𝐁𝐮𝐧𝐚 𝐅𝐭. 𝐍𝐜𝐭 𝐃𝐫𝐞�...

By -MURDXRR

22.8K 2.7K 1.1K

[FOLLOW SEBELUM BACA] "Bunaaa injun ngompoll." "Buna dimanaa? nana linduu." "Bunaaa cucu jeno manaa??" "Bunaa... More

✨ B u n a ✨
Part 01 "Buna dan Anak-anaknya."
Part 02 "Beli boneka."
Part 03 "Ke rumah Oma."
Part 04 "Ke rumah Oma Pt.2"
Part 05 "Ke rumah Oma Pt.3"
Part 06 "Jagoan kecil Buna."
Part 07 "Dedek Bayii."
Part 08 "Tragedi di pagi hari."
Part 09 "Ikut Buna ke pasar."
Part 10 "Buna, ini siapa??"
Part 11 "Pelukan hangat Buna."
Part 12 "Beli es krim."
Part 13 "Abang Mark jatuh."
Part 14 "Echan sama Injun demam."
Part 16 "Flashback."
Part 17 "Main ke pantai."

Part 15 "Ikut Buna kerja."

899 134 9
By -MURDXRR

Haechan dan Renjun sudah sehat dua hari yang lalu, bahkan mereka sekarang sedang merusuh di Butik milik Buna.

Iya Grace itu Desainer sekaligus pemilik Butik ini, selain mengelola butik Grace juga mengelola beberapa cafe.

Grace menepuk tangannya beberapa kali, isyarat untuk memanggil anak-anaknya yang sedang bermain.

Jeno, Jaemin, Renjun dan Haechan yang mendengar pun lantas segera berdiri menghampiri Buna.

"Kenapa Bunaa??" Tanya Renjun.

Grace berjongkok guna menyamaratakan tinggi badan mereka, ia kemudian tersenyum dengan manis.

"Buna tinggal sebentar ya, kalian main aja di sini tapi ingat jangan sampai ada yang luka, oke?"

Mendengar petuah dari Grace, ke empat anaknya mengangguk setuju.

"Tapi Buna pelginya ndak lama kan??" Tanya Jaemin.

Grace mengelus surai Jaemin dengan pelan. "Enggak kok sayang, Buna cuman turun ke bawah doang."

Ke empat anaknya mengangguk setuju, Grace kemudian memastikan seisi ruangan yang sekiranya tidak ada benda tajam atau semacamnya.

Ruangan tempat anak-anaknya bermain itu terletak di lantai dua sedangkan ia harus mengecek sesuatu di bawah.

Grace cukup was-was mengingat anak-anaknya ini sangat aktif. Khususnya Haechan.

"Inget ya pesen Buna kalo ada apa-apa langsung teriak panggil Buna, oke?"

"Okeeeee."

Setelah mencium pipi ke empat anaknya secara bergantian Grace segera turun ke bawah.

Selepas kepergian Grace ke empat anaknya langsung bermain. Seperti Haechan dan Jaemin yang berlari mengitari ruangan dengan pesawat mainan di tangan mereka.

Juga Jeno dan Renjun yang asik melipat kertas origami di sana. Jeno melakukan lipatan terakhir kertas origaminya, ia menoleh mendapati Renjun yang masih bersusah payah melipat kertas miliknya.

"Injun belum selesai?? Mau Nono bantu??"

"Mauuu, cucah banget lipat yang ini." Tunjuknya pada sisi kertas yang sangat sulit di lipat.

Dengan cepat Jeno membantu Renjun melipat kertas.

"Yeay udah jadii." Sorak Jeno dengan gembira. Matanya menyipit karena tersenyum dengan lebar.

"Makacih Nonooo." Dengan cepat Renjun memeluk tubuh Jeno dengan erat.

Keduanya kemudian berpelukan selama beberapa menit lalu mereka kembali melipat kertas origami yang lain.

Di sana Haechan dan Jaemin sedang berlarian kesana kemari dengan riang.

"NANAA AYO KEJAL PECAWAT ECHANN."

"WUINGG PESAWAT NANA TELBANG TINGGII."

"WAAA ECHAN AWASS!!"

Brak

Mereka berdua berjatuh bersamaan, bukannya meringis sakit tapi mereka malah tertawa.

"Ayoo main lagiii." Sorak Haechan kemudian ia berdiri sambil memegang pesawat mainannya.

Di sampingnya Jaemin ikut memungut pesawat mainan miliknya.

"Kita balapan yuk." Ajak Jaemin dengan semangat.

"Ayooook."

Lalu keduanya kembali berlari mengitari ruangan dengan riang.

Di sisi lain Grace sedang sibuk mengurus pesanan para pelanggannya. Pesanan pada bulan ini melonjak dengan cepat, Grace sampai kewalahan menghadapinya.

"Kak Grace gapapa ninggalin anak-anak di atas??" Tanya Sei, salah satu karyawan di butik ini.

Grace menggeleng sebagai jawaban. "Gapapa kok, lagian kalo terjadi sesuatu Haechan pasti bakalan teriak dengan kenceng, tau sendirikan suaranya Haechan tuh gimana."

Sei tertawa mendengar jawaban Grace, tidak di ragukan lagi Haechan pasti akan langsung berteriak dengan kencang saat terjadi sesuatu pada saudaranya yang lain.

Seperti bulan lalu seisi ruangan dibuat terkejut dengan teriakan Haechan yang melengking dari lantai atas.

Rupanya Jaemin tidak sengaja terjatuh saat bermain, akibatnya lututnya lecet sedikit.

"Makanan datangg."

Di sana ada Jesslyn sambil membawa tiga kotak besar Pizza dalam genggamannya.

Mereka tadi memang menyuruh Jesslyn untuk membeli makanan. Grace, Sei, Sena dan beberapa orang lainnya tersenyum dengan lebar ketika melihat makanan pesanan mereka sudah datang.

"Akhirnya makanan dateng juga, laper banget euy." Ucap Sena.

"Kalian makan duluan aja, kakak mau panggilin anak-anak dulu di atas."

Sei menggeleng tidak setuju. "Pokoknya kita gak akan makan duluan sebelum kak Grace sama anak-anak turun!" Ucapnya yang langsung di setujui oleh yang lain.

"Ya ampun padahal kalian bisa makan duluan." Jawab Grace, ia merasa tidak enak.

"Aduhh kak Grace jangan ngerasa gak enak gitu dong, harusnya kita yang ngerasa gak enak kalo makan duluan." Jawab Jesslyn.

"Yaudah kakak ke atas dulu ya."

Tanpa membuang waktu Grace lantas dengan cepat berjalan menuju ruangan tempat anaknya sedang bermain.

Ia mengetuk pintu terlebih dahulu, dari dalam terdengar suara Jeno yang menyahut.

"SIAPAA??"

"Ini Bunaa." Grace membuka pintu dengan perlahan.

Jeno, Jaemin, Renjun dan Haechan yang melihat Buna lantas segera berhambur memeluk kaki Buna dengan erat.

"Buna udah celecai keljanya??" Tanya Renjun sambil mendongak ke atas guna melihat Buna.

(Buna udah selesai kerjanya??)

"Belum tapi kita ke bawah dulu yuk, Aunty Jess tadi beliin pizza yang banyak lho."

Mendengar kata pizza membuat Jeno tersenyum dengan girang.

"Aunty Jess beli pizza??" Tanya Jeno yang langsung diangguki oleh Grace.

"YEAYY MAKANN." Sorak Haechan dengan riang.

"YEAYY." Sahut Jaemin dan Renjun secara bersamaan.

Grace tertawa mendengar sorakan anak-anaknya.

Mereka kemudian menuruni tangga dengan semangat, tentunya masih dalam pengawasan Grace.

Saat sampai di bawah ke empat anak Grace mendapat tatapan menggemaskan dari para karyawan.

Tentu saja siapa yang tidak dapat menahan rasa gemas saat melihat keempat anak Boss mereka yang mungil dan menggemaskan ini?

"Echan sini duduk sama Aunty." Ucap Sei saat melihat Haechan yang kebingungan memilih tempat duduk.

"Okee Auntyy." Haechan lantas segera berjalan mendekat, Sei dengan sigap mengangkat tubuh Haechan dan mendudukkannya dalam pangkuan gadis bermarga Park itu.

"Bunaa Nana mau duduk di samping Bunaa." Ucap Jaemin yang langsung diangguki okeh Grace.

"Iyaa, Nono sama Injun mau duduk di mana??"

"Injun biar duduk sama aku aja kak!!" Jawab Sena dengan semangat. Ia benar-benar merasa gemas dengan Renjun.

Grace menatap Renjun yang sedang menatapnya juga. "Injun mau duduk sama aunty Sena gak??"

Renjun mengangguk dengan semangat, Sena kembali di buat gemas oleh tingkah Renjun. Hampir saja ia memekik dengan kencang.

"Sini sayang sama auntyyy." Sena langsung mengangkat tubuh Renjun dan mendudukkannya di atas pangkuannya.

Jeno lantas menarik tangan Buna. "Nono mau duduk di samping Buna aja."

Grace lantas mengangguk setuju, mereka kemudian makan dengan di selingi candaan. Serta para karyawan yang menahan gemas dengan tingkah anak Boss mereka ini.

Btw aku kurang tau tentang dunia kerja itu kayak gimana, jadi kalo ada kata yang kurang pas harap di maklumi ya^^

Jangan lupa tekan bintangnya juseyoo🙈

Continue Reading

You'll Also Like

63.9K 3.4K 19
seorang gadis bernama Gleen ia berusia 20 tahun, gleen sangat menyukai novel , namun di usia yang begitu muda ia sudah meninggal, kecelakaan itu memb...
208K 19.5K 71
Freen G!P/Futa • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...
75.9K 11.3K 26
Renjun mengalami sebuah insiden kecelakaan yang membawa raganya terjebak di dalam mobil, terjun bebas ke dalam laut karena kehilangan kendali. Sialny...
160K 7.9K 28
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...