BoYa Fanfic [Very Slow Update]

By Shiori_Hanami

4.3K 132 128

BoYa Stories (Boboiboy x Yaya, bukan saYa) ⚠Obviously a ship content⚠ Berisikan story yang krinj, fluff, dan... More

Bucin

💙TauYa🌸

2K 87 103
By Shiori_Hanami

Warning!
-Bahasa kasar
—————————————————––

Taufan POV

Yaya Yah.

Gadis cantik nan cerdas nan imut nan baik nan galak nan lembut nan perhatian nan gak peka.

Intinya dia hampir sempurna. Iya, hampir, karena gak ada manusia yang sempurna di dunia ini.

Yaya adalah gebetanku, calon pacar, calon istri and i luv her ♡

Aku ingin menyatakan perasaanku padanya, tapi aku takut.. aku takut.. TAKUT :'( takut Yaya malah memilih Abang quh, Hali. :(

Fyuhh, tenang Upan. Kau jauh lebih tampan dari si gledek. Ya, kau harus percaya diri, pan! kalau memendam perasaan terus, nanti dia malah diambil orang lain.

"Aku minta bantuan Gopal dan Fang aja kali ya? mereka kan kang bucin, siapa tau bisa bantu." ucapku sambil memegang dagu.

"Baiklah! besok aku akan meminta bantuan mereka!"

Taufan POV End

~Keesokan harinya~

TENG TENG TENG TENG!!!

"WOY, BANG UPAN! BANGUUUNNN GRAK!!" Blaze berteriak sambil memukul panci dengan keras.

"BANGUN ATAU JATAH SARAPAN LU GW HABISIN!" kali ini Blaze berteriak tepat di samping telinga Taufan.

Tiba-tiba Taufan mengeluarkan air mata. Ia menangis.

"Loh!? kok nangis sih? jangan bilang karena gw teriaknya terlalu kencang." ucap Blaze panik.

"Hayoloh Bang Blaze~ nanti dimarahi Mama Gempa loh." ucap Thorn sambil mengacungkan jarinya telunjuknya.

"Ish, diamlah! jangan bikin tambah panik deh!" bisik Blaze.

"Bang Taufan~ abang gakpap–"

"Yaa.. hiks, jangan tinggalin aku Ya.. aku sayang kamu.. hiks."

...

Blaze dan Thorn terdiam. Cengo. Jadi ternyata Taufan hanya mimpi? mimpi ditinggalkan seseorang?

Blaze mendengus kesal,

"Anj– gw kira kenapaa! nyigo toh. Sampai keluar air mata segala."

"Kak Taufan lagi mimpiin siapa sih? Ya.. Yaya?" tanya Thorn.

Blaze terkejut.
"Lah iya yak. Tadi bang upan kayak nyebut Ya Ya gitu. Jangan bilang dia mimpiin Yaya?"

"Enghh.. jangan sok tau lu." ucap seseorang.

Blaze dan Thorn menengok ke asal suara.

"E-eh~ bang Upan udah bangun. Hehe, selamat pagi bang." ucap Blaze sok ramah, sambil senyum senyum pula.

Taufan merotasikan matanya. Dia bangun, lalu langsung mengambil handuk yang ada digantungan baju.

"Ekhem, mending kalian keluar sana! gw mau buka baju. Nanti kalian malah terpesona dengan perut kotak kotak gw." ucap Taufan sambil nyengir gak jelas.

Thorn bergidik ngeri, sedangkan Blaze memasang ekspresi jijik.
"Hueek! gak akan! lu kira gw gay?" ketus Blaze.

"Heh, maksud gw bukan gay woy!" seru Taufan.

"Dahlah Thorn, kita pergi aja. Males liat dia."

"O-Oke, bang." ucap Thorn nurut.

Dia mah anak baek², selalu nurut kalau disuruh. Gak kayak Blaze dan Taufan :)

Mereka pun pergi keluar dari kamar Taufan.

"Gak ada akhlak." ketus Taufan.

"Ah bomat, mending mandi aja lah."

»SKIP«

-Di sekolah-

BRAAK!
(Suara pintu didobrak)

"Assalamu'alaikum, anak-anak!" teriak bapaknya Pipi Zola.

"Wa'alaikumsalam, paak." ucap semua murid kompak.

"Astaghfirullah, bapak ngagetin aja nih. Untung jantung saya gak keluar." ucap Taufan sambil mengelus-elus dada bidangnya.

"Bodo amat! saya gak nanya." ucap Papa Zola.

'Iyain dah.' batin Taufan kesal.

"Bapak ngapain dateng jam segini? kan bel masuk belum bunyi, pak." tanya Gempa.

"Nahh itu dia~ saya kesinii ingin memberitahu informasi. Jadi gini, besok sekolah akan diliburkan karena para guru mau rapat." jelas Papa Zola.

One

Two

Three–

"ALHAMDULILLAH!!" teriak semua murid.

"Udah cuma itu doang infonya, pak?" tanya Yaya. Gebetan si kafan.

"Iyaa! hanya itu~ baiklah, sampai jumpa nanti wahai anak murid ku yang tercinta!" Papa Zola melesat pergi.

...

Seketika kelas berisik lagi. Ada yang menggosip lah, dance, nyanyi, makan, belajar, dll.

"Besok gw mau bertapa sama Om Sasuke ah." ucap pemuda bertubuh gemuk, Gopal.

"Gw ikut dong." ucap Fang.

"Kuy lah!"

"EEHH, TUNGGU! GAK BOLEH!!"

Kedua temannya itu menatap Taufan bingung.

"Loh emang kenapa? kok lu ngatur? lu bukan emak gw, pan!" seru Gopal tak terima.

"Yeeh, dengerin dulu dong. Gw butuh bantuan kalian." ucap Taufan.

"Bantu apaan?" tanya Fang dan Gopal secara bersamaan.

"Anuu.. gw mau nembak seseorang." ucap Taufan pelan.

"Ciee~ mau nembak siapa nich? nembak aku ya?" ucap Gopal genit.

"Dih, apaan sih. Jijik! gw mau nembak cewek woy!" ketus Taufan.

"Awkwkwk, ternyata Gopal gay." ucap Fang sambil ketawa-ketawa gaje.

"Enggak lah yee, gw cuma becanda lah." ucap Gopal.

Fang merotasikan matanya.
"Terserah. Nah, jadi lu mau nembak siapa, pan?" tanya Fang penasaran.

"Ketua kelas kita yang paling cantik dan dermawan dungs." ucap Taufan.
"Gak usah tanya siapa, kalian pasti udah tau."

"Owalah Ying?" ucap Gopal.

Fang mendelik tajam ke arah Gopal.

"Kok Ying sih?! dia mah bendahara kita, ogeb!" ketus Fang.

"Cie.. Pang cemburu nih yee. Tenang bro, gw cuma mau ngetest elu." ucap Gopal sambil nyengir kuda.

"Au ah. gw gak cemburu, titik." ucap Fang malas.

Taufan menghela nafas lelah.
'Kok jadi ngomongin Ying sih?' batin Taufan.

"Ekhem! Gopal zeyeng, yang gw maksud itu Yaya Yah. Bukan Ying, tulul." ucap Taufan kesal.

"Iya iya gw tau! jadi lu mau nembak Yaya yak? gw bantuin deh!" ucap Gopal.

"Beneran? gak bohong kan? TOLONG BANTU GW!!"

"Santai bro, kita akan selalu ada untuk lu. Anytime, anywhere." ucap Fang sambil membusungkan dada.

"Okelah, kita susun rencananya di rooftop aja ya, takut ada yang nguping kalau kita ngomong disini." ucap Taufan.

"Okee, nanti pas istirahat kita kesana." ucap Fang.

Mereka terdiam. Efek kehabisan topik pembicaraan.

Tiba-tiba Yaya datang menghampiri meja mereka.

"Hai, Taufan! bisa tolong bantu aku bawain buku buku ini gak?" ucap Yaya lembut.

Deg!

'Oh no! ada Yaya.' batin Taufan.

"He-hey, Yaya! bisa kok bisa! m-mau dibawain kemana?"
Cie gugup:v

"Ke KUA." ucap Gopal.

Taufan dan Yaya sedikit terkejut dan wajah mereka memerah. Au kenapa.

Fang menjitak kepala Gopal,
"Apasih, gak nyambung, bodoh!"

"Umm.. tolong bantu bawain buku ini ke perpus ya." Yaya mengalihkan topik pembicaraan.

"Siap! apapun buat calon istriku." goda Taufan.

Wajah Yaya memerah lagi.

Yaya gak demam kan? :') -Author.

"U-udah ayo cepetan, keburu bel bunyi." ucap Yaya gugup.

"Okey!"

»SKIP«

-Di Rooftop-

"Oke, jadi gimana nih? kalian kan tukang bucin, jadi pasti ngerti dong sama hal-hal kayak gini." ucap Taufan.

"Gini bro.. pertama, penampilan lu harus rapih. Pakailah pakaian yang BGST." ucap Fang.

"Astaghfirullah, gak boleh ngegas, nak." ucap Taufan sambil geleng-geleng kepala.

"Gw gak ngegas! BGST yang gw maksud itu Bagus Sopan Terpelajar, bukan b*Ngs*d." seru Fang.

Buat readers yang bijaksana, dimohon jangan ngikutin Fang ya.. dia itu bukan contoh yang baik buat kalian.

"Oohh.. makanya ngomong yang jelas bro, biar gak salah paham." ucap Taufan.

"Serah lu, ah." ucap Fang malas.

"Selanjutnya! siapin sesuatu buat dia. Misalnya kayak bunga warna pink." ucap Gopal.

"Ah iya, Yaya kan suka warna pink. Terus harus gimana lagi?" tanya Taufan penasaran.

"Ajak Yaya ketemuan di tempat yang bagus. Yang terakhir ya tinggal kasih tau perasaan lu ke dia, tapii lu susun kalimat dulu. Biar ngomongnya lancar." saran Fang.

"Aahh, baiklah, gw ngerti. Terimakasih broo! kalian emang sahabat the best!" ucap Taufan sambil memeluk Gopal dan Fang.

"Hehe, sama-sama. Jangan lupa PJ ya bro, itupun kalau berhasil." ucap Gopal.

"Iyaa.. insya allah berhasil." ucap Taufan.

~~~~~💙×🌸~~~~~

Taufan sudah pulang sekolah. Ia sekarang sedang berada di kamarnya. Daritadi ia stalking Instagram Yaya.

Lagi ngehalu.

"Aw, Yaya cantik banget sihh~ jadi pengen cepet-cepet ngelamar." ucap Taufan sambil senyum senyum.

Ckckck, dasar bucin.

"Bismillahirrahmanirrahim, semoga besok Yaya mau menerima saya, aamiin.." Taufan berdoa dengan khusyuk.

Tok, tok, tok, tok!

"Bang Taufaann!! turun bang! kita makan kuy!" Solar menggedor-gedor pintu kamar Taufan sambil berteriak.

"IYA SABAR WOY! JANGAN DIGEDOR TERUS NANTI PINTU GW RUSAK, BENSIIN!" teriak Taufan.

"NAMA GW SOLAR, BUKAN BENSIN!"

"SAMA AJA."

"BEDA!"

"SAMA!"

BRAK!

"Beda, wahai abangku yang tersayang." ucap Solar sambil tersenyum.. sinis.

Terlihat aura aura hitam di belakang tubuh Solar.

Glek–
"Ehek, iya deh beda. Unch~ jangan marah ya, lar." ucap Taufan ketakutan.

(Awoks sama adek sendiri kok takut :v)

"Nah gitu dong." ucap Solar.

Akhirnya mereka berdua keluar dari situ dan turun menuju ruang makan.

~Keesokan harinya~

Pukul 09.10

Taufan sudah bersiap-siap. Dia sudah membeli bunga pink, memakai pakaian yang BGST, dan dia sudah menghafal dialog untuk menembak Yaya. (Bukan membunuh ya:v)

Sekarang Taufan sedang berjalan menuju rumah Yaya. Jalan kaki? iya, biar sehat bro. Lagian rumah mereka kan bersebelahan.

"Oke, sudah sampai. Tenang.. tenang.. jangan gugup." gumam Taufan.

Taufan mengetuk pintu rumah Yaya. Sebelum itu, ia memasukkan bunga itu ke dalam jaket birunya yang berharga 1juta rupiah.

"Assalamu'alaikum, Yaya. Ini aku Taufan."

Ceklek

"Wa'alaikumsalam.. oh, hai, Taufan. Ada apa ya?" tanya Yaya ramah.

"Erk– anu.. kamu mau gak jalan jalan bareng aku?" ajak Taufan malu malu.

"Mau! kebetulan aku lagi pengen jalan jalan. Bentar, aku siap-siap dulu ya." Yaya menjawab dengan semangat.

"Oke. Jangan lama-lama. Aku tunggu disini aja." ucap Taufan.

Yaya mengangguk. Ia langsung lari menuju lantai atas rumahnya.

'Yes! berhasil.' batin Taufan senang.

Beberapa menit kemudian.

"Hayuk berangkat. Aku udah siap." ucap Yaya.

Taufan membelalakkan matanya, ia terpesona dengan kecantikan dan keanggunan Yaya.

"Uwaw~ Yaya cantik banget! jadi sayang deh." goda Taufan sambil menyeringai.

"Ck, apaan sih. Biasa aja ah. Oh ya, jadi kamu sayang dengan seseorang hanya karena kecantikan atau penampilan nya gitu?"

"E-enggak kok, aku sayang dengan seseorang bukan karena kecantikannya, Ya. Jangan salah paham, please." ucap Taufan sambil memegang kedua pundak Yaya.

Yaya tertawa kecil.
"Jangan bohong ya! Awas lu."

"Iya neng, abang gak bohong kok. Kuy berangkat."
Taufan menggandeng tangan Yaya. Orang yang digandeng sontak terkejut.

"Pegangan, biar gak nyasar." ucap Taufan sambil menatap mata indah Yaya.

Yaya mendengus,
"Kau kira aku anak kecil?"

"Hehe, canda. Kita jalan jalan ke taman aja ya, disitu kan banyak jajanan." ucap Taufan.

"Okee."

SKIP Again QwQ

"Sudah sampai!!" seru Yaya.

Wajah Yaya berbinar-binar ketika melihat beraneka macam jajanan yang ada di taman itu.

"Pfft, demen banget sama makanan." ucap Taufan sambil menahan tawa.

"Ehehe, iya dong." balas Yaya.

"Kalau sama aku demen gak?" tanya Taufan.

"Enggak. kamu playboy."

//Jleb

Playboy.. playboy.. playboy..

Ucapan Yaya terngiang-ngiang di kepala Taufan. Sedih sekali rasanya bila disebut begitu oleh doi. Andai saja Yaya tau kalau Taufan hanya menyukai dia. Sadboi :(

"Ya Allah.. aku gak playboy, Ya. Aku hanya menyukai satu perempuan." ucap Taufan kesal.

"Hah? kamu suka sama seseorang?" tanya Yaya dengan nada yang agak sendu.

"I-Iya.. benar." jawab Taufan gugup.

"Siapa?" tanya Yaya lagi.

"A-ada, cewek pokoknya. Kita beli makanan dulu yuk. Ntar kita lanjut ngomongin itu." ucap Taufan sambil menarik Yaya menuju toko makanan.

'Taufan suka seseorang? siapa? k-kok aku khawatir banget ya? jangan bilang dia suka dengan Ying?' batin Yaya sedih.


~~~~~💙×🌸~~~~~


Selesai membeli makanan, Taufan mencari tempat duduk yang sepi. Sengaja, you know lah mau ngapain :v

'Akhirnya ada tempat yang sepi. Cuma ada beberapa orang doang.' batin Taufan.

"Kita duduk disitu yuk." ajak Taufan.

"Hm, ya." balas Yaya lesu.

Mereka duduk di rerumputan yang rapih, hijau, dan tidak terlalu kasar.

Entah kenapa sedari tadi Yaya diam saja, biasanya dia bawel. Taufan pun menyadari hal itu. Ia merasa ada yang salah dari Yaya.

"Em.. Yaya. Kamu kenapa? kok diam terus? biasanya juga bawel and ceria." tanya Taufan khawatir.

"Eh? aku gakpapa kok. Aku hanya sedang malas bicara." Yaya berbohong.

"Ooh.. begitu ya."

'Bjir, gak peka banget sih lu! dasar cowok.' batin Yaya kesal.

"Akhem. Yaya, aku ingin memberitahu mu sesuatu. Ini penting." ucap Taufan.

"Ada apa? mau ngomongin tentang gebetan?" tanya Yaya.

"Ehe, iya. Tau aja."

Yaya menunduk. Taufan melirik sekilas ke arah Yaya.

"Jadi gini, aku naksir dengan teman sekelasku. Dia itu orangnya gak peka banget, tapi dia baik hati, ramah, dan lembut."

"Terus?"

"Orang itu adalah...

Adalah...

Adalah...

Adal–"

"SIAPA WOY?!" Stok kesabaran Yaya habis. Jadilah teriak begini.

"Akwkwk, maaf maaf." ucap Taufan dengan watadosnya.

"Jadi, orang yang suka adalah sahabatnya Ying."

"Ooh.. sahabat Ying toh." Yaya mengangguk-angguk mengerti.

Wait, sahabatnya Ying? sahabat Ying kan banyak bang :(

Gadis itu menghela nafas kasar.
"Lu kira sahabat Ying cuma satu, hah?"

"Maksudku, sahabat yang paaliing dekat dengan Ying. Masa gak sadar?" Taufan memanyunkan bibirnya ke arah Yaya.

Kamu adalah satu satunya sahabat yang paling setia dengan ku, Yaya. -Ying.

Yaya terkejut. Ia kembali mengingat memori masa kecilnya, dimana Ying mengucapkan kalimat itu kepadanya.

Gadis itu membelalakkan mata dan menutup mulutnya. Apakah yang dimaksud Taufan adalah dia? Yaya?

"Iya. Yang ku maksud adalah kau, Yaya." ucap Taufan lembut.

Yaya menatap mata Taufan. Taufan balas menatapnya.

"Bohong–"

"Beneran. Aku hanya menyukaimu, Yaya Yah. Sebenarnya, aku ingin menyatakan perasaanku dari dulu. Tapi kupikir kau menyukai Kak Halilintar, karena waktu itu kalian berdua dekat sekali dan kalian terlihat seperti menyukai satu sama lain." ucap pemuda itu panjang × lebar.

"Dan sekarang, aku memberanikan diri untuk memberitahumu, ya. Aku tidak tau kau suka dengan siapa. Intinya, aku menyukaimu, Yaya."

Taufan memegang kedua telapak tangan Yaya. Pemuda itu menyatukan jari tangan dia dengan jari tangan gadis pujaan hatinya.

Mereka berdua saling tatap tatapan. Yaya tenggelam dalam tatapan hangat Taufan, ia merasa sangat senang karena ternyata pemuda itu juga menyukainya.

"Taufan.. aku juga.. menyukaimu." Yaya mengalihkan pandangannya ke arah lain. Wajahnya sudah seperti Amato– maksudku tomato. Tomat!

Setelah mendengar pernyataan gadis itu, Taufan tersenyum lebar. Lebar banget kek setan– sorry ganggu:(

Jantung kedua manusia itu berdegup lebih kencang dari biasanya.

"YES, YES! ALHAMDULILLAH!! AA I LOVE YOU, YAYA!" teriak Taufan kesenengan.

Taufan memeluk tubuh mungil Yaya dengan sangat erat. Yaya membalas pelukan itu.

Orang-orang yang ada mendengar teriakan Taufan menatap mereka berdua.

Si topan mah bomat, mau ditatap orang lain atau enggak. Cuek ae lah.

Berbeda dengan Yaya, ia merasa risih kalau jadi pusat perhatian.

"Udah, fan. Pada ngeliatin kita nih. Aku maluu." ucap Yaya pelan.

"Ahaha, gakpapa kali. Abaikan saja, yank." rayu Taufan.

Yaya memonyongkan bibirnya( =>=)
"Yank yank, apaan coba! kita kan gak jadian." ketus Yaya.

"Oho~ oke, aku ngerti. Kamu mau jadi pacarku kan?" Taufan menaik turunkan alisnya.

"Gak mau. Ya mau lah, bodoh! gimana sih lu?!" ucap Yaya kesal.

"Jangan ngambek, Ya. Masa baru official udah ngambek ae sih. Maaf ya" ucap Taufan sambil tersenyum lembut.

Ia mengelus-elus pipi Yaya. Membuat sang empu terkejut.

"Oh iya, aku beliin bunga pink buat kamu loh."

Taufan mengeluarkan bunga itu dari jaketnya. Beruntung keadaan bunganya masih bagus.

"Ini, bawa pulang ya! simpan baik-baik tau!" Taufan memberikan bunga itu pada sang kekasih.

Yaya menerima bunga itu, lalu ia tersenyum lembut.

"Terimakasih ya, walaupun kau nembak aku dengan cara pasaran gitu. Aku tetap senang kok. Sangat senang. Thank you." ucap Yaya tulus.

Kali ini Yaya yang memeluk duluan, dan tentu saja Taufan membalasnya.

Tidak jauh dari tempat mereka, ada dua orang pemuda yang sedari tadi memerhatikan mereka.

"Yes, berhasil~!"

TAMAT.


Jangan lupa beri vote dan komen ya! see you later~

- Ruka

Continue Reading

You'll Also Like

62K 7.4K 21
Ibarat masuk isekai ala-ala series anime yang sering ia tonton. Cleaire Cornelian tercengang sendiri ketika ia memasuki dunia baru 'Cry Or Better Yet...
628K 18.3K 14
LAPAK BROTHERSHIP ✔️ NOT BOYS LOVE...❌ SUDAH END TAPI TETEP VOTE + FOLLOW PROSES REVISI Kamu tahu obsessi? Ya apa saja bisa dilakukan bahkan bisa m...
611K 61K 48
Bekerja di tempat yang sama dengan keluarga biasanya sangat tidak nayaman Itulah yang terjadi pada haechan, dia menjadi idol bersama ayahnya Idol lif...
483K 36.6K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.