Korban silaturahmi [TAMAT]

By LinaMarlina152

1.7K 875 56

[Selamat membaca] ◌Dalam tahap revisi◌ Angin berhembus menerpa rambut Glory, rumput dan bunga bergoyang seaka... More

¤perkenalan¤
01. Awal
02. pertemuan
03. pertarungan
04. Rencana 1
05. Rencana 2
06. Kebalik
07. Melepaskan
08. kekompakan
09. Emak rombeng kekinian
10. Persiapan
11. Tim sukses dadakan
12. Persamaan
13. Misi terakhir
14. Gagal muvon
15. Hari kesialan
16. Hari H
17. Selisih
18. Rumit
20. Silaturahmi katanya
Cast 🐧
Cast🐧
21. kelulusan
22. Pendekatan
23. Terbukti
24. Penjelasan
25. Aku atau Dia
26. Berlalu
26. Kehidupan baru
27. Tak sengaja
28. Rasa yang dulu
29. Salah paham
30. Kebahagiaan
31. Maaf
32. Bertemu kembali
33. Keluarga baru
34. Mr. Tetangga
35. Kompleks sakariweh
36. Tak percaya
37. KKS(kumpulan kompleks Sakariweh)
38. Kebiasaan
39. Menyebalkan
40. Sang kebahagiaan
Hai
Extra chapter

19. Terbongkar

29 16 0
By LinaMarlina152

"Semuanya terbongkar"

________________*****______________

Setelah mendengar penjelasan Shinta, Glory dan Lala bengong tidak percaya apa yang di lakukan Mira.

"Yang bener?" Lala yang masih bingung menatap Saras

"Gue gak tau selanjutnya apa yang mereka lakukan, tapi gue sendiri melihat begitu." Tutur Saras pelan takut salah bicara

"yaudah gue pamit balik ya udah malam." Akhirnya Glory dan Lala pamitan pada Shinta dan Saras.

Sepanjang perjalanna Glory dan Lala diam tidak ada yang bicara hingga samapai di rumah Glory. "Nginep di gue yah." Glory menyeret Lala masuk ke rumah

"Eh udah dari mana?" Tanya Gar yang sedang memainkan gitar di ruang keluarga

"Kepo bener punya Abang." Kesal Glory

"Tau rasa aja kalau nanti tiba-tiba Abang pergi, di jamin lu rindu gue." Teriak Gar

"Hilih rindu gak ada tuh dalam kamus Glory Ardana kata rindu sama Bang Gar." Ejek Glory dan melanjutkan langkahnya

"La, mau aja lu berteman sama daki gajah." Lala yang mendengar ocehan Gar hanya bisa terkekeh

"Ayo,La.jangan dengerin cucu fir'aun." Glory memegang tangan Lala

"Lah gue sama lu satu gen, gue sih bukan." Timpal Gar yang tak mau kalah

"Nih ngomong sama pantat panci." Teriak Glory dari atas

"Lu tuh gak bisa akur apa sama Abang lu?berantem mulu heran gue." Pusing Lala yang melihat pertengkaran Kakak Beradik ini

"Cepet tidur dah besok kita ujian akhir perlu di ulang lagi ujian akhir La, nanti kita lulus." Sumarigah Glory

"Kaya yang lulus aja lu." Tonyor Lala

"Cepet tidurr besok kesiangan tau rasa lu masuk ke kandang Pak Dadang." Glory begidik ngeri saat memutar memory dimana dia di hukum bersama Gio

"Merem bukan senyum-senyum gak jls." Ejek Lala sambil melempar boneka ke wajah Glory "Sttt tidurr gak boleh berisik nanti tetangga sebelah bangun." Lala acuh dan mereka terlelap ke alam mimpi.

"BANGUNNN." Teriak Lala
Glory yang mendengar itu loncat

"Ada apa lu teriak." Kesal Glory

"Liat jam berapa sekarang." Glory yang melirik ke arah jam melotot

"Waittt gue kesiangan." Glory lari ke kamar mandi tapi balik lagi

"Kenapa balik lagi?" Heran Lala

"Ini masih pagi banget lo kibulin gue ya?" Selidik Glory

"Hehe iya, cepetan dah mandi nanti kita ke rumah Pak RT." Glory memutar mata malas

"Kenapa masih berdiri di sana?" Tanya Lala

"Mau ngobrol dulu sama BF udah lama gak ngobrol." Lala yang melihat Glory yang mengobrol dengan cermin bergidik ngeri temenya ini dari dulu sampai sekarng gak berubah-rubah.

"Gue mandi dulu ya." Glory melambaikan tangan kepada cermin

"Gak waras lu." Kesal Lala yang melihat keleletan Glory

"Sabar dong." Glory mendelik tajam ke arah Lala

"Kok bisa ya Gio jatuh cinta sama mahluk petakilan kek lu." Heran Lala masa iya Gio benar-benar suka sama Glory yang notabenya manusia aneh

"Ilih jomblo mah iri mulu heran gue." Sinis Glory menutup pintu kamar mandi

"Yehh onta jomblo gini juga bukan gak laku emang belum minat aja." Bangga Lala

"Gue tau lu suka sma Reza." Teriak Glory dari kamar mandi

"Mandi mah mandi aja gak usah nyaut mulu." Teriak Lala jengah.

Setelah mereka selsai dan siap. turun ke bawah untuk sarapan
"Pagii smuanyaaa." Teriak Glory

Veronika dan Vero berhenti melakukan aktipitas saking kagetnya pagi-pagi sudah mendengar toa radio rusak

"Eh curut satu pelan-pelan dong kalau ngomong ini rumah bukan hutan." Sinis Gar

"Lah siapa yang bilang ini hutan?" Kesal Glory

"Makannnn." Teriak Vero membuat Glory, Gar dan Lala begitupun Veronika melirik ke arah Vero yang barusan teriak sambil makan mendahului semuanya.

"Gak heran gue sipat lu Lory turun dari om Vero." Kekeh Lala

"Nah La, bilangin sama Bapak mu reuni nanti ke rumah Hamsah." Vero masih melahap makanan nya

"Lah ada apa om kok kek mau bahas masalah ilegal gini." Kekeh Lala

"Nah itu,La.mau bisnis ilegal nih." Veronika meninju tangan suaminya

"Gak baik loh ngomong kek gitu." Ucap Veronika

"Ilegal apa sih?" Tanya Glory bingung

"Mau jual kamu." Ucap Gar ngasal.

Setah sarapan Glory dan Lala pamitan untuk berangkat sekolah.

"Jangan lupa ke rumah Bapak RT dulu." Pengingat sejati Lala

"Oke siapppp komandan." Glory memarkirkan motornya di halaman rumah mira.

"Assalamualikum ya ah...." ucapan Glory terpotong

"Apaan hah mau bilang ya ahli kubur." Teriak Th Cici yang kebetulan sedang menyapu halaman

"Hehe gak jadi deh." Ucap Lala

"Maksudnya gak jadi satu kali mau dua kali assalamualikum ya ah.." lagi-lagi ucapan Glory terpotong

"Heyy kalian sekali lagi di supel panci Mbok Uyun." Kesal Cici

"Iya maaf th maaf khilaf ath." Kekeh Glory "Mau apa hah pagi-pagi udah datang kemari?" Tanya Cici

"Kaya yang baru liat kita datang pagi-pagi aja." Kesal Lala

"Mau jemput Mira?" Tanya Th Cici lagi

"Ya iyalah masa jemput Th Cici, nanti Th Cici mah di jemput sang maha kuasa." Cengir Glory

"Mira udah pergi tadi subuh, lambemu Nak, benar-benar pengen gue sumpel." Glory dan Lala ngacir naik ke motor dan tancap gas takut kena amuk Th Cici.

Mereka menerabas keramian pagi sampai lupa menjemput di pertigaan yang disana ada Shinta dan Saras.
Saras dan Shinta yang melihat itu kesal tingkat dewa "Itu anak pura-pura gak liat apa gimana." Shinta tancap gas menyusl Lala dan Glory yang tadi lewat.

Glory dan Lala sampai di sekolah langsung lari menuju kls yang masih ribut

"Woyy ada yang liat Mira gak?" Mereka yang ada di kls diam beralih dari aktivitasnya dan sekarang melirik Lala yang berteriak

"Woy Maemunah, Rukoyah, Ferdi, Adnan dan itu Ucok jawab woyy elah kita nanya loh." Kesal Glory

"Gak." Jawab semuanya

"Ehh tapi tadi liat di toilet." Jawab Rohayeh yang baru datang

"Oke makasih." Dan akhirnya Lala dan Glory lari manuju tolilet tapi di jalan mereka bertabarakan

BRAKKK

BRUKKK

"AWWWW."

"ADUHHHH."

Glory dan Lala tepar di bawah lantai karna lari terlalu kencang sehingga tidak melihat kanan kiri sekitar koridor.

"Jalan liat-liat, cepet bangun." Gio membantu Glory bangkit dan begitupun Reza pada Lala

"Ck kalian ini bukannya minta maaf malah ngomel." Kesal Glory

"Mau kemana?" Tanya Alan

"Ehh sodara gue, mau cari Mira." Cengir Glory yang ingat bahwa Alan jadi sodaranya sekarang

"Ck,ogah bnr punya sodara kek lu." Lala yang mendengar jawaban dari Alan mengaga tidak percaya seorang Alan yang cuek bisa juga ya ngomong agak panjang

"Taman belakang." Gio yang sudah gerah melerai percakapan mereka

"Otw." Glory dan Lala tidak peduli luka yang ada di tangannya.

Merka berlari ke taman belakng namun belum sampai mereka terhenti karna ucapan seseorang yang sangat mereka kenal "Memang waktu itu gue pergi ke hotel dan iya gue melakukan hal bejad." Mira menatap Shinta lekat "Tapi gue gak seberngsek lu Shin, lu aborsi anak lu sendiri, dan lu cewek yang baru pertama yang gue kenal dengan kelakuan bejad kamu sama Bang Faraz." Glory yang mendengar nama sepupunya di sebut tertohok masa iya sebejad itukah Faraz yang kelihatan cool ternyata brengsek

"G..ue." gagap Shinta

"Gue cabut." Saras yang sudah muak dengan adegan drama itu pergi namun langakhnya terhenti saat melihat Glory dan Lala yang jongkok sambil mencabut rumput.

Saras terkekeh "Yang nguping pura-pura gak liat." Seketika Glory dan Lala yang tadi pura-pura siswi yang di hukum menoleh ke arah Saras dengan cengiran tak berdosa

"Udah tau semuanya kan? oke sekarang kita masuk ke kls pulang sekolah kumpul di Pantai biasa." Ajak Saras dan di angguki Lala dan Glory.

Mereka menuju kls yang bentar lagi di mulai.
Setelah selsai ujian hari pertama mereka misuh-misuh memasukan alat tulis ke dalam tas untuk segera pulang

"Pantai gays." ucap Glory dan di ikuti temannya.

Semuanya menuju ke pantai tempat dimana mereka berkumpul, setelah sampai di sana mereka membuka tas masing-masing mengambil karpet "Nahh mantep." Takjub Lala yang sudah selsai menyimpan karpetnya dan merebahkan tubuhnya

"Gue menuntut penjelasan kalian." Glory membuka percakapan

"Maafin gue." Shinta yang sudah terisak menangis tersendu "Hiks gue minta maaf gue emang teman yang paling brengsek, apa yang tadi di katakan Mira benar." Shinta mentap temannya "Dan yang di katakan Shinta juga benar." Timpal Mira.

Tutututttt happy reading gayss.

Aku masih bingung mau pake cash atau jangan. maunya pengen tapi takut sama gitu poto cash yang aku pake sama yang orang pake :(
Yaudah gayss pokonya salam hormat buat readers setia aku yang selalu menenmani dari part pertama sampai sekarang semoga suka💋🐧

Ig Linamarlina7131

Sukabumi- 14 September 2020🐧

Continue Reading

You'll Also Like

44.9K 1.8K 41
#Miller Series 1 Apa yang kalian tau tentang playboy? Pastinya ganteng kan? Tajir dan Cool, benar? Tapi, apa tanggapan kalian melihat seorang Playboy...
43.7K 1.7K 50
[PROSES REVISI] Apa yang akan kamu lakukan, jika mempunyai teman laki-laki yang menyebalkan? Menghadapinya, menjauhinya, atau bersikap sama padanya...
146K 16.9K 43
"Serius nggak mau sewa pengasuh?" Dean bertanya entah berapa kali. Alana menyahut dari dalam kamar mandi. "Enggak, Mas Ganteng!" Beberapa saat Dean...
6.9K 1K 52
Hati. Mungkin hati bisa menjelaskan semuanya. Tentang perasaan dan rasa yang sebenarnya ada atau pernah ada. Disela kisah mereka ada konflik masa lal...