Perfect Brother || Hiatus

By bananabanban18

15.4K 1K 474

Cover by @dygraphic (Sequel AACB bisa dibaca terpisah) ⚠DON'T COPAS MY STORY!⚠ Merasakan kasih sayang seorang... More

PB'01
PB'02
PB'03
Iklan. Jangan diskip!
REGRET
PB'04
PB'05
PB'06
PB'07
PB'08
PB'09
PB'10
PB'11
PB'12
PB'13
PENTING ADA NOTIF✌
PB'14
PB'16

PB'15

577 39 33
By bananabanban18

Happy Reading🌹

15 - Menjauh Bukan Berarti Tidak Peduli

💙💙💙

Apa pun hasilnya pasti karena ada akar.

_Perfect Brother_

🐳🐳🐳

Dua minggu sudah berlalu sejak insiden malam itu. Keenan terlihat semakin menjauh dari rombongan Rafa dan tentu saja itu menjadi buah bibir siswa GIHS.

Saat ini, seluruh siswa Glory International High School sedang menikmati waktu istirahat yang sudah tiba sejak lima menit yang lalu.

"Makasih, Bro. Berkat lo, Keenan udah menjauh dari Zeena," ucap seorang laki-laki yang tengah membuka sesuatu di tangannya.

"Aman, Bro. Selagi gue bisa bantu ya gue bantu," jawab lawan bicaranya yang tengah asyik mengepulkan asap rokok melalui mulutnya.

Dua laki-laki itu tengah berada di atap sekolah, tempat yang jarang bahkan hampir tidak pernah dikunjungi oleh seorang pun di sana. Bisa dibilang mereka tengah berpesta kecil atas apa yang sudah berhasil mereka lakukan.

"Rafa juga bego banget jadi orang. Sahabat sejak kecil aja nggak dipercaya."

Laki-laki tadi mulai memakai sesuatu yang tadi dipegangnya lalu berkata, "Bucin dia sama adeknya. Segitunya banget, berlebihan."

Lawan bicaranya pun terkekeh. "Kalau adeknya dihamilin gitu gila kali ya dia."

"Wah, boleh juga tuh ide lo. Encer kalau habis ngeganja doang," sahut laki-laki tadi.

"Lah elo nyabu mulu tiap hari. Insaf woi!"

"Bac*t!"

Sedangkan di pojok kantin sana, Zeena dan kakaknya sedang menikmati makan siangnya. Waktu mereka tersisa lima menit karena tadi harus antre wudu untuk salat Zuhur. Bagi mereka, tidak masalah kehabisan waktu makan siang asalkan tidak kehabisan waktu untuk melaksanakan ibadah wajibnya.

"Lagi pada asik makan nihh," ucap orang secara tiba-tiba dan langsung duduk di sebelah Zeena.

Zeena yang merasa tidak nyaman pun akhirnya menatap sang kakak. Rafa mengerti arti tatapan mata adiknya itu lalu dia bersuara, "Pindah di sebelah kakak sini."

Zeena lantas mengangguk. Dia bangkit dan pindah ke sebelah kakaknya lalu kembali melanjutkan makannya yang tertunda.

"Bisa nggak lo hargai adek gue?" ketus Rafa.

Laki-laki itu menyengir, memperlihatkan deretan giginya yang rapi. "Gue nggak tahu kalau Zeena udah berubah banyak."

Tidak ada sahutan yang membalas perkataan itu. Rafa hanya sibuk memperhatikan adiknya yang tengah menikmati acara makannya.

Tak lama kemudian, Nayya dan Devan datang menghampiri bangku Rafa. Dengan senyuman tipis, Devan menatap Zeena yang terlihat begitu lahap.

"Kaya nggak dikasih makan setahun aja, Jen," celetuk Devan, membuat Zeena mendongak menatapnya.

"Kenapa? Kamu mau makan juga?" tanya Zeena dengan polosnya.

"Jen, makannya masih lama nggak? Kita mau ke perpustakaan, nih." Nayya mulai angkat bicara.

Zeena lantas mengangguk. Dia memasukkan suapan terakhir ke mulutnya. Usai menenggak habis minumnya, Zeena lantas mengusap bibir dan duduk sebentar sebelum beranjak dari tempatnya.

"Kak, Zeena duluan, ya. Makasih." Rafa hanya mengangguk. Dia tersenyum tipis kepada adiknya.

****

"Zeena!"

"Zeen!"

Zeena menghentikan langkahnya. Dia menoleh dan mendapati Keenan yang tengah berlari menyusulnya. "Kenapa, Kak?" tanyanya takut-takut.

"Lo pulang sendirian?" tanya Keenan saat tidak mendapati siapa-siapa di sisi Zeena.

"Iya, Kak. Kak Rafa tadi ada urusan."

"Gue mohon lo percaya sama gue, Zeen. Bukan gue yang lakuin itu sama lo."

Zeena tersenyum. Hatinya juga terasa berat ketika mengira Keenan yang melakukan hal itu padanya. "Zeena sebenarnya juga ngerasa ada yang ganjel waktu ngira kalau itu kakak."

"Gue anter pulang gimana?" tawar Keenan.

Zeena menggeleng lemah. "Nggak usah, Kak. Nggak enak kesannya nanti."

"Ya udah, gue pesenin taksi aja, ya."

"Nggak ngerepotin, Kak?" tanya Zeena merasa tidak enak.

"Enggak kok. Tunggu ya, gue pesenin dulu."

Keenan mengeluarkan ponselnya dan mencari aplikasi untuk memesan taksi. Setelah mendapatkan taksi untuk adik dari sahabatnya itu, Keenan kembali memasukkan ponselnya.

"Zeen, gue pesen sama lo buat jaga diri, ya."

Zeena memgernyit kebingungan. "Kenapa, Kak?" tanyanya.

Keenan tersenyum masam. "Gue curiga ada orang yang nyamar jadi gue buat fitnah gue dan hancurin lo."

"Kok kakak bisa bilang gitu?"

"Perasaan gue yang bilang kaya gitu. Jadi, gue mohon sama lo buat jaga diri, Zeen. Gue sekarang nggak bisa jagain lo dari deket, Zeen. Kakak lo juga suatu saat pasti bisa lengah jagain lo."

Zeena tiba-tiba meneteskan air mata. Entah mengapa, perasaan khawatir dan waswas menyergap benaknya. Apa yang akan terjadi nanti jika dirinya tidak bisa menjaga diri?

Suara klakson mobil menghentikan obrolan dua orang itu. Taksi yang dipesan Keenan sudah datang dan Zeena langsung disuruh masuk oleh laki-laki itu. Tidak hanya itu saja, Keenan mengikuti mobil itu dengan motor besarnya. Dia hanya ingin memastikan jika Zeena sampai rumah dengan selamat.

****

"Tadi sore Zeena pulang bareng siapa, Yah?" tanya Rafa pada Rangga. Mereka berdua saat ini tengah berada di ruang keluarga, menonton acara bola favorit.

"Naik taksi online dia, tapi untungnya Keenan ngikutin di belakang," jawab pria itu tanpa menoleh.

Keenan? Dahi Rafa mengernyit saat mengetahui itu. Bukankah sahabatnya itu memiliki niat jahat pada adiknya? Lalu kenapa dia bersikap baik seperti itu?

"Zeena baik-baik aja kan, Yah?" tanya Rafa lagi.

Rangga langsung menoleh ketika mendengar putranya bertanya seperti itu. "Memangnya ada apa? Kalian lagi ada masalah? Keenan juga akhir-akhir ini jarang main ke sini. Ada apa?" tanyanya beruntun.

Rafa terdiam, ia bingung harus menjawab apa. Secara, ayahnya itu tidak tahu-menahu kejadian malam itu.

"Bentar, Yah, Rafa ke kamar Zeena dulu, ya," pamitnya. Rafa tiba-tiba merasa ada yang tidak beres sekarang ini.

Rafa menaiki anak tangga dengan buru-buru. Bahkan dia melewati dua anak tangga sekaligus. Sesampainya di depan kamar Zeena, Rafa langsung memutar kenop pintu.

"Zeen, makan mal—"

Rafa menghentikan ucapannya saat melihat adiknya tengah berdiri di depan cermin. Tangan adiknya itu menggantung di udara karena ucapannya tadi berhasil membuatnya terkejut.

"Ka … kak," ucap Zeena terbata.

Rafa langsung menghampiri adiknya. Tatapannya berubah tajam saat melihat sebuah tulisan yang berada di cermin adiknya itu.

"Sejak kapan kamu mendapat teror kaya gini, Zeen?!" tukasnya tajam. Suaranya terdengar begitu dingin dan itu membuat Zeena semakin merasa takut.

"Jawab, Zeen!"

Zeena langsung terisak. Tangisnya pecah. "Maafin Zeena, Kak. Maafin Zeena udah nyembunyiin ini sama kakak. Maafin Zeena," ucapnya disertai tangis yang begitu kencang.

Rafa terdiam. Dia sangat marah sekarang ini saat tahu bahwa adiknya tengah berada dalam bahaya. Dia tidak akan tinggal diam dan akan mencari siapa pelaku di balik ini semua. Tangannya terulur, membawa Zeena ke dalam dekapan eratnya.

"Ada apa ini?" tanya Rangga yang tiba-tiba muncul di kamar Zeena. Pria itu terdiam sejenak setelah mendapati sesuatu yang aneh di cermin anak gadisnya. "Siapa yang lakuin ini?" tanyanya lagi.

"Ayah," panggil Zeena dengan tangisnya yang semakin kencang.

Rafa yang mengerti, memilih melepas rengkuhannya dan mengarahkan Zeena pada sang ayah. Memarahi Zeena bukanlah hal yang benar. Saat ini yang dibutuhkan Zeena hanyalah kekuatan dan penjagaan yang ketat.

"Udah, stttt. Jangan nangis lagi. Ada ayah sama Kak Rafa di sini yang jagain Zeena. Besok Zeena pindah kamar aja, ya."

Zeena mengangguk dalam pelukan ayahnya. Setidaknya, berada di dekat ayah dan kakaknya, dirinya merasa sedikit aman.

"Baiklah, kita beristirahat dulu bermainnya. Sampai jumpa di tahun depan dan di situlah kamu akan hancur, Zeena."

****

Alhamdulillah update lagi. Cepet ending boleh juga🤣

Jangan lupa follow👍

Jazakunallah khairan❤

Continue Reading

You'll Also Like

5.5M 236K 56
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
3.7M 294K 49
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
2.1M 126K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...
831K 71.8K 44
Setelah kematian ibunya Rayanza yang tadinya remaja manja dan polos. Berubah menjadi sosok remaja mandiri yang mampu membiayayi setiap kebutuhan hidu...