[✔]Because Of Love . JoongHwa

By WinterCreamm__

397K 59.2K 27.4K

[SUDAH TERBIT] Apa jadinya jika Uke yg suka baku hantam bertemu dengan anak mamah yang berstatus Seme ? "Jang... More

BUKAN UPDATE⚠️
WAJIB BACA !!!
CHAPTER 1
CHAPTER 2
CHAPTER 3
CHAPTER 4
CHAPTER 5
CHAPTER 6
CHAPTER 7
CHAPTER 8
CHAPTER 9
CHAPTER 10
CHAPTER 11
CHAPTER 12
CHAPTER 13
CHAPTER 14
CHAPTER 15
INFO
CHAPTER 16
CHAPTER 17
CHAPTER 18
CHAPTER 19
CHAPTER 20
CHAPTER 21
CHAPTER 22
CHAPTER 23
CHAPTER 24
PROMOSI GAED
CHAPTER 25
CHAPTER 26
CHAPTER 27
CHAPTER 28
CHAPTER 29
CHAPTER 30
CHAPTER 31
CHAPTER 32
CHAPTER 33
CHAPTER 34
CHAPTER 35
CHAPTER 36
CHAPTER 37
CHAPTER 38
CHAPTER 39
CHAPTER 40
CHAPTER 41
CHAPTER 42
CHAPTER 43
CHAPTER 44
CHAPTER 45
CHAPTER 46
CHAPTER 47
CHAPTER 48
CHAPTER 49
CHAPTER 50
CHAPTER 51
CHAPTER 52
CHAPTER 53
CHAPTER 54
CHAPTER 55
CHAPTER 56
CHAPTER 57
BONUS CHAPTER 1
BONUS CHAPTER 2
BONUS CHAPTER 3
BONUS CHAPTER 4 (LAST)
⚠️Baca dulu dong, tolong (delete soon)
INFO BUKU CETAK ATEEZ (delete soon)
Open PO^^

LAST CHAPTER

5.9K 758 493
By WinterCreamm__

BECAUSE of LOVE 🧸
.
.
.
.
.

Hiruk pikuk tamu undangan saling bersahutan, ada yang mengobrol ringan bersama kenalan mereka sebelum acara inti dimulai, atau sekedar mengagumi dekorasi pernikahan yang elegan.

Pesta pernikahan yang digelar di Outdor, dengan nuansa putih yang memberi kesan kasual, modern dan elegan yang berpadu sempurna.

Dengan altar berhiaskan dekorasi bunga berwarna putih dan merah di sisi kanan dan di kiri serta Background pepohonan rindang yang membuat sejuk mata yang memandang.

San membenahi dasi kupu-kupu yang dipakai Wooyoung dengan bibir yang sedikit mengomel, dasar, padahal ia sudah susah payah membuat Wooyoung terlihat rapi, tetapi suaminya itu malah dengan seenak jidatnya berlari-lari mengejar Twinnie sampai pakaiannya kembali kusut dan dasinya bergeser tidak pada tempatnya.

"Yeosang belum datang?" tanya Yunho, ia mengedarkan pandangannya, mencari sahabatnya yang belum terlihat batang hidungnya. Kedua tangannya penuh dengan si kembar Twinnie yang ia gendong.

"Kak Yeo bilang dia sudah di jalan," Wooyoung yang menjawab, ia mendongak menatap langit karena San sedang memasang dasinya.

"Oke, sudah," ujar San setelah memastikan tampilan Wooyoung sudah kembali sempurna. "Jangan lari-lari lagi!"

"Iya-iya bumil, aduh!" Wooyoung mengusap lengannya yang baru saja mendapat tamparan maut dari tangan San. "Kamu capek tidak? Mau duduk sekarang?" Tangan Wooyoung terulur untuk mengelus baby bump enam bulan San yang semakin membesar.

San menggeleng. "Tidak apa, aku belum lelah." Wooyoung hanya mengangguk dan sedikit memeluk San agar San bisa menyandar pada dadanya.

"Adu duh sayang, jangan bergerak-gerak." Yunho refleks duduk berjongkok dan menurunkan kedua anak kembarnya yang baru berusia tiga tahun, karena mereka tiba-tiba bergerak-gerak minta diturunkan.

Dengan kaki kaki kecilnya Twinnie berlari menghampiri Seseorang, ah ralat dua orang.

"Yungi~~~"

"Itu Minho," ralat Yunho cepat.

Yeosang meringis sebelum mengulangi panggilannya. "Minhooo~~ kangen paman heum?" ucapnya dan mencium pipi Minho dengan gemas.

Minho tertawa senang, tangan mungilnya memukul-mukul pelan kedua pipi Yeosang. "Uncle Yeo!" serunya dan memeluk leher Yeosang erat, sedangkan Yeosang hanya terkekeh gemas.

Pandangan Yunho beralih, ia berjalan menghampiri seseorang yang berdiri di belakang Yeosang. "Hoho, kamu datang?"

"Hentu saha Kah," sahut Jongho tidak jelas karena Yungi menginvasi pipinya. "Tentu saja Hoho datang, ini hari spesial, Hoho tidak mau ketinggalan," ulangnya setelah Yungi melepas cubitan di pipinya.

Obrolan ringan mereka terhenti karena pembawa acara mengumumkan kalau acara inti akan segera di mulai.

Yunho kembali menggendong Twinnie di sisi kanan dan kiri tubuhnya —karena Yeosang dan Jongho punya tugas lain— sebelum menyusul San dan Wooyoung yang sudah duduk lebih dahulu di dekat altar. Ia mendudukan dirinya di samping Wooyoung.

Tak berapa lama, Pastor sudah berdiri di tengah altar, disusul Hongjoong yang berjalan menaiki altar dengan Mingi di sampingnya.

Setelah mengantar Hongjoong, Mingi kemudian berjalan menuju kursi, ia duduk di samping Yunho kemudian mengambil Yungi dari pangkuan Yunho dan mendudukan Yungi di pangkuannya sendiri.

_🧸_

Seonghwa kembali mematut dirinya di depan cermin, ia meremat jemarinya dengan gugup. Bibir bawahnya sedikit ia gigit.

"Seonghwa?"

Seonghwa terlonjak kaget saat mendengar namanya dipanggil, ia berbalik menatap seseorang yang berdiri di ambang pintu. "Pa-papah?"

Junmyeon tertawa pelan. "Kenapa kaget begitu heum? Kau gugup?"

Seonghwa menggosok-gosokkan kedua telapak tangannya yang dingin dan mengangguk. "Seonghwa sangat gugup, Pah. Bagaimana kalau Seonghwa jatuh karena saking gugupnya," ujar Seonghwa polos.

Membuat tawa Junmyeon langsung pecah. Junmyeon mengusap surai Seonghwa pelan. "Tidak apa, jangan gugup. Papah sendiri yang akan mengantamu ke altar, Papah tidak akan membiarkanmu jatuh. Ayo."

Seonghwa mengangguk dan tersenyum, dengan cepat ia melingkarkan tangannya pada lengan Junmyeon dan berjalan menuju pintu utama.

Semua tamu undangan tertuju padanya saat ia melangkah keluar, membuat Seonghwa semakin gugup, untung saja tepukan pelan Papah Junmyeon pada tangannya membuat Seonghwa sedikit rileks.

Ia melirik ke tempat para tamu undangan dan bertemu pandang dengan San dan Wooyoung yang tersenyum lebar padanya, juga melihat Yunho dan Mingi dengan Twinnie di masing-masing pangkuan mereka.

Ada Bangchan dan Seungmin juga di sana, duduk bersama jagoan mereka. Juga Cya dan Han yang duduk bersebelahan dengan kekasih hati mereka masing-masing.

Di samping altar ia melihat Xion, Yeosang dan Jongho yang memegang figura mendiang orang tuanya dan juga Junyoung.

Pandangan Seonghwa kembali lurus ke depan, menatap Hongjoong yang sebentar lagi resmi menjadi suaminya.

Hongjoong dengan balutan Tuxedo berbahan sutra berwarna Charcoal gelap, dengan sepatu pantofel hitam yang mengkilap, dasi yang melingkar apik di lehernya, aksesoris bunga mawar merah di saku jasnya dan rambut yang di sisir rapi sampai menunjukan jidatnya, benar benar tampan.

Seonghwa sendiri memakai Tuxedo yang senada dengan Hongjoong, berwarna Charcoal gelap dengan kerah berwarna merah maroon sebagai pembeda. Rambutnya disisir rapi, dengan polesan make up tipis, membuat wajahnya semakin terlihat manis dan cantik di saat yang bersamaan.

Junmyeon menyerahkan Seonghwa pada Hongjoong setelah mereka sampai di depan altar, Hongjoong dengan sigap memegang kedua tangan Seonghwa dan berdiri berhadapan.

Pastor yang berada di tengah mereka lantas membuka buku di tangannya dan mengangkat sebelah tangannya ke udara. Mengucapkan janji suci yang dijawab dengan tegas dan mantap oleh keduanya.

"Saya bersedia!" seru Seonghwa dengan mantap.

Mereka kemudian bergantian memakaikan cincin pernikahan. Seonghwa memakaikan cincin pada jemari Hongjoong setelah Hongjoong memakaikan cincin pada jemarinya terlebih dahulu.

"Dengan ini saya menyatakan anda berdua telah resmi menjadi sepasang suami istri, silahkan cium pasangan anda." Pastor kemudian menurunkan tangannya dan menutup bukunya. Ia mengangguk, mempersilahkan.

Hongjoong menarik tangan Seonghwa dengan lembut, memangkas jarak yang tersisa sebelum memanggut bibir Seonghwa dengan lembut.

Sorak sorai dan tepuk tangan tamu undangan langsung menggema.



Hongjoong dan Seonghwa akhirnya bisa bergabung bersama teman-teman mereka setelah menyambut para tamu dan menerima banyak sekali hadiah dan ucapan selamat.

"Ecieee udah resmi," ujar Wooyoung langsung dengan cengiran khasnya yang menyebalkan saat Hongjoong dan Seonghwa baru saja duduk. "Selamat ya kak!"

"Terima kasih, Wooyoung," jawab mereka berdua hampir bersamaan.

"Sekali lagi selamat ya, Joong, Hwa." Mingi menepuk sebelah bahu Hongjoong. Sebelah tangannya sibuk menggendong Minho yang sedang mengulum mainan di tangannya.

Hongjoong mengangguk. "Terima kasih. Untuk semua bantuanmu juga, aku tidak gugup lagi berkat dirimu."

Mingi tertawa. "Santai saja, sejujurnya aku bahkan lebih gugup darimu saat pernikahanku dulu hahhaha."

Yunho ikut tertawa, ia ingat bagaimana Mingi hampir menjatuhkan cincin pernikahan mereka.

"Hoho," Seonghwa kembali berujar. "Terima kasih ya sudah repot-repot datang." Seonghwa memeluk Jongho dengan erat, ia rindu sekali dengan pria berpipi bulat ini.

Jongho nyengir lebar dan membalas pelukan Seonghwa sebelum melepasnya. "Gak apa kak! Hoho emang sengaja ambil cuti, hehe. Ini kan hari spesial, masa Hoho tidak datang." Jongho kemudian melirik singkat seseorang yang sedang mengobrol dengan Hongjoong sebelum kembali menatap Seonghwa. "Hoho juga kangen seseorang sih makanya ambil cuti lama hehehe."

Ucapan Jongho sontak mengundang ejekan yang ditujukan kepada Yeosang.

"Eciieeeee ada yang dikangenin cieeee!!!"

Wooyoung bahkan dengan bar-barnya memukul-mukul bahu Yeosang.

Sedangkan Yeosang hanya memasang wajah datar walau pipinya sedikit bersemu merah.

_🧸_
⚠️lapan belas coret dikit⚠️

@malam

Seonghwa keluar dari kamar mandi hanya menggunakan bathrobe, ia berjalan menghampiri Hongjoong yang tengah duduk di tepi kasur, sedang memainkan ponselnya.

Seonghwa kemudian mengambil ponsel Hongjoong dan meletakannya di meja nakas sebelum duduk di pangkuan Hongjoong. Ia membelai lembut rahang tegas Hongjoong dan menyatukan dahi mereka. "Aku mencintaimu," bisiknya sebelum menempelkan bibirnya pada bibir Hongjoong.

Berbagi kehangatan, rasa lelah seolah menguap ketika tangan hangat keduanya merayap menyentuh setiap inci permukaan tubuh pasangan masing-masing.

.
.
.

"Ngghhhh," lenguhan panjang keluar dari bibir Seonghwa saat Hongjoong menarik keluar dirinya.

Dengan lembut Hongjoong membelai pipi Seonghwa dan menyingkirkan rambut basah Seonghwa yang menutupi mata. "Aku sangat mencintaimu, Seonghwa. Malaikatku, kebahagiaanku, istriku. Terima kasih telah hadir untuk mewarnai dan menemani setiap langkahku." Hongjoong mengecup dahi Seonghwa dengan tempo yang lama, sebelum menarik selimut dan berbaring di samping Seonghwa.

"Aku juga mencintaimu, malaikatku, penyelamat hidupku, suamiku dan segalanya untukku. Terima kasih telah datang di hidupku dan mencintaiku dengan tulus," balas Seonghwa dan memeluk Hongjoong dengan erat.

.
.
.

Perjalanan kisah mereka yang dipenuhi rintangan tidak menyurutkan sedikitpun rasa cinta yang mereka miliki. Justru sebaliknya, rasa sayang dan cinta mereka tumbuh semakin besar dan lebih besar lagi seiring berjalannya waktu.

Tanpa memandang harta, tahta dan derajat. Cinta tulus yang tumbuh membawa kebahagian tak berujung.

Yang keras menjadi lembut, yang beku menjadi hangat, yang kosong menjadi lengkap. Sifat, sikap dan hati yang keras bak baja dapat mencair dengan kehangatan dan ketulusan cinta.

Everything can happen ...

Because of Love.






End
Authan,
27 Sep 2020



🥳🥳🥳🥳🥳🥳🥳
Akhirnyaaaaa

YaAmpun gak nyangka banget authan bisa namatin satu book lagi.

Terima lasih banyak buat semua readers yang sudah mengikuti cerita ini dari awal sampai akhir~❤❤❤❤

Terima kasih yang sudah mau memberikan masukan, kritik dan saran~♡

Dan banyak terima kasih serta lope besar buat readers authan yang sudah komen dan memberikan bintangnya.


Terima kasih sekali lagi yang sudah mau baca~❤❤❤💋💋

See you in other book!

Oh once again,, nantikan bonus chapnya yaaa hihi

See yaaaa

Authan—♡

Continue Reading

You'll Also Like

28.7K 5.1K 35
Hyunjin yang membutuhkan seungmin sebagai alarmnya. ⚠️BxB 🚩Hyunmin/Seungjin
278K 21.7K 102
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
12.6K 1.2K 43
🌙 ketika kesialan menjadi kebahagiaan 🌙 ketika dalam masalah menjadi keberuntungan ☁ ada apa dengan mereka? apakah kisahnya berakhir bahagia, atau...
204K 31.1K 56
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...