Dia... juga pencinta permen rasa buah?
"Kau tidak suka rasa ini?" Gun berusaha sebaik mungkin untuk mempertahankan kesabarannya. Dari sakunya, dia mengeluarkan beberapa permen lagi. Merah, hijau, kuning, oranye — semuanya tergeletak di telapak tangannya.
Jadi, Demo, anggota tim termuda yang berusia enam belas tahun, memanfaatkan waktu makan malam sengaja kembali ke kamarnya untuk mengganti pakaian yang lebih tebal dan berencana untuk kembali ke restoran untuk menikmati sepotong kue, kebetulan saja.... tepat waktu untuk masuk ke lift. Di sana, dia menyaksikan Great Demon Overlord, kepalanya menunduk dan lima atau enam warna permen buah berbeda di telapak tangannya, menatap
Kakak Ipar kecil di depannya dengan ekspresi di matanya yang mirip dengan yang digunakan saat membujuk seorang anak kecil...
Kakak Ipar memiliki ekspresi serius di wajahnya saat memilih rasa?!
"Yang ini." Tong Nian mengambil yang hijau, lalu menundukkan kepalanya, pipinya memerah dengan semburat kemerahan.
Oh sial... Apakah Aku akan dibunuh untuk membungkam mulutku?...
Kaki anggota tim muda itu menjadi agak lemas. "L-Leader."
"Apa?" Gun menjawab dengan datar. "Kau juga mau?"
"Tidak!" Anggota tim muda, di dalam hatinya, mengangkat kedua tangannya sebagai tanda penyerahan.
Saat Leader makan permen, itu menandakan bahwa dia "sangat kesal, sangat terganggu oleh sesuatu di pikirannya." Ini sebagai pengetahuan umum di klub mereka.
Apa Kau sedang bercanda? Siapa yang berani memakannya?
Oh, tunggu, tidak. Kakak Ipar berani memakannya...
Ketika mereka tiba di restoran, hasilnya adalah bahwa seluruh kelompok yang sudah mulai berkemas dan bersiap-siap untuk pergi melihat Gun dan Tong Nian yang datang terlambat. Segera, seolah-olah mereka bisa membaca pikiran satu sama lain, mereka semua... duduk lagi. Jenis momen sekali dalam seribu tahun. The Demon Overlord sebenarnya, untuk pertama kalinya, berjalan berdampingan dengan seorang wanita? Dan di atas semua itu, dia akan makan di meja yang sama dengannya?
Meskipun, eh, Ia sudah menjadi Kakak Ipar, mereka masih merasa bahwa gambaran ini terlalu menggembirakan.
Dengan nampan di tangan, Tong Nian berdiri di depan deretan wajan demi wajan makanan panas. Kepiting pedas. Ugh, kau terlihat sangat tidak enak dilihat saat memakannya. Udang utuh. Ugh, juga tidak enak dilihat, dan kamu juga perlu mengupas cangkangnya... Pada akhirnya, Ia tidak punya pilihan selain membuat perutnya kelaparan, dengan enggan hanya mengambil sepotong kue mangga dan secangkir kopi... Ia bahkan tidak berani mengambil kue coklat apapun, karena takut akan ada saus coklat di mulutnya.
Ia berjalan kembali, tanpa berbicara langsung duduk, dan diam-diam meletakkan nampannya di atas meja.
Gun melirik makan malam yang Ia pilih dan tidak mengatakan apapun. Sambil mengangkat kepalanya untuk menunjuk ke meja tempat 97 duduk, dia memerintahkan, "Kalian berdua, kemarilah."
Semua orang...
Ada apa ini sekarang? ...
"Cepatlah." Gun tidak senang.
Tidak berani menunda, 97 dengan cepat mengambil segelas cola dan berdiri. Dia menarik lengan kapten timnya, Dt, yang ada di sampingnya, tetapi tidak bisa... Jadi, dia tidak punya pilihan selain menarik Demo, rekan setim paling kecil yang baru saja duduk setelah naik lift yang sama sebagai Gun dan berjalan ke restoran bersamanya. Bersama-sama, mereka pindah untuk duduk di sana.
"Leader," 97 menyeringai sambil bercanda, "kau terlamabat makan malam?" Kau yakin bertahan untuk waktu yang lama. Hahahaha...
Gun tidak mau repot untuk menjawab, hanya bertanya sebagai balasan, "Kau sudah kenyang?"
"Kenyang! Tinggal menunggu pelatihan sekarang. "
"Jika sudah selesai makan, mengobrolah." Gun menunjuk dengan matanya ke arah Tong Nian yang sangat malu. "Kupikir kau sangat mengenalnya."
"......" Aku tidak bersalah, aaaah... 97 bergidik.
Setelah Gun selesai berbicara, dia menundukkan kepalanya dan mulai makan dalam diam. Dia selalu benci ketika orang berbicara saat dia makan, dan karena itu, dia selalu makan sendirian di meja terpisah, tidak pernah membuat pengecualian untuk ini. Namun hari ini, dia tiba-tiba melepaskan diri dari latihannya yang biasa. 97 dan Demo agak bingung dan tidak tahu apa yang harus mereka katakan.
Selain itu, kalian makan malam seperti pasangan suami-istri. Apa yang bisa kami, sekelompok ... orang luar ini, bahkan bicarakan?
97 dan Demo bertukar pandang.
Baiklah, mari kita mulai...
"Kakak Ipar..."
"Kakak Ipar?" Gun memotongnya, mengerutkan kening di alisnya.
Oh, oh. 97 mengerti. Leader pasti khawatir Kakak Ipar akan merasa malu. "Kami tidak akan memanggilnya seperti itu, kami tidak akan memanggilnya seperti itu. Um, kalau begitu, Kakak Ipar, namamu adalah...? "
"Tong Nian." Kepalanya tertunduk, Tong Nian menyendok kuenya dengan sendok.
"Oh, oh, Kakak Ipar Tong. Oh, tunggu, tidak, Tong Nian... Bolehkah kami memanggilmu langsung dengan namamu?" 97 berseri-seri, "Kami baru saja menebak-nebak, apakah Kau seorang cosplayer? Pakaian ini dan riasanmu... Ini benar-benar terlihat seperti dirimu."
Dia menggelengkan kepalanya. "Aku seorang penyanyi wanita dan membawakan lagu-lagu cover Jepang."
Gun, yang baru saja menyesap bir, menghentikan gerakan tangannya sebentar. Dia tidak mengerti satu kata pun.
97 juga menatap kosong, tidak mengerti juga.
"Ah... aku tahu tentang itu." Demo tersenyum mengerti. "Aku dulu punya teman sekelas yang juga salah satunya. Kadang-kadang saat aku berlatih, aku suka mendengarkan beberapa juga. Kakak Ipar, apakah Kau memiliki alamat online? Aku akan menambahkanmu di Weibo? "
"Mm, Aku punya. Fish Playing in Sealed Chambers." Dia diam-diam mengintip ke arah Gun. Dia... seharusnya tidak tahu tentang ini, kan?
Gun mengerutkan kening. Apa ini sekarang?
97 berseru, "Ah, itu... Aku tahu itu. Hunter x hunter!"
Ia mengangguk. "Mm-hmm. Itu Chrollo's attack [1]... "
Gun bahkan tidak ingin terus mendengarkan lagi. Menarik ponselnya, dia mulai membersihkan email yang diterimanya.
"Sh*t..." Demo berseru dengan waspada.
Mata Gun melirik ke arah Demo, dan kemudian ingat bahwa dia baru saja mengumpat di depan Leader saat dia sedang makan. Seketika, dia berteriak dalam kegembiraannya, tetapi matanya masih tidak bisa menahan diri untuk terus melirik Tong Nian. 97, yang tidak tahu apa yang baru saja terjadi, bertanya dengan bingung, "Apa?"
Dengan semangat, Demo mengangkat ponselnya di depan mata 97.
"Sh*t..." 97 juga kaget.
Keduanya menatap Tong Nian dengan tatapan membara.
Betapa panjang deskripsi tentang Baidu Baike (ensiklopedia kolaboratif online atau semacam Wikipedia)... Jumlah penggemarnya menempati urutan kedua setelah beberapa anggota tim selebriti K&K eSports Club. Ia adalah "Big V" di Weibo, seorang dewi di lingkaran penyanyi cover online, dan penyanyi terkenal dari lagu-lagu anime. Sialan, tentu saja, dia Pemimpin kita. Dia tidak bergerak atau ketika dia melakukannya, gadis yang dia dapatkan adalah gadis manis yang seperti harta karun... Dan... dia juga ... gadis kecil yang baik dan penurut.
Ia hanya makan di seberang Leader, tidak mengucapkan satu kalimat pun dari obrolan yang tidak berguna.
Di sana, menjadi gadis yang baik, mengambil satu gigitan dan kemudian mencuri pandang ke Leader, lalu mengambil satu gigitan lagi dan mencuri setengah pandangan lagi ke Leader...
Dan Leader kami...
Dia makan dengan sangat tenang, bahkan tidak membalas tatapannya sekali.
Itulah yang Kau sebut memiliki hubungan yang baik dengan istri!!
Kedua pria itu hampir ingin berpegangan tangan dan saling menatap dengan mata berbintang...
"Um, yah, eh, Kakak Ipar."
...Gun sudah tidak mau repot-repot membuka mulutnya dan memberi mereka peringatan.
97 sama sekali mengabaikan Leader-nya. "Um... Aku membaca di Baidu bahwa jurusanmu adalah Teknik Biologi dan Teknik Informatika Elektronik? Kau... baru saja masuk universitas?" Wajah dan raut wajah Tong Nian tampak terlalu muda. Ia pasti baru saja... mencapai usia dewasa?
Baru mulai kuliah? Itu seharusnya cukup dekat, bukan?
Dan ditambah... kedua jurusan itu sedikit terlalu... sangat cerdas, Kau tahu?
"Yang tertulis di Baidu adalah... gelar ganda sarjanaku. Administrator Tiebaku (halaman informasi di Baidu atau bisa dibilang sepert LinkedIN) belum memperbaruinya." Dengan khawatir, Ia mengintip ke arah Gun. "Aku sekarang sudah di tahun pertama program masterKU."
"Tahun pertama mastermu?" 97 benar-benar tidak mempercayainya. "Seberapa muda Kau saat masuk universitas?"
"Lima belas tahun."
Lima belas tahun?!
"Sial! Kenapa Aku berumur enam belas tahun dan masih di tahun pertama sekolah menengahku?..." Demo serasa ingin menangis.
"Di Universitas... ada kelas remaja khusus."
Sial... Seorang siswa super!
Keduanya yang berada di sana hanya untuk mengobrol langsung mulai menjadi sangat gembira. Di sekitar Tong Nian, mereka mengajukan berbagai macam pertanyaan sampai, pada akhirnya, "Kakak Ipar, Aku selalu ingin meretas situs web. Apakah Kau tahu bagaimana caranya?".
Tong Nian merasa canggung dengan pertanyaan ini dan menatap Gun tanpa daya. "Secara teknis ... ini tidak sulit, tetapi menyusup ke server melanggar hukum..."
Mata 97 mengikuti tatapannya dan baru kemudian dia menemukan bahwa Gun sudah sangat kesal. Langsung saja, dia menahan diri. "Kalau begitu, Kakak Ipar, kamu pasti suka game, kan? Apakah Kau biasa bermain LOL? DotA? Atau Tempest of the Sealed Chamber?"
Tong Nian tanpa berkata-kata menundukkan kepalanya dan memakan sisa kuenya. "Aku tidak bisa memainkan salah satu dari mereka. Aku sangat payah..."
Menulis kode dan bermain game komputer... adalah dua hal yang sangat berbeda, Kau tahu? Menyedihkan...
"Leader tidak mengajakmu bermain dengannya?" 97 kaget.
Dia mengira Gun telah memanfaatkan riwayat kariernya yang seperti legenda untuk menaklukkan hati adik ipar yang muda dan feminin. Mungkinkah bukan itu masalahnya?!
"Tidak pernah." Ia buru-buru menggelengkan kepalanya untuk mengklarifikasi ini.
Ia benar-benar tidak bisa mengatakan bahwa Ia pernah bermain dengan Grunt sebelumnya.
Jika tidak... kesalahpahaman hanya akan tumbuh lebih besar.
Maka, setelah makan malam berakhir, sebuah cerita mulai menyebar ke seluruh K&K eSports Club: bagaimana Gun, dalam keadaan di mana dia tidak menggunakan alat berharga dari bermain game untuk merayu gadis itu, berdasarkan pesona dan keanggunannya sendiri. Telah mengalahkan hati dari siswi-super-plus-penyanyi-dewi-plus-game-idiot, Kakak Ipar kecil...
Setelah makan malam, Gun mengantar Tong Nian ke salah satu kendaraan K&K. Saat Ia duduk di kursi penumpang depan, mendengarkan Gun memberitahu pengemudi untuk membawanya dengan selamat kembali ke hotelnya, Ia merasa agak gugup dan tidak nyaman. Apakah ini dianggap perpisahan mereka?
Dia... seharusnya tidak membenciku, kan? Kalau tidak, dia tidak akan makan malam denganku, bukan?
Di sana, Ia mengajukan pertanyaan dan menjawabnya sendiri.
Di akhir, dia sudah selesai memberikan instruksinya kepada pengemudi, dan menegakkan tubuh, dia menutup pintu mobil dengan ringan, menunjukkan bahwa mereka akan pergi sekarang.
Tong Nian, tidak ingin pergi, menatap penuh harap ke luar jendela mobil.
Gun mengangguk untuk mengucapkan selamat tinggal padanya, lalu berbalik, mengeluarkan ponselnya, dan mulai memutar nomor untuk menelepon ke konferensi telepon.
"Pergi sekarang?" Sopirnya tahu bahwa gadis muda ini benar-benar tidak ingin meninggalkan tempat ini dan tidak tega untuk pergi secara langsung.
Merasa kecewa, Tong Nian menganggukkan kepalanya, memandangi punggungnya yang tinggi dan ramping.
Bahkan tidak ada... kata-kata perpisahan ...
Ketika mobil telah melaju jauh dan Ia tidak bisa lagi melihat bagian dari pemandangan di depan hotel, Ia akhirnya menarik pandangannya kembali. Dengan kepala menunduk, Ia dengan lembut mencoret-coret lututnya dengan jari telunjuknya. Ia bahkan tidak tahu kapan dia bisa melihatnya berikutnya ...
Ia kembali ke hotel yang telah dipesan oleh penyelenggara festival untuknya. Setelah memilah barang-barangnya, Ia duduk di tempat tidur dan menatap kosong, tenggelam dalam pikirannya sendiri dan bahkan tidak berani mengingat secara rinci kesalahpahaman yang super dari sore ini. Namun, bermain terus menerus di benaknya, adalah gambaran dirinya — makan malam, dia menganggukkan kepalanya untuk mengucapkan selamat tinggal, dia berbalik dan pergi... Jadi... apa pendiriannya pada fakta bahwa Ia menyukainya?...
Sepertinya... Ia tidak terlalu di inginkan olehnya? ...
Dalam keheningan, Tong Nian duduk sebentar sampai tiba-tiba, Ia memulai. Bagaimana Ia bisa lupa untuk mencari?!
Sejak malam itu, IQ-nya sepertinya turun hingga hampir negatif.
K&K sangat terkenal. Bahkan jika Ia bukan seorang gamer profesional... seharusnya masih ada beberapa informasi tentang dirinya sebagai individu, bukan?
Ia terus mencari di K&K.
Halaman web terbuka:
K&K eSports Club adalah salah satu organisasi eSports terkenal di negara ini. Didirikan pada tahun 2013, dan hanya dalam periode satu tahun, dengan berdiri bersama SP sebagai salah satu dari dua organisasi eSports teratas.
Pendiri dan investor nomor satu, Gun (nama asli tidak diketahui) adalah penerima penghargaan World eSports Hall of Fame. Ia pernah menjadi investor tunggal sekaligus pemain kunci Team Solo yang terkenal di dunia CS [Counter-Strike]. Dia telah memenangkan lebih dari sepuluh turnamen internasional dan juga secara individual membuat banyak peringkat dan penghargaan dunia: nomor 2 sebagai Pemain Paling Dominan, nomor 1 sebagai Penembak Teratas, nomor 4 sebagai Pemain Top untuk Pembunuhan Terbuka, dua kali dinominasikan sebagai MVP... Dari konteks dunia, dia memiliki beberapa juta penggemar serta situs web yang didedikasikan untuknya. Dia memiliki barang-barang yang didedikasikan oleh penggemar dengan namanya, termasuk papan ketik bermerek, mouse komputer bermerek, toko aksesori komputer bermerek, dan jaringan kafe Internet.
Dia pernah, dengan pencapaian dan kemenangan game-nya, mengubah persepsi publik terhadap game. Pada saat yang sama, dengan kariernya yang hampir legendaris, ia menyaksikan dekade itu ketika permainan profesional berubah dari awal yang sederhana menjadi olahraga yang sedang booming.
Dan sekarang, secara global, nilai output eSports mencapai hampir $ 50 miliar USD dan masa keemasan eSports telah tiba, ia, dengan membawa identitas sebagai pendiri salah satu organisasi eSports teratas, telah kembali dengan cara yang sederhana ...
Di bawah halaman yang memperkenalkan pendiri...
......
... Ada fotonya.
================================================================================
Author : Mo Bao Fei Bao
Translator English :
FANATICAL, hui3r.wordpress.com
Translator Indonesia : nazeela21