Me And The Six Prince

By Vi124444

87.6K 9.1K 115

Diandra, seorang gadis manis, pintar, ramah, senang berteman, dan tidak membeda-bedakan, bertemu dengan enam... More

1. Keep It Focus
Kritik dan Saran
2. You've changed
3. Im still here
4. The day
5. Xavier
6. Are You Still With ur Bf?
7. Im sorry goodbye
8. I like you
9. Curhat
10. About Alex & Diva
11. Pernyataan Cinta yang Pertama
12. Truth or Dare
13. Obrolan Seorang Sahabat
14. Hope of a Mother
15. Jealous Girl
16. Jealous Girl (2)
18. Erland
19. Im Bear
20. Pria yang sedang cemburu
21. Sahabat Yang Menjadi Lawan Terbaik
22. It's Not About Love Triangle
23. Digandeng atau Digendong?
24. Touring
25. Childish
26. Poor Diandra
27. Would you be mine?
28. Perubahan Sikap
29. Meet your parents
30. Milikmu
31. Our Holiday
32. Edo
33. New life
34. Jerman dan Koma
35. When We Were 25 yo
36. It's Okay
37. Come Back
38. Dia Yang Menciptakan Jarak
39. Kesempatan
40. Pregnant
41. Meet My First Love
42. Meet your parent (2)
43. Be My Wife, Babe
44. Milikmu Seutuhnya
45. Extra Part

17. Incident

1.8K 228 9
By Vi124444

17. Incident

Diandra mulai merasakan Xavier menambahkan kecepatan mobilnya sambil melihat ke arah belakang lewat spion tengah. Diandra spontan ikut melihat ke arah belakang mobil. Sedan mewah hitam yang mengikutinya, sepertinya mobil itu saat ini mengikutinya.

Dalam hati takut, apa daya, Diandra hanya bisa percaya pada kemampuan menyetir Xavier, sampai akhirnya Xavier dapat meninggalkan jauh mobil sedan hitam yang mengendarainya.

Xavier menepikan mobilnya setelah dia merasa aman untuk berhenti. Di lihatnya wajah tegang perempuan di sampingnya.

"Sorry, tadi..." Xavier tidak dapat melanjutkan kata-katanya. "Gue gak tahu kenapa mobil tadi tiba-tiba..." kalimat Xavier terputus dan dia teringat sesuatu, "shit! Itu pasti mobil yang pernah ngikutin lu waktu itu!" tebaknya.

"Kok lo tahu?"

"Waktu lu ngasih tahu Rivan, gue ada disitu."

"Oh!"

"Gue yakin dia bukan cuma sekali dua kali ngikutin lu. Karena sekarang dia tahu lu ada dimana."

Raut wajah Diandra menjelaskan kalau kata-kata Xavier tadi benar.

"Kita lanjut?" tanya Xavier yang diangguki Diandra.

Baru saja Xavier akan menginjak pedal gasnya, mobil sedan mewah memblokir jalan.

"Anj*ng!" kata Xavier. "Lu tunggu sini, apapun yang terjadi, lu jangan keluar dari mobil. Oke?"

Diandra menghentikan niat Xavier yang ingin keluar dari mobil dan menghadapi si pengendara.

"Xav, ini masalah gue, dia ngejar gue. Gue yang akan turun, lu disini aja."

"Enggak!" Xavier menolak mentah-mentah permintaan Diandra, "apapun masalah lu, gak seharusnya gini! Oke?! Turutin mau gue, lu tetep disini!"

"Woy, turun lo!" sesosok pria yang dikenal Diandra turun dari mobil sedan mewah dan meminta Xavier turun dari mobil.

"Xav, dia mantan gue! Dia pasti udah ngikutin gue dari tadi!"

"Gue ngerasa selama ini dia gak memperlakukan lu dengan baik," ucap Xavier. "Terlebih dia cuma mantan!" lanjutnya sambil turun dari mobil.

"Xavier!" Diandra terkejut karena Xavier melompat turun. Diandra hanya melihat mereka terlibat pertengkaran, hingga Davin melayangkan pukulan dan Xavier berhasil menghindar. Xavier kembali melayangkan tinju yang tepat mengenai wajah Davin. Hingga mereka terlibat perkelahian.

"Stop!" Diandra akhirnya keluar dari mobil karena sudah tidak sanggup menyaksikan perkelahian keduanya.

"Kalo kamu mau ini berhenti, kamu ikut aku!"

"Mau apa lagi lu sama Diandra?!"

"Bukan urusan lo!"

Davin menarik tangan Diandra, Xavier juga menarik tangan Diandra.

"Dav, jangan gini!" pinta Diandra.

"Kenapa kamu kabur, Diandra? Aku pikir hubungan kita membaik setelah aku cium kamu."

Deg! Hantaman keras di dada Xavier begitu dia mendengar ucapan Davin barusan.

Davin menarik tangan Diandra dan membuat Diandra ke sisinya. Namun Xavier menarik tangan Diandra di sisi satunya.

"Kamu yang sekarang buat aku takut, Dav, ini bukan kamu. Lepas, Dav! Sakit!"

Davin semakin mengencangkan pegangannya, membuat Diandra meringis. Xavier melepaskan tangan Diandra, lalu memukul kembali wajah Davin hingga pegangannya pada tangan Diandra terlepas. Dia terpelanting.

"Masuk, Di!" perintah Xavier sambil ikut masuk ke dalam mobil. Dia menancap gas.

"Sial!" geram Davin ketika mobil Xavier berhasil pergi dengan membawa Diandra.

Xavier menginjak pedal gasnya dalam-dalam. Mendengar ucapan Davin barusan membuatnya emosi. Diandra tidak mengatakan apa-apa, tidak menjelaskan apa-apa. Xavier mengerti, mereka tidak cukup dekat sehingga Diandra harus menceritakan apapun padanya.

"Di, yang tadi itu..."

"Ceritanya panjang,"

Suasana hening cukup lama. Emosi Diandra mulai stabil. Dia melirik pria di sebelahnya yang tidak bertanya apa-apa lagi.

"Davin itu, baik, Xav..." Diandra akhirnya mulai bercerita. "Sampai suatu ketika, gue sadar kita semakin jauh sehingga gue juga semakin sadar komunikasi kita udah gak lancar. Dia selingkuh, dan gue gak bisa lanjutin hubungan ini. Gue mutusin dia, dia nyalahin perempuan selingkuhannya, sampai dilaporin ke polisi karena udah mukul perempuan itu." ujar Diandra. Xavier tidak berkomentar apa-apa, hanya mendengarkan. "waktu itu, Ibunya ke rumah gue, minta gue jenguk Davin karena Davin gak keluar kamar beberapa hari. Gue ngerasa cukup wajar gue jenguk dia sebagai teman. Tapi, semakin lama gue semakin sadar kalo gue udah gak mengenal Davin yang sekarang. Dia frustasi, nyium gue, kasar!"

Xavier cukup terkejut mendengar cerita Diandra. Wajahnya tegar, membuat Xavier ingin memeluknya, tapi dia mengurungkan niatnya.

"Sejujurnya, gue gak cerita kejadian ini dengan siapapun termasuk Rivan dan Gio, karena mereka pasti emosi, gue gak mau memperpanjang hal ini."

"Gue... boleh meluk lu, Di?"

Diandra merasa yang dilakukan Xavier kali ini adalah simpati seorang teman yang ingin menunjukkan rasa aman untuk temannya. Dia mengangguk. Xavier memeluknya.

"Lu tau, Di?" tanya Xavier. Diandra hanya bergumam, "Gue pernah baca sebuah kalimat, 'orang yang paling kesepian adalah orang yang paling ramah, orang yang paling sedih adalah yang senyumnya paling menawan. Karena mereka tidak menginginkan orang lain merasakan derita yang sama'. Menurut gue, lu orang yang seperti itu, Di."

Diandra tersenyum, berusaha menahan air matanya. Xavier melepaskan pelukannya. Tetapi melihat mata Diandra berkaca-kaca, dia kembali memeluknya.

"Just cry when you feel you have to cry, Di. Gue tahu lu pasti lelah."

Emosi Diandra runtuh. Xavier benar, dia terlalu lelah untuk menopang semua sendiri. Dia tidak mengeluh ketika seharusnya dia mengeluh, dia tidak menangis ketika dia seharusnya menangis, dia tidak mengucap rindu ketika seharusnya dia merindu. Dia menyimpan semuanya sendiri, dan sekarang hatinya lelah.

Xavier menepuk punggung Diandra sambil menunggu Diandra berhenti menangis dengan sabar. Harusnya mereka tidak pernah berpisah, seharusnya dia selalu bersama Diandra. Seharusnya...

"Aw, sakit ya?" Diandra meringis ketika mengobati ujung bibir Xavier yang terkena pukulan Davin barusan. Sementara wajah Xavier datar dan hanya memperhatikan Diandra yang ada di depannya. Dia memperhatikan mata Diandra yang bengkak karena menangis itu.

Diandra yang merasa bahwa Xavier melihatnya spontan menatap Xavier balik. Pandangan mereka beradu, Xavier mendekatkan wajahnya pada wajah Diandra. Jantung Diandra berdegup cepat. Xavier tersenyum.

"Kenapa? Lu deg-degan?" tanyanya.

"Engga!" jawab Diandra sekenanya karena sudah tertangkap bawah, dia menjauhkan wajahnya dari wajah Xavier.

"Pesona gue berlebihan banget?"

"Pede!"

Xavier tertawa pelan, spontan dan cepat, dia mengecup kening Diandra. Membuat Diandra diam membeku.

"Gue suka lu, Di!"

* * *

Continue Reading

You'll Also Like

1.2K 53 15
Daffa menatap datar tifah "Lo siapa nya gelard?" Di tatap seperti itu membuat tifah menjadi kicep "gu-gue..." "Gelard udah ga ada, dia udah meninggal...
19.9K 11 3
Bunga di tanah, cangkul di tangan. Hujan membasahi dirinya yang sudah tidak bernafas. Semua hanya karena dia memilih untuk mempercayai seorang yang m...
9.9K 1K 29
Sinopsis Sebagai anggota kombinasi populer, lalu lintas terkenal di lingkaran hiburan, Xiaosu Luosu, bubuk pacar, bubuk adik, dan bubuk pro-ibu di se...
1.2M 158K 32
Transmigrasi ke dalam novel? Mungkin, itu hal biasa dalam dunia fiksi. Lalu bagaimana jika Seline Andromeda si playgirl pecinta novel yang mengalami...