𝐁𝐮𝐧𝐚 𝐅𝐭. 𝐍𝐜𝐭 𝐃𝐫𝐞�...

By -MURDXRR

22.8K 2.7K 1.1K

[FOLLOW SEBELUM BACA] "Bunaaa injun ngompoll." "Buna dimanaa? nana linduu." "Bunaaa cucu jeno manaa??" "Bunaa... More

✨ B u n a ✨
Part 01 "Buna dan Anak-anaknya."
Part 02 "Beli boneka."
Part 03 "Ke rumah Oma."
Part 04 "Ke rumah Oma Pt.2"
Part 05 "Ke rumah Oma Pt.3"
Part 07 "Dedek Bayii."
Part 08 "Tragedi di pagi hari."
Part 09 "Ikut Buna ke pasar."
Part 10 "Buna, ini siapa??"
Part 11 "Pelukan hangat Buna."
Part 12 "Beli es krim."
Part 13 "Abang Mark jatuh."
Part 14 "Echan sama Injun demam."
Part 15 "Ikut Buna kerja."
Part 16 "Flashback."
Part 17 "Main ke pantai."

Part 06 "Jagoan kecil Buna."

1.1K 144 90
By -MURDXRR

"Echan cokelatnya jangan di makan!!"

"Nana pelit!!"

"Injun ambilin sendok dongg."

"Nonoo Injun ndak campe ngambil cendoknyaa."

(Nonoo Injun ndak sampe ngambil sendoknya)

"Ihh udah Nana bilang cokelatnya jangan di makan!!"

"Tapi kan Echan pengen makan cokelat!!"

"Tapi ini buat Bunaaa!!"

"Aduhh Nana cama Echan belicik!! Mending bantu Injun ngambil cendok nih! Injun ndak campe!!"

(Aduhh Nana sama Echan berisik!! Mending bantun Injun ngambil sendok nih! Injun ndak sampe!!)

Grace terbangun karena mendengar suara berisik dari arah dapur, ternyata ia tertidur di sofa depan televisi.

Mereka tadinya memang menonton kartun bersama, karena lelah Grace tanpa sadar tertidur dan sekarang ia tidak mendapati ke empat anak-anaknya.

Hari ini mereka sudah pulang ke rumah setelah dua hari menginap di rumah Oma dan Opa.

Grace berjalan ke dapur dan terkejut melihat seisi dapur yang berantakan. Juga tubuh ke empat anak-anaknya sudah kotor dan basah.

Di atas meja ada Haechan, Jeno dan Jaemin yang sepertinya sedang melakukan sesuatu dengan cokelat? Lalu Renjun yang berdiri di dekat lemari dapur punya Grace.

Grace memang menempatkan piring, mangkok juga sendok dalam lemari yang sama. Alasannya tentu agar memudahkannya untuk mengambil barang-barang sekaligus.

"Eh kalian ngapain?? Kok berantakan gini??"

Grace menghampiri anak-anaknya. Jeno, Jaemin, Haechan dan Renjun sontak menatap Buna mereka.

"Kita mau bikin kue cokelat buat Bunaa." Jawab Jeno dengan polos, bahkan terdapat noda cokelat di pipi kanannya.

Astaga Grace sangat gemas dengan anak-anaknya inii.

Renjun segera berlari memeluk lutut Buna lalu mengadu karena Haechan dan Jaemin tidak mau membantunya untuk mengambil sendok dalam lemari.

"Bunaa, Echan cama Nana jahat!! Meleka ndak mau bantu Injun buat ngambil cendok."

(Bunaa, Echan sama Nana jahat!! Mereka ndak mau bantu Injun buat ngambil sendok)

Mendengar aduan Renjun membuat Jaemin dan Haechan melotot, mereka berseru dengan panik.

"Ndak gitu Bunaaa, tadi Echan mau bantu Injun tapi Buna malah dateng." Jawab Haechan yang langsung diangguki oleh Jaemin.

Grace kemudian mengangkat tubuh Renjun yang sudah basah oleh air, entah apa yang dilakukan mereka saat ia sedang tertidur.

"Injun mau ngambil sendok?? Mau sendok yang mana? Sini Buna ambilin."

Renjun langsung menunjuk sendok yang memiliki hiasan moomin.

"Injun suka banget ya sama moomin." Ucap Grace yang langsung dijawab anggukan semangat oleh Renjun.

Grace kemudian mengambil sendok tersebut dan memberikannya pada Renjun.

Setelah mendapatkan sendok itu, Renjun bergerak turun dari gendongan Buna kemudian ia menghampiri Jeno.

"Nih cendoknya."

Jeno menerimanya dengan senang hati, ia kemudian kembali mengaduk cokelat yang sudah mencair itu.

Grace melihat isi mangkok yang penuh dengan cokelat dan air? Astaga bocah-bocah inii.

"Mau Buna bantuin gak sayang??"

Nana mengangguk dengan semangat. "Boleh banget Bunaa."

"Tapi kan kata Nono ini buat susuplis buat Bunaa."

(Tapi kan kata Nono ini buat susuprise buat Bunaa)

Sambung Renjun yang masih kesusahan untuk naik ke atas kursi dan dengan sigap Grace mengangkat tubuh kecil Renjun.

Jaemin menepuk keningnya, ia baru ingat bahwa mereka sedang membuat kejutan untuk Buna.

Di sebelahnya Haechan mendorong tubuh Jaemin. "Kamu cih!!"

"Ihh jangan dolong-dolong dong!!"

(Ihh jangan dorong-dorong dong!!)

Jeno masih betah mengaduk cokelat dalam mangkok, ia tidak memperdulikan keadaan sekitarnya dan itu sungguh membuat Grace gemas.

"Jeno sini Buna bantuin."

"Eh ndak papa Bunaa, Jeno bisa sendili kok."

(Eh ndak papa Bunaa, Jeno bisa sendiri kok)

"Emangnya Jeno tau cara bikin kue??" Tanya Grace penasaran.

Ia heran dari mana ke empat anaknya ini mendapatkan cokelat sebanyak ini.

Jeno menggeleng, ia menatap Buna dengan polos.

Grace sontak menyemburkan tawanya, pantas saja ia tidak melihat bahan-bahan yang lain kecuali cokelat.

"Emang kalo bikin kue cokelat halus tau dulu cala bikinnya ya Buna??" Tanya Haechan polos.

Grace mengelus kepala Haechan dengan lembut. "Iya dong sayang, gak mungkin dong kalian cuman masak cokelatnya doang."

Ke empat bocah itu terdiam, ternyata membuat kue tidak segampang yang Oma katakan.

"Yaudah mumpung Buna lagi gak ada kerjaan, ayo bikin kue sama-sama."

"ASYIKK."

"AYO BUNAA KITA MACAK COKELAT!!"

"YEAY BICA MAKAN COKELAT CEPUACNYA."

Setelah seharian menghabiskan waktu di dapur membuat Jeno, Jaemin, Renjun dan Haechan merasa kelelahan.

Buna sedang menyiapkan botol susu untuk mereka. Haechan sudah tidak sanggup lagi membuka matanya, akhirnya ia tertidur di samping tubuh Renjun dan memeluk saudara kembarnya itu dengan erat.

Mereka sedang berada di kamar Buna, awalnya mereka ingin di dongengkan sama Buna namun apa daya kantuk kembali menyerang.

Di sampingnya ada Jeno dan Jaemin yang rupanya sudah terlelap terlebih dahulu sambil memeluk satu sama lain.

Untung saja kasur Grace berukuran cukup besar sehingga mampu menampung ke empat tubuh anak-anaknya.

Grace yang baru selesai membuat susu untuk ke empat anak-anaknya langsung bergegas menuju kamar, takut kalau anak-anaknya sudah menunggu cukup lama.

Saat memasuki kamar Grace melihat ke empat anak-anaknya sudah tertidur dengan kelap sambil memeluk saudara kembar mereka.

Grace meletakkan ke empat botol susu di atas nakas. Ia mengecup pipi ke empat anaknya secara bergantian, tak lupa ia juga mengucapkan salam pengantar tidur.

"Mimpi indah para jagoan Buna."

Grace naik ke atas kasur, setelah menyamankan posisi berbaringnya, ia kemudian memeluk tubuh anak-anaknya dengan erat.

Betapa beruntungnya ia mempunyai anak-anak yang sangat pintar dan menggemaskan ini.

Meskipun selama tiga tahun ini ia berjuang mati-matian ini ia berjuang mati-matian merawat anak-anaknya.

Bayangkan di umur yang masih muda Grace harus mengurus anak-anaknya sendiri dan itu hanya karena keegoisan seseorang.

Continue Reading

You'll Also Like

51.4K 3K 26
Jarang tersenyum, sedikit berbicara. seakan Ia hanya menggunakan tatapan matanya sebagai sarana untuk menyampaikan semuanya. namun terkadang melempar...
76.9K 11.4K 27
Renjun mengalami sebuah insiden kecelakaan yang membawa raganya terjebak di dalam mobil, terjun bebas ke dalam laut karena kehilangan kendali. Sialny...
247K 26K 28
warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal...
160K 7.9K 28
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...