temannya akan berlibur ke Bali.

"VAL—" Suara Theressa menggantung. Ia melihat Osvaldo yang sedang asik dengan Keyna berebutan bola basket. Osvaldo yang menyadari ada seseorang yang memanggilnya pun langsung berlari menghampiri.

"Kenapa sayang?" Tanya Osvaldo. Theressa diam, memperhatikan Keyna yang terlihat tersenyum kepadanya. Namu senyum itu bukan senyum biasa, melainkan senyum... licik?

"Ngga kok, aku kangen aja. Oh ya aku pulang duluan ya! Aku pulang dijemput mama" Osvaldo mengacak rambut Theressa dan mencium kening Theressa.

Theressa berbalik dan berlari menuju gerbang utama, menghampiri mamanya yang sudah sampai di depan sekolah untuk menjemputnya.
"Re, mampir ke makam Theo dulu yuk? Mama kangen Theo" Theressa yang sedang bercanda dengan adik kecilnya itu hanya mengangguk.

"Yo.. Mama dateng ajak dua adik perempuan kamu..." Nadia mengelus batu nisan di hadapannya sambil meneteskan air mata. Theo merupakan anak kesayangan Nadia, bukan berarti Nadia tidak menyayangi tiga anaknya yang lain. Theressa memeluk mamanya "Yo, liat mama jadi cengeng. Masa Wonder Women nangis yo" Nadia terkejut mendengar Theressa memanggil Theo dengan panggilan Yo biasanya Theressa akan memanggil dengan sebutan Kak.

"Cuman beda dikit aja kok ma..." Nadia tertawa melihat muka Theressa yang takut dimarah oleh mamanya.

"Mama, kok Kak Theo gak bangun-bangun sih ma?" Sherina menaburkan bunga-bunga ke makam Theo. Sherina memang sangat dekat dengan Theo, maka dari itu ia yang paling rewel jika ada yang menyebut nama Theo dihadapannya.

"Pulang yuk ma, aku harus nyiapin barang yang mau dibawa besok liburan." Sherina yang mendengar kakaknya menyebutkan kata "liburan" terlihat berbinar. Sampai-sampai ia terlihat bersemangat

"Kakak gak ajak kamu rin..." Sherina langsung bungkam. Nadia hanya tertawa. Ketiganya langsung berjalan berdampingan menuju tempat mobilnya parkir. Nadia akan membelikan beberapa perlengkapan Theressa untuk berlibur.

✨✨✨

"Key, lu punya rencana apa?" Keyna sambil memakan kentang goreng kesukaannya nampak berpikir mendengar pertanyaan yang terlontar dari mulut sahabatnya itu.

"Ada lah, intinya nanti gua suruh si david buat dateng ke Bali." Amanda dan Christine tersenyum mendengar sedikit bocoran dari rencana yang Keyna susun.

Kini Keyna dan kedua sahabatnya sedang berada dirumahnya. Keyna dan kedua sahabatnya itu sedang mengemasi barang-barang yang akan dibawanya berlibur ke Bali nanti. Keyna tampak tak sabar menjalankan yang telah disusun.

Dilain tempat, Osvaldo sedang menunggu pesan dari kekasihnya. Tetapi sayang seribu sayang, Osvaldo tidak akan mendapatkan pesan itu. Karena kekasihnya pun melakukan hal yang sama, menunggu pesan masuk.

Kisah cinta antara Osvaldo dan Theressa kini seperti berada diambang hidup dan mati. Karena semenjak pindahnya Osvaldo ke sekolah Theressa. Mereka seperti terpisah oleh sebuah benteng besar yang kokoh sehingga tidak akan ada yang bisa menembusnya. Di sekolah, Osvaldo akan berada bersama Keyna, sedangkan Theressa tidak pernah lepas dari Rian.

Alasan Rian tidak pernah mengizinkan Theressa jauh darinya karena ia tidak ingin terjadi hal buruk yang menimpa gadis kesayangannya itu. Apalagi kondisi Theressa kini mudah sekali drop, sehingga kapan saja ia akan tumbang. Ia tidak ingin Theressa pingsan tetapi bukan ia yang menolongnya. Alasan lain Rian tidak mau melepas Theressa adalah, ia tidak ingin ingkar janji dengan sahabatnya, Theo.

🌸🌸🌸

"Udah siap semua? Obat-obat udah belum?" Pagi-pagi sekali Rian sudah berada di rumah Theressa. Ia membantu mengecek barang bawaan Theressa yang dibantu oleh Veno dan Nadia. Theressa hanya mengangguk sembari mengacungkan jempol. Bukan apa-apa. Ia sangat bosan kalau ditanya tentang obat-obatan.

"Dek? Ayo berangkat kok bengong?" Theressa hanya menoleh lalu berjalan mendahului Rian dan masuk ke mobil. Rian berpamitan dengan Nadia lalu menyusul Theressa.

"Kak langsung bandara apa kumpul dulu?" Theressa mengoceh sambil menscroll timeline instagramnya. Rian yang tadinya fokus pada jalanan di depannya menoleh sebentar lalu menjawab "bandara. Kamu ga denger kemarin?"

"Ngga" pernyataan yang singkat padat dan jelas. Jelas tak bisa dibantah. Rian hanya mengangguk. Ia kembali terfokus pada jalanan di depannya.

Sesampainya di bandara, Rian langsung menuruni barang-barang bawaannya dan Theressa. "Udah bilang Valdo belum kamu?" Theressa menegang. Ia belum mengabari Osvaldo tentang liburannya ini. Osvaldo juga tidak memberinya kabar apapun.

"Nanti aja kalo udah sampe" sahutnya tenang. Rian hanya mengangguk dan berjalan berdampingan dengan Theressa menuju tempat teman-temannya berada.

"Udah siap semuanya bos?" Tanya Dandi pada yang lain. Semuanya mengangguk dan mereka menuju ruang tunggu.

Di dalam pesawat, Theressa duduk bersebelahan dengan Rian. Ia sama sekali tidak boleh jauh dari Rian. Rian yang posesif. "Tidur!" Perintah Rian. Theressa hanya menurut, ia langsung menyenderkan kepalanya di bahu Rian. Rian mengelus rambut Theressa dengan sayang. Jika kalian bertanya apakah Rian tidak memiliki rasa yang lebih dari sahabat? Tidak ada yang tahu apakah Rian memiliki rasa itu terhadap Theressa. Teman-temannya pun tidak curiga karena Rian dan Theressa memang terlihat sangat dekat dengan Theressa sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama.

Rian yang sedang membaca novel yang dibawa Theressa terpaksa menghentikan kegiatannya itu karena mendapat arahan dari pramugari bahwa pesawatnya akan mendarat.

Bandara I Gusti Ngurah Rai

"Kakk ngantuk" Theressa merengek sambil memeluk Rian. Rian hanya mengelus rambut gadis itu. "Jangan dielusss makin ngantuk!!!" Theressa menepis tangan Rian yang berada di kepalanya. Teman-temannya sudah terbiasa melihat pemandangan seperti ini.

"Kabarin valdo dulu" Theressa langsung mengambil handphone miliknya lalu mengetikkan beberapa kalimat disana. Setelah itu ia memasukkan handphonenya dan langsung memeluk Rian kembali.

"Manja banget anjir" ledek Dandi yang dibalas Theressa dengan menjulurkan lidahnya. Dandi membulatkan matanya, nyatanya setelah ia meledek Theressa, bukannya melepaskan Theressa malah semakin manja dengan Rian.

Akhirnya mobil yang menjemput mereka tiba, Theressa sudah masuk mobil duluan sedangkan yang laki-laki sedang memasukkan barang bawaan mereka di bagasi. Irene langsung duduk di sebelah Theressa yang sudah memejamkan matanya.

"SIAPA DUDUK SEBELAH RESSA INI" teriaknya. Irene hanya menjitak kepala Theressa hingga Theressa membuka matanya.

"Gak usah teriak!"
"Kak Rian mana?" Tanyanya sambil mencari-cari keberadaan Rian.

"Lagi masukin barang" Theressa hanya mengangguk. "KAK RIAN CEPETANNN ADEK MAU TIDUR" teriaknya sekali lagi. Kali ini yang menjitaknya adalah Nayla.

"Kenapa pada jitak Ressa sih?!" sebal Theressa. Lalu ia melihat Rian datang dengan senyum yang sumringah.

"Duduk sama Irene aja kakak disini" Theressa mendengus lalu memejamkan matanya kembali.

"Berhenti di tempat makan dulu ya pak makan siang dulu" Pak Adi yang menjadi supir mereka kali ini hanya mengangguk dan mencari restoran terdekat. Pak Adi merupakan supir pribadi Nico dan keluarga jika sedang berlibur ke Bali.

"Pak ikut makan aja, nanti pilih mau makan apa jangan sungkan ya. Jangan sampai ga makan pak!" Pak Adi mengucapkan terimakasih berkali-kali kepada Rian.

Theressa baru saja kembali dari toilet dan sedang berjalan menuju meja tempat teman-temannya berada. Pemandangan pantai yang luas, menjadi pemandangan mereka makan kali ini.

"Huahh udah lama banget gak liat pantai" Carollina mengeluarkan kameranya dan mulai memotret asal. Theressa mengangguk menyetujuinya

"Udah lama banget gak diizinin kena angin pantai sama akak" Rian yang mendengar perkataan yang terlontar dari mulut gadis mungil disampingnya ini terkejut. Selama itukah ia tidak mengizinkan Theressa pergi ke tempat favoritenya?

"Re! Valdo sama Keyna kesini?" Irene yang duduk menghadap pintu masuk nampak terkejut. Begitu juga dengan Nayla dan Nico. Theressa sontak menoleh.

Kenapa dia kesini gak kabarin aku? Apa dia masih marah sama aku?

Theressa si gadis overthinking mulai overthinking...

Pelayan datang membawa pesanan mereka. Bersamaan dengan itu, Keyna menghampiri meja mereka. "Boleh gabung gak?" Tanyanya. Semua diam. Kecuali Rian.

"Gak. Meja masih banyak. Tempat lain aja" sahutnya dingin. Theressa tak suka itu, ia langsung menatap tajam Rian.

"Boleh kok gabung aja" sahut Theressa yang sekarang malah mendapat tatapan tajam dari teman-temannya. Theressa hanya menggeleng seolah mengatakan "aku gapapa"

"Do kok gak kabarin aku?" Tanya Theressa saat Osvaldo sudah duduk berhadapan dengannya. Osvaldo mengernyitkan alisnya.

"Bukannya kamu yang kesini gak kabarin aku?" Theressa menegang. Osvaldo tidak mengetahuinya? Lantas siapa yang membalas pesannya?

"Aku kabarin kamu kok. Tanya kak Rian deh, tadi aku chat kamu pas lagi jalan sebelahan sama kak Rian." Rian mengangguk menyetujui, Irene pun mengangguk karena tadi Irene sempat lihat chatnya.

"Gak ada. Gak usah ngelak. Mau main-main dibelakang aku kan? Makanya pergi liburan sama mereka gak kabarin aku!" Osvaldo dengan emosinya berkata seperti itu membuat Theressa diam ditempatnya. Theressa hanya diam tidak menyahut ataupun mengelak lagi. Sedangkan Keyna sedang menahan senyumnya.

"Iya lo kenapa sih re? Kenapa gak kabarin Osvaldo?" sahutnya memanasi. Rian dan Nico yang duduk berhadapan dengan Keyna menatap tajam gadis licik itu.

"Lah? Lo sendiri kenapa gak kabarin Theressa kalo mau kesini? Sama wanita kadal pula" ledek Nico. Osvaldo mengernyit kembali. Seingatnya ia sudah menyuruh Keyna untuk mengabari Theressa. Dan Keyna pun berkata bahwa Theressa sudah membalas pesannya.

"Gua udah kabarin suruh Keyna tadi" Keyna menegang di tempatnya. Apakah riwayatnya akan tamat sekarang?

Flashback on.

Keyna dan Osvaldo mendahului teman-temannya untuk pergi ke Bali. Keyna sengaja mengambil penerbangan lebih dahulu ketimbang teman-temannya. Saat Osvaldo dan Keyna menuju bandara, handphone Osvaldo menyala tanda ada pesan masuk.

"Val, ini Theressa ngechat" Osvaldo hanya menoleh sebentar lalu kembali fokus pada jalanan didepannya.

"Oh iya sekalian aja bales sambil bilang gua ke Bali" Keyna mengangguk dan pura-pura mengetik sesuatu di benda pipih itu.

Keyna menghapus pesan Theressa yang mengatakan bahwa ia akan berlibur ke Bali. Keyna membalas seadanya dan berusaha agar tidak terlihat berbeda dari Osvaldo biasanya. Ia tersenyum licik dan langsung menaruh benda pipih itu.

"Apa kata Theressa?" Keyna hanya menjawab dengan acungan jempol. Osvaldo berpikir bahwa itu tanda Theressa aman-aman saja.

Flashback off.

"Tunjukin chatnya dek" Rian mengusul dan langsung dianggukkan oleh beberapa temannya. Theressa mengeluarkan handphonenya. Namun sialnya, handphonenya mati karena lowbatt. Keyna nampak tersenyum melihat handphone Theressa yang menampilkan layar hitam.

"Hp aku lowbatt kak"
"Gak usah pura-pura. Lo gak ada buktikan?!" Bentak Osvaldo yang membuat tubuh mungil Theressa bergetar. Carollina yang peka terhadap situasi ini memilih untuk membawa Theressa kembali ke mobil. Nayla menyusul kedua temannya itu dan tidak lupa membawa beberapa makanan, karena Theressa belum sempat makan. Sedangkan Irene memilih untuk diam disini menyaksikan apa yang akan terjadi.

"Gak nyangka gue" nada dingin yang dilontarkan oleh Nico membuat Keyna maupun Irene menegang. Irene tau, jika Nico berbicara seperti ini tandanya ia sedang emosi.

"THERESSA GAK BISA DENGER BENTAKAN BANGSAT!" sambung Nico kalang kabut. Rian mengangguk menyetujui perkataan Nico. "Theressa itu hatinya terlalu lembut, lo gak liat dia tadi langsung gemeteran?!" Sambungnya lagi. Dandi hanya diam, bukan berarti ia tidak marah. Ia marah, sangat marah.

"Irene balik ke mobil temenin Theressa. Jangan diem disini gak bagus buat jantung kamu" Nico berbicara lembut berbeda dengan yang tadi. Irene mengangguk dan lamgsung berlari menuju mobil. Tadinya ia mau menolak tetapi tatapan tajam Nico tidak bisa ia lawan sepertinya jadi ia memilih untuk menurut saja.

"Padahal mau liat si Osvaldo dieksekusi kak Rian!" Irene mengeluh sambil berjalan menuju mobilnya berada.

"Re makan!" Irene sedikit membentak Theressa saat tahu makanan yang mereka bawa tadi tidak berkurang sedikitpun. Sedangkan Theressa hanya menoleh sedikit langsung memejamkan matanya.

"Gak mau makan kalo gak kak Rian yang suruh!" Sahutnya membuat ketiga temannya melongo. Kenapa harus kak Rian yang menyuruhnya?

"Makan dek atau kita pulang ke Jakarta sekarang?!" Semua yang ada di dalam mobil terkejut, pasalnya Rian tiba-tiba nongol dan langsung mengancam Theressa.

"'Mampus"
"Sana kak bawa aja Ressa pulang!"
"Kasian dimarah abang"

Ketiga temannya saling bersahutan meledek Theressa dengan semangat. Theressa mengerucutkan bibirnya. Rian mendengus kesal melihat gadis mungil itu malah diam tidak menyentuh makanannya sama sekali.

"Sini lin makanannya" Carollina memberi piring yang berisi makanan kesukaan Theressa kepada Rian.

"Disuapin baru lo senyam senyum!" Irene meledek Theressa sambil memakan makanannya yang tadi belum ia sentuh.

"Kok kakak balik? Gak jadi eksekusi?" Tanya Nayla. Rian hanya menggeleng. Suasana jadi hening hanya suara dentingan sendok dan garpu yang sedang menari di atas piring yang mengisi kesunyian mereka.

"Putus gih sama Valdo" Dengan santainya Rian berkata seperti itu. Tapi mampu membuat ketiga perempuan itu menegang.

"K-kenapa?" Tanya Theressa terbata-bata. Dan detik selanjutnya ketiga temen Theressa mengangguk setuju.

"Iya re, putus aja deh" usul Carollina. Theressa semakin bingung.

"Kenapa kalian semua jahat sama gue?" Theressa sudah menangis dan memeluk dirinya sendiri. Rian tidak sanggup melihatnya lalu berusaha memeluk Theressa. Tetapi Theressa tetap memberontak. Jika sudah begini Rian kewalahan pasti.

"Ressa kenape?" Tanya Dandi lalu Nico pun datang dan menatap tajam Rian. Rian yang ditatap begitu mengernyit bingung.

"Kok natap kak Rian gitu?!" Kesal Irene. Diantara mereka berempat, hanya Irene dan Theressa yang berani membentak Nico.

"Pasti Theressa nangis gara-gara lu yan!" Tuduhnya. Rian dengan santai mengangguk. Benar bukan? Theressa menangis karenanya?

"Brengsek!" Nico hampir saja menonjok wajah tampan Rian tapi dicegah oleh Irene.

"IH KAK RIAN BUAT THERESSA NANGIS KARENA NYURUH THERESSA PUTUS SAMA VALDO GOBLOK" teriak Irene. Nico langsung menganga, namun detik selanjutnya mengangguk.

"AYO RE PUTUSIN AJA" sahutnya dengan semangat, bukannya terhibur Theressa malah semakin menangis dipelukan Rian.

"Malah meluk Rian erat. Padahal Rian yang buat nangis pertama" cibir Dandi.

"Co kapan lo nembak gebetan?" Theressa yang tadinya menenggelamkan wajah sembabnya di dada Rian tiba-tiba menoleh. Irene yang tadinya sedang bermain handphone pun langsung menegang.

"Calon gua belom move on, dan" sahut Nico kecewa. Irene yang sedih melihat Nico.

"Ih! Aku emang belom move on! Tapi bukan berarti aku bakal nolak kak Nico ya!" Irene sadar ia keceplosan, ia segera menutup mulutnya.

"LAH GEBETANNYA ITU IRENE?" tanya Carollina dengan mulut cemprengnya. Nayla yang duduk disebelahnya langsung menjitak kepala Carollina.

"Kecilin bego cempreng banget!" Protesnya. Dandi tertawa melihat tingkah Nayla dan Carollina yang seperti tom and jerry setiap saat.

Theressa nampak menampilkan senyum jahilnya kepada Nico dan Irene. Nico yang melihat itu langsung menjitak dahi Theressa.

"KAK RIAN! KAK NICO JITAK RERE!" Rian hanya menggelengkan kepalanya dan mengelus-elus sayang dahi Theressa.

"Jadi gimana ren?" Tanya Nico pada Irene yang pipinya sudah memerah.

"Jadi apa?" Irene pura-pura tidak mengerti maksud Nico. Nico gemas melihat tingkah Irene.

"Jadi pacar gua. Mau kan?" Tanya Nico sambil menggenggam kedua tangan Irene.

Deg.

Pipi Irene blushing sambil menatap Nico. Nico menatapnya juga dengan cemas, begitu pula teman-temannya yang menyaksikan.



















Hai!!! Akhirnya aku update setelah sekian lama sibuk dan mager maaf yah😭
Jangan lupa vote dan comment nya biar aku semangat ngelanjutinnya!❤️

Kalo semisal feel nya ga dapet, aku minta maaf yah😁

Jadi, Menurut kalian Irene bakalan nerima Nico gak sih? Komen disini yaaa!!!

Ohya, kalian team siapa nih? Vote yaaa

#TeamKeynaldo

#TeamTheressaldo

#TeamTherian

Atau

#TeamGektian a.k.a Team gekti dan Rian? WKWKWKW

Jangan lupa follow instagram kita yaa❤️❤️
@bentengrasa
@gekputrie_
@Theressavinaa
@Osvaldogustova
@Dafarianaditya
@Keynanuella
@Salshanaylaa
@Ireneshaenette
@Carollinaptr
@Christineniagara

Ohya. Aku masih open member untuk yang mau pegang rp:
-Raynanda
-Nico
-Dandi
-Amanda
-Cahya

Yang berminat bisa dm ke instagram aku yah!❤️

Bonus foto Nico dan Irene❤️❤️

Goodnight, stay happy!🦋❤️

—best regards,
Gekti🪐

Continue Reading

You'll Also Like

MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.5M 11.4K 4
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
30.4M 1.6M 58
SUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA - (Penerbitan oleh Grasindo)- DIJADIKAN SERIES DI APLIKASI VIDIO ! My Nerd Girl Season 2 SUDAH TAYANG di VIDIO! https:...
4M 312K 51
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
1.3M 94.7K 43
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...