inhibitions of mafia

By amelyaaz

20.4K 1.2K 86

Amazing cover by @deedein Feligan D'xario tidak segan-segan mengusik wanita yang mengganggu pikiran dan... More

prolog
Chapter 1.
Chapter 2
chapter 3
chapter 4
chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17.

Chapter 14

732 49 5
By amelyaaz

Shakira menaiki sebuah perahu yang dapat membawa dua orang dalam perahu itu, tapi kali ini ia akan menaikinya sendiri dan mengayuhnya.

Alasan ia memakai perahu dalam pelariannya kali ini ialah agar Feligan tidak bisa menangkapnya terlalu cepat dan ia akan berhenti di tengah danau untuk beberapa jam. Ingat, perjanjian mereka adalah dua jam. Jadi, ia akan berlama di tengah danau, untungnya hari ini keadaan sangat ramai sehingga banyak perahu yang berada di danau.

Shakira melihat jam di pergelangan tangannya, dua menit lagi akan menjadi akhir waktunya dan Feligan akan mencarinya. Ia memilih untuk tiduran di atas perahu itu dan membuatnya tidak terlihat sama sekali. Menutupi wajahnya dari sinar matahari dengan topi, Shakira bernapas lega bisa merasakan hal nyaman berada di perahu dengan keadaan yang menyenangkan seperti ini.

Terik matahari yang kian menyengatnya membuatnya merasa tidak nyaman, ditambah rok yang ia pakai minim sehingga panas matahari langsung menerpa kulitnya. Seharusnya ia tidak memilih rok saat berada di toko tadi, alhasil sesal yang ia dapatkan saat ini.

Menghembuskan napas, Shakira mengangkat tangannya dan melihat jam yang berada ditangannya. Sudah tiga puluh menit tapi tidak ada tanda-tanda Feligan akan mendapatkan dirinya, bukankah itu berarti cara pelariannya berhasil? Tinggal tunggu satu jam setengah lagi agar dirinya dapat kembali pulang ke apartemen kecilnya yang nyaman.

Shakira merasa mengantuk saat air danau beriak kecil ketika ia bergerak, itu membuatnya menutup mata dan akhirnya tanpa sengaja jatuh terlelap, membiarkan dirinya tenang untuk sementara waktu.

***

"Berhenti bercanda seperti itu, Diane," sahut Feligan sembari membuka pintu kamar wanita itu lebih lebar agar ia dapat masuk.

Diane tersenyum kecil. "Kau tidak pernah mengiyakannya, apa kau memang tidak pernah memikirkan hal itu sekalipun?" tanya Diane saat Feligan sudah duduk di sofa panjang dekat jendela.

Feligan mengedikkan bahunya sebagai balasan yang membuat Diane menghela napas kecil.

Diane mendekati Feligan dan duduk di samping pria itu. "Mengapa kau kemari?"

Feligan mengernyit ke arah Diane. "Tidak boleh?" Balasnya.

Diana terkekeh. "Kau tahu jika bukan itu maksudku, bukan?"

Feligan mengangguk, lalu melihat hamparan taman yang terhampar indah melalui jendela besar kamar Dianale ini. Setelah puas melihat taman, kini tatapannya menuju Dianale, membuat wanita yang ditatap itu sedikit tersentak saat sinar matahari yang masuk dari jendela membuat mata Feligan terlihat mengkilap.

"Aku sangat mengkhawatirkanmu," ucap Feligan dan suara berat itu terus menggema di telinga Diane.

Wanita itu tidak bergerak sedikitpun bahkan tatapannya masih menatap Feligan dan mulutnya terbuka kecil. Jantungnya mulai berdetak lebih mendebarkan, pasokan udara juga terasa tipis. Diane tahu ada yang salah pada dirinya.

Perasaannya, itulah kesalahan pada dirinya karena ia telah jatuh hati berkali-kali pada pria yang kini terlihat seperti pria tertampan di dunia.

"Diane," panggil Feligan membuat Diane tersentak dari lamunannya.

"A-Ah ya!"

Feligan mengernyit sembari memperhatikan Diane dengan cemas. "Ada apa denganmu? Kau tiba-tiba diam seperti itu, apa kau merasa sakit?"

Diane menggeleng dengan cepat lalu menormalkan debaran jantungnya. "Tidak ada, kau tidak perlu cemas, aku hanya tersadar aku melupakan sesuatu!" Kilah Diane dan sangat jelas terdengar jika wanita itu menyembunyikan sesuatu.

Feligan sangat sangat mengetahui Diane, hampir dari separuh hidupnya saat ini ia habiskan bersama wanita itu sehingga melihat hal seperti ini sesuatu yang sering bagi Feligan, bahkan... Ia mengetahui jika Diane, sahabatnya ini menyukai dirinya.

"Baiklah, apa yang kau lupakan?"

Diane langsung berdiri dari duduknya dan menatap sekeliling dan berakhir pada pintu kamar mandinya. "Aku lupa mengambil ikat rambutku," ucapnya dan segera berjalan dengan cepat ke arah kamar mandi.

Feligan tersenyum tipis.

Menatap ponselnya yang berada di atas meja, Feligan mulai mengingat sesuatu. Belum ada kabar tentang apapun dari bawahannya, apakah mereka sudah menemukan Shakira? Melihat jam ditangannya, Feligan tahu jika ia tidak mendapatkan Shakira 20 menit lagi maka ia harus melepaskan wanita itu.

Melepaskan?

Feligan merasa tidak ada yang perlu dilepaskan, apapun yang menjadi miliknya tetap miliknya. Dan herannya bagaimana bisa Shakira menghilang dari jangkauan padahal sudah jelas jika Feligan menaruh bawahannya di mana-mana.

Feligan merasa tidak nyaman sekarang, bagaimana jika Shakira tidak dapat ditemukan sebelum waktu habis? Apakah ia benar-benar rela melepaskan wanita itu?

Tentu saja tidak.

Feligan berdiri dan bertepatan dengan Diane yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Kau sudah mau pergi?" Tanya Diane dengan raut wajah kebingungan.

Feligan mengangguk dengan rasa bersalah. "Maafkan aku, aku akan main kesini esok dan lebih lama."

Diane mendekati Feligan dengan langkah kecil. "Apa yang membuatmu pergi dengan begitu cepat?"

Feligan mengedikkan bahunya. "Entahlah, masalah yang tidak terlalu penting."

Diane mengangguk kecil walau tatapannya tidak lepas dari pria di depannya itu.

Feligan meletakan tangannya di atas kepala Diane lalu mengusapnya kecil, hal-hal kecil yang selalu membuat hati Diane menghangat dan Diane sangat suka itu.

"Pastikan kau kemari esok, aku akan menunggumu, Feligan."

Feligan mengangguk sembari tersenyum.

"Aku pergi dulu," ucapnya sembari berlalu keluar dari kamar Diane.

Saat telah menutup kamar Diane, Conney muncul dengan wajah sumringah membuat Feligan merasa muak dengan pria tua itu.

"Aku akan mengirimkan orangku nanti untuk mengantarkan uangnya," ucap Feligan yang disambut raut bahagia Conney.

"Tenang saja, aku akan membawa Diane jalan-jalan dan tidak membiarkannya kekurangan," ucap Conney.

Feligan menatap Conney sinis, tentu saja Diane tidak akan kekurangan karena ia akan terus mengurus wanita itu hingga tidak akan merasa kesakitan ataupun kekurangan, itulah hal yang dijanjikan Feligan sedari dulu.

Feligan keluar dari rumah itu dan mendongak ke atas, ia mendapatkan Diane duduk di jendelanya sembari melambaikan tangan padanya. Feligan membalas dan melemparkan senyumnya dan setelah itu barulah ia memasuki mobilnya.

Menghidupkan mobilnya, Feligan melihat waktu yang terus menipis, 15 menit lagi maka itu akan berakhir. Hubungannya dengan Shakira akan berakhir. Tentu saja ia tidak ingin hal itu terjadi dengan mudah.

Dengan kecepatan tinggi, mobil Feligan membelah jalanan, mencoba untuk menyelip diantara mobil lainnya hingga saat ia tiba di tempat restoran tadi, waktu hanya berkurang 5 menit. Kini ia butuh 10 menit untuk mendapatkan Shakira.

Feligan turun dari mobilnya dan menatap bawahannya yang ia perintahkan untuk mencari Shakira.

"Kau belum mendapatkannya?" Tanya Feligan sesaat bawahannya baru sampai di depannya.

Dengan pandangan tertunduk, pria di depan Feligan menggelengkan kepalanya membuat Feligan mendesah kasar.

"KAU BERCANDA? HANYA MENCARI SATU WANITA SAJA KAU TIDAK BISA?" marah Feligan yang mengundang perhatian banyak orang.

Feligan mengusap rambutnya kebelakang dan berusaha tenang dengan mengambil napas.

"Telusuri tempat terdekat dan jadikan semuanya pencarian tunggal, tidak usah bergerombolan. Waktu kita hanya 10 menit, jika kita tidak menemukannya maka kalian akan terima akibatnya," desis Feligan lalu berlalu begitu saja sembari melihat sekeliling.

'Apa yang memungkinkan Shakira untuk menyembunyikan dirinya. Berpikirlah Feligan, kau harus tahu dapat berpikir lebih keras, waktumu kurang dari 10 menit.' batin Feligan.

Feligan memilih untuk berjalan dan melihat ponselnya yang menunjukkan dimana lokasi Shakira terakhir kali sebelum wanita itu menghilang di antara pepohonan.

Danau. Sebuah Danau, Shakira menghilang di lokasi terakhir yang mana adalah danau.

Waktu menunjukkan 5 menit lagi dan Feligan merasa resah sekarang. Ia mencoba melihat sekelilingnya dan tanpa disengaja matanya jatuh pada satu arah.

Apakah mungkin ....

Continue Reading

You'll Also Like

255K 15.9K 42
Masalah besar menimpa Helena, ia yang sangat membenci bodyguard Ayahnya bernama Jason malah tak sengaja tidur dengan duda empat puluh empat tahun itu...
16.4M 640K 37
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
2.5M 269K 47
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...
1.4M 91.2K 43
• Obsession series • [ SELAMAT MEMBACA ] Romeo akan menghalalkan segala cara demi mendapati Evelyn, termasuk memanfaatkan kemiskinan dan keluguan gad...