Tertanda Dosenmu (Complete ✓)

By ZahrotulAn

2.7M 222K 4.6K

Serangkaian kejadian tidak terduga membuat mereka harus melakukan sebuah pernikahan. Walaupun bagi yang lain... More

Bagian 1 : Kenangan Mati Lampu
Bagian 2 : Nomor Adam
Bagian 3 : Lamaran
Bagian 4 : Telepon
Bagian 5 : Dia Yang Berbeda
Bagian 6 : Hukuman
Bagian 7 : Hukuman Dari Adam
Bagian 8 : Pulang Bersama
Trailer
Bagian 9 : Menginap
Bagian 10 : Penyusup!
Bagian 11 : Keputusan
Bagian 12 : Menyebalkan
Bagian 13 : Bekas Merah
Bagian 14 : Andrian
Bagian 15 : Khawatir
Bagian 16 : Dihibur
Bagian 17 : Calon Istri
Bagian 18 : Inggrid Iswara
Bagian 19 : Terlalu Berharap
Bagian 20 : Merenggang
Bagian 21 : Insiden
Bagian 22 : Kebohongan
Bagian 23 : Menikah?
Bagian 24 : Lamaran
Bagian 25 : Kebimbangan
Bagian 27 : Hari Pernikahan
Bagian 28 : Panggilan
Bagian 29 : Berpelukan
Bagian 30 : Bersembunyi
Bagian 31 : Pindah
Bagian 32 : Bersinar
Bagian 33 : Bakat Terpendam
Bagian 34 : Definisi Dosen Killer
Bagian 35 : Baby Adam
Bagian 36 : Terlalu Kolot?
Bagian 37 : Puput
Bagian 38 : Wejangan
Bagian 39 : Kau Rumahku
Repost Bagian 39 : Kamu Rumahku
Bagian 40 : Happy Ending
Bagian 41 : Terpesona
Bagian 42 : Cemburu
Bagian 43 : Tertanda, Dosenmu.
Bagian 44 : Ilham yang Ngenes
Bagian 45 : Awal Jumpa
Bagian 46 : Cinderellawan
Semara Loka
Bagian 47 : Hamidun
Bagian 48 : Menjadi Seorang Ibu
Bagian 49 : Rempong
Menyapa
Bagian 50 : Entah Kesalahan Apa
Bagian 51 :
Bagian 52 : Penolakan
Bagian 53 : End
Versi Revisi
Bang/Mas/Kak

Bagian 26 : Keputusan Ara

38.7K 3.8K 150
By ZahrotulAn

Ilham menepuk-nepuk pundak Ara dan berdiri. "Ayo keluar dan katakan jawaban kamu, terima atau tidak. Jangan buat Adam dan keluarganya menunggu."

Setelah Ilham keluar dan percakapan dengan keluarganya selesai, Ara menutup mata dan mengembuskan napas dalam sebelum keluar dari kamar. "Semoga ini adalah jawaban yang tepat," ucap Ara bermonolog dam keluar untuk memberikan jawabannya.

###

Di sinilah Ara berada, duduk di tengah-tengah Ayah dan Bundanya, sedangkan tepat di depan Ara ada Adam dan ibunya. Semuanya diam memandangi Ara, menunggu jawaban yang akan ia berikan.

Ara menggigit bibir bawahnya gugup dan tidak sengaja melihat gestur tangan Adam yang meremas jempolnya sendiri.

Apa Kak Adam juga gugup? batin Ara.

Ara memandang satu persatu keluarganya kemudian.... "Iya, aku terima lamaran Kak Adam," ucap Ara pada akhirnya membuat semua raut wajah tegang di sana melemas. Sepertinya masing-masing sedang bersyukur dalam hati secara serentak.

"Kak, aku mau bicara sebentar sama Kak Adam," lanjut Ara setelah menerima lamaran Adam kemudian berdiri. "Ayo ke belakang sebentar," ajak Ara yang diangguki Adam.

"Permisi, Adam mau ikut Ara sebentar," pamit Adam dan mengikuti Ara.

Setiap pasang mata yang berada di ruang tamu itu mengikuti punggung kedua orang yang akan menjadi suami istri itu menjauh. Ketika Ara dan Adam sudah beranjak pergi, benar-benar meninggalkan ruang tamu. Bundanya Ara dan Ibunya Adam saling bertatapan, matanya seakan saling bertukar informasi kemudian bibir saling melengkung ke atas, membentuk sebuah senyuman. Kemudian dalam hitungan detik mereka bertos ria. "Yes! Berhasil!" ucap dua wanita paruh baya itu bersamaan.

###

Langit terlihat cerah saat ini. Adam dan Ara duduk bermandi sinar matahari, tepat di kursi tempat menjemur baju sehari-hari, tentu saja mereka hendak mengobrolkan masalah hati.

Namun....

Hening.

Baik Ara maupun Adam sama-sama diam. Ara sibuk menata ucapan yang akan ia utarakan, dan Adam dalam posisi bingung harus mengatakan apa.

"Hmm, Ra," panggil Adam sekaligus memecah keheningan.

"Iya, Kak."

"Makasih udah terima lamaran aku. Aku mungkin bukan calon suami yang baik, tapi aku akan berusaha untuk itu."

Ara mengangguk. "Tapi apa Kak Adam yakin milih aku? Aku ngerasa belum siap jadi seorang ibu-" Ara menjeda ucapannya, merasa ada yang salah. "Eh, ngg maksud aku istri? Aku masih kayak anak kecil, dan aku juga belum ada tabungan apapun untuk kehidupan setelah menikah, aku juga masih kuliah."

"Ra, pilihanku kamu, yaudah kamu. Intinya gitu, aku yakin aku nggak salah pilih. Kamu yang pertama dan yang satu-satunya. Masalah kamu masih kayak anak kecil, aku siap jadi orang yang ladenin kekanak-kanakanmu. Masalah materi, kamu jangan khawatir, aku udah punya tabungan yang aku pikir cukup kok untuk pernikahan dan kehidupan kita setidaknya sampai beberapa bulan ke depan. Masalah kuliah, karena kamu istri aku, biaya kuliah biar aku yang nanggung," ucap Adam yang membuat Ara cukup terkejut. Adam terlihat sudah mempersiapkan dari jauh-jauh hari.

"Kak Adam nggak apa-apa? Nanggung semuanya itu? Dan, aku yang pertama dan satu-satunya? Kak Adam nggak pernah pacarannn?!!!!"

Adam tersenyum dan mengelus pucuk kepala Ara. "Ra, itu udah jadi tugas aku sebagai seorang suami. Lagian dibanding itu, nggak seberapa sama perjuangan orang tua kamu besarin kamu dan biayain pendidikan kamu, sednagkan aku dateng-dateng minta kamu jadi bagian dari keluargaku, keluarga yang akan aku pimpin. Aku nggak pernah pacaran pertanda aku orang yang setia."

"Sok-sokan banget. Nggak mungkin nggak pernah pacaran. Oiya, Kak, terus gimana bilangnya ke anak-anak yang lain kalau Kak Adam jadi suami aku? Kak Adam kan Dosen di kampus aku."

"Itu bisa diurus nanti. Lagian semester depan udah enggak. Kamu sih datengnya dulu telat. Aku ini dosen pengganti, Ra."

"Terus setelah itu Kak Adam jadi pengangguran dong?" tanya Ara refleks.

"Ciye penasaran...." goda Adam.

"Yaiyalah, kan Kak Adam calon suami aku, gimana sih?" ceploas Ara yang tanpa ia sadari membuat hati Adam menghangat, sebuah senyuman terbit di bibirnya.

"Enggak kok, Raaa..." ucapnya sembari mencubit hidung Ara. "Kalau pun nantinya aku jadi pengangguran, aku akan usahain gimana pun caranya agar kamu dan keluarga kecil kita nggak kelaparan. Itu salah satu bentuk tanggung jawab aku sebagai kepala keluarga."

"Kalau lagi begini emang enak ngomonginnya, nggak tau nanti jalaninnya gimana," sahut Ara.

"Pokoknya kamu ada di samping aku, semangatin aku, dan aku akan berusah keras untuk ekspetasi itu. Oiya, kamu pengen resepsi yang gimana?"

*Cari yang model Adam di dunia nyata ini dimana siiihh?!?!!!

"Aku pengennya yang sederhana aja, Kak. Jangan terlalu mewah, biar uangnya bisa buat tabungan sehari-hari."

"Masuk yuk, bicarain masalah pernikahan sama anggota keluarga yang lain," ajak Adam yang diangguki Ara.

Adam berdiri dan berkacak pinggang sebelah, memberikan isyarat pada Ara untuk menggandengnya. "Marilah, calon ibu negaraku, raihlah tanganku dan melangkah bersama," ucap Adam yang dinyinyiri Ara.

Namun, tak urung, Ara dengan raut wajah yang malu-malu menggandeng lengan Adam.

Melihatnya, Adam tersenyum.

Terima kasih, kekasih hatiku.

###

Continue Reading

You'll Also Like

1.8M 27.1K 44
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
216K 13.4K 42
[Tetangga series] Complete Reliya terbiasa hidup dekat dengan keluarga Gama, bahkan dia sudah menganggap kedua orang tua Gama itu sebagai orang tuany...
56.2K 6.5K 56
Raina datang sebagai tetangga dari keempat lelaki tampan itu. Di apartemen tua, dimana terdapat empat lelaki yang berwujud layaknya seorang pangeran...
5.9M 309K 58
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...