Blank Space 2nd Edition

By Haii_nad

328K 31.6K 2.9K

"I like you New Thitipoom. Let's try it, hubungan ini." Tiga bulan menjalin kasih setelah New Thitipoom berha... More

Intro
Sebuah hubungan
Life is a bitch
So sweet
Lovely time
Saingan Cinta
Campur aduk
Jealous
Insiden
Sebuah perdebatan
Tentang Kita
Teman baik
Things between us
Gorgeous
Jealous (2)
Sebuah perdebatan (2)
Liburan
Passion
Mahasiswa
Khawatir
Pindahan
Living Together
Seminar
So done with
Taking care
Kondangan
Obrolan malam
Temen satu server
QnA pt.1
QnA pt.2
Something's wrong
Enough
Take a break
Bad luck
Sebuah hubungan (2)
Baikan
Hukuman
Kangen
Bucin of the Day
Vihokratana family
Dosen Baru
Cold War
A matter of fact
Old Days
Mengenal Lebih Jauh
Mood
Taking care (2)
Terhalang restu(?)
Brother
Hadiah
Special Chapter
Special Chapter 2
Special Chapter 3
Special Chapter 4
Stressed out
Strange Feeling
Amsterdam
Decision
About future
Bertukar Karakter
Love you like love song
Sidang
Mimpi buruk New
Wait for me
By Your Side
Extra Chapter: Missing You
Extra chapter: Awkward

Akrab

5.5K 517 29
By Haii_nad

"Mom?!" seru New saat dirinya membuka pintu apartemennya, nada suaranya kedenger kaget banget.

Tay menoleh pada New dan wanita paruh baya itu. "Huh?"

"Hello my boy." jawab wanita tengah baya itu lalu menghampiri New untuk memeluknya.

"And you must be Tawan? Pacar Newwie?" tanya wanita itu ke Tay dan yang ditanya cuman bisa nganggukin kepalanya karena kaget juga.

Namun Tay langsung meminta dengan sopan mama New sesaat rasa kagetnya hilang untuk masuk ke dalam. Berasa seperti apartemen miliknya sendiri aja.

"Selamat malam tante, panggil Tay saja tidak apa-apa."

"Mom kenapa gak kabarin dulu mau dateng ke apart aku gini?"

"Sejak kapan mom harus kasih kabar dulu buat dateng ke apartemen anak sendiri, huh?"

"Ya biar tau aku ada di apart apa enggak. Kalau aku gak lagi di apart gimana coba?"

Mama New mengibaskan tangannya dan meminta anaknya dan Tay untuk duduk di kursi makan.

"Udah itu gak usah dibahas. Mom cuman mau tau kabar kamu aja. Oiya, mom sengaja bawain makanan kesukaan kamu nih." ucapnya lalu dengan cekatan menyajikan tiga piring nasi untuk New dan Tay. Diletakannya satu piring besar ayam bumbu asam manis, dan sayur kangkung saus tiram di tengah mereka.

"Silahkan dimakan nak Tay, makanan ini kesukaan New semua loh. Gak perlu sungkan sama saya." ucap mama New lagi.

"Baik tante, terimakasih atas makanannya." jawab Tay dan mulai mengambil makanan.

"Kamu udah tiga bulan lebih gak dateng ke rumah, biasanya juga dateng sebulan sekali. Podd bilang karena kamu punya pacar jadi lupa jalan pulang ke rumah mom sama papa."

Ucapan mama New ini lantas ngebuat Tay sama New batuk karena tersedak makanannya. Mereka langsung aja minum air yang ada di gelas di sebelah piring masing-masing.

"Aku sibuk sama tugas asdos, dan nyiapin buat skripsian jadi belum sempet ke rumah mam- mom sama papa lagi." jawab New setengah jujur.

Untuk informasi, New dari dulu memanggil kedua orangtua kandungnya dengan sebutan Mom dan Dad. Tapi sejak mamanya menikah lagi sama papanya Podd, dan abangnya itu memanggil dengan sebutan mama- jadi terkadang New salah panggil.

"Oh begitu, mom udah denger banyak tentang nak Tay dari daddy kamu. Kenapa gak pernah kamu kenalin ke mom?" tanya mama New. Jangan kaget, meskipun orangtua New bercerai tapi mereka masih berhubungan baik kaya gini.

"Maaf atas ketidaksopanan saya karena belum pernah memperkenalkan diri. Salah saya juga karena sibuk banget di kampus." Tay menggantikan New buat ngejawab pertanyaan mama New.

"Ohiya! Nak Tay dosen di kampus New ya. Makasih ya karena mau terima anak tante yang bandel ini." ucap mama New terkekeh.

"Mom! Aku udah gak bandel lagi."

"Ya ya terserah kamu aja, emangnya mom gak tau kelakuan kamu sebelum pacaran sama nak Tay?" sama kaya papa New, diem-diem mamanya juga ngawasin kelakuan anaknya itu. Mamanya juga memilih buat diam karena dirinya merasa gak berhak mengatur New yang udah dewasa dan tentu saja udah tau tentang benar dan salah. Ditambah setelah bercerai dan menikah lagi, mama New bisa dibilang udah jarang banget ada di sisi New. 

Tay sih cuman ketawa aja, karena dia sendiri juga udah tau soal kelakuan New. Tepat sebulan setelah mereka pacaran, New jujur atas semua kelakuannya. "Sama-sama kok tante, karena New juga bisa mengerti dan menerima kekurangan dalam diri saya. Ditambah lagi.. New seorang yang manis." jawab Tay dengan tersenyum lalu melihat pada New.

"Mom mau nginep disini?" tanya New buat ngalihin pembicaraan karena ngerasa tersipu dengan kalimat Tay yang terakhir.

"Enggak, mom cuman mampir aja karena bentar lagi papa jemput. Dia ada urusan disekitar sini katanya."

"Yaudah nanti aku gantian dateng ke rumah kalau senggang."

***

Menjelang jam makan siang, Tay sedang memeriksa lembar tugas para mahasiswanya di ruang kelas tempat dirinya mengajar tadi. Tay gak balik ke ruang dosen karena lagi nunggu dua mahasiswanya yang meminta waktunya untuk bimbingan hari ini.

"Selamat siang pak." ucap seseorang tiba-tiba.

"Oh, kamu Krist. Masuk aja."

"Terimakasih pak, maaf saya mengganggu waktu bapak."

"Gak lah, kan kamu anak bimbingan saya." ucap Tay lalu dirinya meminta paper milik Krist dan mulai memeriksanya.

"Judul kamu ini ide sendiri atau ada bantuan dari pak Theniti?" tanya Tay masih dengan kedua mata memeriksa paper milik Krist.

"Ide saya sendiri, tapi pak Theniti cukup membantu saya karena penjelasan beliau mudah dipahami. Ada apa ya pak?"

"Gak papa, it's a good one tho. Bab satu dan dua gak banyak yang harus di revisi."

"Paling kamu harus hati-hati sama referensi kalau mau ambil kutipan-kutipan nya. Coba kamu cek lagi cara yang benarnya gimana."

"Baik, terimakasih banyak pak." ucap Krist lalu dirinya memberikan kartu bimbingan untuk Tay tanda tangani.

"Oiya, can I ask you something?" tanya Tay setelah dirinya memberikan tanda tangannya.

"Sure, what is it sir?"

"Ini di luar urusan skripsi sih, karena kamu kan sahabat dekat New jadi saya mau tau aja apa ada yang terjadi sama New waktu dia pergi sama anak teknik itu kemarin." masa bodoh dengan profesionalitas, Tay masih ngerasa khawatir dengan New. Tay bisa nanya tentang New cuman sama para sahabatnya dan untungnya Krist adalah anak bimbingannya.

"Tidak ada pak. New bilang ke kami kalau dia sekarang berteman baik sama senior itu. Dia juga bilang tidak terjadi apapun, jadi kami percaya."

"Kenapa kamu bisa percaya gitu aja?"

"Karena New bukan tipe yang pintar jaga rahasia pak, tidak bisa bahkan. Sifatnya yang terus terang itu yang buat kami percaya memang tidak terjadi apapun."

"Oh begitu, dia juga bilang hal yang sama sih ke saya. But I still want to make sure. Kalau gitu makasih ya udah mau jawab pertanyaan saya."

"Sama-sama pak, senang bisa membantu. Kalau begitu saya permisi dulu pak, selamat siang."

*

*

"New!"

New yang denger namanya dipanggil langsung noleh dan ngeliat ke sumber suara. "Kak Vee? Ada apaan kak?" tanya New ke cowok yang sekarang duduk di sebelahnya itu. Daritadi New lagi duduk di bawah pohon gede yang ada di  luar gedung perpustakaan fakultasnya, ada beberapa bangku dan meja yang sering dipakai buat nongkrong mahasiswa lainnya.

"Gak papa, pengen nyapa temen emang gak boleh?" tanya Vee tersenyum.

"Eh~ kirain lo ada perlu sesuatu sama gue." jawab New terus balik lagi ngeliat layar laptopnya buat lanjut kerjain skripsi.

"Lo abis bimbingan apa gimana?"

"Enggak sih, gue baru bimbingan dua minggu lalu. Lo kak?"

"Gue mau ketemu temen gue. Dia lagi bimbingan di dalem, baru selesai nanti jam sebelas." 

New ngeliat ke jam yang ada di layar laptopnya, "masih setengah jam lagi dong?" pertanyaan New dibalas anggukan oleh Vee.

"Eh New, kalau gue ajak makan siang bareng, lo nolak gak?" tanya Vee tiba-tiba.

"Sebagai temen kan?"

Vee terkekeh sama pertanyaan New itu, "iya sebagai temen. Kaya lo sama anak-anak geng lo itu kok." jawab Vee jujur. Meskipun perasaannya ke New belum hilang sepenuhnya, tapi Vee udah bertekad buat move on.

"Gue sih mau aja kak, tapi gue bentar lagi harus ketemu dosen gue nih." wajah New keliatan canggung, gak enak nolaknya.

"Siapa? Pak Tawan?"

"Iya, kok lo tau sih?" tanya New heran.

Vee mengernyitkan dahinya. "Gue kayanya sering banget liat kalian bareng deh!"

"Kan gue asdos dia kak, jadi kami sering ketemu."

"Bentar~ dulu juga yang misahin kita pas baku hantam tuh pak Tawan kan? Gue kayanya nyium bau sesuatu yang mencurigakan diantara kalian."

"Apaan dah lo kak, halu aja siang-siang." meskipun New bilang gitu tapi mukanya keliatan banget panik. Bener yang Krist bilang kalau New tuh emang paling gak bisa bohong.

Vee ketawa karena dia akhirnya tau siapa pria yang berhasil naklukin New, "udah gak usah bohong deh, lo gak pinter soalnya. Muka lo tuh kebaca banget tau gak!" 

"Hhh tapi lo jangan bilang siapa-siapa ya kak. Gue gak mau sampe pada tau, karena ini menyangkut pekerjaan pak Tawan juga."

Vee nganggukin kepalanya dan ngegoda New lagi, "hm~ pak Tawan ya? Pantesan udah gak ada celah buat gue."

New meninju lengan Vee lumayan kenceng, terus mendorong senior itu buat pergi. "Apaan dah kak! Udah mau jam sebelas tuh, sana pergi. Hush- hush!"

"Iya nih gue pergi, lain kali makan siang ya sama gue?" tanya Vee sebelum dia bener-bener masuk ke gedung perpus.

"Gak janji, nanti kalau gue senggang deh." jawab New setelah itu Vee jalan masuk ke dalem perpustakaan.

Selang beberapa menit kemudian, datang Tay dengan tas laptop dan dua buku ditangannya. Langsung aja dia duduk di depan New tapi yang lebih muda gak sadar sama sekali karena matanya sibuk liat ke laptop.

"Tadi itu anak teknik yang berantem sama kamu kan?"

"Kak Tay? Kapan datengnya deh?" New nanya dengan nada kaget.

"Jawab pertanyaan saya tadi."

"Iya, tadi kak View." jawab New.

"Kalian keliatan akrab banget." ini gak tau pertanyaan apa pernyataan yang Tay maksud.

"Ya kami kan udah jadi temen akrab. Kaya aku ke kak Singto sama kak Bright aja."

"Tapi mereka kan gak ada perasaan ke kamu kaya anak teknik itu."

New diem sebentar lalu natap Tay bingung, "bentar deh. Kak Tay bilang kaya gini maksudnya apa? Cemburu?"

Tay mengedikkan bahunya singkat. "Bisa jadi."

Aw gemes banget cemburunya!

"Aku sama kak Vee cuman temen akrab, udah." ucap New singkat dan jelas.

"Dia juga bilang mau move on dari aku, jadi gak perlu ada yang dicemburuin." tambah New tapi Tay gak jawab apa-apa lagi.

"Aku jadi pengen cium kakak, gemes banget lagi cemburu kaya gini." New jujur sambil kasih senyum menggoda. Tay sih cuman bisa geleng kepala.

"Kita masih di kampus." jawab Tay singkat.

"Yaudah yuk pulang sekarang." New asal ngomong aja.

"Enak aja! Saya masih ada dua kelas lagi hari ini."

"Kalau gitu nanti malem deh. Aku mau tunggu di apart kak Tay aja sekarang." satu mata New mengedip dan memberikan senyum menyeringai lalu kabur.

"New Thitipoom!" teriak Tay ke New yang udah jalan agak jauh. Bener-bener ya tuh anak!

Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

298K 25.1K 37
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
1M 82.2K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
432K 44.2K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
35.2K 3K 66
#taekook #GS #enkook "Huwaaaa,,,Sean ingin daddy mommy. Kenapa Sean tidak punya daddy??" Hampir setiap hari Jeon dibuat pusing oleh sang putra yang...