Assistant Professor - MARKNO

By woojswhale

56.7K 7.2K 412

Lee Jeno merupakan super model yang jarang sekali datang ke kelas. sampai suatu saat, dia mengira asisten dos... More

AP - 1
AP - 3
AP - 4
AP - 5
AP - 6
AP - 7
AP - 8
AP - 9
AP - 10

AP - 2

6.4K 870 39
By woojswhale


Suara tawa Jaemin dapat didengar oleh siapa pun di lokasi syuting. Lelaki itu sedang tertawa terbahak-bahak, kakinya sampai lemas dan tidak mampu mengangkat tubuhnya. Jadi di sana, dia tergeletak di lantai, badannya meringkuk ke depan sambil memegangi perutnya.

"Jen, kamu bilang dia profesor muda yang sedih tepat di depan wajahnya." Jaemin terus tertawa.

Wajah Jeno berubah warna menjadi merah. "Diam, Jaemin. Aku sangat menyadari bagaimana aku merendahkan dan menginjak-injak harga diri profesorku di depan wajahnya dan bagaimana aku bisa merusak kesempatanku untuk lulus tahun ini."

Jaemin bangkit dan menyeka air mata yang terbendung di kantung matanya karena terlalu banyak tertawa. "Apa maksudmu?"

"Aku tidak mungkin bisa muncul di hadapan profesor itu lagi, kan?" Jeno menggerutu ketika penata rambutnya memintanya untuk menutup matanya.

Jaemin terkikik. "Oh, ayolah, Hyung! Tidak apa-apa. Lagi pula hinaanmu tadi cukup lucu."

Jaemin masih tertawa sendiri. "Hari ini adalah salah satu hari terbaik bagiku menjadi manajermu, Jen. Tidak percaya kamu benar-benar bangun dan pergi ke kelas tanpa memeriksa jadwal lagi."

Jeno mengerang. "Aku tahu aku seharusnya tidak percaya padamu."

"Tapi sepertinya dia terlihat santai, Jen. Kamu seharusnya tidak terlalu khawatir." Jaemin menepuk bahu Jeno saat dia keluar untuk berbicara dengan staff pemotretan.

Jeno menghela nafas pada dirinya sendiri, mengingat apa yang terjadi di kelas hari ini.

'Selamat pagi semuanya. Saya tahu sebagian besar dari kita telah bertemu sejak minggu lalu ketika saya bergabung dengan Prof. Jung sebagai asisten.'

Pria dengan rambut coklat gelap menggeser dirinya, dengan sengaja menghadap kea rah Jeno. 'Tapi untuk kebaikan temanmu yang sangat disayangkan jarang hadir di kelas ini-'

Mark bahkan tidak segan-segan untuk menunjuk Jeno tepat di wajahnya sebelum melanjutkan perkataannya. 'Biarkan aku memperkenalkan diriku lagi. Namaku Mark.'

'Profesor muda berumur 22 tahun. Dengan rumor mengatakan bahwa aku punya paha berotot dan tampan.'

Profesor muda itu pasti sedang menggoda Jeno. Jeno menggigit bibirnya, dia bisa mendengar darah mengalir ke wajahnya.

Satu kelas tertawa. Wajah Jeno terasa panas, begitu pula ujung telinganya. Dia mengerang dalam hati. Profesor muda itu, kalau dipikir-pikir dia terlihat sexy juga. Tapi dengan cepat Jeno menghapus pikiran tersebut saat melihat wajah puas profesor tersebut yang sedang menggodanya di depan kelas. Tapi dia layak mendapatkannya.

Tidak akan ada orang yang bisa memberi tahu profesor mereka bagaimana membosankannya kelas yang diajar tepat di depan wajah mereka. Jika ada seseorang yang mampu, maka orang itu adalah Lee Jeno.

Kelasnya sebenarnya cukup menarik, Mark memiliki banyak perspektif segar dan unik tentang linguistik.

Kalau saja Jeno tidak terganggu akan betapa malunya dia. Untuk pertama kalinya dalam sekian lama ia menghadiri kuliah, Jeno bisa mendapatkan sesuatu dari kuliah yang dihadirinya. Ajaibnya beberapa materi berhasil masuk ke dalam otaknya tanpa sedikit pun masalah.

Ketika waktu pelajaran sudah selesai, Jeno bergegas keluar dari kelas karena dia tidak tahan lagi untuk menahan rasa malunya.

Dia menghela nafas pada dirinya sendiri ketika dia membiarkan make-up artist merias wajahnya. Bayangan mata cokelat gelap untuk memperdalam lekukan matanya, warna merah muda pada tulang pipinya, serta lip gloss yang menambah keindahan bibirnya.

Dia sudah siap untuk pemotretan.

Dia memutuskan akan meminta maaf kepada profesornya begitu dia memiliki waktu untuk menghadiri kelas lagi. Tapi untuk saat ini, supermodel Lee Jeno perlu fokus pada pemotretannya.

Ini bukan pertama kalinya Jaemin melihat Jeno dalam pemotretan, pastinya sudah ratusan kali atau bahkan lebih. Tapi Jeno tidak pernah gagal membuatnya takjub. Begitu dia masuk ke mode supermodelnya, Jeno yang kacau, lucu, dan cekikikan, tidak ada di sana. Hanya ada supermodel Jeno di sana.

Mata Jeno intens, menatap langsung ke kamera seolah-olah dia bisa menghancurkannya hanya dengan tatapannya jika dia mau. Dia begitu menakjubkan, tidak peduli konsep apa yang dia lakukan, apa pun itu hasilnya pasti spektakuler.

Pakaian apa pun yang ia kenakan terlihat mahal. Jas hitam polos yang dia kenakan sekarang tidak terkecuali.

Jeno berpose tiap kali kamera berbunyi 'klik'. Keyakinan dan percaya diri mengalir dalam tubuhnya. Dia merasa seperti seluruh dunia dan seisinya adalah miliknya. Dia merasa seperti dia adalah bintang paling terang di galaksi pada saat ini.

Mungkin dia memang benar. Dia ingin percaya itu.

"Ayo, kurang beberapa set foto lagi dan ini akan selesai. Sungguh ini adalah pemotretan yang menyenangkan!"

Fotografer mengarahkan Jeno. Jeno bermain-main denggan jasnya, menutupi dirinya dengan lengan jas yang panjang, matanya berbinar. Lalu, dia mengerutkan bibirnya sambil mengedipkan mata ke kamera. Terakhir, dia hanya berdiri di sana, lengan di belakang punggungnya dan tersenyum lebar ke kamera.

Blitz kamera mati dan set menjadi gelap sebelum menyala lagi dengan lambat.

"Selesai!"

Semua staff di set bersorak dan bertepuk tangan. Jeno membungkuk kepada semua staff dan mulai berganti pakaian seperti biasanya.

Sekarang, Lee Jeno yang kacau, lucu, dan cekikikan sudah kembali.

Setelah selesai, Jeno dan manajernya, Jaemin, berjalan menuju van, bersiap untuk bergerak.

"Jen, kamu akan melakukan pemotretan lagi sekitar jam 7 malam jadi, 2 jam dari sekarang." Jaemin memberi tahu Jeno ketika dia membuka pintu untuknya.

"Kita akan makan malam dulu sebelum pergi."

Jeno bersenandung sebagai tanggapan.

"Berapa banyak lagi jadwal yang harus aku selesaikan hari ini?" Dia bertanya ketika Jaemin memasuki mobil dan duduk di belakang kemudi.

"Jam 7 malam adalah yang terakhir untuk hari ini." Jaemin berkata sambil memasang sabuk pengamannya.

"Bagaimana dengan besok?" Jeno bertanya setelah dia menyamankan dirinya di kursinya.

"Bertemu dengan agensi jam 9 pagi. Akan membahas tentang merek apa yang akan kamu kenakan pada pekan mode bulan ini. Iklan minumam pada sore hari. Pemotretan untuk perhiasan. Lalu kita harus menyesuaikan jadwal dengan pihak manajemen Dior." Jaemin mengucapkan jadwal Jeno dengan lancar. Seperti dia sudah menghafalnya di luar kepala.

Biasanya, Jeno akan merasa senang tentang dirinya yang sibuk menjadi model. Dia mencintai setiap pekerjaannya ini. Suara kamera memotret, blitz yang menyorotnya, make-up yang menghiasi wajahnya, pakaian cantik yang bisa dikenakannya. Tapi kali ini, kekecewaan timbul di dalam dirinya.

Dia sebenarnya agak berharap agar bisa bertemu profesor muda itu lagi. Untuk meminta maaf. Tapi ternyata rencananya itu harus tertunda karena jadwalnya yang padat.

Hidup sebagai supermodel membuatnya terbiasa untuk selalu bergerak cepat. Model selalu datang dan pergi. Beberapa bersinar, beberapa hanya menjadi bayangan. Jika dia kehilangan momentumnya, semua tangga yang telah dia naiki akan sia-sia dalam sekejap mata. Maka dari itu, tidak mungkin baginya untuk melewati satu pun jadwal yang sudah tercatat di buku Jaemin. Melewati satu jadwal berarti menghancurkan karir yang sudah dibangun dengan susah payah. Model lain akan dengan mudah datang dan mengambil spot yang dilewatinya itu.

Dia memang dikelilingi oleh merek-merek mahal, orang-orang mode yang ternama dan saat ini menjalani gaya hidup mewah yang dia tidak pernah bayangkan bahwa dia akan menerima hidup semacam ini, tetapi satu hal yang dia sadari, dia tidak memiliki waktu.

Mimpi membutuhkan pengorbanan dan waktu merupakan salah satu dari berbagai hal yang harus dia korbankan.










see you on next chapter!

Continue Reading

You'll Also Like

9K 813 19
Hanya beberapa penggalan kisah sehari-hari dari Ayah Rasuna, Bunda Satara dan Kakak Ruru. Gender switch Shotaro.
19.3K 1.6K 17
Mark tinggal beberapa bulan di sebuah desa karena suruhan ayahnya karena alasan merefresh kan diri Mark? tapi malah bertemu dengan Jeno yang notabene...
60.7K 4.5K 21
Tentang Jaehyun yang selalu mendapat gangguan ketika sedang berduaan dengan sang pujaan hati Jeno Jeno as uke Jaehyun as seme JAENO or JAEJEN BxB Jan...
442K 34.5K 58
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.