Descendants Of The Mafia

By kdk_pingetania

790K 90.6K 32.3K

Abstrax Series [4] : Jhoseptian Leondara "Kita saling jaga rahasia aja! Lo tutup mulut, gue juga!" "Ogah." L... More

SERIES
ATTENTION!
Visual
Prolog
[01] Murid Teladan Vs Murid Berandal
[02] Toxic Friends
[03] Rambut Leo Tai Ayam
[04] Keluarga
[05] Sisi Lain
[06] Anak Mafia
[08] Kamar Saksi Bisu
[09] Calon Ketua Osis
[10] Leo's Secret
[11] Tidak Sendiri
[12] Pertemanan
[13] Obrolan Orang Pintar
[14] Warung Lalapan Ayam
[15] Membaik
[16] Kopi Dangdut
[17] Angka Pendekatan
[18] Brawijaya
[19] Lelaki Misterius
[20] Hubungan Antar Manusia
[21] Goresan Luka
[22] Acara Keluarga
[23] Pertemuan
[24] Gatra Kavilariko
[25] Keturunan Mafia
[26] Ulangan Fisika
[27] Masalah Scorpio
[28] Gagal Total
[29] Baperin Mas Leo
[30] Gue Takut
[31] Semakin Ada Rasa
[32] Deep Conversation
[33] Hubungan Tanpa Status
[34] Sang Penyebar Gosip
[35] Sudut Pandang Mori
[36] Dari Kacamata Vanna
[37] Menurut Nera
[38] Alasan Nera
[39] Hidden Scene
[40] Ruang UKS
[41] Threesame
[42] Karaoke Bareng Abstrax
[43] Kenangan Lama
[44] Skandal
[45] Perencanaan
[46] Abstrax Penuh Warna
[47] Pukul Dua Belas Malam
[48] Kembali Stabil
[49] Our Feeling
[50] Bolos Bareng
[51] Berduaan Di Mobil
[52] Kita Dikala Hujan
[53] Lupa Diri
[54] Kejahatan
[55] Can You Promise?
[56] Merasa Tak Nyaman
[57] With Another Girl
[58] Retak Tanpa Sisa
[59] Sebuah Percakapan
[60] Koridor Sekolah
[61] Dewasa Bersama
Epilog
[Extra Part]

[07] Penginapan Sederhana

16.1K 1.6K 449
By kdk_pingetania

DESCENDANTS OF THE MAFIA
"Setiap kejadian pasti akan menjadi kenangan untuk kedepannya. Entah itu kenangan baik, atau justru sebaliknya."

[] [] [] []

"FREAK!" umpat Scorpio pada Leo.

Bayangkan saja, secara tiba-tiba motor milik Leo mati di tengah jalan yang sepi. Tidak, bukan karena motornya rusak, melainkan karena Leo lupa mengisi bahan bakar untuk motornya. Alhasil Scorpio terpaksa turun dari motor tersebut.

"Lo ya, motor doang mahal, tapi beli bensin aja nggak bisa. Makanya kalau beli motor itu nggak usah gaya-gayaan. Pake beat aja kan enak, lebih murah terus lebih nyaman lagi," cerocos Scorpio sambil berjalan di sebelah Leo yang sedang mendorong motornya.

"Ya mana gue tau kalau bensinnya abis," balas Leo yang merasa tak terima disalahkan.

"Makanya jangan bego! Ke sekolah itu belajar, bukan gaya-gayaan pake cat rambut ato tato-tatoan segala. Itu kan disana ada tandanya kalau bensin abis!" Scorpio masih mencak-mencak.

Leo berhenti dan menatap Scorpio sengit, "ya gue juga tau ada tandanya anjing! Masalahnya gue baru isi kemarin, ya gue ga liatin lagi lah. Gue kira masih isi," kata Leo.

"Makanya, kalau beli bensin yang full, jangan setengah-setengah. Ya masa bensin bisa ilang sendiri."

"Rey bangsat!" umpat Leo saking kesalnya. Leo tahu betul kalau ini pasti ulah Rey yang memakai motornya tanpa ijin. Pasti Rey membawa motornya untuk jalan-jalan dengan pacar barunya. Sialan emang Rey.

Leo kembali mendorong motornya.

"Terus sekarang gimana? Nggak ada taksi yang lewat. Lo mau dorong motor sampe pagi?" tanya Scorpio.

"Lo kan ada hape, ya telpon siapa kek. Makanya punya otak dipake nyari solusi bukan dipake mencak-mencak doang," ujar Leo kesal.

Scorpio seketika menghentikan langkahnya. Gadis itu seperti mencari-cari sesuatu. Sadar dengan hal itu, Leo pun ikut berhenti. Lelaki itu menoleh ke arah Scorpio. "Kenapa lo?" tanya Leo.

"Tas," jawab Scorpio. "Tas gue mana?" tanya Scorpio histeris.

"Ya mana tau, lo yang punya tas, gue yang ditanyain."

"Ih, seriusan, tas gue ilang!"

"Ketinggalan kali di kamar tadi," ujar Leo.

"Nah, iya! Gue kelupaan bawa tas gue," ucap Scorpio. "Terus gimana?" tanya Scorpio panik.

"Tenang, itu ruangan pribadi, nggak bakalan diambil orang," ujar Leo.

"Ya bukan gitu. Masalahnya gue nggak bisa nelpon siapa-siapa sekarang," kata Scorpio. "Pinjem hape lo dong," pinta Scorpio.

Leo mendengus, "ogah!"

Scorpio menatap Leo dengan mata berbinar-binar, "boleh yaaa?" Scorpio menarik-narik ujung baju Leo.

Lucu. Kata itu terngiang-ngiang di otak Leo saat melihat ekspresi Scorpio.

"Yaaaa?"

Leo tersadar dari lamunannya.

"Baru ada mau aja langsung lembut," gerutu Leo sambil merogoh ponselnya dari saku celananya. "Nih." Leo memberikan ponselnya itu pasa Scorpio.

"Makasi Leo," ucap Scorpio sambil tersenyum manis. Scorpio kemudian menatap layar ponsel milik Leo, "ih, batere lo tinggal dua persen," ucap Scorpio. Gadis itu buru-buru menekan nomor Pak Omar, "please please jangan mati dulu."

Scorpio berhasil menghubungi nomor tersebut. Terdengar suara deringan menunggu panggilan diterima. Gadis itu komat-kamit sendiri. Berdoa agar ponsel milik Leo tidak mati sebelum Pak Omar mengangkat telponnya.

Melihat tingkah Scorpio lagi-lagi membuat Leo tersenyum tipis. Scorpio seperti memiliki dua kepribadian. Yang satu terlihat super heboh dan merasa diri paling jago. Yang satu lagi terlihat begitu lemah. Dua kepribadian itu sangat bertolak belakang sehingga membuat Leo yang baru mengenal Scorpio merasa penasaran. Penasaran dengan alasan dibalik sifat Scorpio yang berubah-ubah.

"Yah, yah, kok mati?" tanya Scorpio sambil berusaha menghidupakan kembali ponsel tersebut. "Ah, males!" gerutu Scorpio. Gadis itu menghembuskan napasnya kesal. "Nih," ujarnya sambil memberikan ponsel tersebut pada Leo.

"Nggak bilang makasi ni?" ledek Leo.

"Makasi apanya? Nggak membantu sama sekali," ucap Scorpio kesal. Gadis itu menarik tangan Leo secara tiba-tiba untuk melihat jam yang bertengger di pergelangan lelaki itu. "Mana udah jam setengah dua lagi," keluh Scorpio.

Leo tertawa pelan, "nggak capek ngomel terus?"

Scorpio menatap Leo dengan wajah cemberut. Alisnya tertaut dan bibirnya manyun. Persis seperti bocah yang sedang marah.

"Ngeselin banget!" Scorpio kemudian berjalan mendahului Leo.

Leo lagi-lagi tertawa. Di dekat Scorpio membuat Leo merasakan perasaan yang campur aduk. Kadang Leo merasa Scorpio lucu, namun di sisi lain Leo juga merasa sangat kesal dengan Scorpio. Entahlah, tingkah gadis itu selalu berubah-ubah.

Leo memperhatikan tubuh Scorpio dari belakang. Scorpio saat itu memakai celana panjang dan baju lengan panjang. Hanya saja baju Scorpio bermodel crop, sehingga membuat perut datar gadis itu terlihat. Dari gelagatnya, Leo bisa tahu kalau Scorpio saat ini merasa kedinginan. Ditambah lagi saat ini Scorpio sedang mengenakan heels, Leo bisa pastikan kaki gadis itu sudah mulai terasa sakit.

"Piyo!" panggil Leo.

Scorpio seketika membalikkan badannya. "Nama gue Pyo, bukan Piyo. Dan satu lagi, yang boleh manggil gue kayak gitu cuma orang terdekat gue, lo nggak boleh!"

Leo mengabaikan celotehan gadis itu dan berjalan mendekat ke arah Scorpio yang berada beberapa jarak di depannya. "Sini, naik," ucap Leo sambil menepuk jok motornya.

"Buat apa?" tanya Scorpio bingung.

"Duduk aja di atas motor, biar gue yang dorong," ujar Leo.

"Hah? Ngapain? Gue masih kuat jalan sendiri. Lagian mentang-mentang gue cewek, lo jadi seenaknya nganggep gue lemah," protes Scorpio.

Leo menghela napasnya kesal. Padahal baru beberapa menit lalu dia merasa senang berada di dekat Scorpio. "Bukan karena lo cewek, Nona Scorpio. Tapi karena lo lagi pake heels. Mau cowok sekuat apapun, kalau disuruh jalan pake heels juga bakalan sakit kakinya," jelas Leo.

Ini pertama kalinya Scorpio tertegun mendengar ucapan Leo.

Jangan baper, batin Scorpio pada dirinya sendiri.

"Eee ... nggak papa, gue masih kuat kok," ucap Scorpio lalu kemudian menerusak jalannya.

Saking gregetnya dengan tingkah Scorpio yang super duper jual mahal, Leo pun mendongkrak motornya dan berjalan mendekat ke arah gadis itu. Lalu tanpa permisi, Leo mengangkat tubuh kecil itu dan membawanya duduk di atas jok motor.

"Leo! Lo apa-apaan!" protes Scorpio sambil memberontak seperti cacing kepanasan.

"Udah diem, duduk aja di sini," kata Leo setelah berhasil membuat Scorpio duduk di atas motor. Lelaki itu juga secara tiba-tiba melepas satu persatu kancing kemeja berwarna biru dongker yang sedang ia kenakan.

"Lo mau ngapain?" tanya Scorpio.

Leo tak menjawab. Lelaki itu melepas kemejanya dan menyisakan kaos hitam tanpa lengan yang ada di dalamnya. "Ijin bentar," ucap Leo lalu mengikatkan kemeja dongkernya pada pinggang Scorpio yang tak tertutupi oleh kain sedikit pun.

Jantung Scorpio berdegup kencang saat tubuh Leo mendekat ke arahnya. Apalagi saat telapak tangan Leo tak sengaja menyentuh kulitnya. Membuat Scorpio merasakan sensasi dingin dari tangan lelaki itu.

Shit, umpat Leo ketika aroma parfum Scorpio kembali tercium di hidungnya. Aroma yang berhasil membuat Leo menjadi tergoda, bahkan Leo merasa turn on karena aroma tersebut.

"Leo?" panggil Scorpio dengan nada pelan.

Hal itu membuat Leo tersadar dan buru-buru menyelesaikan ikatannya. "Udah," ucap Leo sambil menjauh dari tubuh Scorpio.

"Makasi," balas Scorpio dengan canggung.

"Iya." Kemudian lelaki itu kembali mendorong motornya. Tentunya kali ini ia membutuhkan tenaga yang lebih ekstra.

Suasana menjadi hening seketika. Nampaknya keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Yang satu sibuk mengontrol detak jantungnya, yang satu lagi sibuk mengontrol pikirannya.

Beberapa menit kemudian, Scorpio yang sejak tadi terdiam pun akhirnya membuka suara. "Lo nggak capek?" tanya Scorpio.

"Biasa aja," jawab Leo.

"Kalau capek mending bilang, biar gue turun aja," ujar Scorpio.

"Gue capek denger bawelan lo, bisa diem bentar?" tanya Leo kesal.

Scorpio mendengus, "kaya lo nggak bawel aja daritadi." Gadis itu kemudian mengedarkan pandangannya ke sekitar. Sepertinya klub itu sengaja dibangun jauh dari kebisingan kota. Pantas saja saat di mobil tadi Scorpio merasa benar-benar hening. "Ini kapan nyampenya sih? Kita mau kemana?" tanya Scorpio yang mulai tak sabar.

"Sabar, bentar lagi nyampe," ucap Leo.

Scorpio pun hanya bisa mengikuti ucapan Leo tanpa protes lagi, karena ia sadar kalau dirinya juga bodoh. Masa bisa lupa dengan tas sendiri.

Leo berhenti mendorong motornya. Lelaki itu sedikit berkeringat. Mungkin ia lelah karena harus mendorong motor beserta Scorpio secara bersamaan.

"Kenapa berhenti? Udah nggak kuat?" tanya Scorpio.

"Turun," ujar Leo.

"Tu kan, kalau ga kuat bilang aja, sosoan sih," celoteh Scorpio sambil turun dari motor Leo. Gadis itu kemudian hendak berjalan, namun tangannya ditahan oleh Leo.

"Udah sampe," ucap Leo.

Scorpio menatap Leo bingung, "sampe apanya?" tanya Scorpio sambil mengedarkan pandangannya. Hanya ada rumah warga di sekitar sini.

"Itu." Tunjuk Leo pada sebuah plang nama bertuliskan 'Penginapan Sederhana'.

"Hah?"

"Ayo masuk!" ajak Leo. Lelaki itu mendorong motornya untuk masuk ke penginapan tersebut.

Scorpio pun terpaksa mengikuti Leo. "Ngapain ke penginapan sih?" tanya Scorpio.

Leo memarkirkan motornya. "Terus lo mau kemana?" tanya Leo.

"Ya kan bisa cari pom bensin," ujar Scorpio.

"Lo pikir ada pom bensin di deket sini?"

"Pasti ada!"

"Ya udah cari ae sono sendiri. Gue mah ogah." Lelaki itu berjalan masuk ke pintu penginapan tersebut.

"Ish! Leo!" Scorpio lagi-lagi terpaksa mengikuti Leo untuk masuk ke dalam penginapan tersebut.

"Satu kamar mbak," ucap Leo.

"Ini mas." Wanita tersebut menyerahkan satu kunci pada Leo. Leo pun mengeluarkan uangnya dari dompet kemudian memberikan uang tersebut pada wanita itu.

"Loh kenapa cuma satu?" tanya Scorpio tak terima.

"Buat gue doang lah," ujar Leo acuh. Lelaki itu melangkah menaiki tangga penginapan untuk mencari kamarnya.

"Terus, kamar buat gue mana?"

"Katanya tadi gamau di sini."

"Masa gue nyari pom bensin sendirian, tega banget!"

Leo berhenti ketika melihat nomor kamarnya. Lelaki itu membuka kunci pintu kamar tersebut. "Ya udah, kalau gitu bareng aja sama gue di kamar," kata Leo sambil menurunkan gagang pintu.

Scorpio melotot, "ya masa gue sekamar sama lo!"

"Ya udah nggak usah." Leo masuk ke dalam. "Yakin ngga mau?" tanya Leo sambil menatao Scorpio.

Gadis itu nampak bimbang.

"Nggak usah takut. Gue cuma mau istirahat bentar sekalian cas hape. Bentar doang juga lo bisa langsung nelpon orang rumah," jelas Leo.

Benar juga. Setelah ponsel Leo terisi, Scorpio bisa langsung menelpon Pak Omar dan segera pergi dari sini.

Setelah berpikir selama beberapa detik, Scorpio pun akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam kamar tersebut.

[] [] [] []

Gimana sama part kali ini?

Apa kalian masih penasaran sama part selanjutnya?

Btw aku mutusin buat memperbanyak gambar-gambar gemes di setiap part biar kalian lebih semangat lagi bacanya. Dan part-part sebelumnya juga bakalan aku tambahin gambar biar makin menarik.

Salam fucek dari mas leo nih

Spam komen for next chapter ya!💪🏻

26-08-2020

Continue Reading

You'll Also Like

12M 383K 28
Bagaimana rasanya menjadi orangtua dadakan di saat dirimu masih menginjak bangku sekolah menengah atas? Adelia yang baru saja membeli makan di taman...
4.6K 1.2K 43
Highrank 1 in #brotherzone 26/04/20 FOLLOW SEBELUM MEMBACA. KARNA SEBAGIAN CHAPTER TELAH DI PRIVATE. JANGAN SIMPULKAN CERITA INI HANYA DARI 1 CHAPTER...
2K 297 10
[Follow sebagian part di private] Kisah ini menceritakan tentang aidan bismaaskra ketua sanparen yang menyukai adik kelas secara ilegal. Sebenar'nya...
501K 2.4K 2
[Warning!] Pernikahan yang tidak pernah diharapkan, bagi Salsabilla Shireena, wanita berumur 22 tahun. Wanita itu terpaksa menikah dengan seorang bro...