The Strongest Momma

By yukhyei

233K 24.2K 2.2K

Taeyong yang bersyukur dapat hamil anak ketiga setelah rahimnya dikatakan ada kerusakan dan harus diangkat. M... More

kenalan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
17
18
19
20

16

8.9K 1K 140
By yukhyei

Komennya bagus jadi aku update lagi

Jangan bosan yaaa🤗


Jeno dan Mark mengelus perut maminya, berharap adiknya mau bertahan bersama mereka dan maminya juga akan selamat. Hidup mereka sudah hancur, tak terbayangkan jika Tita juga akan meninggalkan mereka.

"Dedek harus disini, nanti kita ajak main jalan ke mall" bisik Mark

"Iya... Nanti kita main di kali sama papi" sambung Jeno

Perawat meminta mereka untuk bergeser. Doa tiada henti mereka panjatkan. Berharap ada sedikit mukjizat Tuhan hari ini.

Jantung Tita rasanya mau meledak, ia sedari tadi terus menarik nafas panjang guna meredakan gugupnya. Ia bersyukur suaminya selalu ada di sampingnya.

"Detak jantungnya kembali. Walau lemah tapi dedeknya balik" ujar dokter

"Alhamdulillah..." Ucap Jeff lalu mengecup kening istrinya yang sudah menangis

"Tapi—"

Dokter menjeda kalimatnya membuat pasangan suami istri itu kembali sedikit takut. Apakah masalah tidak akan selesai dalam rumah tangga mereka? Kenapa banyak sekali ujian yang Tuhan beri.

"Dedeknya posisinya belum mau balik sampai sekarang, kami takutnya nanti sungsang. Dan ibu harus dirawat di rumah sakit sampai nanti melahirkan" jelas dokter

"Ada tindakan yang harus diambil dok supaya dedeknya mau ke posisi yang sebenarnya?" Tanya Jeff

"Kita tunggu dedeknya aja ya pak. Siapa tahu nanti dedeknya mau ke posisi yang seharusnya"

Setidaknya Tita bisa bernafas lega, tidak apa-apa jika nanti ia harus lahiran dengan cara operasi caesar asal anaknya selamat.

"Ibunya harus banyak makan sayur hijau,kacang untuk merangsang asi. Gak boleh banyak pikiran ya" dokter akhirnya pamit setelah menjelaskan

"Nakal ya dedek... Bikin mami papi panik" Jeff menyentil perut Tita gemas lalu mengelusya merasakan tendangan halus bayinya disana

° ° °

Ibunda Tita datang ke rumah sakit membawakan makanan untuk menantu dan juga cucu-cucunya.

"Mama masak ayam kecap sama omelette. Mama tahu Jeno suka omelette kan?" Tanya sang oma

Jeno hanya mengangguk ragu. Ia masih takut dengan neneknya.

"Makasih ya ma" ucap Jeff tulus

Sang mertua tersenyum sambil menepuk-nepuk bahunya.

"Oma minta maaf ya sama kalian, oma udah jahat selama ini sama kalian. Makasih Jeff udah jagain anak mama selama ini. Boleh kan kita mulai semua dari awal?" Tanya mertuanya

"Ma, aku sayang mama udah kaya aku sayang ibuku sendiri. Gak ada alasan buat kita untuk gak maafin mama" balas Jeff

"Makasih Jeff"

Tita hanya tersenyum, setelah belasan tahun akhirnya mamanya sadar jika ia selama ini salah menilai menantu dan cucu sambungnya.

"Mas siapin ya... Makan sama sayur bening" tawar Jeff

"Aku aja pi yang siapin mami. Papi makan duluan aja" sahut Mark

Mark dan Jeno kembali ke sekolah seperti biasa. Mereka sudah sedikit lega melihat keadaan maminya semakin baik.

"Jeno kok gak semangat? Kan mami Tita udah baikan kondisinya"

"Gak tahu, masih belum lega aja. Pengen mami cepet lahiran terus semua baik-baik aja" jawabnya

Mereka paham kondisi Jeno. Anak mana yang akan tenang jika ibunya sakit.

"Orang sakit obatnya gak cuma obat resep dokter. Kamu bisa bikin mami kamu cepet sembuh dengan cara bikin dia happy terus" saran Rena

"Caranya?"

Jeno mendengarkan dengan seksama saran dari sahabatnya ini. Setidaknya ia bisa sedikit berguna untuk kesembuhan maminya.

Mark dan Cacha pergi memiih cincin, hari ini tepat tiga tahun mereka berpacaran. Dan tiap tahun Mark akan mengupgrade cincin yang dulu ia beli untuk Cacha.

"Kayaknya aku harus diet deh Mark. Masa cincin yang baru ukurannya jadi lebih besar dari sebelumnya" gerutu Cacha sedih

"Diet?"

"Iyaaaa... Kamu gak lihat pipi aku chubby banget? Pahaku juga gede banget. Jelek banget ih"

Mark memandang Cacha dengan tatapan datar.

"Kamu lupa aku dulu nembak kamu waktu kamu baru lulus SMP,masih dekil, belum kenal skin care. Dulu aja aku udah secinta itu sama kamu. Gak usah diet,i love you just the way you are"

Pipi Cacha merona merah padam, membuat Mark gemas dan  lalu mencubitnya.

"Cie salting....." Goda Mark

"Kak Mark mah gitu. Ngeselin!"

Mark kembali mencubit pipinya dan menyentil keningnya.

"Sekolah yang bener kamu lulus kita tunangan, nanti aku usahain lulus pas 4 tahun kuliah. Habis itu kita nikah"

Cacha membulatkan matanya.

"Kak Mark gak lagi drunk kan?"

"Gak Cha,aku serius. Aku emang pengen nikah muda. Ngapain pacaran lama-lama. Cuma bikin zina doang"

Mark yakin jika Cacha adalah orang yang tepat untuknya dan orang yang tepat untuk menjadi ibu bagi anak-anaknya.

° ° °

Tita tersenyum saat ia bangun tidur menemukan bucket bunga dan juga cincin di atas nakasnya. Disana terdapat surat yang bertuliskan for the most beautiful girl in the world. The one that i adore so much.

"Cincinnya kegedean,masa mas Jeff lupa ukuran cincin aku sih" ucap Tita sambil masih tersenyum

"Mungkin jari kamu jadi agak kurus gara-gara sakit. Romantis banget si Jeff" sahut mamanya

"Iya... Mas Jeff emang sweet banget orangnya. Tapi jarang dia beli bunga gini"

Tak lama yang dibicarakan datang bersama kedua putranya.

"Mas Jeff, makasih hadiahnya. Aku suka banget sama cincinnya"

"Hadiah? Hadiah apa?" Jeff nampak bingung

Tita menunjukan cincin di jarinya dan juga bucket bunga itu.

"Itu dari mas kan?"

"Gak sayang, mas kan gak keluar dari rumah sakit seharian"

Tita jadi ikut bingung. Masalahnya jika bukan suaminya lalu siapa. Ia tak punya selingkuhan atau sugar daddy diluar sana.

"Padahal itu bunga sama cincinnya dari aku. Sedih banget gak dianggap" ujar Jeno sambil memasang wajah pura-pura marah.

"Loh, ini dari kamu Jen? Maaf mami gak tahu. Pantesan cincinnya kegedean" sahut maminya

"Padahal kan aku berharap ekspresi mami bakalan terharu terus meluk aku sambil bilang makasih Jeno ganteng. Dahlah aku ngambek!"

Jeff Mark ikut tertawa melihat ekspresi kecewa Jeno.  Sementara Tita langsung menbawa putra bungsunya ke pelukannya.

"Jeno mah fakboy,udah terlatih dia masalah ngasih hadiah cewek. Pacarnya aja dua" ejek Mark

"Ya wajarlah, orang aku ganteng kaya begini"

"Gue juga ganteng tapi setia sama Haechan sampai maut memisahkan" Mark tak terima

Jeff dan Tita hanya ikut tertawa mendengar perdebatan kakak beradik itu. Mereka tumbuh dewasa menjadi anak yang baik dan disenangi banyak orang.

"Makasih ya cincinnya, mami suka banget" ucap Tita

"Mami harus sembuh pokoknya. Itu sebenarnya satu set perhiasan,tapi aku kasih satu dulu. Sisanya nanti pas mami udah sembuh aku kasih semuanya"

Tita mengelus kepala anaknya. Ia sendiri tak yakin apakah ia masih bisa membuka matanya esok hari.

Next?
Hampir the end nih

Continue Reading

You'll Also Like

297K 29.7K 58
[ R E V I S I ] S E L E S A I Cerita kedua dari Step Mother For Jung's. Cuma bedanya disini Lee Taeri, eh--bukan! Tapi Jung Taeri sudah sepenuhnya re...
411K 33.3K 58
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
2.7K 221 25
boa membawa seorang butler yang akan menggantikan ms Kim di rumahnya, namun siapa sangka ternyata selain mengurus keperluan pelayanan rumah butler in...
Mom? [ch2] By yls

Fanfiction

108K 11.3K 33
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...